Anda di halaman 1dari 2

Hafidh Muhammad Nazmi

11190820000089
Akt 5C

1. Contoh transaksi kas :


PT Apeng pada tanggal 1 September 2020 membentuk dana kas kecil sebesar Rp 1.000.000.
Pengeluaran kas kecil sampai dengan 16 September 2020 sebesar Rp 800.000 dengan rincian
sebagai berikut.
Beban BBM motor operasional Rp450.000
Beban alat tulis kantor Rp 100.000
Beban angkut Rp 200.000
Beban administrasi kantor Rp 50.000
Total Rp 800.000
Pada tanggal 16 September 2020 dilakukan pengisian kembali.
Jurnal :
a. Saat pengisian kas kecil 1 Sep 2020 Kas kecil 1.000.000
Bank 1.000.000
b. Saat pengeluaran kas Tidak perlu jurnal
c. Saat pengisian kembali 16 Sep 2020 Beban BBM motor operasional 450.000
Beban alat tulis kantor 100.000
Beban angkut 200.000
Beban administrasi kantor 50.000
Bank 800.000

Contoh transaksi piutang :


Abdel menjual barang senilai Rp 20.000.000 secara kredit. Penjualan tersebut dicatat dengan
ayat jurnal :
Piutang usaha 20.000.000
Penjualan 20.000.000
2. aturan undang-undang pajak terkait dengan perlakuan kas dan piutang
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987);
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan atas
Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia jo. KMK-51/KMK-
04/2001 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan atas Bunga Deposito dan Tabungan serta
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia, penghasilan dalam bentuk bunga yang didapat dari
deposito atau tabungan, yang ditempatkan pada bank yang didirikan di dalam negeri maupun
di luar negeri melalui cabangnya di Indonesia, termasuk jasa giro serta diskonto SBI, Kecuali
Wajib Pajak orang pribadi yang seluruh penghasilannya dalam satu tahun pajak termasuk
bunga dan diskonto tidak melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), dikenakan PPh
final sebesar 20% dari jumlah bruto.

Anda mungkin juga menyukai