NIM: 200104502001
TOPIK
“SUHU DAN KALOR”
A. Epistemologi Suhu dan Kalor
Suhu adalah ukuran yang menyatakan energi panas tersimpan dalam suatu benda.
Benda bersuhu tinggi berarti memiliki energi panas yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Kalor adalah perpindahan energi panas yang terjadi dari benda bersuhu yang lebih tinggi
ke benda bersuhu lebih rendah.
Agar semua orang di seluruh dunia menyimpulkan nilai suhu yang sama maka perlu
ditetapkan skala suhu secara internasional. Banyak skala suhu yang telah diusulkan para
ahli. Pada saat menetapkan skala suhu, maka orang perlu menentukan dua peristiwa di
mana suhunya ditetapkan terlebih dahulu. Dua peristiwa tersebut harus dapat dihasilkan
ulang secara mudah dan teliti. Dua peristiwa yang sering digunakan sebagai acuan
penetapan adalah peleburan es pada tekanan satu atmosfer dan air mendidih pada
tekanan satu atmosfer.Suhu peleburan es pada tekanan satu atmosfer sering disebut titik
acuan bawah dan suhu didih air pada tekanan satu atmosfer sering disebut titik acuan
atas.
a. Reamur
Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer
ditetapkan sebagai suhu 0 derajat. Sedangkan, Suhu air murni yang sedang
mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai suhu 80.
b. Celcius
Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer
ditetapkan sebagai suhu 0 derajat. Sedangkan, suhu air murni yang sedang
mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai suhu 100.
c. Fahrenheit
Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer
ditetapkan sebagai suhu 32 derajat. Sedangkan, suhu air murni yang sedang
mendidih pada tekanan satu atmosfer diterapkan sebagai suhu 212.
d. Kelvin
Jika suhu zat terus didinginkan maka zat tersebut akan berubah wujud dari gas
menjadi cair, lalu berubah menjadi padat. Jika diturunkan terusmenerus maka
getaran atom-atom dalam zat makin lambat. Ketika diturunkan lagi maka atom-
atom zat tidak bergerak lagi. Untuk semua zat yang ada di alam semesta
didapatkan bahwa suhu ketika semua partikel tidak bergerak lagi sama dengan
-273 oC.
Ada banyak alat yang digunakan untuk mengukur suhu, salah satunya adalah
termometer. Suhu ditentukan dengan membaca tingkat cairan dalam termometer dengan
bantuan skala derajat yang terdapat pada termometer. Tapi, sekarang sudah banyak
termometer digital yang langsung menunjukkan angka derajat dari suhu yang diukur.
Termometer tradisional menggunakan prinsip pemuaian zat akibat energi kalor.
Terdapat tiga jenis termometer untuk mengukur suhu, yaitu termometer klinis,
termometer laboratorium, dan termometer maksimum-minimum.Termometer klinis biasa
digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia dan memiliki kisaran terbatas. Pada suhu
tinggi, kaca dan merkuri dalam termometer akan memuai ke tingkat yang mengarah pada
pecahnya termometer. Termometer klinis tidak dapat digunakan untuk mengukur panas
yang ekstrem, seperti daerah api, karena kacanya dapat meleleh.
Sedangkan kalor adalah energi yang dikandung oleh benda baik energi potensial
atau energi kinetik. Ketika terjadi perbedaan suhu pada suatu benda, maka kalor di dalam
benda bakalan bergerak dari suhu tinggi ke suhu rendah.Kalor akan membuat molekul
dalam suatu benda akan bergerak lebih cepat sehingga terjadi tumbukan lebih banyak
pada molekul benda lain. Tumbukan yang banyak ini dijadikan acuan pengukuran untuk
suhu. Jadi suhu mengukur berapa banyak tumbukan molekul akibat penambahan kalor
baru dari benda lain. Kalor menggunakan satuan joule. Tapi, sering juga digunakan
satuan kalori yang sama dengan 4,2 joule.
B. Ontologi Suhu dan Kalor
Pada siang hari ketika matahari bersinar terang, biasanya udara terasa panas.
Sebaliknya, pada malam hari udara terasa dingin. Bagaimanakah kalian mengetahui
perbedaan rasa panas pada siang hari dan dingin pada malam hari? Ketika kalian
menyentuh secangkir kopi panas, tangan terasa panas. Sebaliknya, ketika kalian
menyentuh segelas es jeruk tangan terasa dingin. Bagaimanakah cara membedakan rasa
panasnya kopi dan dinginnya es? Ya, dengan perasaan. Akan tetapi, perasaan tidak dapat
menjelaskan perbedaan panas dan dingin dengan teliti. Untuk mengetahui perbedaan
panas dan dinginnya benda, diperlukan alat ukur. Konsep suhu (temperatur) berasal dari
ide kualitatif tentang “panas” dan “dingin” yang didasarkan atas indera perasa. Suatu
benda yang rasanya panas pada umumnya memiliki suhu yang lebih tinggi daripada
benda yang dingin. Jadi, suhu merupakan suatu besaran yang menunjukkan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda. Dapatkah kalian menentukan suhu benda hanya
dengan sentuhan atau perasaan? Ketika kalian menyentuh dua zat cair dengan tangan,
misalnya bejana berisi air hangat dan bejana berisi campuran air dan es, berdasarkan
perasaan kalian dapat menentukan benda yang suhunya lebih tinggi. Air yang suhunya
lebih tinggi adalah air yang terasa lebih panas. Akan tetapi, karena hanya dengan
perasaan, kalian tidak dapat menentukan suhu benda dengan tepat.
Interaksi antara sendok dan kopi panas serta kopi panas dan lingkungannya yang
menyebabkan perubahan suhu pada dasarnya merupakan perpindahan energi dari satu
benda ke benda lain. Perpindahan energi yang hanya terjadi karena perbedaan suhu
disebut aliran kalor atau perpindahan kalor. Pada peristiwa ini energi yang dipindahkan
berupa panas. Jadi, kesimpulannya, kalor adalah energi yang berpindah dari satu benda ke
benda lain karena adanya perbedaan suhu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perpindahan kalor dapat terjadi dalam
tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.Konduksi adalah proses perpindahan
kalor ketika kalor ditransfer dari ujung yang lebih panas ke ujung yang lebih dingin dari
suatu benda tanpa gerakan sebenarnya dari molekul. Konduksi terjadi pada kalor yang
berpindah melalui benda padat. Ketika ujung zat dipanaskan maka electron-elektron pada
bagian tersebut bergerak lebih kencang (memiliki energy kinetic lebih besar). Akibatnya
electron bermigrasi ke lokasi yang memiliki energy kinetic lebih rendah (bagian zat yang
lebih dingin). Migrasi tersebut menyebabkan tumbukan electron yang berenergi tinggi
dengann electron yang berenergi rendah sehingga electron yang berenergi rendah menjadi
berenergi tinggi yang direpresentasikan oleh kenaikan suhu. Penyebab lain peristiwa
konduksi adalah getaran atom zat padat di sekitar posisi setimbangnya. Ketika atom-atom
di lokasi pemanasan bergetar lebih kencang maka atom-atom yang bertetangga ikut
bergetar lebih kencang dari sebelumnya. Getaran kencang atom tetangga ini diikuti oleh
tetangga yang lebih jauh. Begitu seterusnya sehingga terjadi perpindahan getaran atom.
Pada akhirnya semua atom dalam zat bergetar lebh kencang. Ada beberapa bahan yang
dapat menjadi konduktor maupun tidak. Konduktor yang baik memungkinkan energi
panas mengalir dengan mudah melalui konduksi, contohnya adalah besi, perak, dan
tembaga. Sementara itu, konduktor yang buruk tidak mampu menghantarkan energi panas
dengan baik, contohnya kaca dan plastik. Mereka juga disebut sebagai isolator.
Konveksi merupakan perpindahan kalor dalam fluida dari suhu yang lebih tinggi
ke suhu yang lebih rendah karena pergerakan fluida. Konveksi dapat terjadi pada cairan
dan gas. Perpindahan secara konveksi disertai perpindahan partikel, sehingga tidak
mungkin terjadi pada zat padat. Konveksi dapat terjadi karena adanya perbedaan massa
jenis akibat pemanasan. Massa jenis benda yang dingin lebih besar dibandingkan massa
jenis benda yang panas. Contoh perpindahan kalor dengan konveksi adalah ketika kita
sedang merebus air. Air yang berada di bagian bawah akan memanas lebih dulu,
kemudian berpindah ke bagian atas. Air di bagian atas yang lebih dingin memiliki massa
benda yang lebih besar dengan air yang panas, sehingga ia turun ke bawah karena
gravitasi.
Terakhir, perpindahan kalor dapat terjadi dengan radiasi. Radiasi terjadi ketika
perpindahan kalor tidak memerlukan medium apa pun, contohnya sinar matahari yang
mencapai bumi. Antara matahari dan bumi hanya terdapat ruang hampa, tapi kita tetap
dapat merasakan energi panas matahari. Lampu pijar mengandung filamen di tengahnya
(kawat kecil). Ruang antara filamen adan kaca lampu adalah hampa. Ketika lampu
disambung ke tegangan listrik PLN maka filamen memanas. Suhunya bisa mencapai
5.000 oC. Tetapi panas dapat dirasakan sampai ke kaca lampu dan bisa juga dirasakan
sampai di luar Ini menunjukkan bahwa panas filamen dapat merambat melalui ruang
hampa dalam lampu hingga mencapai lokasi di luar lampu.
Mengapa panas bisa merambat secara radiasi? Jawabannya adalah panas tersebut
dibawa oleh gelombang elektromagnetik. Setiap benda memancarkan gelombang
elektromagnetik. Energi gelombang yang dipancarkan makin besar jika suhu benda
masing tinggi. Salah satu komponen gelombang yang dipancarkan tersebut adalah
gelombang inframerah yang membawa sifat panas. Makin tinggi suhu benda maka makin
banyak pula energi gelombang inframerah yang dipancarkan sehingga makin panas benda
tersebut terasa pada jarak tertentu.
SUMBER/RUJUKAN
Pintar,Kelas. 2019. Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Suhu dan Kalor.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/hal-hal-yang-perlu-kamu-ketahui-tentang-
suhu-dan-kalor-2464/ (diakses tanggal 14 Januari 2021)