Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menambah

kekayaan pemiliknya. Sebagai perusahaan harus mampu menghasilkan laba. Laba

adalah selisih antara penghasilan yang diterima perusahaan dari pelanggan atas

penjualan barang atau jasa dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan

perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.

Jadi, perusahaan sebagai suatu organisasi pencari laba dan memiliki

keharusan untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan

perusahaan tersebut. Untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak itulah

dibutuhkan bahasa bisnis yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait.

bahasa bisnis itulah yang disebut Akuntansi. Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara

sedemikian rupa, dan menghasilkan informasi keuangan kepadapihak-pihak yang

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.

Untuk sampai pada penyajian informasi keuangan yang dibutuhkan

berbagai pihak akuntansi harus melewati proses yang disebut siklus akuntansi.

Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus diawali dari pencatatan bukti

transaksi perusahaan dan berakhir dengan penyusunan dan penyajian laporan

keuangan perusahaan.

1
Rahman Pura (2013: 19) mengatakan :

Bukti transaksi merupakan suatu dokumen yang menandai bahwa


transaksi yang sah telah terjadi. Akuntansi hanya mencatat adanya
bukti transaksi yang sah dan dalam akuntansi tidak ada transaksi tanpa
bukti transaksi, sehingga bukti transaksi ini merupakan unsur yang
sangat penting oleh perusahaan sebagai dasar pencatatan di dalam
buku harian atau jurnal. Berdasarkan proses pembuatannya, bukti
transaksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, dokumen internal dan
dokumen eksternal.

Syaiful Bahri (2016: 5) mengatakan :

Dalam perusahaan dagang kegiatan yang dijalankan berupa menjual


barang dengan tidak mengubah bentuk dari barang yang dijual
tersebut. Barang yang dijual disebut barang dagangan. Contohnya
perusahaan dagang adalah penjualan hasil produksi, dan penjualan
surat-surat berharga. Di dalam melakukan pelayanan tersebut
perusahaan biasanya melakukan pencatatan yang terjadi dari bukti
transaksi dalam satu periode akuntansi. Bukti transaksi yang terjadi
harus dianalisis dan selanjutnya dilakukan pencatatan ke jurnal umum.

Rahman Pura (2013: 34) mengatakan :

Jurnal umum adalah buku catatan kronologis terhadap transaksi atau


peristiwa keuangan di suatu perusahan. Pencatatn ini kronologis
berarti bahwa setiap transaksi dicatat sesuai dengan urutan tanggal
transaksinya. Dengan demikian tujuan yang dilakukan analisis bukti
transaksi adalah untuk mengetahui apakah suatu akun yang terkait
dengan bukti transaksi masuk dalam posisi debet atau masuk dalam
posisi kredit.

Hasbullah (2015: 35) “Untuk mempermudah memahami akuntansi

diperlukan pendidikan. pendidikan adalah kegiatan yang sangat kompleks.

Hampir seluruh dimensi kehidupan manusia terlibat dalam proses pendidikan”.

Salah satu tujuan pembelajaran akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK)adalah seorang siswa dituntut untuk memahami bukti transaksi yang

2
terjadi dalam sebuah perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan

dagang.Dalam memahami ataupun menganalisis bukti transaksi dapat dilakukan

dengan mudah jika tidak memiliki pemahaman dan kemampuan dalam bidang

akuntansi tersebut.

Adapun faktor dan kondisi yang mempengaruhi proses belajar mengajar

pada materi jurnal umum sesungguhnya banyak sekali macamnya, baik yang ada

pada diri siswa sebagai pelajar, guru sebagai pengajar, metode mengajar, bahan

materi pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa, maupun sarana dan prasaran.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan melalui wawancara yang

dilakukan terhadap guru bidang studi, menunjukkan bahwa hasil belajar para

siswa menyusun jurnal umum masih relatif rendah yakni sekitar 70%.Hal ini

menyebabkan bahwa kompetensi siswa akan rendah dan tidak sesuai dengan

kriteria sebagaimana diinginkan dunia kerja atau dunia usaha bila tidak dicari akar

permasalahannya. Berdasarkan kenyataan dan permasalahan tersebut mendorong

penulis untuk mengkaji permasalahan melalui suatu penelitian.

Kaitan antara pemahaman dan kemampuan memahami bukti transaksi

perusahaan dan menyusun jurnal umum yaitu untuk meningkatkan mutu

pendidikan, ini berarti pemahaman bukti transaksi perusahaan dagang digunakan

sebagai alat bantu untuk mempermudah menyusun jurnal umum. Pemerintah dan

Menteri Pendidikan Nasional telah melaksanakan berbagai macam kebijaksanaan

diantaranya dalam bidang kurikulum.

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang diberlakukan

sekarang dengan Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Dalam GBPP

3
tersebut telah ditetapkan urutan-urutan materi pengajaran yang akan dilalui setiap

siswa. Hal ini dapat dimengerti karena setiap materi pelajaran memerlukan pra

syarat dalam mempelajarinya. Prasyaratnya yaitu bekal pengetahuan yang

diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar. Misalnya, untuk mempelajari

jurnal umum siswa harus sudah mempelajari bukti transaksi.

Harapan penelitian bagi penulis yaitu melalui penelitian ini diharapkan

dapat memecahkan dan mencari solusi dari permasalahan yang terjadi, sehingga

keterampilan para lulusan SMK dapat meningkat khususnya dalam bidang studi

akuntansi.

Dari uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan Antara Kemampuan Siswa Memahami Bukti Transaksi Perusahaan

Dagang Dengan Kemampuan Siswa Menyusun Jurnal Umum Di Kelas XII

Akuntansi SMK Swasta Istiqlal Delitua Tahun Ajaran 2018/2019”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk menentukan permasalahan setiap penelitian, maka harus dilakukan

identifikasi atas kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang ada. Sejalan

dengan hal tersebut, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian

ini adalah :

1. Masih rendahnya kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaan dagang kelas XII akuntansi SMK Swasta Istiqal Delitua?

2. Siswa kurang memiliki kemampuan siswa menyusun jurnal umum kelas

XII akuntansi SMK Swasta Istiqlal Delitua?

4
3. Adakah hubungan kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan mengingat luasnya permasalahan

yang mungkin dijumpai dengan penelitian ini, dan yang menjadi batasan dalam

penelitian ini adalah :

1. Adapun yang dimaksud dengan kemampuan siswa memahami bukti

transaksi perusahaan dagang adalah kemampuan siswa menyelesaikan tes

pemahaman bukti transaksi perusahaan dagang berupa bukti faktur, bukti

nota kontan dan bukti memorial yang telah disediakan .

2. Adapun yang dimaksud dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum

adalah kemampuan siswa menyelesaikan tes jurnal umum yang telah

disediakan.

3. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap2018/2019.

1.4 Rumusan Masalah

Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah sesuai dengan tujuan yang

diinginkan, maka permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi harus

dirumuskan secara tegas dan jelas. Untuk itu rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah : Apakah ada hubungan yang signifikan kemampuan siswa memahami

transaksi perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum.

5
1.5 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti mempunyai suatu tujuan sesuai dengan rumusan

masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami bukti transaksi

perusahaan dagang.

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun jurnal umum.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kemampuan siswa memahami

bukti transaksi perusahaan dagang dengan kemapuan siswa menyusun

jurnal umum.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis, baik secara

teoritis maupun praktis dalam masalah pendidikan dan kemampuan guru

dalam mengajar.

2. Sebagai bahan masukan untuk kepala sekolah dan guru-guru dalam

meningkatkan pelaksanaa pendidikan khususnya dalam mata pelajaran

akuntansi.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan untuk referensi penelitian selanjutnya

yang relevan.

6
1.7 Anggapan dasar

Arikunto (2010: 104) mengatakan“Anggapan dasar diperlukan sebagai

pegangan dalam proses penelitian yang dilakukan peneliti. anggapan dasar atau

postulat adalah titik tolak pemikiran yang kebenarnya diterima oleh penyelidik”.

