PENDAHULUAN
1
yang cukup banyak digunakan adalah bioadsorben. Karena bioadsorben tidak perlu
biaya yang besar dan ramah lingkungan [6]. Oleh karena itu, semakin banyak
perhatian untuk terfokus pada limbah pertanian sebagai adsorben yang dapat
mengikat logam. Ada beberapa limbah pertanian yang berhasil didapat dari berbagai
bahan seperti ampas tebu, tangkai anggur, taNgkai bunga matahari, tongkol jagung
dan batang pisang [7].
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang banyak dihasilkan di
Negara Indonesia [8]. Tanaman jagung mempunyai peran yang sangat strategis baik
dalam ketahanan pangan maupun sebagai roda penggerak ekonomi nasional.
Menurut Pusat Data dan Informasi Pertanian kebutuhan jagung di Indonesia untuk
pemenuhan konsumsi dan industry sebesar 15,75 juta ton. Dan berdasarkan proyeksi
jumlah penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun,
sehingga total jagung untuk konsumsi langsung sebesar 404.458 ton per tahun. Dan
pada tahun 2016 produktivitas dari tanaman jagung mengalami kenaikan 4-5 % yaitu
sebesar 52,62 ku/Ha [9]. Setelah jagung dipanen oleh petani maka batang jagung
dibuang atau dibakar begitu saja. Pemanfaatan dari batang jagug sendiri masih
sedikit di Indonesia. Biomassa batang jagung belum banyak dimanfaatan masyarakat
menjadi produk yang memiliki nilai tambah [10]. Namun beberapa waktu ini telah
dipelajari penelitian mengenai pemanfaatan batang jagung sebagai adsorben [7].
Tabel 1.1 Data Beberapa Hasil Penelitian Terbaru Tentang Bioadsorpsi dan
Pemanfaatkan Batang Jagung Sebagai Biosorban Dalam Menyerapan Ion
Logam
Nama
Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Sumber Jurnal
(Tahun)
Panjaitan, Kajian Kemampuan - Batang jagung Teknik Kimia
(2016) Adsorpsi Logam USU
Berat Kadmium - Bentuk lingkaran, 1/2
(Cd2+) Dengan lingkaran, 1/4 lingkaran,
Menggunakan 50 mesh dan 70 mesh
Adsorben Dari
Batch :
Batang Jagung (Zea
mays) - Menyerap Cd2+
- pH 4,5
2
- 50 ppm
- Waktu kontak
10;20;30;40;60;80;100;1
20 (menit)
- Berdasarkan
perbandingan bentuk
adsorben, kapasitas
adsorpsi tertinggi terjadi
pada bentuk 70 mesh
dengan persen adsorpsi
75-80%.
- Pada perbandingan
kecepatan pengadukan,
kapasitas tertinggi pada
Vafakhah, et Removal of copper kecepatan 250 rpm, dan
al. 2014) ions from pada waktu kontak 24 Chemical
electroplating jam yaitu Cd2+: 4,43 Engineering
effluent solutions mg/g atau sekitar 8,51% Journal
with nativecorn cob (ELSEVIER)
and corn stalk and - Menggunakan system
chemically modified batch
corn stalk- - Batang Jagung
ELSEVIER - Waktu optimum 20
menit pertama
- pH optimum 4,5
adsorben diaktifkan
dengan senyawa asam
Haryanto, et Foam-enchanced - Kapasitas adsorpsi Journal Of The
al. (2014) removal of adsorbed sebesar 0,325 mmol/g Taiwan Institute
metal ions from setelah dimodifikasi Of Chemical
packed sands with 70 mesh Engineers
biosurfactant (ELSEVIER)
solution flushing - Menghapus logam Cu
ELSEVIER dan Cd pada permukaan
pasir
- Partikel pasir diameter
rata-rata 320 mm
- Dilakukan penetuan
pore volume, loading
time, channeling effect
kontaminasi ion logam,
flushing
- Efisiensi penghilangan
logam Cu sebesar 3-
10% setelah 24PV
- Efisiensi penghilangan
logam Cd sebesar 13-
3
36% setelah 24PV
4
kontinu (Up Flow) agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dengan memanfaatkan
batang jagung sebagai adsorben yang berpotensi pada pengolahan limbah-limbah
buangan industri.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah :
1. Bagaimana kemampuan batang jagung dengan bentuk bulat, 1/2 bulat, ¼ bulat,
50 mesh dan 70 mesh dalam mengadsorpsi ion logam Cd (II) dengan sistem
kolom dengan variasi laju alir
2. Bagaimana pengaruh loading time terhadap variasi laju alir
3. Bagaimana pengaruh konsentrasi dan laju alir ion logam Cd (II) terhadap
kemampuan adsorpsinya
4. Bagaimana pengaruh waktu kontak/ pore volume terhadap kemampuan
adsorpsinya
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian, Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun bahan – bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah batang jagung sebagai adsorben, Kadmium
Klorida (CdCl2) sebagai sumber kadmium (Cd2+), asam klorida (HCl) dan natrium
hidroksida (NaOH) sebagai pengatur pH, air (H2O) sebagai pelarut. Peralatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah column (diameter 3 cm dan tinggi 15 cm),
peristaltic pump, ayakan 50 mesh dan 70 mesh, pH meter, gelas ukur, beaker glass 1
Liter, corong, erlenmeyer, neraca analitik, botol plastik, cawan, termometer, pipet
tetes, cutter, statif dan klem. Sedangkan alat analisis utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan Fourier Transform
InfraRed (FT-IR).
6
2. Analisa Fourier Transform InfraRed (FT-IR)
3. Analisa pH dengan menggunakan pH meter.
4. Analisa berat sampel menggunakan neraca analitik.