1. Primer : data yang diambil sendiri, yang kita tau sendiri kelemahannya dimana
kekurangannya dimana, permasalahannya dimana, dst (sifatnya obyektif). Sifatnya
lebih kuat daripada data sekunder
2. Sekunder : data yang diambil dari orang lain, maka sifatnya subyektif (karena orang
lain itu mempresentasikan data tersebut ke kita).
Misal : kita turun ke masyarakat lalu mendapatkan tensi rata-rata 120/80 maka ini adalah
DATA OBYEKTIF, tapi kalau ada peneliti lain memperesentasikan bahwa data tek. darah di
masyarakat adalah 130/80 lalu kita menggunakan data tersebut maka itu adalah DATA
SUBYEKTIF.
Kalau sudah melakukan penelitian harus melihat level of evidence, yaitu apa yang sudah
lakukan kita praktekkan pada manusia secara kekuatan bukti itu yang lebih bagus.
Setiap penelitian kuantitatif harus ada hipotesis, karena ini mengetes teori berarti kita harus
punya teorinya terlebih dahulu. Misal, pasien covid-19 usia tua memiliki angka kematian
lebih tinggi daripada usia muda (hipotesis komparatif/asosiatif/membandingkan) → apakah
si a dan si b saling berpengaruh, a=b, berarti p>0,05 , a tidak sama dengan b berarti p<0,05
hipotesis korelatif → apakah kalo a naik b juga ikut naik atau kalo a turun b juga ikut turun,
maka bisa disebut hubungan positif (+), menunjukkan hubungan searah
tapi kalau arah gerakan beda, misal si a naik si b turun atau si a turun si b naik maka disebut
korelasi negatif (-), menunjukkan hubungannya terbalik
Lemah → 0,2-0,6
Sedang → 0,6-0,79
Kuat → >0,8
Misal : didapatkan korelasi r=0,8 maka korelasi searah (+) kuat, kalau r=-0,3 maka korelasi
berlawanan (-) lemah
Cohort restrokpektif → kembali ke masa lalu lalu melakukan penelitian faktor resiko lalu
dibawa ke masa sekarang.
Bedanya cohort restrokpektif dan case control :
- Cohort restrokpektif : faktor resiko masa lalu di bawa ke masa sekarang
- Case control : disease (pasien sudah sakit) masa sekarang digeser ke belakang
untuk melihat penyebabnya
banyak dilakukan di ph biasanya di ajari dr. Dewi Martha sendiri
Dilihat dulu terus dilihat ke belakang lalu dimasukkan ke tabel 2x2 (OR)
ODD’s Ratio (OR) → ketika orang yang sakit dengan faktor resiko + x orang yang tidak sakit
dan tanpa faktor resiko : dengan orang yang tidak sakit dengan faktor resiko dan orang yang
sakit tanpa faktor resiko
Masih termasuk penelitian klinis
Macamnya :
1. Kohort prospektif dg kelompok pembanding internal
2. Kohort prospektif dg kelompok pembanding external/Kohort ganda
3. Kohort retrospektif
4. Nested case-control study
pasiennya harus free disease/tidak sakit → diklasifikasikan siapa yang punya faktor resiko
siapa yang tidak punya → kemudian kita amati dimasa depan selama perjalanan →
masukkan ke tabel 2x2 → melihat relative risk
Penelitian laboratorium :
1. pre eksperimental
- pre-treatment → ada pasien/sampel kasih treatment
- pre-post one group → kelompok kita kasih treatment lalu kita ukur ulang
- komparatif tapi statik → satu dikasih perlakuan satu tidak lalu kita ukur
2. true eksperimental
- pre post → dengan kontrol, diukur hasil awal lalu dipapar
- posttest only → diakhir saja
3. Randomisasi → diberi perlakuan sendiri-sendiri kemudian observasi
Tahapan melakukan penelitian klinis :
untuk mencari obat baru, treatment baru atau alat klinis baru. Dimulai dari penelitian
pre-klinis (in vitro in vivo non human) → in vivo human → fase 1, 2, 3 , 4 (seperti tadi yang
dijelaskan di atas)
Setiap fase memiliki pengembangan masing-masing :
prinsipnya penelitian kuantitatif itu ada fase-fasenya
yang di analisis :
- EFFICACY → didasarkan pada sampel yang patuh prosedur
- EFFECTIVENESS → didasarkan pada semua sampel