Adapun yang terjadi anggapan dasar dalam penelitian ini

adalah:memahami bukti transaksi perusahaan dagang merupakan prasyarat di

dalam menyusun jurnal umum.

1.8 Hipotesis

Hipotesis bersumber dari anggapan dasar dan hipotesis merupakan

jawaban sementara yang belum diuji kebenarannya. Arikunto (2014: 110)

mengatakan “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul”

Untuk menguji hipotesis tersebut dirumuskan hipotesis statistik sebagai

berikut:

H0 : ρ ≠ 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa

memahami bukti transaksi perusahaan dagang terhadap kemampuan

siswa menyusun jurnal umum.

Ha: ρ = 0 : Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa memahami

bukti transaksi perusahaan dagang terhadap kemampuan siswa

menyusun jurnal umum.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perusahaan Dagang

2.1.1 Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan menjadi salah satu bidang atau sektor yang cukup banyak

memberikan peluang kerja bagi masyarakat.

Menurut Ely Suhayati (2009: 9)“Perusahaan adalah suatu organisasi yang

didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang kegiatannya adalah

melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis

manusia”.

Kebutuhan mansuia adalah sandang, pangan, dan papan. Kegiatan

produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor yaitu

alam, wilayah, dan modal. Dengan tujuan dari suatu perusahaan tersebut didirikan

adalah untuk memperoleh laba.Salah satu jenis perusahaan berdasarkan usahanya

adalah perusahaan dagang. Kegiatan utamanya adalah melakukan pembelian

barang dagang untuk dijual kembali tanpa melakukan proses/produksi (mengubah

bentuknya). Misalnya distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko

serba ada, plaza, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir.

Dwi Harti (2008: 10) mengatakan bahwa :

Jenis perusahaan menurut badan hukumnya terdiri dari perusahaan


perseorangan, firma (Fa), perseroan komanditer (CV), perseroan
terbatas (PT), dan koperasi. Semua jenis perusahaan tersebut dalam
melaksanakan berbagai kegiatannya akan selalu memerlukan bantuan
jasa akuntansi. Semakin baik perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan akuntansinya maka semakin baik pula perusahaan tersebut
dalam menyajikan informasi bagi mereka yang membutuhkannya.

8
Menurut Widia Astuti (2008: 1)“Perusahaan dagang adalah perusahaan

yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan dijual lagi, tanpa

memproses terlebih dahulu”.

Menurut Pirmatua Sirait (2014: 10) mengatakan bahwa:

kegiatan pokok perusahaan dagang adalah melakukan transaksi


pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa
mengubah bentuk barang tersebut dahulu. Kalau terjadi pengolahan
maka pengolahan itu biasanya terbatas pada pengepakan atau
pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih menarik. Barang
yang dijual disebut barang dagangan. Contoh perusahaan dagang
adalah penjualan hasil produksi, dan penjualan surat-surat berharga.

Pada dasarnya perusahaan dagang dalam kehidupan sehari-hari dapat

dengan mudah kita temui, contohnya toko, supermarket, dan sebagainya. Dalam

sebuah perusahaan tentu saja ada sebuah transaksi keuangan baik keuangan

dagang, jasa, dan manufaktur.

Pada sebuah perusahaan yang setiap harinya melakukan banyak transaksi,

tentu tidak semua transaksi yang dilakukan dapat dicatat kedalam jurnal. Hanya

transaksi yang didukung oleh bukti-bukti tertulis yang biasanya disebut dokumen

transaksi yang akan dicatat. Sumber-sumber pembelian barang dagang,

pengeluaran kas, penjualan barang dagang,penerimaan kas.

Dari definisi atau uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan

memahami bukti transaksi adalah kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

mengerti atau memahami makna ataupun memberikan penjelasan mengenai

aktivitas perusahaan yang telah dilihatnya berdasarkan bukti-bukti yang berlaku.

9
2.1.2 Karakteristik Perusahaan Dagang

Menurut Agus Purwaji (2016: 238) Terdapat tiga karakteristik dagang

yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Transaksi pembelian dan penjualan barang dagang merupakan


kegiatan bisnis utama perusahaan.
2. Barang dagang ditransaksikan (dijual belikan) untuk periode
akuntansi (satu tahun) atau kurang.
3. Pada umumnya perusahaan mempunyai persediaan barang dagang.

2.1.3 Tahap-Tahap Kegiatan Akuntansi Perusahaan Dagang

Menurut Dwi Harti (2008: 5) Tahap-tahap dalam kegiatan proses

akuntansi perusahaan dagang mencakup hal-hal sebagai berikut:

“ 1. Pencatatan (recording)

2. Penggolongan (classifying)

3. Peringkasan (summarizing)

4. Pelaporan (reporting)”

Pencatatan adalah kegiatan untuk mengadakan pencatatan atas transaksi

keuangan perusahaan yang terjadi ke dalam dokumen (bukti transaksi, seperti:

nota, kuitansi, cek, dan lain-lain) ke dalam buku harian (jurnal) yang tersedia pada

perusahaan dengan cermat dan kronologis. Contoh: transaksi pembelian secara

tunai dicatat ke dalam bukti transaksi (nota).

Penggolongan merupakan kegiatan pengelompokkan transaksi keuangan

perusahaan ke dalam akun buku besar. Contoh: transaksi penjualan secara tunai

dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas dan digolongkan ke akun buku besar kas.

10
Peringkasan merupakan kegiatan untuk meringkas transaksi keuangan

yang sudah digolongkan ke akun buku besar (pada bagian 2) ke dalam neraca

saldo, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, menutup buku besar, neraca saldo

setelah penutupan, dan jurnal pembalik.

Pelaporan yang dimaksud adalah menyusun laporan keuangan yang

terdiri dari laporan laba rugi, laporan laba ditahan (PT), neraca, laporan perubahan

modal/ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

2.2 Bukti Transaksi

2.2.1 Pengertian Bukti Transaksi

Didalam perusahaan setiap hari pasti akan terjadi berbagai transaksi,

baik transaksi yang dilakukan antar perusahaan, perusahaan dengan masyarakat

umum, perusahaan dengan instansi pemerintahan, dan sebagainya pada setiap

transaksi yang dilakukan perusahaan berarti akan mengakibatkan berubahnya

komposisi keuangan perusahaan. Untuk itulah setiap terjadi perusahaan perlu

dilakukan pencatatan yang sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku.

Tujuannya adalah sebagai bahan evaluasi, identifikasi, dan informasi keuangan.

Menurut Rahman Pura, (2013: 19) “Bukti transaksi merupakan suatu

dokumenyang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi”.

Secara umum bukti transaksi adalah suatu bukti yang tertulis atau bukti-

bukti atas terjadinya setiap kegiatan transaksi dalam suatu perusahaan atau bisnis.

Manfaat utama dari bukti transaksi yaitu menyediakan bukti tertulis atas transaksi

11
yang telah dilaksanakan, dan sekaligus untuk menghindari kemungkinan

terjadinya sengketa di masa yang akan datang.

2.2.2 Bagian-Bagian Bukti Transaksi

Menurut syaiful bahri (2016: 25) Berdasarkan jenisnya, bukti transaksi

dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

“ 1. Bukti transaksi internal

2. Bukti transaksi eksternal”

Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang dibuat dan

digunakan untuk kepentingan internal perusahaan. Transaksi internal pada

umunya terjadi karena adanya kebijakan akuntansi di perusahaan yang

berhubungan dengan standar akuntansi. Beberapa dokumen yang termasuk bukti

transaksi internal perusahaan adalah:

1. Bukti kas masuk

Bukti kas masuk adalah dokumen bisnis dimana perusahaan telah

menerima kas secara tunai. Kas yang diterima oleh perusahaan

biasanya berasal dari penjualan produk atau jasa secara tunai,

menerima (pelunasan) piutang usaha dari para pelanggan, penjualan

aset tetap, dan penerimaan-penerimaan lainnya. Bagi pihak luar

perusahaan, bukti kas masuk ini dapat digunakan sebagai kuitansi dan

sebagai dokumen eksternal.

12
2. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar adalah dokumen bisnis dimana perusahaan telah

mengeluarkan kas secara tunai. Kas yang dikeluarkan oleh

perusahaan biasanya digunakan untuk membeli barang dagang.

Membayar utang usaha kepada pemasok, membayar gaji, membayar

pajak, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.

3. Bukti Memorial

Bukti memorial adalah bukti yang dibuat untuk keperluan di

lingkungan perusahaan. Biasanya bukti ini merupakan dokumen

mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan, yang digunakan untuk

keperluan antarbagian atau antardepartemen di lingkungan

perusahaan.

Bukti transaksi eksternal adalah bukti transaksi yang digunakan sebagai

dasar untuk pencatatan akuntansi yang melibatkan transaksi kepada atau dari

pihak luar perusahaan, biasanya transaksi dilakukan dengan investor, kreditor,

pelanggan, pemasok dan sebagainya. Beberapa dokumen yang termasuk bukti

transaksi eksternal perushaan adalah:

a. Bukti Faktur

Bukti faktur adalah bukti transaksi dimana perusahaan telah

melakukan penjualan barang secara kredit. Faktur tersebut dibuat

oleh pihak penjual barang yang diberikan kepada pihak pembeli

barang. Faktur dibuat secara lengkap, baik dari segi jumlah lembar

(tembusan) maupun isinya, sehingga faktur tersebut juga dapat

13
berfungsi sebagai faktur pajak, yang dapat digunakan untuk

keperluan perpajakan (PPN). Bagi pihak penjual faktur tersebut

dinamakan faktur penjualan, sedangkan bagi pihak pembeli faktur

tersebut dinamakan faktur penjualan.

b. Nota Kredit

Nota kredit adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan,

karena pihak pelanggan telah mengembalikan atau mengurangi nilai

barang yang dibelinya karena alasan-alasan tertentu, misalnya rusak,

tidak sesuai dengan pesanan, dan disetujui oleh perusahaan. Oleh

karena itu, perusahaan melakukan pengkreditan (pengurangan) akun

piutang usaha atas nama pelanggan.

c. Nota debit

Nota debit adalah bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan,

karena perusahaan telah melakukan pengembalian atau pengurangan

nilai brang yang dibeli dari pihak pemasok karena sesuatu hal,

misalnya rusak dan tidak sesuai dengan pesanan dan oleh pihak

pemasok disetujui. Oleh karena itu, perusahaan melakukan

pendebitan (pengurangan) akun utang usaha atas nama pemasok.

d. Cek

Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang

mempunyairekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang

kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak

yang berhubungan dengan pengeluaran cek tersebut adalah pihak

14
yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut dan pihak

yang menerima pembayaran cek tersebut.

Menurut Syaiful Bahri (2016: 28 )Setiap bukti transaksi yang akan di

catat ke dalam jurnal perlu dianalisis terlebih dahulu :

1. Menentukan pengaruh penambahan dan pengurangan harta, utang,


modal, pendapatan, dan beban.
2. Menentukan perkiraan apa saja yang di pengaruhi oleh transaksi
tersebut.
3. Menentukan debet atau kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Menentukan jumlah yang harus didebet atau dikredit.

Hal ini merupakan penerapan sistem pembukuan berpasangan, yaitu

setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dalam dua sisi, sehingga jenis

pengaruhnya terhadap harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Prinsip utama

sistem ini adalah setiap transaksi akan dicatat dengan mendebet atau mengkredit

dari satu unit atau lebih dengan jumlah yang sama.

2.2.3 Macam-Macam Transaksi Perusahaan Dagang

Menurut Pirmatua Sirait (2014: 19) Secara sistematis kegiatan

operasional yang terjadi dalam perusahaan dagang yaitu sebagai berikut:

“ 1. Pembelian barang dagang

2. Pengeluaran kas

3. Penjualan barang dagang

4. Penerimaan kas”

Pembelian barang dagang adalah transaksi pembelian hanya meliputi

pembelian barang dagangan, yaitu barang yang akan dijual kembali kepada

15
pelanggan. Dalam melakukan transaksi pembelian ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu sebagai berikut:

1. Beban angkut pembelian

Beban angkut pembelian akan menambah nilai pembelian.

Pencatatan pengeluaran untuk beban angkut tergantung pada syarat

penyerahan barang yang biasa digunakan, diantaranya FOB Shipping

Point dan FOB Destination Point.

a. FOB Shipping Point artinya pihak penjual menanggung biaya angkut

pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli.

b. FOB Destination Point artinya pihak penjual menangung beban angkut

pengiriman barang dari gudang penjual sampai ke gudang pembeli

2. Potongan tunai pembelian

Potongan pembelian akan mengurangi jumlah pembelian.

Perusahaan akan mendapatkan potongan tunai pembelian pada saat

membeli barang dagangan atau membayar utang dagang sesuai dengan

syarat pembayaran yang telah disepakati.

Misalnya, syarat pembayaran 3/10, n/60. Angka 3 menunjukkan

besarnya potongan (dalam persen), 10 menunjukkan lamanya waktu

pembayaran yang mendapatkan potongan sejak tanggal terjadinya

transaksi, tulisan n/60 menunjukkan jangka waktu pelunasan.

Dengan demikian, syarat 3/10, n/60 berarti akan mendapatkan

potongan sebesar 3%, jika pembayaran dilakukan dalam jangkawaktu

16
10 hari atau kurang dari 10 hari sejak terjadinya transaksi dan jangka

waktu pelunasan 60 hari.

3. Retur pembelian dan pengurangan harga

Retur pembelian dan pengurangan harga akan mengurangi nilai

pembelian barang dagang. Transaksi retur pembelian dan pengurangan

harga terjadi pada saat barang yang dipesan tida sesuai dengan pesanan.

Jika adabarang yang tidak sesuai dengan pesanan mengembalikan

barang tersebutpada penjual. Selanjutnya, transaksi tersebut dicatat

dalam akun retur pembelian dan pengurangan harga.

Pengeluaran kas adalah jika waktu pembayaran sudah jatuh tempo,

perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas untuk melunasi utang tersebut.

Selain itu, perusahaan juga akan mengeluarkan kas untuk membeli barang

dagangan dan membeli barang atau jasa lain secara tunai.

Transaksi penjualan hanya meliputi penjualan barang dagangan.

Transaksi penjualan ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut :

1. Potongan tunai penjualan

Potongan tunai penjualan akan mengurangi jumlah penjualan.

Perusahaan akan memberikan potongan tunai penjualan pada saat

menjual barang dagang secara tunai dengan syarat-syarat tertentu atau

menerima pelunasan piutang dagang sesuai dengan syarat pembayaran

yang telah disepakati.

b. Retur penjualan dan pengurangan harga

17
Retur penjualan dan pengurangan harga akan mengurangi nilai

penjualan. Pengiriman barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan

baik. Barang dagangan bisa saja mengalami kerusakan dalam perjalanan

atau tidak sesuai dengan yang dipesan, sehingga mungkin saja pembeli

mengembalikan barang yang rusak tersebut dan perusahaan harus

menerimanya.

Penerimaan kas adalah perusahaan akan menerima sejumlah kas pada

saat pelanggan membayar utangnya kepada perusahaan dan menjual barang

dagangan atau barang lainnya secara tunai. Perusahaan juga akan menerima kas

dari kegiatan lain diluar usaha pokok perusahaan. Misalnya, penerimaan kas dari

pendapatan bunga.

2.3 Jurnal Umum

2.3.1 Pengertian Jurnal Umum

Dalam praktek akuntansi yang sebenarnya, untuk menghindari kesalahan

seminimal mungkin maka pencatatan tidak dilakukan langsung kedalam akun

buku besar. Setiap transaksi terlebih dahulu dianalisis pengaruhnya terhadap

unsur-unsur persamaan dasar akuntansi (harta, kewajiban, modal, pendapatan, dan

beban) dan dicatat kedalam jurnal baru kemudian dicatat kedalam akun buku

besar.

Menurut Sigit Hermawan (2016: 45) “Ayat jurnal adalah suatu analisis

atas pengaruh transaksi terhadap rekening yang biasanya disertai dengan suatu

18
penjelasan”.Sedangkan menurut pirmatua sirait (2014: 76) “Jurnal merupakan

catatan transaksi perusahaan yang pertama kali dalam proses akuntansi”.

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan

secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun yang

harus didebet dan dikreditberserta jumlahnya masing-masing. Jurnal ini

merupakan catatan pertama setelah adanya transaksi sebelum dilakukan

pencatatan dalam buku besar. Jurnal umum perlu dibuat untuk menjaga

keseimbangan perkiraan didalam buku besar, serta untuk menghindarkan

terjadinya kesalahan didalam mendebit dan mengkredit perkiraan-perkiraan. Serta

bertujuan untuk mempermudah penelusuran apabila terjadi kesalahan ketika

menganalisis terjadinya suatu transaksi.

2.3.2 Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum

Menurut Mulyadi(2010: 104) mengatakan bahwa :

1. harus tersedia jurnal dalam jumlah yang cukup memadai sehingga


memungkinkan perusahaan untuk menggunakan karyawan dalam
mencatat dengan segera transaksi keuangan yang terjadi.
2. Jurnal yang akan digunakan untuk memisahkan transaksi ke dalam
penggolongan pokok tertentu, seperti penerimaan kas, pengeluaran
kas, penjualan dan pembelian.
3. Untuk mengurangi pekerjaan pembukuan yang rinci harus
digunakan kolom-kolom khusus dalam jurnal, sehingga
memungkinkan pembukuan (posting) jumlah per kolom ke dalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
4. Nama kolom dalam jurnal harus sesuai dengan nama rekening yang
bersangkutan dalam buku besar, yang akan menerima jumlah yang
akan dibukukan dari jurnal.
5. Kolom-kolom dalam jurnal digunakan untuk mengumpulkan angka
yang akan diringkas dalam rekening yang bersangkutan dalam
buku besar.

19
6. Sedapat mungkin jurnal harus dirancang sedemikian rupa sehingga
pekerjaan menyalin informasi dari dokumen sumbernya dibuat
sangat minimum.
7. Harus ditetapkan hubungan antara dokumen sumber tertentu
dengan jurnal sehingga pertanggungjawaban kebenaran informasi
dapat ditentukan.

2.3.3 Fungsi Jurnal Umum

Menurut Dwi Harti (2008: 77) mengatakan bahwa :

a. Fungsi historis, artinya pencatatan setiap transaksi dilakukan secara


kronologis berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Jurnal
menggambarkan kegiatan perusahaan sehari-hari secara berurutan
dan terus-menerus. Jika seseorang ingin mengetahui perkembangan
dalam perusahaan, dapat dilihat dalam jurnal.
b. Fungsi pencatatan, artinya jurnal wajib mencatat setiap peristiwa
finansial yang terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan kekayaan,
modal, biaya dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat ke dalam
jurnal, agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat
dilakukan secara lengkap.
c. Fungsi analisis, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil
analisis transaksi berupa pendebetan dan pengkreditan akun yang
terpengaruh, berikut jumlahnya. Analisis ini mengenai
penggolongan dan nama akun, pencatatan dalam pendebetan
ataupun pengkreditan beserta jumlahnya.
d. Fungsi instruksi, artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah
untuk mendebet dan mengkreditan akun sesuai dengan catatan
dalam jurnal. Pencatatan dalam jurnal bukan sebatas
dokumentransaksi dalam perusahaan tetapi bersifat instruksi.
Keterangan akun menjadi jelas, dalam kolom jurnal bagian akun
diisi dengan nama akun, pada bagian debet diisi dengan jumlah
akun yang didebet dan bagian kredit diisi dengan jumlah akun yang
dikredit.
e. Fungsi informatif, artinya catatan dalam jurnal memberikan
penjelasan mengenai transaksi yang terjadi.

20
2.3.4 Bentuk Jurnal Umum

Menurut Elvy (2011: 18) “Bentuk jurnal yang sering digunakan dalam

suatu perusahaan adalah jurnal yang mempunyai 2 kolom jumlah debit dan kredit.

Jurnal semacam ini dapat digunakan untuk mencetak semua transaksi secara

kronologis”.

Berikut ini adalah contoh bentuk jurnal umum.

JURNAL UMUM

Hal: (a)
Tangga Keterangan Ref Debit Kredit
l
(b
( ) (c) (
d)

(e) (e)
Keterangan :

a. Halaman, setiap halaman jurnal diberikan nomor halaman.

b. Tanggal, kolom pertama diisi dengan tahun dan bulan, sedangkan

kolom kedua diisi dengan tanggal terjadinya transaksi yang dicatat.

c. Keterangan, untuk mencatat nama akun yang didebet ditulis di tepi sisi

kiri dan jumlah pendebetan dimasukkan ke dalam kolom debet. Di

samping itu, nama akun dikredit ditulis agak menjorok ke kanan

bawah akun debet dan jumlah pengkreditan dimasukan ke dalam

kolom kredit. Dibawah nama akun diberi keterangan ringkas mengenai

transaksi yang terjadi untuk memudahkan dalam pemberian keterangan

pada waktu pemindahbukuan (posting) ke buku besar.

21
d. Ref, diisi nomor akun, dilakukan ketika kita memindahkan akun

tersebut ke dalam buku besar (posting).

e. Setiap penggantian halaman sebaiknya kolom debet dan kredit

dijumlahkan untuk dipindahkan ke halaman berikutnya.

2.3.5 Prosedur Penyusunan Bukti Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum

Berikut pencatatan bukti transaksi kedalam jurnal umum untuk transaksi

yang terjadi selama bulan Januari tahun 2014.

BUKTI 1
PT. JAYA SELALU Nomor : 01/FJ/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 01 Januari 2014

FAKTUR PENJUALAN
Kepada Dikirim : Ya/Tidak
PT. Putra Kencana Syarat :2/10, n/30
Jl. Sudirman No. 101 Medan Tgl. Kirim : 01 Januari 2014

No. Nama Barang Kuantitas Harga Per unit Total


1 Panan Supersonic Stereo 5 1.000.000 5.000.000

Total 5.000.000
Terbilang : lima juta rupiah
Dibukukan oleh : Bagian Penjualan

Annisa, SE
Tanggal : ................

22
BUKTI 2
PT. JAYA SELALU Nomor : MK/01/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 01 Januari 2014

MEMO KREDIT
Kepada
PT. PUTRA KENCANA No. Faktur : 06/FJ/I/10
Jl. Sudirman No. 101 Medan Tgl. Kirim : 01 Januari 2014

Kami telah mengkredit rekening saudara sebagai berikut :


No. Nama Barang Kuantitas Harga Per unit Total
1 Panan Supersonic Stereo 1 1.000.000 1.000.000

Total 1.000.000
Terbilang : Satu juta rupiah
Dibukukan oleh : Bagian Pengiriman

Rugi Sugiarto
Tanggal : ................

BUKTI 3
CV. RINDU Nomor : 650/FJ/I/14
Jl. Gatot subroto no. 10 Medan Tanggal : 03 Januari 2014

FAKTUR PEMBELIAN
Kepada Dikirim : Ya/Tidak
PT. Jaya SelaluSyarat:2/15, n/30
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5Tgl. Kirim : 03 Januari 2014
No. Nama Barang Kuantitas Harga Per unit Total
1 Portable VCR 4 1.300.000 5.200.000

Total 5.200.000
Terbilang : lima juta dua ratus ribu rupiah
Dibukukan oleh : Bagian Penjualan

Rahmad Kurnia
Tanggal : ................

23
BUKTI 4
PT. JAYA SELALU Nomor : 01/BCK/II/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 03 Januari 2014

BUKTI PENGELUARAN KAS

Perintah pembayaran dari : M. RIFKI, SE, MS.I


Ditujukan kepada : Po. Mella Elektrik
Jl. Kp. Baru No. 32 Medan
Jumlah : Rp. 5.544.000
Terbilang : Lima juta lima ratus empat puluh empat ribu rupiahketerangan
Pelunasan utang atas pembelian barang tertanggal
25/12/2013 harga barang Rp. 5.600.000 syarat 1/10, n/30
Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui

..................... ........................ Sartika Ayu, SE, Msi


Tanggal : .......... Tanggal : ........... Tanggal : 03/01/14

BUKTI 5
PT. POLIGRON ELECTRONIC, tbk Nomor : 02/BCK/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 05 Januari 2014

BUKTI PENGELUARAN KAS

Perintah pembayaran dari : M. RIFKI, SE, MS.I


Ditujukan kepada : Kantor perpajakan
Jl. Diponegoro No. 01 Medan
Jumlah : Rp. 4.440.000
Terbilang : Empat juta empat ratus empat puluh ribu rupiah
keterangan : Pelunasan utang PPh Karyawan : Rp. 1.916.000
Pelunasan utang PPh Perusahaan : Rp. 2.524.000
: RP. 4.440.000
Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui

..................... ........................ Sartika Ayu, SE, Msi


Tanggal : .......... Tanggal : ........... Tanggal : 10/01/14

24
BUKTI 6
PT. JAYA SELALU Nomor : 03/BCK/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 05 Januari 2014

BUKTI PENGELUARAN KAS

Perintah pembayaran dari : M. RIFKI, SE, MS.I


Ditujukan kepada : Karya Advertising, Co
Jl.Pemuda No. 14 Medan
Jumlah : Rp.3.600.000
Terbilang : Tiga juta enam ratus ribu rupiah
keterangan : Pembayaran beban iklan untuk bulan 3 terhitung sejak
bulan januari 2014

Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui

..................... ........................ Sartika Ayu, SE, Msi


Tanggal : .......... Tanggal : ........... Tanggal : 05/01/14

BUKTI 7
PT. JAYA SELALU Nomor : 01/BKM/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 05 Januari 2014

BUKTI PENERIMAAN KAS

Diterima dari : PT. Sukses Mandiri


Jl. Putri Hijau No. 05 Binjai
Jumlah : Rp. 12.596.000
Terbilang : Dua belas juta lima ratus sembilan puluh enam ribu rupiah
Keterangan : Pelunasan atas penjualan faktur no. 11/Fj/Xii/13
Tanggal : 20 Desember 2013
Penjualan : Rp. 12.596.000
Potongan Penjualan : Rp. - -
: Rp. 12.596.000

Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui oleh

Habibi SE
Tanggal : .......... Tanggal : 05/01/14

25
BUKTI 8
PT. JAYA SELALU Nomor : 10/BCK/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 06 Januari 2014

BUKTI PENGELUARAN KAS

Perintah pembayaran dari : M. RIFKI, SE, MS.I


Ditujukan kepada : PT. AIG LIPPO Insurance
Jl.Pemuda No. 50 Medan
Jumlah : Rp.4.000.000
Terbilang : Empat juta rupiah
keterangan : Pembayaran premi asuransi untuk 4 bulan terhitung
sejak bulan januari 2014

Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui

..................... ........................ Sartika Ayu, SE, Msi


Tanggal : .......... Tanggal : ........... Tanggal : 06/01/14

BUKTI 9
PT. JAYA SELALU Nomor : 05/BCK/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 06 Januari 2014

BUKTI PENGELUARAN KAS

Perintah pembayaran dari : M. RIFKI, SE, MS.I


Ditujukan kepada : CV. Putra Mandiri
Jl. Tanjung Morawa Km. 11,5
Jumlah : Rp. 7.056.000
Terbilang : Tujuh juta lima puluh enam ribu rupiah
keterangan : Pelunasan utang atas pembelian barang tertanggal
27/12/13 Harga barang Rp. 7.200.000 syarat 2/10, n/30

Dibukukan oleh : Diterima oleh Disetujui

..................... ........................ Sartika Ayu, SE, Msi


Tanggal : .......... Tanggal : ........... Tanggal : 06/01/14

26
BUKTI 10
PT. JAYA SELALU Nomor : 02/BKM/I/14
Kawasan Industri Medan 1 Km. 2,5 Tanggal : 06 Januari 2014

BUKTI KAS MASUK

Diterima dari : CV. Medan Jaya


Jl. Sisingamaraja No. 1 Medan
Jumlah : Rp. 17.052.000
Terbilang : Tujuh belas juta lima puluh dua ribu rupiah
Keterangan : Pelunasan atas penjualan faktur no. 12/FJ/XII/13
Tanggal : 27 Desember 2013
Penjualan : Rp. 17. 400.000
Potongan Penjualan : Rp. 348.000 -
: Rp. 17.052.000

Dibukukan oleh : Diterima oleh

..................... Habibi SE
Tanggal : .......... Tanggal : 06/01/14

JURNAL UMUM

PT. JAYA SELALU

PER 31 JANUARI 2014

Tangga
l
Januari Nama Akun Ref Debet Kredit

01 Piutang dagang 5.000.000


Penjualan barang 5.000.000
03 Retur penjualan 1.000.000
Piutang dagang 1.000.000
03 Pers. barang dagang 5.200.000
Utang dagang 5.200.000
03 Utang dagang 5.600.000
Kas 5.544.000
Pot. Pembelian 56.000
05 Utang PPh Karyawan 1.916.000
Utang PPh Perusahaan 2.524.000

27
Kas 4.440.000
05 Beban advertising 3.600.000
Kas 3.600.000
05 Kas 12.596.000
Piutang dagang 12.596.000
06 Beban ansuransi 4.000.000
Kas 4.000.000
06 Utang dagang 7.200.000
Kas 7.200.000
06 Kas 17.052.000
Pot. Penjualan 348.000
Piutang dagang 17.400.000
Total 66.036.000 66.036.000

2.4. Hubungan Memahami Bukti Transaksi Perusahaan Dagang Dengan

Menyusun Jurnal Umum.

Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisni

hingga menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam periode

tertentu. Disebut siklus akuntansi karena tahapan pencatatan tersebut dilakukan

dan terjadi berulang-ulang melalui tahapan yang sama. Tahap awal dari siklus

akuntansi adalah terjadinya transaksi bisnis yang direkam dalam bukti transaksi.

Bukti transaksi kemudian dicatat dalam jurnal dan memposting ke buku besar dan

menyiapkan neraca saldo.

Dalam siklus akuntansi terdapat tiga tahap yaitu tahap pencatatan, tahap

pengikhtisaran dan tahap pelaporan. Dalam tahap pencatatan bukti transaksi

berasal dari cek, nota, faktur, memo serta kwitansi yang diterima setiap

mengadakan transaksi yang ada di perusahaan. Kemudian dilakukan analisa ke

jurnal umum. Setelah dianalisa ke jurnal umum kemudian di posting ke dalam

buku besar. Setelah tahap pencatatan selesai kemudian dilanjutkan ke tahap

28
pengikhtisaran yang diawali dengan pemindahan saldo buku besar ke neraca

saldo.

Pada sebuah perusahan yang setiap hari melakukan banyak transaksi,

tentu tidak semua transaksi yang dilakukan dapat dicatat dalam jurnal. Hanya

transaksi-transaksi yang didukung oleh bukti-bukti tertulis yang biasa disebut

dokumen transaksi yang akan dicatat. Setelah dianalisis dan dinyatakan sah,

kegiatan selanjutnya adalah melakukan pencatatan transaksi-transaksi yang ada

kedalam suatu jurnal.

Menurut Pirmatua Sirait (2014: 76)mengatakan bahwa :

Jurnal merupakan catatan transaksi perusahaan yang pertama kali


dalam proses akuntansi. Jurnal umum perlu dibuat untuk menjaga
keseimbangan perkiraan didalam buku besar, serta untuk menghindari
terjadinya kesalahan didalam mendebit dan mengkredit perkiraan-
perkiraan. Serta bertujuan untuk mempermudah penelusuran apabila
terjadi kesalahan ketika menganalisis terjadinya suatu transaksi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap

transaksi perusahaan dagang dengan menyusun jurnal umum sangat berhubungan

dikarenakan untuk mengetahui keseimbangan yang terjadi pada perkiraan didalam

buku besar, dan untuk menghindari terjadinya kesalahan didalam mendebit dan

mengkredit perkiraan-perkiraan, serta untuk mempermudah penelusuran apabila

terjadi kesalahan ketika menganalisis terjadinya suatu transaksi.

