Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN

KEPENDUDUKAN

Kebijakan Kependudukan

Perubahan karakteristik demografi penduduk


akan menghasilkan gambaran tentang
kependudukan yang menjadi tanggungjawab
pemerintah lokal, regional, dan nasional
Perlunya usaha/tindakan/peraturan
pemerintah yang mengatur (untuk mencapai
tujuan yang ditentukan) tentang jumlah, tingkat
perubahan, komposisi, persebaran secara
geografis dari penduduk langsung atau
tidak langsung

Permasalahan
Kependudukan

Pertumbuhan Penduduk
Tinggi

Persebaran Tidak Merata

Permasalahan Sosial, Ekonomi,


dsb

Kebijakan

Geography of Birth Rates

Geography of Death Rates

Geography of Natural Growth Rate

Piramida Penduduk

Transisi Demografi

Pertumbuhan Penduduk
Pengawasan Kelahiran

Masa depan jumlah penduduk kebanyakan


negara terutama ditentukan oleh tingkat
kelahiran/kesuburan penduduk saat ini dan
keturunannya

Mengurangi kematian

Misalnya: tingkat kematian bayi akibat penyakit


dan masalah pengobatan yang tidak terjangkau
oleh orang sakit melalui kenaikan tingkat
pendapatan, pendidikan, air bersih,
pengobatan/kesehatan

Migrasi yang Terjadi

Migrasi antara negara tiap negara mempunyai


peraturan sendiri untuk mengontrol perpindahan
penduduk ke luar/masuk batas negaranya
imigrasi/emigrasi
Kualitas kebangsaan, ras, bahasa, pendidikan,
keahlian, politik, income
Contoh: Jepang tidak menerima imigrasi penduduk
yang sama sekali tidak mempunyai darah Jepang
Kuantitatif berdasarkan jatah jumlah imigran yang
diterima Amerika Serikat: 50.000 orang/tahun.
Lokasi masalah yang sulit

Peraturan Migrasi

Pengetatan peraturan imigrasi dilakukan antara lain


apabila:
1.
2.

3.
4.

Tanah pedesaan untuk permukiman sudah padat


Kebanyakan imigran yang masuk sudah tergolong tidak
disukai
Kemampuan untuk menerima imigran sudah sangat
terbatas
Sudah banyaknya pengangguran (Bouvier et al,1977)

Pengetatan peraturan emigrasi


1.
2.
3.
4.
5.

Takut kehilangan tenaga kerja (muda dan terampil)


Mencegah perginya orang yang pintar (tenaga ahli) braindrain
Mengontrol larinya modal dalam negeri
Mencegah pelarian pembangkang politik
Menjaga hubungan baik dengan negara tetangga (tenaga

Kepadatan Penduduk

Pemerataan Penduduk
Lima pokok alasan pemerintah untuk redistribusi
penduduk (Mabogunje, 1981)
1.

2.

3.

4.

5.

Alasan ekonomi untuk mengurangi kepincangan


pendapatan dan kesejahteraan.
Alasan ekologi untuk mencegah kerusakan
lingkungan hidup dan sumberdaya alam
Alasan sosial untuk pemerataan kesejahteraan
sosial dengan mendatangkan dokter, guru, tenaga ahli
lainnya
Alasan administrasi biaya administrasi untuk
penduduk yang tersebar adalah mahal dan sulit
bencana alam dan perang
Alasan politik melokalisasikan mereka yang
dianggap berbahaya kamp konsentrasi

Aliran Kebijakan
Kependudukan
Banyak pilihan cara tentang kebijakan untuk jumlah
penduduk dan perubahannyakebutuhan tentang
kebijakan kependudukan dan bentuknya tidak secara
universal disepakati. Kalau ada, kebijakan tersebut
kadang berbeda/berlawanan antara satu negara
dengan lainnya

Laissez-Fair (santai)

banyak pemerintah negara bersikap ini dalam masalah


kependudukan, kerena tiga alasan :
1. Kaitan antara jumlah penduduk dan masalah yang
senarnya masih belum jelas.
2. Kesulitan politik untuk mencapai konsensus dalam
kebijakan kependudukan masalah pengangguran
3. Kebijakan leave it alone banyak dipakai pada
banyak negara
negara yang tidak mempunyai kebijakan
kependudukan tersebut mungkin karena kebutuhan
atau diciptakan termasuk daerah/negara yang tingkat
pembangunannya tinggi, rendah fertilitasnya, dan
tersedianya alat kontrasepsi.

Pendukung Kelahiran (Pronatalist)


Alasannya:
Tradisi dan agama masing negara Islam dan
Katholik.
Breeding-race mengalahkan faktor lain ketakutan
terdesak oleh ras lain.
Masalah ekonomi tingkat jumlah penduduk untuk
mencapai pembangunan yang berhasil
Banyak negara saat ini ketakutan kekurangan penduduk
akibat rendahnya fertilitas negara maju (Singapura
dan Swedia)
Umumnya kebijakan pronatalist adalah kebetulan, hasil
dari tindakan/usaha untuk mencapai tujuan lain
rencana pembangunan, perekonomian lebih baik,
perumahan lebih banyak dan baik.

Perspektif Marxist

prinsipnya pro-natalist
Keluarga kecil karena keadaan,
distribusi tidak merata atas kebutuhan
sosial-ekonomi dan kesempatan kerja
kemiskinan absolut menghilang para
wanita banyak yang bekerja dan
kesempatan punya anak sedikit.

Antinatalist

Pertumbuhan penduduk yang cepat penyebab


utama masalah sosial dan lingkungan hidup.
Kapasitas tanah terbatas.
Kondisi saat ini yang berbeda tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi dianggap unik.
Kelompok penduduk tertentu agar lebih mempunyai
rasa tanggungjawab tentang pentingnya keluarga
kecil.

Indonesia 2010

Penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta


(pertumbuhan penduduk 1,49%) atau lebih tinggi dari
angka proyeksi nasional 1,34% atau sekitar 234 juta.
Apakah BKKBN salah dalam menerapkan program
KB ataukah justru keberhasilan Depkes untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat
Indonesia?
Bertani selama ini merupakan pekerjaan utama 40%
penduduk Indonesia (42,82 juta)
Jumlah penduduk miskin juga masih tinggi sekitar 31
juta jiwa dengan rincian 19% lebih di desa, dan 11% di
kota.
Jumlah pengangguran masih tinggi, sekitar 8%.

Anda mungkin juga menyukai