Anda di halaman 1dari 2

Pupuk Organik Cair (POC)

Alat dan Bahan :

 Nasi basi
 Baskom
 Gula pasir/ gula aren
 Air
 Ember
 Toples/ botol bekas bertutup

Cara pembuatan :

1. Menaruh nasi basi ke dalam baskom dan menutupnya dengan kertas atau daun kering, tidak
terlalu rapat agar tetap ada sirkulasi udara.
2. Menyimpan nasi basi di tempat yang lembab selama 3-7 hari hingga tumbuh jamur berwarna
kuning.
3. Melarutkan gula pasir/ gula aren ke dalam 600 ml air dan merebusnya sambil terus diaduk-aduk
hingga gula mencair.
4. Mendinginkan cairan gula yang sudah dibuat.
5. Memasukkan nasi basi ke dalam baskom/ ember kemudian menambahkan cairan gula yang
sudah dibuat, diaduk hingga nasi basi terendam cairan gula (sesuaikan takaran nasi basi dengan
cairan gula, nasi harus benar-benar terendam cairan gula).
6. Memasukkan campuran nasi basi dan cairan gula ke dalam toples/ botol bekas tertutup dan
menyimpannya di tempat teduh dan jangan sampai terkena sinar matahari langsung selama
kurang lebih 7 hari.
7. Pupuk organik cair siap digunakan.

Cara penggunaan :

a. Sebagai dekomposer : pupuk organik cair yang telah jadi diencerkan dengan komposisi
perbandingan 1 : 5 liter, kemudian disiramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos
b. Sebagai pupuk cair : mengencerkan sebanyak 300 ml pupuk organik cair yang telah jadi,
kemudian disiramkan pada tanaman dengan dosis 250 ml per tanaman. Pupuk organik cair juga
dapat langsung disemprotkan pada tanaman, tetapi jangan sampai mengenai batang dan daun
tanaman.

Sumber :
Menanam Kangkung Hidroponik Sederhana

Alat dan bahan :

 Biji kangkung
 Besek
 Baskom/ pot plastik dengan alas tidak berlubang
 Air
 Tissue/ kapas

Cara menanam :

1. Rendam biji kangkung ke dalam baskom yang berisi air. Biji yang mengapung menandakan
bahwa biji tersebut tidak bisa digunakan, sedangkan biji yang tenggelam siap untuk disemai.
2. Penyemaian biji kangkung : Siapkan baskom/ pot yang berisi air dengan meletakkan besek di
atasnya dengan posisi melayang. Usahakan alas besek bersentuhan dengan air dalam baskom,
jangan sampai air menggenang di dalam besek.
3. Letakkan tissue/ kapas pada besek sebagai alas, ciri keberhasilan langkah 1 adalah jika tissue/
kapas terbasahi ketika diletakkan di dalam besek.
4. Letakkan beberapa biji kangkung (45-55 biji) di atas tissue/ kapas yang terendam air.
5. Simpan di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hindarkan dari jangkauan
hewan agar posisi besek dan baskom tidak berubah karena akan mempengaruhi pertumbuhan
biji.
6. Tunggu sampai biji pecah dan berkecambah.
7. Setelah berkecambah tunggu hingga mengeluarkan empat daun, ini menandakan tanaman
kangkung sudah bisa dipindah ke rocwoll dan pot hidroponik. Lalu letakkan di media hidroponik
yang telah diberi nurisi pupuk cair organik
8. Setiap hari harus diperiksa volume nutrisi di bak penampung, jika berkurang segera ditambah air
nutrisi
9. Setelah kangkung berusia 3 minggu, kangkung sudah dapat dipanen.

Sumber :

Anda mungkin juga menyukai