BAB III

29
METODE PENELITIAN

a. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yang bertujuan untuk

mengetahui apakah ada atau tidak hubungan antara variabel-variabel yang telah

ditemukan sesuai dengan judul penelitian

Desain penelitian yang akan dilaksanakan dapat digambarkan dalam

tabel berikut:

No.
Resp X Y

0 ... ...
1
0 ... ...
2
0 ... ...
3
. ... ...
..
n=3 ... ...
8
Ʃ ... ...

Keterangan :

n : banyak sampel

x : skor variabel bebas atau X

Y : skor variabel terikat atau Y

ƩX : Jumlah Seluruh Skor Variabel X

ƩY : Jumlah Seluruh Skor Variabel Y

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian :

30
a. Menentukan sampel penelitian

b. Mengadakan pengukuran terhadap variabel x

c. Mengadakan pengukuran terhadap variabel y

d. Melakukan analisis data

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Margono (2010: 18) “Populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII

Akuntansi SMK Istiqlal Delitua T.A 2018/2019 yang berjumlah 38 orang terdiri

dari1 kelas.

3.2.2 Sampel

Menurut Margono (2010: 121) “Sampel adalah sebagian dari

populasi”.Karena populasinya sedikit, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian populasi sebanyak 38 orang.

3.3 Variabel Dan Indikator

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :

a. Variabel Bebas (X) : Kemampuan memahami bukti transaksi perusahaan

dagang

b. Variabel Terikat (Y) : Kemampuan menyusun jurnal umum

31
Indikator yang dimaksud dalam penelitian ini adalah merupakan alat

untuk mengukur perbuatan atau sikap yang ditunjukkan oleh responden. Yang

menjadi indikator dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari jawaban

responden dari hasil tes berbentuk pilihan berganda untuk variabel X dan tes

berbentuk pilihan berganda untuk variabel Y yang telah disediakan.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 134) “Instrumen penenlitian adalah alat

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih muda dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap

dan sistematis sehingga mudah diperoleh”.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

adalah:

a. Tes (untuk variabel X) yaitu berupa pemahaman bukti transaksi perusahaan

dagang sebanyak 10 butir soal dalam bentuk pilihan berganda.

b. Tes (untuk variabel Y) yaitu berupa kemampuan menyusun jurnal umum

sebanyak 10 butir soal dalam bentuk pilihan berganda.

1. Skor 5 untuk jawaban yang benar

2. Skor 0 untuk jawaban yang salah

3. Penskoran dengan skala 0-100

Total skor = jumlah skor

TABEL 3.1

32
Kisi-Kisi Tes Variabel X

Nama sekolah : SMK Swasta Istiqlal Delitua

Jurusan/Mata Pelajaran : Akuntansi

Standar kompetensi :Kemampuan Memahami Bukti Transaksi

Perusahaan Dagang Dengan Menyusun Jurnal

Umum

ASPEK YANG
KOMPETENSI NOMO
DIUKUR JUMLA
INDIKATOR
C C C
DASAR R SOAL
H SOAL
C1 C2 C3
Menjelaskan pengertian
1 1 1
perusahaan dagang
Memahami Menentukan tahapan kegiatan
2 2, 3 2
Bukti Transaksi akuntansi
Menjelaskan pengertian bukti
Perusahaan 1 4 1
transaksi
Dagang Menentukan bagian bukti
3 5, 6, 7 3
Menyusun transaksi
Menghitung penerimaan kas 1 8 1
Jurnal Umum Menyebutkan pengertian faktur
1 9 1

Menentukan bukti memo 1 10 1

Total 3 2 5 10

TABEL 3.2

Kisi-Kisi Tes Variabel Y

Nama sekolah : SMK Swasta Istiqlal Delitua

Jurusan/Mata Pelajaran : Akuntansi

Standar kompetensi : Kemampuan Memahami Bukti Transaksi

33
Perusahaan Dagang Dengan Menyusun Jurnal

Umum

ASPEK YANG
KOMPETENSI NOMO
DIUKUR
INDIKATOR JUMLA
C C C
DASAR R SOAL
H SOAL
C1 C2 C3
Menjelaskan fungsi jurnal
1 1 1
umum
Menentukan bentuk jurnal
Memahami 1 2 1
umum
Bukti Memahami perbedaan nota
1 3 1
TransaksiPerusa kredit dan nota debit
Menentukan jurnal umum 2 4,8 2
haan Dagang Menyesuaikan retur 1 5 1
Menjelaskan syarat
Menyusun
1 6 1
pembayaran
Jurnal Umum
Menentukan pengeluaran
1 7 1
kas
Menentukan bukti kas
2 9, 10 2
masuk
Total 2 1 7 10
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data melalui instrumen penelitian dilakukan melalui

teknik pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data tersebut dilaksanakan data

yang ada dilapangan, maka langkah yang ditempuh adalah:

a. Melaksanakan tes kepada seluruh responden sekaligus mengumpulkannya

sesuai dengan jumlah yang dibagikan.

b. Membuat tabulasi data untuk diolah dan dianalisa melalui statistik yang telah

di tentukan.

3.6 Teknik Analisis Data

34
Tujuan dari analisis data adalah untuk menyederhanakan data dalam

bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Untuk mendapatkan data-data yang

objektif dalam menganalisa data yang diperoleh penulis menggunakan tabel

frekuensi, nilai rata-rata serta tabel-tabel guna mempermudah mengkalkulasikan

data.

Untuk menentukan tingkat hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat digunakan rumus Korelasi Product Moment dengan rumus :

(Supardi, 2013: 169)

Keterangan:

r = Signifikan hubungan

N = Jumlah responden

x = Variabel bebas (x) atau kemampuan memahami bukti transaksi perusahaan

dagang

y = Variabel terikat (y) atau pemahaman menyusun jurnal umum

x2 = Variabel x yang dikuadratkan

y2 = Variabel y yang dikuadratkan

xy = perkalian antara variabel x dan variabel y

35
Berdasarkan koefisien korelasi tersebut, hipotesis dapat diuji dengan

menggunakan “uji t” menurut Supardi (2013: 170) sebagai berikut:

Keterangan:

t= besarnya pengaruh dan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel

terikat secara signifikan atau nyata

n = jumlah populasi atau sampel penelitian

r = hasil perhitungan koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat.

Pengujian hipotesis melalui “uji t” ini dilakukan untuk menentukan

apakah ada signifikan hubungan antara dua variabel tersebut di atas.

Kriteria pengujian hipotesis statistik dilakukan:

Bila thitung ≤ ttabel, pada taraf signifikansi α=0,05 maka H0 diterima kebenarannya.

Bila thitung ≥ ttabel, pada taraf signifikansi α=0,05 maka H0 ditolak kebenarannya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Istiqlal Delitua pada siswa kelas

XII Akuntansi T.A 2018/2019. Setelah data diperoleh dan dikumpulkan dari

hasil penelitian dengan jumlah sampel 38 orang, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan pengelolaan data analisis terhadap data-data tersebut yang

nantinya akan digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis sesuai dengan

kriteria pengujian hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

36
4.1.1 Deskripsi Data

Untuk lebih jelasnya pengelolaan data-data yang penulis dapat dari

penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tabel 4.2

Statistics Variabel X SKOR


SKOR N Valid 38
N Valid 38 Missi 2
Missi 0 ng
ng Mean 69,61
Mean 67,11 Median 75,00
Median 70,00 Mode 75
Mode 65 Std. 23,521
Std. 24,235 Deviation
Deviation Minimum 15
Minimum 0 Maximum 100
Maximum 100
Statistics Variabel Y

TABEL 4.3
JUMLAH TABULASI DATA UNTUK VARIABEL X DAN Y

No. No Responden X Y X2 Y2 XY
1. 1 90 95 8100 9025 8550
2. 2 65 75 4225 5625 4875
3. 3 65 75 4225 5625 4875
4. 4 55 50 3025 2500 2750
5. 5 85 90 7225 8100 7650
6. 6 95 100 9025 10000 9500
7. 7 90 90 8100 8100 8100
8. 8 35 25 1225 625 875
9. 9 60 55 3600 3025 3300
10. 10 95 100 9025 10000 9500
11. 11 65 75 4225 5625 4875

37
12. 12 80 75 6400 5625 6000
13. 13 70 60 4900 3600 4200
14. 14 95 95 9025 9025 9025
15. 15 75 85 5625 7225 6375
16. 16 75 75 5625 5625 5625
17. 17 35 45 1225 2025 1575
18. 18 70 85 4900 7225 5950
19. 19 100 90 10000 8100 9000
20. 20 95 95 9025 9025 9025
21. 21 0 20 0 400 0
22. 22 65 75 4225 5625 4875
23. 23 30 45 600 2025 1350
24. 24 90 95 8100 9025 8550
25. 25 85 85 7225 7225 7225
26. 26 65 75 4225 5625 4875
27. 27 40 40 1600 1600 1600
28. 28 70 70 4900 4900 4900
29. 29 100 100 10000 10000 10000
30. 30 15 15 225 225 225
31. 31 50 50 2500 2500 2500
32. 32 45 35 2025 1225 1575
33. 33 55 70 3025 4900 3850
34. 34 75 75 5625 5625 5625
35. 35 65 65 4225 4225 4225
36. 36 40 40 1600 1600 1600
37. 37 90 85 8100 7225 7650
38. 38 5625 4900 5250
75 70

4.1.2 Pengujian Instrumen

Dalam bab IV ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian tentang

Hubungan Antara Kemampuan Siswa Memahami Bukti Transaksi Perusahaan

Dagang Dengan Kemampuan Siswa Menyusun Jurnal Umum Di Kelas XII SMK

Istiqlal Delitua. Sebelum memaparkan hasil dan pembahasan penelitian, perlu

dilakukan pengujian instrumen lembar observasi dengan menggunakan uji

validitas dan realibilitas.

4.1.2.1 Uji Validitas

38
Sujarweni (2012: 177) mengatakan “uji validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir-butir soal dalam suatu daftar pertanyaan dalam

mendefinisikan suatu variabel”. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung

suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap

butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita dibandingkan dengan r

tabel dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel ˂ r hitung maka valid.

Berdasarkan pendapat diatas, tujuan penulis menguji validitas item tes

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah item soal yang penulis

berikan kepada sampel sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur dalam penelitian ini, yakni kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum.

Perhitungan validitas instrumen dibawah ini penulis menggunakan aplikasi

komputer SPSS 20 dengan tolak ukur penentuan validitas dengan cara

membandingkan nilai r hitung r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dan N=38

dengan 38-2 maka di dapat nilai r tabel 0,329.

1) Instrumen variabel kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaandagang (X)

Berdasarkan hasil pengelolaan data dengan menggunakan SPSS 20 dapat

diperoleh perhitungan bahwa jawaban responden dari 20 butir soal lembar

observasi kemampuan siswa memahami bukti transaksi perusahaan dagang (X)

yang diuji, ternyata semuanya valid, diatas 0,329 r tabel atau menghasilkan r

hitung ˃ r tabel.

39
Dengan demikian sebanyak 20 butir soal dari lembar observasi variabel

kemampuan siswa memahami bukti transaksi perusahaan dagang (X) memenuhi

syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Hasil selengkapnya uji validitas variabel dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel
Kemampuan Siswa Memahami Bukti Transaksi Perusahaan Dagang (X)

Nomor
Item r hitung r tabel Kemampuan siswa Keputusa
Observasi memahami bukti n
transaksi perusahaan
dagang

1 529** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

2 535** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

3 577** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

4 533** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

5 611** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

6 476** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

7 669** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

8 443** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

9 596** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

10 427** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

11 409** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

12 555** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

13 493** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

40
14 620** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

15 562** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

16 723** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

17 382* 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

18 387* 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

19 493** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

20 527** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid


Sumber : diolah oleh peneliti dengan bantuan SPSS 20

2) Instrumen variabel kemampuan siswa menyusun jurnal umum (Y)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20 dapat

diperoleh perhitungan bahwa dari 20 butir soal variabel kemampuan siswa

menyusun jurnal umum (Y) yang diuji ternyata semuanya valid atau

menghasilkan r hitung˃ r tabel. Dengan demikian sebanyak 20 butir soal variabel

(Y) memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel
Kemampuan Siswa Menyusun Jurnal Umum (Y)

Nomor r hitung r tabel Kemampuan siswa Keputusan


Item memahami bukti
Observasi transaksi perusahaan
dagang

1 492** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

2 623** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

3 586** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

4 598** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

41
5 641** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

6 469** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

7 698** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

8 542** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

9 489** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

10 514** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

11 415** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

12 335** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

13 479** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

14 552** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

15 481** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

16 561** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

17 506** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

18 450** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

19 505** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid

20 586** 0,329 r hitung ˃ r tabel Valid


Sumber : diolah oleh peneliti dengan bantuan SPSS 20

4.1.2.2 Uji Reliabilitas Instrument

Sujarweni (2012: 186) mengatakan “reliabilitas (keandalan) merupakan

ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang

berkaitan dengan pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun

dalam suatu bentuk kuisioner”.

42
Uji relibitas kedua variabel kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum dicari

dengan cara menggunakan uji Alpha Cronbach pada program SPSS 20 dengan

jumlah 38 siswa. Instrumen kedua variabel dinyatakan reliabel jika hasil

perhitungan menghasilkan nilai Alpha Cronbach lebih besar dari harga 0,6. Hasil

uji reliabilitas kedua variabel diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 4.6
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha ˃ Keterangan

0,6

Kemampuan Siswa 861 Reliabel


Memahami Bukti
Transaki Perusahaan
Dagang (X)

Kemampuan Siswa 859 Reliabel


Menyusun Jurnal
Umum (Y)
Sumber: diolah oleh peneliti dengan bantuan SPSS

Berdasarkan Tabel diatas (Reliability Statistics) menunjukkan hasil

perhitungan reliabilitas data dengan menggunakan Metode alpha cronbach,

adapun hasil variabel (X) reliabilitas dari kemampuan siswa memahami bukti

transaksi perusahaan dagang dengan skor 0,861 dapat diputuskan bahwa nilai

alpha 0,861 ˃ 0,329 sehingga data tersebut dikatakan bahwa reliabel atau

terpercaya sebagai pengumpul data penelitian ini, dan adapun hasil Variabel (Y)

reliabilitas dari kemampuan siswa menyusun jurnal umum dengan skor 0,859

dapat diputuskan bahwa nilai alpha 0,859 ˃ 0,329 sehingga data tersebut

43
dikatakan reliabel atau terpercaya sebagai pengumpulan data penelitian ini.

Kemudian dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari semua variabel ˃ 0,6

maka ke dua variabel dinyatakan reliabel atau dapat diandalkan dan bisa diikutkan

pada penelitian lanjutan.

4.1.3 Analisis Hasil Uji Hipotesis

4.1.3.1 Uji Analisis Korelasi Product Moment

Dalam penelitian ini, kemampuan siswa memahami bukti transaksi

perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum sebagai

variabel independen. Disini akan dilakukan analisis korelasi product moment

untuk mengetahui hubungan antara kemampuan siswa memahami bukti

transaksi perusahaan dagang dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umum.

Adapun output pengelolaan data yang penulis lakukan dengan

menggunakan SPSS tersebut adalah:

TABEL 4.7
HASIL PERSAMAAN KORELASI PRODUCT MOMENT

Correlations
X Y
Pearson Correlation 1 ,949**
X Sig. (2-tailed) ,000
N 38 38
**
Pearson Correlation ,949 1
Y Sig. (2-tailed) ,000
N 38 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data yang diolah SPSS

44
Dari tabel output tersebut di atas dapat dikatakan koefisien korelasi antara

kemampuan siswa memahami bukti transaksi perusahaan dagang (X) dengan

kemampuan siswa menyusun jurnal umum (Y) adalah sebesar (r) = 0,949 disertai

signifkansi 0,000. Berdasarkan kriteria keputusan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa bahwa korelasi dari kedua variabel tersebut adalah signifikansi, oleh

karena signifikansi yang menyertainya lebih kecil dari 0,05 (0,000 ˂ 0,005).

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa hipotesis diterima apabila nilai

korelasi hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan korelasi dalam tabel

korelasi. Dari Output perhitungan di atas, maka diperoleh nilai korelasi sebesar

0,949 sedangkan nilai korelasi dalam tabel korelasi (untuk n = 38 dan taraf

signifikan 5% ) diperoleh nilai sebesar 0,329 berarti nilai r (hitung) yaitu 0,949

lebih besar dari r (tabel) korelasi yaitu 0,329 dengan demikian berarti hipotesis

yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya sebab nilai r

(hitung) ˃ dari nilai r (tabel) atau 0,949˃0,329.

PEDOMAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Persentase Keterangan
0,00-0,199 Korelasi sangat rendah
0,20-0,399 Korelasi rendah
0,40-0,599 Korelasi sedang
0,60-0,799 Korelasi kuat
0,80-1,000 Korelasi sangat kuat
Sumber : (Sugiyono, 2012:257)

45
4.1.3.2. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan memahami bukti

transaksi perusahaan dagang signifikan dengan kemampuan menyusun jurnal

umum.

Uji koefisien (uji t) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 4.8
HASIL UJI HIPOTESIS

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig.


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 7,827 3,647 2,146 ,039
1
X ,921 ,051 ,949 17,982 ,000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Pada tabel 4.8, t hitung nya adalah 17,982. Pada derajat bebas (df) = N-2 =

38-2=36 pada taraf signifikansi 5% maka didapat t tabel sebesar 2,028. Maka

penulis menarik kesimpulan t hitung ˃ t tabel (17,982 ˃ 2,028). Berdasarkan

signifikansi ˂ 0,05 (0,000 ˂ 0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka hipotesis

statistik yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara Kemampuan

Siswa Memahami Bukti Transaksi Perusahaan Dagang Dengan Kemampuan

46
Siswa Menyusun Jurnal Umum di kelas XII Akuntansi SMK Istiqlal Delitua

Tahun Ajaran 2018/2019, dapat diterima atau terbukti kebenarannya.

4.2 Pembahasan

Dari penelitian yang dilakukan maka ditemukan beberapa temuan penelitian

yaitu:

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan yang signifikan antara memahami bukti transaksi perusahaan dagang

dengan menyusun jurnal umum pada siswa kelas XII SMK Swasta Istiqlal

Delitua. Pada penelitian ini jumlah siswa yang menjadi sampel untuk diteliti yaitu

berjumlah 38 siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan melalui wawancara yang

dilakukan terhadap guru bidang studi, menunjukkan bahwa hasil belajar para

siswa menyusun jurnal umum masih relatif rendah yakni sekitar 70%.Hal ini

menyebabkan bahwa kompetensi siswa akan rendah dan tidak sesuai dengan

kriteria sebagaimana diinginkan dunia kerja atau dunia usaha bila tidak dicari akar

permasalahannya. Berdasarkan kenyataan dan permasalahan tersebut mendorong

penulis untuk mengkaji permasalahan melalui suatu penelitian dan setelah

melakukan penelitian maka ditemukan beberapa temuan penelitian yaitu:

Dari hasil observasi kemampuan siswa dalam memahamibukti transaksi

perusahaan dagang memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan siswa

47
menyusun jurnal umum. Kemudian untuk mengetahui hubungan antara variabel X

dan Y, maka digunakan rumus “korelasi product moment”.

Selain itu, memahami bukti transaksi perusahaan dagang berhubungan

dengan kemampuan siswa menyusun jurnal umuml.

Berdasarkan penelitian terdahulu data yang diperoleh dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh “Sundari” pada tahun 2017 dengan judul “Hubungan

Kemampuan Siswa Memahami Transaksi Perusahaan Dagang Terhadap

Kemampuan Siswa Menyusun Jurnal Umuml Kelas XI MAN Lubuk Pakam T.A

2016/2017. Pada penelitian tersebut hipotesis akan diterima jika t (hitung) > t

(tabel), dan pada penelitian tersebut diperoleh besarnya thitung adalah 4,156

sedangkan besarnya nilai ttabel untuk n = 38 adalah 1,688. Maka dalam penelitian

tersebut hipotesis dapat diterima kebenarannya atau “ada hubungan yang

signifikan antara kemampuan siswa memahami bukti transaksi perusahaan dagang

dengan menyusun jurnal umum.

Menurut (Sugiyono, 2011:92) “Bila nilai statistik (data sampel) yang

diperoleh dari hasil pengumpulan data sama dengan nilai parameter populasi atau

masih berada pada nilai interval parameter populasi, maka hipotesis yang

dirumuskan 100% diterima, atau tidak terdapat kesalahan”.

Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak kebenarannya,

maka dilakukan dengan membandingkan korelasi dengan “uji t”.

Menurut (Arikunto, 2010:110) “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”.

48
Sebagaimana telah dikemukakan diawal bahwa hipotesis akan diterima

apabila nilai “t (hitung) > t (tabel)” pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis

yang telah diajukan diterima. Dan dari perhitungan data-data diatas, maka

diperoleh nilai thitungadalah 17,982 sedangkan besarnya nilai ttabeluntuk n = 38

adalah 2,028

Maka dengan demikian rumusan hipotesis yang telah ditetapkan dalam

penelitian ini adalah dapat diterima kebenarannya, yaitu: “ada hubungan yang

signifikan antara memahami bukti transaksi perusahaan dagangdengan menyusun

jurnal umum di SMK Swasta Istiqlal Delitua Tahun Ajaran 2018/2019”. Hal ini

dapat diterima kebenarannya sebab nilai thitung > ttabel atau 17,982> 2,028.

49
51

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat diambil

kesimpulan, anatara lain :

 Dari pembahasan dan analisa data, nilai korelasi sebesar 0,949 sedangkan

nilai korelasi dalam tabel adalah 0,329 dengan demikian hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian dapat diterima kebenarannya, sebab 0,949 ˃

0,329 sedangkan nilai uji t, diperoleh nilai t hitung adalah 2,028 sedangkan

nilai t tabel adalah 0,329/taraf signifikan 0,05 dan dk=n-2, 38-2=36 yaitu t

tabel : 0,05, 36=2,028 jadi nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 17,982

˃ 2,028

 Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan dapat diterima kebenarannya

yang berarti : Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan siswa

memahami bukti transaksi perusahaan dagang dengan kemampuan siswa

menyusun jurnal umum di kelas XII akuntansi SMK SWASTA Istiqlal

delitua.
52

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis mensyaratkan

hal sebagai berikut:

 Kepada kepala sekolah hendaknya dapat memfasilitasi sarana dan

prasarana belajar siswa serta lingkungan sekolah yang menyenangkan

agar guru dan siswa merasa betah dan tidak bosan dalam melakukan

aktifitas belajar mengajar.

 Kepada guru pengajar bidang studi akuntansi agar kiranya dapat lebih

meningkatkan lagi kegiatan pembelajaran yang berguna untuk menambah

kemampuan siswa memahami bukti transaksi dan mampu untuk

menyusun jurnal umum.

 Kepada peneliti selanjutnya, jika ingin mengembangkan penelitian ini

hendaknya menggunakan waktu yang lebih lama dan sumber yang luas

supaya menjadikan bahan perbandingan dan masukan untuk

kesempurnaan penelitian ini.

 Kepada guru diharapkan menyediakan waktu untuk mengulang pelajaran

agar siswa lebih mengerti dan memahami materi yang diajarkan, serta

menyediakan sarana dan prasaran yang berhubungan dengan materi

pelajaran.

 Kepada orang tua sebagai pendidik anak ketika berada dirumah,

hendaknya memantau perkembangan anak dalam proses, dan

memperhatikan hasil belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai