Anda di halaman 1dari 3

LEDAKAN PENDUDUK

Ledakan penduduk merupakan suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan


yang melonjak cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk ini biasanya terjadi
karena angka kelahiran sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang
drastis.

Penurunan angka kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena
membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
umumnya terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas ekonomi
maka akan menurunkan kesejahteraan penduduk suatu negara. Di samping itu, kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup semakin parah akibat dieksploitasi oleh penduduk untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dampak ledakan penduduk antara lain semakin tingginya angka
pengangguran, kriminalitas dan memburuknya kondisi sosial lainnya.

Faktor-Faktor Penyebab Ledakan Penduduk


Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk ialah:

• Tingkat kematian yang menurun.


• Tingkat kelahiran yang tinggi.
• Adanya kawin usia muda.
• Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.
• Adanya sikap religi bahwa anak ialah anugerah Tuhan.
• Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah.

Dampak Negatif Ledakan Penduduk


Beberapa dampak negatif yang timbul sebagai akibat terjadinyua ledakan penduduk di antaranya
sebagai berikut:

• Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya
tidak serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat.
• Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan
dapat mendorong kekurangan pangan.
• Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga
tanah dan rumah.
• Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti sarana
pendidikan dan kesehatan, perumahan dan lain-lain disebabkan memerlukan dana yang
besar dan lokasinya padat oleh permukiman penduduk.
• Meningkatnya kebutuhan akan ruang dan lingkungan hidup.
• Menimbulkan persaingan (pertentangan) dimasyarakat sebagai akibat meningkatnya
kebutuhan akan pangan dan kebutuhan lainnya.
• Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk
yang dengan sendirinya menimbulkan banyak pengangguran dan masalah sosial lainnya.
• Timbulknya kemiskinan, rumah kumuh, pertentangan antar etnik, tawuran warga yang
diawali dengan hal-hal kecil dan stabilitas politik yang tidak mantap akan nampak menjadi
pemandangan rutinitas yang sulit untuk mengatasinya.

SOLUSI LEDAKAN PENDUDUK


Jika dampak dari ledakan penduduk tidak segera diatasi, dapat mengakibatkan suatu negara
mengalami kesulitan dalam mempercepat proses pembangunannya. Terdapat beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi dampak ledakan penduduk, diantaranya:

• Melaksanakan progaram keluarga berencana (KB) yaitu mengendalikan pertumbuhan


penduduk melalui cara pengendalian kelahiran.
• Menggalakan program transmigrasi.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuannya bekerja untuk
membangun dirinya menjadi lebih baik.
• Memperluas lapangan kerja.
• Pengiriman tenaga kerja ke negara tetangga.

PERSEBARAN PENDUDUK TIDAK MERATA


Indonesia terdiri dari 238 juta penduduk berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada 2015.
Namun, lebih dari 50 persen berada di Pulau Jawa. Lima provinsi dengan kepadatan penduduk
tertinggi yakni:

1. DKI Jakarta (15.328 jiwa/kilometer persegi)

2. Jawa Barat (1.320 jiwa/kilometer persegi)

3. Banten (1.237 jiwa/kilometer persegi)

4. DI Yogyakarta (1.174 jiwa/kilometer persegi)

5. Jawa Tengah (1.030 jiwa/kilometer persegi)

6. Jawa Timur (813 jiwa/kilometer persegi)

7. Bali (718 jiwa/kilometer persegi)

Penduduk yang terkonsentrasi di Pulau Jawa ini menunjukkan persebaran penduduk yang tidak
merata.
PENYEBAB
Secara historis, kerajaan-kerajaan besar di masa lampau banyak terdapat di Pulau Jawa. Sehingga
pusat peradaban terbangun dari Jawa. Pulau Jawa dan Bali memiliki tingkat pertumbuhan penduduk
yang tinggi. Pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.

Di Pulau Jawa dan Bali kondisi sosial,kesehatan, dan sarananya lebih maju dibanding daerah lain. Ini
menyebabkan angka kelahiran tinggi dan kematian rendah. Sehingga, pertumbuhan penduduknya
tinggi.

Perekonomian di Pulau Jawa dan Bali yang lebih baik juga mendorong banyak orang dari daerah lain
untuk pindah ke Jawa. Mereka pindah dengan harapan mendapat penghidupan yang lebih layak.

Sementara kota-kota besar di Jawa semakin padat, kesadaran untuk melakukan transmigrasi masih
rendah.

DAMPAK PERSEBARAN YANG TIDAK MERATA


Persebaran penduduk yang tidak merata dan terlalu padat di Jawa ini menimbulkan berbagai
masalah. Beberapa di antaranya yakni:

• Luas areal pertanian menyempit sehingga produksi pangan menurun.


• Kelebihan jumlah tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran meningkat.
• Kualitas penduduk semakin menurun karena fasilitas kehidupan tidak mampu memenuhi
kebutuhan penduduk yang begitu banyak.

SOLUSI
Untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata, pemerintah
melaksanakan beberapa program seperti berikut :

• Transmigrasi ke wilayah yang jarang penduduknya


• Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri di luar Pulau Jawa
• Pengendalian jumlah penduduk dengan program Keluarga Berencana atau
penundaan usia menikah

Anda mungkin juga menyukai