Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DINA RACHMA PUTRI

KELAS : 12 IPS 1
ABSEN : 11
KEGIATAN : LITERASI
HARI/TGL : JUMAT, 30 JULI 2021

Kegiatan Olimpiade yang Dilaksanakan di Era Pandemi


Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya digelar setelah sempat tertunda karena pandemi
Covid-19 yang melanda dunia. Untuk memastikan keamanannya, penyelenggara
menetapkan sejumlah aturan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan.
Pandemi membuat sejumlah jadwal turnamen olahraga dunia berantakan termasuk
acara empat tahunan ini.

Pekan lalu, kebijakan bahwa Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung tanpa kehadiran
penonton sudah diputuskan oleh para pemangku kepentingan antara lain
pemerintah Jepang, Tokyo 2020, Komite Olimpiade Jepang (JOC), dan Komite
Olimpiade Internasional (IOC). Olimpiade Tokyo 2020 digelar tanpa penonton.

Pemerintah Jepang berencana memperpanjang pemberlakuan pembatasan sosial


dan kegiatan usaha di wilayah Tokyo, dan sekitarnya selama dua pekan hingga satu
bulan menjelang Olimpiade. Pemerintah daerah ibu kota Tokyo mengubah jadwal
parade api olimpiade yang seharusnya melewati jalan protokol ke jalan yang arus
lalu-lintasnya tidak terlampau padat.

Setelah keadaan dianggap lebih membaik, dengan adanya vaksin, sejumlah event
dunia mulai kembali dijalankan. Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar Maret
2020 lalu akhirnya tertunda hampir setahun dan baru dimulai Jumat, 23 Juli 2021
waktu setempat. Meski demikian, banyak pro kontra atas gelaran acara ini
khususnya karena Jepang masih dalam status darurat kesehatan karena lonjakan
kasus positif Covid-19 di Tokyo.

Penyelenggara sendiri telah merilis tujuh pedoman protokol kesehatan untuk tiap
kelompok yang terlibat seperti kontingen atlet dan media yang meliput. Panduan ini
terdiri 70 halaman yang berisikan aturan yang harus dipatuhi oleh semua orang yang
ada di lokasi pertandingan. Namun, ada lima prinsip utama protokol kesehatan
Olimpiade Tokyo 2020 untuk mencegah penyebaran virus, yaitu :

1) Penggemar dan anggota keluarga non-Jepang tidak diizinkan masuk ke


venue pertandingan
2) Protokol kesehatan standar Covid-19 tetap diberlakukan
3) Testing dan screening ketat secara berkala
4) Atlet yang terbukti positif diminta mengundurkan diri

5) Ragam detail aturan kesehatan yang ketat

Pemerintah Jepang dan seluruh pemangku kepentingan tengah menghadapi


tantangan pandemi Covid-19 saat perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Dalam
informasi terkini para ahli kesehatan Jepang, terdapat prediksi bahwa laju
pertumbuhan jumlah kasus terpapar virus Covid-19 kian bertambah. Pada awal
Agustus 2021, diprediksi kasus harian di Tokyo, ibu kota Jepang, naik menjadi
2.600. Sampai pekan ini, jumlah kasus harian di Tokyo ada di angka 1.832 kasus.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus,


mengatakan Olimpiade Tokyo harus tetap berjalan untuk membuktikan bahwa
berbagai pertandingan dapat terselenggara dengan protokol kesehatan ketat.
Namun kasus-kasus Covid menimbulkan kekhawatiran bahwa pesta olahrga ini
mungkin akan sangat dipengaruhi oleh kasus Covid atau Olimpiade bahkan dapat
berubah menjadi ajang penularan super (super spreader).

Kebersamaan orang-orang dari seluruh dunia inilah yang dikhawatirkan para


ilmuwan dapat mempercepat penyebaran varian Covid yang berbahaya. Ketika para
atlet tiba mereka dites. Sebelum bertolakdengan pesawat ke Jepang, para atet juga
diharuskan melakukan tes. prosedur pengujian cukup menjamin bahwa kita akan
terus melihat kasus-kasus Covid yang teridentifikasi seiring dengan lebih banyak
atlet yang tiba di Jepang.

Sampai saat ini panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo meyakini mereka bisa aman
menggelar perhelatan pesta olahraga sejagat itu dengan aman dan sesuai protokol
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai