Anda di halaman 1dari 20

KONSEP

KEPERAWATAN KRITIS

Oleh:
Fida' Husain, S.Kep., Ns., M.Kep
Materi

• Konsep Keperawatan Kritis


• Peran Perawat Kritis
• Kompetensi Perawat Kritis
• Asuhan Keperawatan Kritis
• Efek Kondisi Kritis pada Pasien dan Keluarga
• End of Life Keperawatan Kritis
• Aspek Etik Legal di Keperawatan Kritis
Konsep Keperawatan Kritis
Pasien Kritis
Pasien sakit kritis merupakan pasien yang beresiko tinggi dalam masalah kesehatan yang mengancam nyawa
sehingga memerlukan observasi secara terus menerus dan intervensi untuk mencegah komplikasi dan
memulihkan kesehatan.
Klasifikasi pasien:
Tingkat Deskripsi
Tingkat 0 Pasien yang kebutuhannya dapat terpenuhi dengan perawatan dalam ruang perawatan normal di
rumah
sakit yang menangani kondisi akut
Tingkat 1 Pasien yang memiliki resiko mengalami kondisi yang memburuk, atau mereka yang baru
saja dipindahkan dari tingkat perawatan yang lebih tinggi, yang kebutuhannya dapat dipenuhi
pada ruang perawatan akut dengan saran dan bantuan tambahan dari tim perawatan kritis

Tingkat 2 Pasien yang membutuhkan observasi atau intervensi yang lebih detail termasuk bantuan untuk
kegagalan satu sistem atau perawatan pascaoperasi, dan pasien yang ‘turun’ dari tingkat
perawatan yang lebih tinggi
Tingkat 3 Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut saja atau bantuan pernapasan dasar
dengan
bantuan setidaknya pada dua sistem organ. Tingkat ini meliputi semua pasien kompleks
Konsep Keperawatan Kritis
yang
membutuhkan bantuan untuk kegagalan multiorgan
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di
bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon
manusia terhadap masalah yang mengancam kehidupan.
Secara keilmuan perawatan kritis fokus pada penyakit yang
kritis atau pasien yang tidak stabil. Untuk pasien yang kritis,
pernyataan penting yang harus dipahami perawat ialah
“waktu adalah vital”.
Sedangkan Istilah kritis memiliki arti yang luas penilaian dan
evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi
krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar.
American Association of Critical-Care
Nurses (AACN)
Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu
perawatan yang dihadapkan secara rinci dengan manusia (pasien)
dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.
Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang
bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit
kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal
(AACN, 2006).
Asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan
penatalaksanaan respon manusia terhadap penyakit aktual atau
potensial yang mengancam kehidupan. Lingkup praktik asuhan
keperawatan kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis,
pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan
sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan (AACN,
2012).
Prinsip Keperawatan Kritis
Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi
yang cepat yang dapat menyebabkan kematian. Ruangan untuk
mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari: Unit Gawat
Darurat (UGD) dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit
perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk mengatasi keadaan
kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian pada
penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang
disebut unit perawatan intensif koroner Intensive Care Coronary
Unit (ICCU). UGD, ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien
kritis dimana perburukan patofisiologi dapat terjadi secara cepat
yang dapat berakhir dengan kematian.
1. Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada
pasien beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat
membantu mencegah perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang
untuk sembuh
2. Comprehensive Critical Care Department of Health-Inggris merekomendasikan
untuk memberikan perawatan kritis sesuai filosofi perawatan kritis tanpa batas
(critical care without wall), yaitu kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi di
manapun pasien tersebut secara fisik berada di dalam rumah sakit
3. Pasien kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan
monitoring penilaian setiap tindakan yang dilakukan. Dengan demikian pasien
kritis erat kaitannya dengan perawatan intensif oleh karena dengan cepat dapat
dipantau perubahan fisiologis yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi
organ-organ tubuh lainnya
Tindakan pelayanan kritis dimulai di tempat kejadian maupun dalam
waktu transportasi pasien ke Rumah Sakit yang disebut dengan fase
prehospital. Tindakan yang dilakukan adalah resusitasi dan stabilisasi
sambil memantau setiap perubahan yang mungkin terjadi dan tindakan
yang diperlukan. Triage, yakni tindakan pertolongan yang dilakukan
untuk melakukan pemilahan korban dalam keadaan kritis dan
kedaruratan. Pasien-pasien yang terancam hidupnya harus diberi
prioritas utama. Pada bencana alam dimana terjadi sejumlah kasus
gawat darurat maka skenario pengelolaan keadaan kritis harus
dirancang sedemikian rupa sehingga pertolongan memberikan hasil
secara maksimal dengan memprioritaskan yang paling gawat dan
harapan hidup yang tinggi.
ALURPASIEN

TriaseAmbulan Standard Gadar


—•
Pra-RS

Pasien UGD

Kunin

Ambulan Iain/ Daang sendiri/ diantar


Konsep Keperawatan Kritis
Ruang Perawatan Intensif
Ruang perawatan intensif merupakan salah satu ruang khusus
di rumah sakit yang berfungsi sebagai ruang perawatan pasien
dengan sakit kritis. Sedangkan menurut Keputusan Menteri
Kesehatan nomor: 1778/MENKES/SK/XII/2010, ruang
perawatan intensif merupakan suatu bagian dari rumah sakit
dengan staf dan perlengkapan yang khusus untuk mengelola
pasien-pasien dengan penyakit akut, trauma atau komplikasi
yang mengancam nyawa.
Jenis Ruang Perawatan Intensif
 Intensive Care Unit (ICU)
Ruang perawatan intensif yang berfungsi untuk perawatan pasien kritis dewasa, baik kasus trauma
maupun non-trauma (bedah maupun non-bedah).
 Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
Ruang perawatan intensif khusus yang berfungsi untuk perawatan anak-anak (di atas 29 hari) yang
memerlukan pengobatan dan perawatan khusus guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ
vital.
 Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Ruang perawatan intensif khusus yang berfungsi untuk perawatan bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan
rentan terhadap berbagai macam masalah kesehatan yang membutuhkan pemantauan khusus.
 Intensive Cardio Vaskular Care Unit (ICVCU)
Ruang perawatan intensif khusus yang berfungsi untuk perawatan penderita penyakit jantung yang berada
dalam keadaan sakit berat dan memerlukan pemantauan secara terus menerus.
Peran Perawat Kritis
Kompetensi Perawat Kritis
 Penanganan Gangguan Jalan Nafas: Melakukan Terapi Oksigen, Melakukan Bronchiaal
Washing, Melakukan Intubasi, Melakukan Extubasi /Weaning
 Menggunakan Ventilator: Mempersiapkan Ventilator, Seting Ventilator, Merawat mesin
Ventilator, Melakukan T-Piece, Memberikan obat Inhalasi, Mengambil sampel darah arteri untuk
AGD
 Penaganan Gangguan Sistem Cardiovaskuler: Emergency Trolly, Melakukan perekaman EKG,
Memasang Monitoring (EKG, Saturasi Oksigen, Tekanan Darah), RJP, Mengkaji pasien
Decompensasi Cordis, Mengkaji pasien miokard infark, Merawat pasien dengan menggunakan
CVP, Melakukan DC Shock, Memberi antikuagulan, Melakukan evaluasi post streptase,
Memberikan Pendidikan Kesehatan dalam pemberian Streptase
 Penanganan Gangguan Sistim Pencernaan: Memasang NGT, Melakukan Nutrisi parenteral
 Penanganan Gangguan Sistim Perkemihan: Menghitung Balance Cairan, Mengobservasi pasien
post Transplantasi
 Penanganan Gangguan Sistim Neorologi: Menilai tingkat kesadaran (GCS, delirium),
Melakukan Mobilisasi
 Penanganan Gangguan Endokrin: Melakukan pemberian insulin pada pasien Ketoasidosis
Asuhan Keperawatan Kritis
 Tujuan : untuk mempertahankan hidup
 Pengkajian : dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan

sistem sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.


 Diagnosa Keperawatan: ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan

gejala yang sulit diketahui untuk mencegah kerusakan ataupun gangguanyang lebih luas.
 Perencanaan Keperawatan: ditujukan pada penerima dan adaptasi pasien secara konstan

terhadap status yang selalu berubah.


 Intervensi: ditujukan terapi gejala-gelala yang muncul pertama kali untuk pencegahan

secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat beradaptasi dengan
tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.
 Evaluasi: dilakukan secara cepat dan terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk

mencapai keefektifan masing-masing tindakan dan terapi secara terus menerus menilai
kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status pasien.
Efek Kondisi Kritis pada
Pasien dan Keluarga
Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan
keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu
dilakukan.
Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang
dialami pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan
situasi yang ada.
Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir
atau perdarahan biasanya disertai dengan respon psikologis dari pasien dan
keluarganya, seperti:
 Cemas

 Takut

 Panik

 Marah

 Perasaan Bersalah

 Distres Spiritual
Aspek Etik Legal Keperawatan Kritis
Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang
mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan yang mencerminkan
pemahaman akan aspek etika dan legal kesehatan. Perawat ruang kritis harus bekerja sesuai
dengan aturan yang ada (standar rumah sakit/standar pelayanan maupun asuhan
keperawatan)
UU Kesehatan No. 36 tahun 2009
1. Perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan (Pasal27)
2. Menyelamatkan nyawa pasien darurat (Pasal 32)
3. Tidak boleh menolak pasien darurat dan memintauang muka (Pasal 32)
4. Tenaga Kesehatan Kualifikasi dan izin profesi (Pasal 34)
5. Menerima atau menolak pertolongan kecuali tidaksadarkan diri (Pasal 56)
6. Tuntutan ganti rugi oleh pasien kecuali untuktindakan penyelamatan nyawa dan
pencegahankecacatan (Pasal 58)
7. Ketentuan pidana terkait kedaruratan pasien (Pasal 190)
Penugasan Individu

• Merangkum materi tentang End of Life pada pasien


kritis
• Mencari contoh kasus/berita terkait isu etik-legal di
keperawatan kritis, berikan pendapat, bisa
dianalisis dengan regulasi yang ada.
• Buat dalam bentuk PPT, dijadikan 1 file (8-10
slide), diupload di elearning. Dilampirkan
screenshoot perkuliahan hari ini. Nanti dipresentasikan
di pertemuan selanjutnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai