Pendekatan ini biasa disingkat dengan pendekatan induktif, yang
dipelopori oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution).
Pendekatan ini menggunakan tujuan akuntansi keuangan Barat yang sesuai dengan
organisasi bisnis Islam dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan
syariah. Argumen yang mendukung pendekatan ini menyatakan bahwa pendekatan ini
1987). Selain itu, pendekatan ini sesuai dengan prinsip ibaha
(boleh) yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terkait dalam bidang
hal yang juga boleh digunakan di masyarakat Islam sepanjang tidak bertentangan
dengan ajaran Islam. Adapun argumen yang menentang pendekatan ini menyatakan
berlandaskan pada wahyu (Gambling dan Karim, 1991) dan dipandang merusak karena
lain Iwan Triyuwono, Akhyar Adnan, Gaffikin, dan beberapa pemikir lainnya.
Pendekatan ini diawali dengan menentukan tujuan berdasarkan prinsip ajaran Islam
yang terdapat dalam Alquran dan Sunah. Kemudian, tujuan yang sudah ditentukan
pengaruh pemikiran sekuler terhadap tujuan dan akuntansi yang dikembangkan (Karim,
1995). Adapun argumen yang menentang menyatakan bahwa pendekatan ini sulit
c. Pendekatan Hibrid
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip syariah yang sesuai dengan ajaran Islam
masalah masyarakat yang telah diidentifikasi dan dianalisis dari sudut pandang Islam
(Faruqi, 1982).
Shahul Hameed dan cukup banyak lulusan International Islamic University di Malaysia