BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sangat kaya akan tumbuhan obat alam yang telah digunakan
secara turun menurun. Bahan obat yang berasal dari tumbuhan, secara tradisional
biasanya dilakukan dengan cara menyeduh bahan-bahan tersebut dan ada juga
telah diolah sedemikian rupa sehinngga dapat pula dikemas dalam bentuk obat
pelayanan kesehatan normal. Salah satu penyakit yang dapat diobati dengan
pemanfaat obat alam adalah Diabetes Melitus. Penyakit diindonesia lebih banyak
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya dari pola makan, pola hidup,
diabetes melitus terbesar didunia setelah india, cina dan amerika serikat. Badan
diindonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
pencegahan suatu penyakit. Pada masa sekarang tanaman obat tidak hanya
diperoleh sekedar dari tumbuhan liar, tetapi banyak yang telah di budidayakan
bahan di usahakan secara komersial. Tanaman obat yang digunakan dalam terapi
diabetes melitus jumlah nya cukup banyak, di antaranya adalah mimba, brotowali,
mahoni, alpukat, ciplukan, pareh, mengkudu, kayu manis, sereh, daun sendok dan
alkaloid dan flavonoid yang dapat mengelola kadar gula dalam darah sehingga
karena sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya, dari faktor genetik serta faktor
obatan modern dan suntikan tetapi karena tingginya biaya pengobatan cara medis
ini terkadang sulit dilakukan. Diabetes melitus juga dapat diatasi dengan
berkhasiat obat dapat diperoleh dengan mudah, dapat dipetik langsung untuk
3
pemakaian segar atau dapat dikeringkan. Oleh karena itu, pengobatan alternatif
terhadap tanaman yang memiliki efek menurunkan kadar gula darah karena
Salah satu tanaman obat yang memiliki efek hipoglikemia dan antioksidan
adalah kayu manis (cinnamomum burmanni). Sebenarnya bubuk kayu manis dari
sebagai antidiabetes (Cheng et alI., 2012). Selain itu berdasarkan penelitian yang
kadar gula darah sebesar 18,87%. Pada kulit kayu manis (Cinnamomum
(Elbaroty, 2010).
digunakan sebagai bahan masakan, minuman, dan aromaterapi, selain itu juga
sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar gula darah, bahwa senyawa
kombinasi seduhan kayu manis dan sereh dalam menurunkan kadar glukosa darah
glukosa darah total pada tikus putih jantan yang telah di induksi aloksan?
dalam mempengaruhi kadar glukosa darah total pada tikus putih jantan?
dalam mempengaruhi kadar gukosa darah total pada tikus putih jantan.
1.3.1 Hipotesis
5
dalam mempengaruhi kadar gukosa darah total pada tikus putih jantan.
peneliti .
total.
darah total.
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
tergantung jenisnya. Kulit kayu manis umum nya berwarna abu-abu dengan
aroma yang khas dan rasanya manis. Daun kayu manis memiliki daun yang lebih
kecil dan kaku panjang daun nya antara 9-12m Dan lebar 3,4-5,4cmpucuk
daunnya berwarna kemerahan sedangkan daun tuanya bewarna hijau tua. Bunga
kayu manis berkelamin dua atau bunga sempurna berwarna kuning, bunga muncul
diujung ranting kelopakbunga berjumlah enam helai dalam dua rangkaian. Benang
sarinya berjumlah 12 helai. Sedangkan buah kayu manis memimiliki buah buni
berdaging dan berbenih satu. Bentuk buah bulat memanjang buah yang masih
muda berwarna hijau tua, sedangkan buah yang sudah tua berwarna ungu tua.
Panjang buah tergantung dari jenisnya yaitu skitar1,3-1,6 cm dan diameter 0,5-
0,75cm. Buah dapat matang setelah enam bulan muncul dai bunga (Ravindran,
sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : laurales
Familia : Lauceae
Genus : Cinnamomum
indonesia yaitu :
a. Holim (Batak)
d. Mentek (Sunda)
e. Onte (Sasak)
f. Keninnggu (Sumba)
g. Puudinga (Flores)
h. Ki ami (Jawa)
i. Kasingar (Nusatenggara)
atsiri eugenol, saflore, sinamaldehid, tanin, flavonoid kalsium oksalat, damar, dan
zat pelemak (Hariana, 2008). Selain itu juga kandungan kimia mintyak atsiri kulit
Tanaman kayu manis telah lama digunakan secara turun temurun oleh
bangsa Cina dan India sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam
Sebenarnya ada beberapa jenis kulit kayu manis yang dikenal. Menurut
heiner ada 54 jenis tanaman kayu manis, sedangkan di indonesia terdapat 12 jenis,
Cassia vera. Daun –daun muda Cinnamomum burmanni berwarna ros pucat
sampai, merah, dan adapula yang tepat berwarna hijau. Cassia vera indonesia
karena ternyata dari jenis campuran. Daunnya mudanya berwarna hijau dan
Dikenal dari Cassia China atau Cassia Lignea. Daunnya yang muda berwarna
Burmanni)
2.2.1 Alkaloid
negatif dan bersifat basa. Berdasarkan struktur kimia golongan alkaloid dapat
dibagi menjadi golongan piridan, tropan, kinolin, indol dan lainya. Manfaat
2.2.2 Steroid
Senyawa yang kerangka karbonya berasal dari enam satuan isoperna dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrocarbon C30 asiklik yaitu skualen. Dalam
idang farmaasi digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat (Tohir, 2010).
2.2.3 Flavonoid
flavonoid terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida dan
2.2.4 Saponin
glikon dan aglikon serta busa. Saponin digunakan sebagai bahan pencuci kain,
terna perenial dan disebut dengan suku rumput-rumputan (Tora, 2013). Tanaman
serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daun nya mencapai 70-80 cm dan
lebarnya 2-5 cm, bewarna hijau muda, kasar, dan mempunyai aroma yang kuat
merupakan akar serabut yang berimpang pendek (Arjani dan Riyanto, 1992).
Batang tanaman seeh wangi bergomboldan berumbi, lunak dan berongga. Isi
batang nya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan bewarna putih kekuningan.
Namun ada juga yang bewarna putih keunguan dan kemerahan. Batang nya
bersifat kaku dan mudah patah serta tumbuh tegak lurus diatas tanah
(Arifin,2014).
panjan, runcing dan berbau khas. Daunnya memiliki tepi yang kasar dan tajam.
12
lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daunnya tipis serta pada permukaan dan bagian
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Graminae
Genus : Cymbopogon
a. Sereh (Sunda)
b. Sere (Jawa
c. Belangkak (Kalimantan)
d. Tiombane (Sulawesi)
13
e. Rimanil (Maluku)
f. Serai (betawi)
falvonoid, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri yang terdapat didalam nya citral,
dan lain-lain. Saat ini diketahui bahwa senyawa saponin, flafonoid, dan citral
kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam serai sebesar 0,25%. Hasil
serai yaitu sebesar 0,1%. Serai memiliki aroma yang cukup tajam dikarenakan
geraniol (Agusta, 2000). Kadar air batang sereh yaitu 76,78%, kadar abu 0,79%,
dan kadar minyak atsiri 0,25%. Vitamin A berkisar 0,1 IU/100 g, vitamin B
berkisar 0,8 mg dan vitamin C sekitar 4 mg. Juga menyediakan mineral penting
seperti potasium, kalsium, magnesium, fosfor, mangan, tembaga, seng dan besi
atau gangguan pernapasan. Minyak atsiri yang terkandung pada sereh digunakan
cepat masuk melalui jaringan tubuh dan menyembuhkan infeksi kulit dan
kolon sehingga memperbaiki pencernaan. Batang sereh dapat direbus air hangat
untuk menyegarkan tubuh serta merelaksasikan otot yang tegang, dapat digunakan
sebagai rempah bumbu berbagai masakan. Batang serai dapat digunakan sebagai
peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak atau obat batuk, obat kumur,
penghangat badan, gangguan pencernaan, sakit perut, masuk angin, anti demam,
membuat serai memiliki aroma khas dengan rasa yang agak pedas (Oyen, 1999).
Aroma nya yang begitu khas dan harum membuat batang tanaman sebagai
industri parfum, deodoran, lilin dan juga sebagai penambah keharuman pada
sabun dan produk kosmetik. Akar sereh digunakan sebagai peluruh air seni,
peluruh keringst, peluruh dahak/ obat batuk, digunakan untuk kumur, dan
nudus)
2.4.1 Flavonoid
15
tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar sesuai struktur kimianya seperti
2.4.2 Tanin
Tanin merupakan golongan senyawa fenol terdapat daun dan buah yang
belum matang. Tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhn yang termasuk
meratakan warna kulit. Selain itu tanin juga bayak digunakan manusia sebagai
2.4.3 Alkaloid
dialam. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen ini
2.4.4 Tripertenoid
dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan sebagai minyak atsisri
(Lenny, 2006). Tripernoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari
6 satuan isopena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asklik
16
2.4.5 Steroid
Steroid merupakan golongan lipid yang diturunkan dari senyawa jenuh yang
steroid yang mengandung gugus –OH yang disebut sterol yang memiliki sifatnya
2.4.6 Saponin
Saponin berasal dari bahasa latin sapo yang berarti sabun karena sifatnya
antimikroba. Dua jenis saponin yang dikenal yaitu glikosida triterpenoid alkohol
karena sekresi insuli, kerja insulin atau keduanya, dari faktor genetik serta faktor
17
2.5.2 Epidemiologi
terdapat tidak kurang dari 200 juta (1977) penderita didunia. Indonesia
dunia setelah india, china, dan amerika serikat. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030
kelompok kontrol dua sampai enam kali lebih tinggi. Yang masih hidup 22%
menderita penyakit ginjal, 16 % buta, 14% gangguan visus 21% infark, 10%
stroke dan 12% gangguan ganggrn atau sudah diamputasi. Dengan demikian
prognosis untuk rentang umur menjadi lebih pendek dan lebih banyak mengalami
yaitu kurang dari 17 tahun terdapat 1,3 penderita per 1000 penduduk. Angka ini
umur 25-44 , 45-64 dan 79 pada umur 65 tahun lebih. Jumlah penderita diabetes
Beberapa faktor resiko yang dapat membawa seseorang pada DM tipe 2 yaitu
18
riwayat keluarga, obesitas, aktivitas fisik, ras atau etnis. Secara keseluruhan
Statistik indonesia tahun 2003 terdapat ±133 juta jiwa penduduk diatas 20 tahun
terjangkit DM, dengan prevalensi sebesar 14,7% pada daerah urban dan 7,2%
pada daerah rual, maka diperkirakan terdapat 194 juta penduduk berusia 20 tahun
pangkreas disebabkan karena proses idiopatik, namun hal ini yang terjadi. Proses
autoimun diperantarai oleh makrofag dan sel limfsit T dengan autoantibodi yang
sebagainya. Lebih dari 90% pasien terdiagnosis, mempunyai satu dari beberapa
ditandai oleh resistens insulin dan berkurangnya sekresi insulin, yang akan
semakin berkurang nya sekresi insulin, yang akan semakin berkurang sekresinya
ini, pasien dengan DM tipe 2 berada dalam risiko tinggi karena komplikasi
Deteksi klinin secara dini sangat penting, sebagai terapi akan mengurangi tingkat
seperti kelainan endokrin atau pangkreas akibat gangguan obat lain (Novia,
2016).
a. Poliurea
sirkulasi atau cairan intravaskular, aliran darah ke ginjal meningkat sebagai akibat
dari hiperosmolaritas dan akibatnya akan terjadi diuresis osmotik (Budiono, 2014)
b. Polidipsia
dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan sensor haus teraktivasi menyebabkan
seseorang haus dan terus dan ingin selalu minum (Budiono, 2014). Polifagia
Akibatnya karena glukosa tidak dapat masuk ke sel akibat menurunnya kadar
insulin maka produksi menurun, penurunan energi akan menstimulasi rasa lapar.
Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan lebih banyak makan (Budiono,
2014).
Karena glukosa tidak dapat di transport kedalam sel maka sel kekurangan
cairan dan tidak mapu mengadakn metabolisme. Akibat dari itu maka sel akan
2.7.1 Insulin
dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula
darah), dari glukosa darah, sel membuat energi yg dibutuhkan utuk menjalankan
21
dan menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah meningkat. Pada
insulin diperlukan. Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel
tubuh tidak merespon insulin dengan normal. Namun demikian insulin juga
digunakan pada diabetes tipe 2 untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.
Dengan peningkatan pengambilan glukosa oleh sel dan menurun kadar gula darah,
akan mencegah dan mengurangi komplikasi lebih lanjut dari diabetes, seperti
kerusakan pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Insulin diberikan dengan cara
disuntikkan dibawah kulit (subkutan). Jaringan subkutan perut adalah yang terbaik
menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan otot serta mencegah penguraian
2015).
2.7.2 Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang disekresi oleh sel-sel alfa pulau
gula darahakan meningkat sekresi glukagon, bilakadar glukosa dalam darah turun
jumlah yang banyak yang cepat memobilisasi glukosa dari hati (Guyton,1990).
22
hipoglikemik oral dan suntik yang mengandung insulin. Saat ini ada beberapa
memiliki beberapa jenis yaitu insulin kerja cepat, insulin kerja sedang, dan insulin
kerja lama. Efek samping dari pemberian insulin tersebut berupa reaksi alergi,
2014)
non farmakologi yaitu berupa perencannan makanan atau terapi nutrisi medik,
olahraga, dan penurunan berat badan. Bila dengan langkah tersebut sasaran terapi
pada sel β pangkreas. Ikatan tersebut menutup saluran K+ yang tergantung pada
yang paling sering adalah hipoglikemik dan peningkatan berat badan (Novia,
2016).
dan dieliminasi secara cepat melalui hati. Efek samping obat ini yaitu repaglinid
mempunyai efek lansung pada sel β- pangkreas, meskipun kadar insulin menurun.
Diketahui bahwa efek utama obat ini menurunkan hepatik melalui aktivasi enzim
otot skelet dan jaringan lemak (Katjung, 2011). Efek samping dari obat ini adalah
rasa tidak nyaman pada perut atau diare pada 30% pasien. Anoreksial, mual, rasa
logam dan rasa penuh pada perut juga dilaporkan terjadi. Obat diberikan pada saat
Obat ini mempunyai efek samping retensi cairan. Golongan obat ini bekerja
dengan cara berikatan pada peroxime poliferator activated receptor gamma (PPAR
Gamma), yaitu suatsuatu reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Obat ini juga
penguraian dan inaktivasi inkretin, GLP-1 dan GIP, sehingga kadar insulin akan
meningkat. Efek samping obat ini yaitu resiko infeksi saluran pernafasan atas,
Contoh obat golongan obat ini adalah acarbose dan maglitol. Efek dari
obat ini adalah menurunkan kadar glukosa postpandrial (Tripliit et al, 2008 ;
25
Kroon dan wiliams, 2013). Obat golongan ini bekerja merintangi enzim alfa-
lambat dan absorbsinya kedalam darah juga kerang cepat, lebih rendah dan
merata, sehingga puncak kadar gula darah dapat dihindarkan. Efek samping yang
sering terjadi flatulen, kembung, ketidaknyamanan pada perut dan diare (Novia,
2016).
dengan N-terminal veline dari rantai beta homoglobin. Proses glikosilasi yang
“exposed” pada glukosa tersebut. Eritrosit yang lebih tua mengandung Hba 1C yang
mengandung lebih tinggi dari pada eritrosit muda. Penurunan Hba1C pada
penderita DM terjadi perlahan-lahan kira-kira 3-6 minggu maka sekar darah rata-
rata menurun, karena perubahan Hba1C relatif lambat maka penentuan Hba1C untuk
follow up terapi baru dilakukan beberapa minngu setelah terdapat nya penurunan
2.10 Glibenklamid
untuk Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM atau disebut juga DM
tipe 2. Mekanisme obat ini menghambat ATP sensitif K + chanel didalam sel β
keadaan ini akan membuka kanal Ca, dengan terbukannya kanal Ca maka ion Ca ++
akan masuk sel β pangkreas, merangsan granula yang berisi insulin dan akan
diabsorbsi dalam saluran pencernaan, waktu paruh 2-4 jam, metabolisme dihati
dan diubah menjadi metabolit yang aktif yang sangat lemah. Glibenklamid
hemolitik, dikrasia darah, disfungsi hati dan reaksi alergi pada kulit. Sedangkan
efek samping fatal yaitu hipoglikemik berkepanjangan terlihat pada pasien lanjut
usia atau pasien dengan hati lemah atau penyakit ginjal (Novia, 2016).
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Januari sampai Bulan Mei 2019.
potensi perbandingan kadar gula darah dari seduhan kayu manis dan sereh.
adalah kayu manis dan batang sereh yang diperoleh dari Desa Lubuk Hulu,
3.3.1 Alat
alat yang digunakan antara lain baskom, kawat penutup kandang, spuit 1
ml, tempat makan dan minum, kandang, lampu, kipas angin, timbangan analitik,
kawat kasa, gelas arloji, kertas saring, bunsen, sarung tangan, botol flakon, oven,
alas kandang, jarum sonde, lemari pengering, gelas ukur, corong, batang
pengaduk, hotplate, cawan porselen, lap, spidol, kapas, tisu, Blood Glucose Meter
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan antara lain tikus utih, pakan air, bubuk kayu manis
dan bubuk batang sereh, sekam, aquadest, NaCl 0,9 %, pellet, aloksan,
glibenklamid, alkohol 70 %.
nya dan tiap 3 ekor hewan uji disimpan dalam satu kandang.
yang digunakan adalah kulit kayu manis dan batang sereh. Kayu manis dan
dengan air mengalir sampai bersih dan ditiriskan. Kulit kayu manis dan
batang sereh dikeringkan dengan lemari pengering pada suhu 400C selama 1
minggu. Kulit kayu manis dan sereh yang telah kering di pisahkan dari
2010).
Pemaparan aloksan dilakukan pada hewan uji selama 9 hari dengan interval 3
hari sekali secata intraperitonial. Dosis aloksan yang diberikan adalah 0,15
mg/gBB dengan pelarut NaCl 0,9%. Kelompok kontrol negatif diberi NaCl