COVID-19
LITERATUR REVIEW
Disusun Oleh:
KEDIRI
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LITERATUR REVIEW
Oleh:
Hario Muhammad Akbar
NIM.1611B0290
DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
Agusta Dian E.,S.Kep.,Ns.,M.Kep (Penguji 1) ..........................................
Anggota Penguji
M. As’ad E., S.Kep.,Ns.,M.Kep (Penguji 2) ..........................................
MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Literatur Review
haariomuhammad@gmail.com
ABSTRAK
Penyakit virus Corona 2019 (COVID-19) telah ditetapkan sebagai pandemik global oleh WHO,
penyakit ini disebabkan oleh SARS-CoV-2. Program penatalaksanaan yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sekarang adalah
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi
penyebaran COVID-19. Literatur ini bersumber dari database PubMed dan Google Scholar, dari
tahun 2019 hingga 2021, dan secara manual memilih artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan
eklusi dan dengan metode PICO, yang mana relevan dan sesuai dengan judul yang di ambil
peneliti, dalam literatur review ini jurnal yang di review sebanyak 8 jurnal. Hasil dari literatur
review ini, sebanyak 7 jurnal adanya upaya dalam pencegahan dan sebanyak 4 jurnal adanya
faktor-faktor yang mempercepat penularan hal ini terjadi di karenakan banyak nya masyarakat
yang masih belum memahami bahaya nya covid-19 dan cepat nya penularan covid. Kesimpulan
dari literatur review adalah Upaya yang di lakukan maysarakat dalam mengatasi covid-19 adalah
dengan mengikuti protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah, dengan memakai masker
setiap berpergian ke luar rumah, menjaga kesehatan tubuh dengan melakukan olahraga minimal
3x dalam 1 minggu, dengan melakukan berjemur setiap pagi hari minimal 10-15 menit sehari.
Oleh karena itu masyarakat harus mencuci tangan setiap masuk rumah dan masuk rumah makan
atau tempat-tempat tertentu untuk menghindari penularan.
Literatur Review
haariomuhammad@gmail.com
ABSTRACT
Corona virus disease 2019 (COVID-19) has been designated a global pandemic by WHO, this
disease is caused by SARS-CoV-2. The management program that has been carried out by the
Government of Indonesia is the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) and now it is the
Adaptation of New Habits (IMR) or the new normal. This effort was made to reduce the spread of
COVID-19. This literature is sourced from the PubMed and Google Scholar databases, from 2019
to 2021, and manually selects articles according to the inclusion and exclusion criteria and by the
PICO method, which is relevant and in accordance with the title taken by the researcher, in this
literature review the journal that reviewed by 8 journals. The results of this literature review, as
many as 7 journals have efforts in prevention and as many as 4 journals have factors that
accelerate transmission, this happens because many people still do not understand the dangers of
covid-19 and the rapid transmission of covid. The conclusion from the literature review is that the
efforts made by the community in overcoming covid-19 are by following the health protocols
recommended by the government, by wearing a mask every time they go out of the house,
maintaining a healthy body by exercising at least 3 times a week, by sunbathing. every morning at
least 10-15 minutes a day. Therefore, people must wash their hands every time they enter the
house and enter a restaurant or certain places to avoid transmission.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan RidhoNya, Tidak lupa peneliti
mengucapkan sholawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan syafa’at pada kita hingga akhir nanti. Berkat rahmat-Nya dan syafa’at Rosulillah,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan literatur review dengan judul “Upaya Masyarakat Dalam
Mencegah Penularan Covid-19” ini dengan semaksimal mungkin. Literatur review ini ditulis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata satu di Jurusan S1
Keperawatan Fakultas Keperawatan, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.
Penulis menyadari bahwa literatur review ini tidak terlepas dari bimbingan, saran dan
dorongan serta bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr.dr.Sentot Imam Suprapto,MM. selaku Ketua Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan di IIK STRADA
2. Dr. Byba Melda Suhita., S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Program Studi Ilmu
Pendidikan Ners Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1
Keperawatan.
3. Ibu Nur Yeny H.. S.Kep.,Ns M.Kes selaku pembimbing saya yang telah banyak
memberikan masukan, arahan, saran dan juga bimbingan kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan literatur review ini.
4. Agusta Dian E.,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji 1 saya yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam proses pembuatan literatur review ini.
5. M. As’ad E., S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji 2 saya yang telah memberikan masukan
dan saran dalam proses pembuatan literatur review ini.
6. Kedua orang tua ayah, ibu dan kakak tersayang yang telah mendo’akan, terima kasih atas
do’a dan dukungan serta semangat yang telah diberikan.
7. Teruntuk diri saya sendiri yang sudah berjuang dan pantang menyerah selama ini untuk
menyelesaikan literatur review ini.
8. Seseorang yang spesial di hidup saya dan teman teman seperjuangan saya (mike, putri,
monica, ) yang sudah membantu menemani saya dalam proses pembuatan literatur review ini.
9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang tentunya telah membantu
secara ikhlas untuk menunjang penyelesaian penyusunan literatur review ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan literatur review ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangatlah kami butuhkan dan
kesempurnaan literatur review ini semoga literatur review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
peneliti khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................
SURAT PERNYATAAN...........................................................................................
ABSTRAK.................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................................
1. Definisi Covid-19..........................................................................................
2. Transmisi.......................................................................................................
3. Patogenesis....................................................................................................
4. Faktor Resiko................................................................................................
5. Manifestasi Klinis.........................................................................................
1. Berjemur........................................................................................................
2. Memakai Masker...........................................................................................
3. Jeuhi Kerumunan..........................................................................................
A. Pernyataan penelitian..........................................................................................
C. Studi literatur.......................................................................................................
D. Alogaritma penelitian..........................................................................................
BAB V PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Wabah Coronavirus 19 (COVID-19) adalah virus yang sangat mudah menular dan
disebabkan oleh sindrom pernafasan akut coronavirus 2 (SARS CoV-2), yang muncul di
Kota Wuhan Bagian China, dan mulai menyebar ke seluruh dunia. Analisis genom
seperti sindrom pernapasan akut (seperti SARS) yang parah, oleh karena itu kelelawar bisa
menjadi reservoir primer yang memungkinkan. Sumber asal antara dan transfer ke
manusia belum diketahui, namun, transfer manusia ke manusia yang cepat telah
dikonfirmasi secara luas. Tidak ada obat antivirus atau vaksin yang disetujui secara klinis
tersedia untuk digunakan melawan COVID-19. Namun, beberapa obat antivirus spektrum
luas telah dievaluasi terhadap COVID-19 dalam uji klinis, menghasilkan pemulihan klinis.
Dalam ulasan saat ini, kami meringkas dan secara komparatif menganalisis kemunculan
dan patogenisitas infeksi COVID-19 dan virus korona manusia sebelumnya yang parah,
Virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan begitu saja. Jika dilihat
dari gejalanya, orang awam akan mengiranya hanya sebatas flu biasa, tetapi bagi analisis
kedokteran virus ini cukup berbahaya dan mematikan. Saat ini di tahun 2020,
Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-19)
yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Terutama di Cina dan mengakibatkan
wabah besar di banyak dan berkembang secara global ke 186 negara.. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) baru bernama coronavirus ini sebagai penyakit coronavirus 2019
(COVID-19). Ada 283.748 kasus yang dikonfirmasi dan 11.833 orang meninggal karena
COVID-19 di dunia pada 21 Maret, 2020. Tingkat fatalitas kasus global keseluruhan
COVID-19 adalah 4,2%. Dari total 283.748 kasus yang dikonfirmasi, 81.008 (28,5%)
kasus terjadi di Cina. Coronavirus tidak sama dengan coronavirus syndrome pernafasan
Konsep ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai
infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2
meter,memberikan arahan untuk pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan
sebelum masuk ruangan atau menggunakan masker saat berpergian dan tidak melakukan
penderita virus corona di Indonesia yang sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya
sekolah yang di lakukan di rumah atau dengan cara online melalui media-media , bekerja
dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah juga diakukan di rumah. Hal ini
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
3.1 Tujuan Umum
Tujuan dari Literatur Review ini adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat
4. Manfaat
Untuk meliteratur review jurnal tentang upaya masyarakat dalam mengatasi Covid-19.
Di harapkan hasil literatur review ini dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian
Untuk menambah referensi tentang penelitian artikel atau jurnal ilmiah tentang Covid-19
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Teori Covid-19
1. Definisi
Coronavirus merupakan virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya akan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan,
mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan
pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari dengan
plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga hari,atau dalam aerosol
selama tiga jam. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak
diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan risikonya diperkirakan rendah.
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). COVID-19 termasuk dalam genus dengan for
elliptic dan sering berbentuk pleomorfk, dan berdiameter 60- 140 nm. Virus ini secara
genetik berbeda dari virus SARS-CoV dan MERS-CoV.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa homologi antara COVID-19 dan memiliki
karakteristik DNA coronavirus pada kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari
85%. Ketika dikultur pada vitro, COVID-19 dapat ditemukan dalam sel epitel pernapasan
pada manusia setelah kurang lebih 96 jam.
2. Transmisi
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber
transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari
pasien simptomatk terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.22 Selain itu,
telah ditelit bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer)
selama setdaknya 3 jam. WHO memperkirakan reproductve number (R0) COVID-19
sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun, studi lain memperkirakan R0 sebesar 3,28.
Beberapa laporan kasus menunjukkan dugaan penularan dari karier asimtomats,
namun mekanisme pastinya belum diketahui. Kasus-kasus terkait transmisi dari karier
asimtomats umumnya memiliki riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19., Beberapa
peneliti melaporan infeksi SARS-CoV-2 pada neonatus. Namun, transmisi secara vertkal
dari ibu hamil kepada janin belum terbukti pasti dapat terjadi. Bila memang dapat terjadi,
peluang transmisi vertkal tergolong kecil., Pemeriksaan virologi cairan amnion, darah tali
pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positf COVID-19 ditemukan negatf.
SARS-CoV-2 telah terbukit menginfeksi saluran cerna berdasarkan hasil biopsi
pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat terdeteksi di feses, bahkan ada
23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam feses walaupun sudah tak
terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan kemungkinan
transmisi secara fekal-oral. Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati tidak berbeda jauh
dibandingkan SARS-CoV.
Eksperimen yang dilakukan van Doremalen. menunjukkan SARSCoV-2 lebih
stabil pada bahan plastik dan stainless steel (>72 jam) dibandingkan tembaga (4 jam) dan
kardus (24 jam). Studi lain di Singapura menemukan pencemaran lingkungan yang
ekstensif pada kamar dan toilet pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Virus dapat
dideteksi di gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas
ventlasi, namun tdak pada sampel udara.
3. Patogenesis
Patogenesis SARS-CoV-2 masih belum banyak diketahui, tetapi diduga tdak jauh
berbeda dengan SARSCoV yang sudah lebih banyak diketahui.30 Pada manusia, SARS-
CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel pada saluran napas yang melapisi alveoli. SARS-
CoV-2 akan berikatan dengan reseptor-reseptor dan membuat jalan masuk ke dalam sel.
Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike virus akan berikatan dengan reseptor
selular berupa ACE2 pada SARS-CoV-2. Di dalam sel, SARS-CoV-2 melakukan
duplikasi materi genetk dan mensintesis protein-protein yang dibutuhkan, kemudian
membentuk virion baru yang muncul di permukaan sel.,
Sama dengan SARS-CoV, pada SARS-CoV-2 diduga setelah virus masuk ke
dalam sel, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel dan ditranslasikan
menjadi dua poliprotein dan protein struktural. Selanjutnya, genom virus akan mulai untuk
bereplikasi. Glikoprotein pada selubung virus yang baru terbentuk masuk ke dalam
membran retkulum endoplasma atau Golgi sel. Terjadi pembentukan nukleokapsid yang
tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid. Partkel virus akan tumbuh ke dalam
retkulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap akhir, vesikel yang mengandung partkel
virus akan bergabung dengan membran plasma untuk melepaskan komponen virus yang
baru.
4. Faktor Resiko
Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi dan diabetes
melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktf merupakan faktor risiko dari infeksi
SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih banyak pada laki-laki diduga terkait
dengan prevalensi perokok aktf yang lebih tnggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes
melitus, diduga ada peningkatan ekspresi reseptor ACE2.,
Diaz JH43 menduga pengguna penghambat ACE (ACE-I) atau angiotensin
receptor blocker (ARB) berisiko mengalami COVID-19 yang lebih berat. Terkait dugaan
ini, European Society of Cardiology (ESC) menegaskan bahwa belum ada bukt
meyakinkan untuk menyimpulkan manfaat positf atau negatf obat golongan ACE-i atau
ARB, sehingga pengguna kedua jenis obat ini sebaiknya tetap melanjutkan
pengobatannya.
Pasien kanker dan penyakit hati kronik lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-
2.45, 46 Kanker diasosiasikan dengan reaksi imunosupresif, sitokin yang berlebihan,
supresi induksi agen proinflamasi, dan gangguan maturasi sel dendritk. Pasien dengan
sirosis atau penyakit hat kronik juga mengalami penurunan respons imun, sehingga lebih
mudah terjangkit COVID-19, dan dapat mengalami luaran yang lebih buruk.
Ada juga beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease
Control and Preventon (CDC) adalah kontak erat, termasuk tnggal satu rumah dengan
pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam satu
lingkungan namun tdak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai risiko
rendah. Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi tertular. Di
Italia, sekitar 9% kasus COVID-19 adalah tenaga medis. Di China, lebih dari 3.300 tenaga
medis juga terinfeksi, dengan mortalitas sebesar 0,6%.
5. Manifestasi Klinis Covid-19
Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas, mulai dari
tanpa gejala (asimtomatk), gejala ringan, pneumonia, pneumonia berat, ARDS, sepsis,
hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau sedang, 13,8% mengalami
sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan krits. Berapa besar proporsi
infeksi asimtomatk belum diketahui. Viremia dan viral load yang tnggi dari swab
nasofaring pada pasien yang asimptomatk telah dilaporkan.
Gejala ringan didefnisikan sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas
tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatgue, batuk (dengan atau tanpa sputum),
anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongest nasal, atau sakit kepala. Pasien tdak
membutuhkan suplementasi oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare
dan muntah, Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat ditandai dengan demam,
ditambah salah satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres
pernapasan berat, atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien
geriatri dapat muncul gejala-gejala yang atpikal.
B. Penyebaran Covid 19 di Indonesia
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah
dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfrmasi berjumlah 1.528
kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%,
angka ini merupakan yang tertnggi di Asia Tenggara.
Pada tanggal 30 Maret 2020, sudah terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematan di
seluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi COVID-19, dengan
kasus dan kematan sudah melampaui China. Amerika Serikat menduduki peringkat
pertama dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan penambahan kasus baru sebanyak
19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol dengan 6.549 kasus baru.
Sedangkan di Italia memiliki tngkat mortalitas paling tnggi di dunia, yaitu sekitar 11,3%.
Terkait perkembangan virus corona tersebut, akhirnya pemerintah membuat
kebijakan sebagai langkah pertama yaitu berupa anjuran social distancing. Ini dimaknai
bahwa pemerintah menyadari sepenuhnya penularan dari covid-19 ini bersifat droplet
percikan lendir kecil-kecil dari dinding saluran pernapasan seseorang yang sakit yang
keluar pada saat batuk dan bersin. Oleh karena itu, pemerintah menganjurkan kepada
siapapun yang batuk dan yang menderita penyakit influenza untuk menggunakan masker,
tujuannya untuk membatasi percikan droplet dari yang bersangkutan. Selain mengatur
jarak antar orang, agar kemungkinan peluang tertular penyakit bisa menjadi lebih rendah.
Implikasinya bahwa pertemuan-pertemuan dengan jumlah yang besar dan yang
memungkinkan terjadinya penumpukan orang harus dihindari.
Karenanya sangat penting untuk disadari bersama dari seluruh komponen
masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengerahkan banyak orang dalam
satu tempat yang tidak terlalu luas dan menyebabkan kerumunan. Hal ini dianggap sebagai
salah satu upaya yang sangat efektif untuk mengurangi sebaran virus. Oleh karena itu,
social distancing harus diimplementasikan, baik dalam kehidupan sehari-hari, di
lingkungan kerja ataupun di lingkungan rumah tangga. Selain tetap melakukan
pencegahan melalui upaya pola hidup bersih dan sehat dengan selalu mencuci tangan
menggunakan sabun dengan air yang mengalir.
C. Upaya yang di lakukan Masyarakat Dalam mencegah penularan Covid-19
1. Dengan berjemur
Belakangan ini, berjemur menjadi tren yang “katanya” ampuh dalam melawan
virus corona. Virus yang menyerang sistem pernapasan ini sangat mudah menular melalui
kontak langsung. Bagi seseorang yang memiliki sistem imunitas yang rendah, mereka
akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar virus. Dengan memiliki sistem
imunitas yang tinggi, tubuh dapat secara langsung mencegah dan melawan virus dalam
tubuh.
Salah satu cara yang sering dipakai belakangan ini adalah berjemur. Paparan sinar
matahari langsung dapat merangsang produksi vitamin D, yang penting dalam penyerapan
kalsium dan fosfor dari makanan. Selain itu, vitamin D berperan penting dalam fungsi
kekebalan tubuh, serta pembentukan sel darah. Untuk menjaga kadar vitamin D dalam
tubuh, kamu cukup berjemur selama 5-15 menit perhari.
Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, manfaat berjemur di pagi hari
membantu menekan sistem imun tubuh yang terlalu aktif. Dengan berjemur, sel darah
putih mengalami peningkatan, sehingga dengan sendirinya mampu mengatasi penyakit
dan mencegah infeksi.
Bukan hanya memperkuat sistem imunitas tubuh saja, ini sejumlah manfaat
berjemur di pagi hari, yaitu:
A. Mengatasi Kelainan Kulit
Paparan sinar matahari di pagi hari mampu membantu penyembuhan kelainan
kulit, seperti jerawat, eksim, penyakit kuning, serta infeksi jamur. Namun, untuk
mencegah efek samping negatif dari radiasi paparan sinar UV, usahakan untuk berjemur
dalam waktu dan durasi yang tepat, ya!
B. Meningkatkan Fungsi Otak
Manfaat berjemur selanjutnya adalah meningkatkan fungsi otak. Faktanya, fungsi
kognitif akan semakin berkurang saat tingkat vitamin D dalam tubuh berada dalam angka
yang rendah. Selain itu, sinar matahari memicu pertumbuhan sel saraf di hippocampus,
yaitu bagian otak yang bertanggung jawab dalam membentuk, mengatur, dan menyimpan
ingatan.
C. Menurunkan Tekanan Darah
Saat berjemur, tubuh melepas senyawa nitric oxide ke dalam pembuluh darah.
Senyawa ini berfungsi dalam membantu menurunkan tekanan darah. Dengan tekanan
darah yang stabil, kamu akan terhindar dari penyakit berbahaya, seperti stroke dan
serangan jantung.
D. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Manfaat berjemur selanjutnya, yaitu meningkatkan kesehatan tulang. Vitamin D
akan merangsang penyerapan kalsium dan fosfor dalam makanan yang berfungsi untuk
menguatkan tulang. Selain itu, sinar matahari meningkatkan kandungan vitamin D3 dalam
tubuh yang memiliki peran penting dalam membentuk kepadatan tulang.
2. Memakai Masker
Memakai masker sangat penting dalam kondisi saat ini karena penularan virus
corona dapat melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan pada saat kita batuk atau
bicara. Penularan terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di sekitar. Oleh
karenanya, masker dibuat untuk melindungi dari droplet yang di keluarkan oleh orang lain
agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita ataupun sebaliknya, agar droplet kita tidak
mengenai orang lain karena kita tidak tahu kita atau lawan bicara kita yang sedang
menjadi pembawa virus. Terdapat 3 jenis masker yang disarankan kepada masyarakat agar
dapat memutus penyebaran virus corona, antara lain :
A. MASKER KAIN
Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat disarankan untuk
memakai masker kain ketika harus bepergian ke luar rumah, misalnya saat harus bekerja
atau membeli kebutuhan bulanan. Masker kain tetap dapat menghalau sebagian percikan
air liur (droplet) yang keluar saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin.
Jadi jika digunakan dengan benar, masker ini tetap dapat mengurangi penyebaran virus
Corona di masyarakat, terutama dari orang yang terinfeksi virus namun tidak memiliki
gejala apa pun.
B. MASKER BEDAH
Jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis
saat bertugas. Jika sedang sakit, Anda lebih disarankan menggunakan masker dengan
ketiga fungsi tersebut karena efektif dalam mencegah penyebaran penyakit menular,
seperti infeksi virus Corona. Meski efektif untuk menghadang virus Corona, karena
stoknya yang makin menipis, saat ini masker bedah lebih diutamakan untuk melindungi
tenaga medis yang bekerja di pelayanan kesehatan atau orang yang sedang sakit guna
mencegah penularan virus ke orang lain.
C. MASKER N95
Masker N95 juga efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Masker yang
cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu menghalau percikan air
liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus. Walaupun
daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari.
Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas,
gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama. Masker ini
diutamakan untuk digunakan untuk petugas medis yang memang kontak secara langsung
dengan penderita COVID-19, misalnya dokter dan perawat yang bekerja di ruang isolasi
khusus COVID-19 atau di IGD.
Menggunakan masker sangat efektif dalam pencegahan virus corona. Selain itu,
cuci tangan juga sama pentingnya dengan memakai masker. Untuk saat ini pemerintah
sangat gencar untuk mengkampanyekan pemakaian masker, mulai dari sanksi sosial
hingga materi.
3. Jauhi Kerumunan
Sebab dalam gerombolan, amat membolehkan terbentuknya penjangkitan bila
terdapat salah satu orang yang terkena virus corona. Penguasa Tanah air bertuga serupa
dengan Kepolisian Republik Tanah air serta pihak yang lain, sudah membuat peraturan
supaya warga tidak melaksanakan kegiatan kemeriahan sepanjang endemi virus Corona.
Tidak cuma tempat biasa, semacam tempat makan, bangunan olah badan, namun tempat
ibadah dikala ini wajib hadapi akibat itu. Aksi itu merupakan usaha buat menghindari
penyebaran virus corona.Buat dikala ini, direkomendasikan lebih bagus melaksanakan
kegiatan di rumah supaya endemi virus corona kilat lalu.
4. Membersihkan Tangan
Dengan membersihkan tangan Sering- sering membersihkan tanan menggunakan
sabun serta air yang mengalir sepanjang 40 detik. Bila sabun serta air tidak ada,
maanfaatkan pembersih tagan ataupun and satizer yang memiliki paling tidak 80 persen
alkohol. Direkomendasikan buat menjauhi memegang mata, hidung, serta lut Kamu
dengan tanan yang belum dicuci.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Strategi Pencarian Literature
Dalam penulisan review artikel ini jurnal yang di ambil dibatasi tahun 2010 sampai
tahun 2020 atau jurnal 10 tahun terakhir, serta penulis memilih artikel yang relevan atau
sesuai dengan pertanyaan penelitan.
1. Kriteria inklusi artikel yaitu :
a. Upaya yang di lakukan masyarakat
b. Intervensi yang diberikan tindakan yang di lakukan masyarakat
c. Faktor yang mempercepat penyebaran
d. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap angka kasus sembuh .
2. Kritera eksklusi artikel yaitu :
a. Artikel yang tidak ada hubungan dangan masyarakat dan covid-19
b. Artikel yang tidak sesuai dengan pernyataan penelitian
A. Studi literatur
Dalam pembuatan literatur review ini penulis mencari jurnal tentang Upaya Masyarakat
dalam Mengatasi Covid-19. Penulis menggunakan database akademik secara elektronik
yaitu dari google schoolar dan juga dari pubmed dengan begitu penulis bisa memperoleh
jurnal atau artikel yang berkaitan dengan judul literatur review penulis baik jurnal dalam
negeri maupun jurnal internasional dan dengan metode PICO (patient, intervention,
comparison and outcome).
3.3 Alogaritma Penelitian
RT 04 terutama di
Provinsi Jawa Timur
RW 14
Dengan berjalannya
KELURAHA
program kampung
N
tangguh di Jawa Timur
KALIRUNGK
ini dapat dijadikan suatu
UT KOTA
bentuk Kerjasama,
SURABAYA
dukungan ataupun
kolaborasi dengan
melibatkan para
stekeholders agar tatanan
masyarakat di
lingkungan yang
terdampak covid dapat
terus solid dan kuat
walaupun tengah berada
di masa pandemi covid-
19
2 Ervita JURNAL UPAYA D: Deskriptif Ditemukan bahwa Google
Adelia GLOBAL PEMERINTA Kualitatif Virus Corona ialah Scholar
Putri, CITIZEN H DAN S: Snowball keluarga besar virus
Anita Vol: 1 PERAN Sampling yang menimbulkan
Trisiana, Nomer : 2 SERTA V:Variabel peradangan saluran
Jocellin Tahun : MASYARAK independen yaitu respirasi atas enteng
Dentatam 2020 AT DALAM peran masyarakat sampai lagi,
a, Kun MENCEGAH dalam mencegah semacam penyakit flu,
Widya, PENYEBARA penyebaran banyak orang pula
Yunuarius N COVID -19 covid-19 hadapi penyakit ini serta
Jonggor DI I: data kerap terjalin
INDONESIA sebelumnya, dalam kehidupan orang.
survei Terdapat
A: Beberapa sebagian tipe virus
sumber data corona ini pula dapat
berasal dari memunculkan penyakit
laporan WHO dan yang lebih
Jurnal sungguh- sungguh).
3 Ressa Jurnal PENGETAHU D: metode Hasil penelitian ini Google
Andriyani Kesehatan AN, SIKAP analisis deskriptif menunjukkan Scholar
Utami, Holistic DAN S: orang dewasa bahwa 83% responden
Ria Volume 4 KETERAMPI di memiliki
Efkelin Nomor 2 LAN Provinsi DKI pengetahuan yang baik
Mose, Tahun Juli MASYARAK Jakarta mengenai
Martini 2020 AT DALAM V:- pencegahan COVID-19,
PENCEGAHA I: Data 70,7%
N COVID-19 dikumpulkan responden memiliki
DI PROVINSI melalui kuesioner sikap yang baik
DKI online tidak mengenai pencegahan
JAKARTA langsung melalui COVID-19
jaringan media dan 70,3% responden
sosial pada 17-30 memiliki
Juni 2020 keterampilan yang baik
A: Beberapa mengenai
sumber data pencegahan COVID-19,
berasal dari akan tetapi
laporan WHO kasus baru COVID-19
setiap harinya
bertambah sejumlah
kurang lebih
seribu kasus. Hal ini
menunjukkan
bahwa masih perlu ada
upaya yang
lebih dalam penanganan
COVID-19
ini. Penerapan new
normal harus
diimbangi dengan
kepatuhan yang
tinggi dari masyarakat
akan
pencegahan COVID-19
agar tidak
bertambah kasus baru.
Proses
Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB)
harus konsisten
dilaksanakan mulai
dari penggunaan
masker,menjaga
jarak,mencuci
tangan,tidak melakukan
kontak fisik
4 Jun Zheng Jurnal SARS-CoV-2: D: Deskriptif SARS-CoV-2 adalah Google
Internasional Munculnya Kualitatif patogen yang muncul, Scholar
Ilmu Biologi Coronavirus S:- tanpa obat efektif
Vol 16 yang V:- yang tersedia untuk
No 1678- Menyebabkan I: Observasi pengobatan saat ini. Ini
1685 Ancaman partisipasi pasif menyebar dengan cepat
Tahun 2020 Global A:Analisa Data dan dapat menyebabkan
Kualitatif kematian pasien yang
terinfeksi. Meskipun
angka kematian saat ini
adalah 2,3%,
kemunculan sejumlah
besar pasien yang
terinfeksi dalam waktu
singkat bisa terjadi
mengakibatkan
runtuhnya sistem
perawatan kesehatan, dan
dengan
demikian angka
kematian mungkin
meningkat. Tindakan
pencegahan
yang efektif harus
dilakukan untuk
mengendalikannya dari
penyebaran
global. Selain itu, upaya
besar harus dilakukan
pada pengembangan
vaksin dan obat
antivirus. )
5 Meng- Jurnal Dari SARS D: Deskriptif Ada data terbatas tentang Pubmed
Yao Zhou, Internasional hingga Kualitatif anak-anak dengan
Xiao-Li Penyakit COVID-19: S: Purposive COVID-19. Ada
Xie, Menular Apa yang telah sampling kebutuhan mendesak
Yong- Vol 96 kami pelajari V: untuk de fi karakteristik
Gang No 710-714 tentang anak- I: Observasi klinis dan tingkat
Peng, Tahun 2020 anak yang partisipasi pasif keparahan penyakit,
Meng-Jun terinfeksi A: Analisa Data terutama di negara-
Wu, COVID-19 Kualitatif negara yang kekurangan
Xiao-Zhi S: Purposive data pasien
Deng, sampling pediatrik. Saat ini, China
Ying Wu, V: telah membuat kemajuan
Li-Jing I: Observasi awal dalam menahan
Xiong, partisipasi pasif penyebaran COVID-19,
Li-Hong A: Analisa Data namun banyak negara
Shang Kualitatif yang masih menderita
penyakit tersebut.
Makalah ini merangkum
perbedaan
dan persamaan antara
SARS dan CVOID-19
anak-anak dari
karakteristik
epidemiologis hingga
klinis.
Ini memberikan beberapa
saran tentang
pengendalian COVID-19
anak-anak. Dari
pengalaman
penanggulangan SARS,
diharapkan pandemi ini
dapat diatasi. Saran ini
diharapkan dapat
membantu(Zhou, 2020)
negara lain untuk
mengidentifikasi
kemungkinan strategi
pencegahan dan terapi
6 Ni Putu Jurnal GAMBARAN D:kuantitatif Sebagian besar Pubmed
Emy Keperawatan PENGETAHU dengan desain masyarakat Desa Simerta
Darma Jiwa AN deskriptif analitik Kelod telah memahami
Yanti, I Volume 8 MASYARAK S: 150 dan mengamalkan
Made No 3, AT masyarakat di berbagai pengetahuan
Arie Hal 485 – TENTANG Desa Sumerta dan perilaku terkait
Dharma 490, COVID-19 Kelod, Denpasar, pandemi COVID-19.
Putra Tahun DAN Bali yang Masyarakat Desa
Nugraha, Agustus PERILAKU dipilih Sumerta Kelod dinilai
Gede Adi 2020, MASYARAK menggunakan telah memiliki
Wisnawa, AT DI MASA teknik purposive pengetahuan yang baik
Ni Putu PANDEMI sampling terkait berbagai
Dian COVID-19 V: pengetahuan protokol kesehatan
Agustina, masyarakat beserta berbagai dasar
Ni Putu mengenai yang harus dipahami
Arsita pandemi terkait pandemi COVID-
Diantari COVID-19 dan 19. Di samping itu,
perilaku masyarakat Desa
masyarakat di Sumerta
masa Kelod dinilai memiliki
pandemi COVID- potensi Kasus
19 COVID-19 yang rendah
I: Google Form berdasarkan riwayat
ataupun perilaku yang
telah dilaksanakan.
Sehendaknya, dengan
pengetahuan
masyarakat yang baik
dalam masa pandemi
COVID-19 diharapkan
dapat meningkatkan
perilaku masyarakat
dalam menjalankan
perilaku hidup bersih dan
sehat atau
kepatuhan dalam
menerapkan protokol
kesehatan di masa
pandemi COVID-19. (Tamara Vehige Calise,
DrPH, MEd Amelia Fox Amanda Ryder, MSPH Laura Rios Ruggiero, 2020)
PEMBAHASAN
Berdasarkan fakta dan menurut penelitian (Yanti, 2021) Ada banyak sekali
bentuk upaya yang di lakukan mayarakat. Berikut macam-macam upaya yang di
lakukan masyarakat dalam mengatasi covid seperti Menjaga jarak,tidak
berkerumunan,mencuci tangan sebelum memasuki tempat,menggunakan masker saat
berpergian, berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.
Juga di dukung dengan penelitian lain nya menurut (Khusairi, 2020), bahwa
pada pencegahan penularan covid-19 dengan memakai masker dan menjaga kesehatan
tubuh adalah komponen penting dalam mencegah penularan covid-19, karena dengan
memakai masker masyarakat akan lebih aman saat berpergian ke tempat-tempat
tertentu seperti halte dan pasar, dengan menjaga kesehatan tubuh pula masyarakat
akan lebih kebal terhadap penyakit-penyakit lain nya yang dapat menyebabkan gejala-
gejala covid-19 seperti batuk dan flu. (Khusairi, 2020)
Dan ada juga menurut (Putri, 2020), beberapa upaya dalam memutuskan rantai
penyebaran virus-19 yaitu dengan Pembuatan masker gratis untuk setiap penduduk
desa setempat dan dilakukan pembagian masker gratis kepada masyarakat,pihak
kepala desa juga memberikan wastafel dan sabun gratis di setiap rumah untuk cuci
tangan dan warga juga melakukan pembagian hand sanitezer,untuk ketua RT/RW
akan melakukan pengecekan pada setiap tamu yang akan berkenjung di desa
setempat.(Yunus et al., 2020)
Menurut fakta dan teori yang sudah dijelaskan penulis dapat menyimpulkan
bahwa upaya yang di lakukan masyarakat dalam mengatasi penularan COVID-19
adalah dengan lakukan aktivitas atau upaya yang di lakukan masyarakat dengan
memakai masker setiap mau berpergian ke luar rumah atau ke tempat-tempat tertentu
dan mencuci tangan sebelum memasuki rumah.
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penularan
Juga menurut penelitian(Utami, 2020), hasil penelitian pada jurnal ini terhadap
faktor yang mempengaruhi cepat nya penyebaran covid-19 di lingkungan
masyarakat Provinsi DKI JAKARTA bahwa Pendidikan responden mayotitas
pendidikan tinggi sehingga hal ini yang menyebabkan bahwa tingkat pengetahuan,
sikap dan keterampilan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 baik. Akan
tetapi masyarakat yang tingkat pendidikan rendah belum tentu pengetahuan, sikap
dan keterampilannya kurang karena pada zaman ini teknologi untuk akses
informasi sangat banyak. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan di Indonesia pada 34 Provinsi.
Menurut fakta dan juga teori yang mendukung peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa hal yang menyebab kan cepat nya penularan Covid-19. Dimana
hal yang menyebabkan cepat nya penularan adalah banyak nya nya masyarakat
yang tidak memakai masker saat berpergian, banyak nya masyarakat yang masih
berkerumunan dan tidak mematuhi social distancing.
BAB VI
A. KESIMPULAN
Menurut fakta dan teori yang sudah dijelaskan penulis dapat menyimpulkan
bahwa Upaya yang di lakukan maysarakat dalam mencegah penularan covid-19
adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah,
dengan memakai masker setiap berpergian ke luar rumah, menjaga kesehatan tubuh
dengan melakukan olahraga minimal 3x dalam 1 minggu, dengan melakukan
berjemur setiap pagi hari minimal 10-15 menit sehari, dan selalu mencuci tangan
setiap masuk rumah dan masuk rumah makan atau tempat-tempat tertentu.
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat bahwa kita harus sadar bahwa penting nya menjaga
kesehatan tubuh kita supaya kita tidak tertular oleh Covid-19 , kita juga tidak boleh
lalai dalam mematuhi prokotol kesehatan untuk menekan angka penularan Covid-19.
Selain itu masyarakat harus berperan aktif dalam mematuhi protokol kesehatan
supaya keluarga kita tidak terkena Virus Covid-19
Mengatasi Tantangan COVID-19 dalam Pengaturan Rumah Sakit di’, Kesehatan Rambam
Bang, K. M. et al. (2020) ‘Edisi Khusus - 2020 Penyakit Coronavirus 2019 dan Pandemi di
Dr. Safrizal ZA, Ms. D. (2020) ‘PANDEMI COVID-19 BAGI PEMERINTAH DAERAH’,
Ling, G. H. T. and Dosen (2020) ‘Pengaruh Pandemi Coronavirus (COVID-19) pada Perilaku
Tamara Vehige Calise, DrPH, MEd Amelia Fox Amanda Ryder, MSPH Laura Rios
Sekolah dan Komunitas yang Sehat di Negara Bagian New York Tamara’, PENELITIAN
KESEHATAN MASYARAKAT, 17, pp. 1–7.
10.33377/jkh.v4i2.85.
Yanti, N. P. E. D. (2021) ‘Public Knowledge about Covid-19 and Public Behavior During the
yang Menyebabkan Ancaman Global’, Internasional Ilmu Biologi, 16, pp. 1678–1685.
Zhou, M.-Y. (2020) ‘Dari SARS hingga COVID-19: Apa yang telah kami pelajari tentang