Overpopulation Causes Poverty Hunger and Poor Health
Overpopulation atau meledaknya pertumbuhan penduduk adalah peningkatan
pertumbuhan penduduk di suatu daerah secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Ledakan penduduk disebabkan oleh beberapa factor, antara lain tingkat kelahiran lebih tinggi daripada kematian, pertumbuhan dan penyebaran penduduk yang tidak merata tiap tahunnya.
Meledaknya jumlah penduduk berdampak pada lahan untuk tempat melangsungkan
hidup atau tempat tinggal yang layak bagi manusia. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan harga lahan yang layak menjadi lebih mahal, sehingga tidak semua orang mempunyai tempat tinggal di lingkungan yang sehat dan layak, terutama bagi masyarakat menengah kebawah, mereka kurang mampu membeli tempat tinggal yang layak. Tingkat kualitas hidup masyarakat bisa menurun dikarenakan berkurangnya lahan yang layak untuk ditempati manusia. Selain itu, kesehatan masyarakat juga menurun akibat lingkungan yang tidak layak dan tidak sehat ini. Hanya sedikit penduduk yang tinggal di lingkungan layak, masih banyak penduduk yang hidup di lingkungan yang kualitas tempat tinggal dan kesehatannya rendah.
Tidak hanya itu, membludaknya pertumbuhan penduduk juga menyebabkan kemiskinan.
Kemisikinan itu muncul akibat keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan banyak pengangguran dan peningkatan kejahatan di beberapa daerah. Kemiskinan berhubungan dengan sulitnya mendapat pelayanan kesehatan, serta sulitnya memenuhi kebutuhan gizi dan kalori masyarakat akibat meningkatnya kebutuhan pangan manusia. Menurut United Nations World Food, saat ini sekitar 805 juta orang dari penduduk bumi tidak mendapat stok pangan yang cukup, atau dapat dikatakan satu dari sembilan orang penduduk dunia mengalami kelaparan. Kurangnya ketersediaan air bersih juga bisa manurunkan kualitas kesehatan karena menyebabkan terganggunya kesehatan masyarakat, seperti kurang gizi, diare, TBC, dan lain-lain. Penyakit kurang gizi dan busung lapar ini kebanyakan terjadi terutama pada bayi dan anak-anak, dan dapat menimbulkan kematian. Kematian bayi dan anak-anak juga merupakan dampak dari overpopulasi. Jika permasalahan pertumbuhan penduduk (overpopulasi) tidak segera diselesaikan, maka dampak yang ditimbulkan pun akan semakin kompleks dan berkaitan satu dengan yang lainnya. Meskipun begitu, tidak semua Negara yang penduduknya berlebih atau overpopulasi mengalami kemiskinan dan penurunan kualitas kesehatan. Hal seperti ini jarang terjadi di negara maju, sebab pemerintah mereka masih dapat mengontrol hal ini. Karena itu, pemerintah (khususnya negara berkembang) harus bertindak menerapkan program-program tertentu untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menerapkan program pembatasan kelahiran bayi yaitu program Keluarga Berencana (KB) melalui semboyan “catur warga” dan pembatasan usia perkawinan, lalu mengadakan program transmigrasi ke tempat yang penduduknya sedikit agar penyebaran penduduk merata dan setiap orang bisa mendapat tempat tinggal yang layak. Dengan begitu, kualitas kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan dan segala kebutuhan masyarakat pun dapat terpenuhi.