Anda di halaman 1dari 3

MATERI SEJARAH ORGANOLOGAM

Kimia Orgonologam telah menjadi kajian yang sangat menarik bagi ahli kimia sejak
250 tahun yang lalu. Kajian kimia orgonologam dapat dikatakan sebagai suatu kombinasi
kajian anorganik dan kimia organik. Salah satu ciri dari senyawa organologam adalah adanya
logam pusat yang terkoordinasi oleh logam organik. Penemuan Instrumen dan metode
analisis modern, seperti difraksi sinar-X, mendorong perkembangan kimia organologam
semakin cepat. Kimia organologam umumnya di definisikan sebagai suatu kajian tentang
senyawa yang memiliki ikatan logam-karbon (M-C). Interaksi ikatan dalam senyawa
organologam berupa ionik atau kovalen antara satu atau lebih atom karbon dari suatu gugus
atau molekul organik dengan suatu logam transisi, lantanida, aktinida atau logam golongan
utama. Meskipun definisi ini sangat jelas, namun batas antara kimia organologam dari cabang
kimai lainnya tidak mudah untuk di kenali. Misalnya, banyak ahli sepakat bahwa senyawa
tetrakarbonilnikel [Ni(CO)4] termasuk dalam kategori senyawa organologam, meskipun
karbon monoksida tidak dapat di golongkan sebagai senyawa organik. Dilain pihak,
organoboron, organosilikon, organoarsen, dan organotelurium termasuk dalam senyawa
organologam meskipun boron, silikon, arsen, dan telurium termasuk dalam metaloida, yaitu
peralihan antara logam dan bukan logam. Natriun sianida (NaCM), meskipun memiliki ikatan
logam – karbon (Na-C), tidak termasuk dalam senyawa organologam. Kimia organologam
mengkombinasikan aspek-aspek kimia anorganik dan organik. Banyak senyawa organologam
berperan besar dalam industri farmasi, aditif makanan, agrokimia, parfum, semikonduktor
dan keramik. Katalis homogen yang berbasis pada senyawa organologam banyak berperan
dalam proses di berbagai industri, terutama dalam proses kimia yang sangat tergantung
kepada suhu. Penggunaan katalis dapat merubah batu bara menjadi gas sintetik yang
merupakan bahan bakar alternatif pegganti minyak.
Kimia organologam adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang logam yang
berikatan langsung dengan satu atau lebih atom carbon. Beberapa senyawa organologam  ada
yang tidak berikatan lansung dengan atom karbon seperti pada kompleks phospine, logam
hidrida, organosilikon, organoboron dan lainnya. Ada beberapa logam yang berikatan
langsung dengan unsur karbonnya namun bukan termasuk senyawa organologam, yaitu
logam karbida dan logam sianida. Fungsi utama senyawa organologam adalah sebagai katalis
pada reaksi kimia. Senyawaan organologam jumlah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai katalis, misalnya pada pengolahan hasil minyak bumi dan produksi polimer organik.

Terdapat dua macam ikatan organologam, yaitu :


 Ikatan ionik. Ikatan ionik organologam terbentuk dari unsur yang sangat
elektropositif yaitu unsur pada golongan I, II, dan III. Organologam dengan yang
berikatan secara ionik bersifat tak larut dalam pelarut hidrokarbon dan mudah
teroksidasi.

 Ikatan kovalen. Ikatan kovalen organologam  yang mudah menguap terbentuk dari


logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali aluminium), IV, dan
V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron tunggalnya,
baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari
senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut
organik, dan tidak larut dalam air.

Kimia Organologam telah dimulai sekitar jutaan tahun yang lalu

Cobalamin atau vitamin B12 merupakan senyawa organologam yang telah ada di alam,
karena sudah ada di alam maka keberadaan senyawa organologam sudah ada sejak jutaan
tahun yang lalu bahkan sebelum manusia ada.

Dilakukan Total synthesis pertama terhadap Senyawa organologam pertama yaitu pada tahun
1972. Yang dimaksud Total sintesis yaitu mensintesis suatu senyawa dari sangat awal
bagaikan merangkai atom per atom. Karena disintesis bagian perbagian maka senyawa
cobalamin ini dibuat dalam waktu yang sangat lama, sekitar 20Tahun

da beberapa pendapat dan perdebatan tentang pembuatan senyawa organologam pertama kali,
ada pendapat yang menyatakan bahwa cadet , sebagian mengatakan bahwa seize yang
pertama.

 Uap dari Cairan Cadet 1760


 As2O3 + 4 CH3COOK –> [AsMe2]2
 senyawa organologam pertama yang ditemukan oleh cadet pada tahun 1760. Namun
senyawa organometal yang ia hasilkan bukanlah hasil yang diharapkan dari reaksi
kalium asetat dan arsen trioksida . oleh karena itulah ada yang tidak setuju dengan
pendapat bahwa cadet yang pertama mensintesis senyawa organometal.
 Garam Zeize disintesis pada 1827   K[Pt(C2H4)Cl3] • H2O

Zeise menemukan senyawa organometal pertama yang memang disengaja. Setelah


itu, Birnbaum mengkorfimasi adanya ligand H 2C=CH2 pada1868 yang mendukung
penemuan Zeise. Sedangkan pada 1975, struktur sempurna dari garam zeise terkarakterisasi
sehingga membuktikan serangkaian penemuan dari terdahulunya

 Grignard Reagents (XMgR)

Grignard Reagents (XMgR)  disintesis sekitar 1900 oleh victor Grignard Secara tak sengaja
diproduksi ketika ingin membuat senyawa lain Saytzeff method. Saat itu ia sedang
melakukan penelitian dibawah bimbingan dosennya bernama Barbier.

 1951 – 1952 Penemuan of ferrocene, Fe(h5-C5H5)2

Keally, Pauson, dan Miller melaporkan synthesis ferrocene ini secara tak sengaja, karena
sebenarnya mereka ingin mensintesis fulvalen. Yaitu senyawa sandwich hidrokarbon saja.

Ferrocene merupakan struktur yang sangat stabil dengan struktur 2 benzene yang mengapit
atom Fe, karena sangat stabil maka penggunaan ferrocene ini sangat banyak. 1973 Nobel
prize Geoffrey Wilkinson dan Ernst Otto Fischer karena banyak penelitiannya pada senyawa
sandwich (metallocene)

 Ziegler/Natta polymerization

1955 Ziegler dan Natta mengembangkan polimerisasi olefin pada tekanan rendah


menggunakan campuran katalis logam (transition metal halide / AlR3)

Giulio Natta bekerja pada penelitian bersama Ziegler menerapkan a-olefin yang lain
seperti propylene dan styrene pada reaksi polimerisasi.  menghasilkan polypropylene dibuat
menjadi 2 fraksi: amorphous (atactic) dan crystalline (tactic).pada 1963 Nobel prize untuk
Karl Ziegler dan Giulio Natta pada katalis Ziegler-Natta yang nantinya digunakan secara
komersil dalam pembuatan plastik

 Kompleks Vaska

Pada tahun 1962 Kompleks Vaska dilaporkan oleh Lauri Vaska , senyawa ini memiliki
kemampuan adisi oksidasi dan dapat mengikat O2 secara reversibel

 Penemuan fulleren pada 1985

Fulleren merupakan senyawa karbon yang saling berikatan membentuk suatu bentuk bola
yang berongga. Fulleren ini dapat menangkap senyawa logam di dalamnya sehingga disebut
juga metallofulleren.

Anda mungkin juga menyukai