Anda di halaman 1dari 4

Soal Akuntansi Islam

1. Jelaskan praktik akuntansi pada masa Nabi Muhammad SAW dan pada masa
kekhalifahan! (Bab 1 Sejarah perkembangan akuntansi syariah)
2. Jelaskan tiga jenis pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan akuntansi
syariah. Bab 1 Sejarah perkembangan akuntansi syariah)
A. Pendekatan Berbasis Akuntansi Kontemporer (Induktif)
Berdasarkan AAOIFI (2003), pendekatan ini menggunakan tujuan
akuntansi keuangan Barat yang sesuai dengan organisasi bisnis orang Islam
dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan syariah.
Misal: PSAK syariah tidak memperkenankan pemberlakuan metode
pengukuran present value pada aset maupun kewajiban. Tujuan akuntansi
Islam berdasarkan pendekatan ini adalah untuk pengambilan keputusan
(decision usefulness) dan memelihara kekayaan institusi (stewardship).
Argumen yang mendukung:
 Pendekatan ini dapat diterapkan dan relevan dengan institusi
yang memerlukan (Rashid, 1987).
 Sesuai dengan prinsip Ibaha (Abdelgader, 1994).
Argumen yang menentang :
 Ini tidak bisa diterapkan pada masyarakat yang kehidupannya
mesti berlandaskan pada wahyu. (Gambling dan Karim, 1991).
 Ini merusak karena mengandung asumsi yang tidak Islami (Anwar,
1987).
B. Pendekatan Deduktif dari Ajaran Islam
Pendekatan ini diawali dengan menentukan tujuan berdasarkan prinsip
Islam yang terdapat dalam Alquran dan Sunah. Pendekatan deduktif
dipelopori oleh beberapa pemikir akuntansi syariah, antara lain Iwan
Triyuwono, Akhyar Adnan, Gaffikin, dan beberapa pemikir lainnya.
Argumen yang mendukung:
Ini akan meminimalisir pengaruh pemikiran sekuler terhadap tujuan dan
akuntansi yang dikembangkan (Karim ,1995).
Argumen yang menentang:
Pendekatan ini sulit dikembangkan dalam bentuk praktisnya (Rashid,
1987).

C. Pendekatan Hybrid
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip syariah yang sesuai dengan
ajaran Islam dan persoalan masyarakat yang akuntansi syariah mungkin
dapat membantu menyelesaikannya (Hameed, 2000). Tujuan akuntansi
syariah dalam pendekatan ini menurut Hameed adalah mewujudkan
pertanggungjawaban Islam.
Penerapan Pendekatan Hybrid
 Pendekatan hybrid secara parsial telah diterapkan di lingkungan
beberapa perusahaan konvensional.
 Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan dan nonkeuangan
perusahaan maupun disclosure perusahaan yang memperhatikan
tidak hanya masalah ekonomi melainkan juga masalah sosial dan
lingkungan. Misal, konsep triple bottom line (ekonomi, sosial dan
lingkungan) yang dikembangkan oleh GRI (www.globalreporting.org).
 Pendekatan hybrid mengapresiasi apa yang telah dikembangkan di
Barat, dan menganggap itu perlu diaplikasikan dalam akuntansi
syariah (Yaya dan Hameed, 2003).
 Aspek selanjutnya yang perlu dilakukan dengan mengembangkan
triple bottom line (economic, sosial, environmental) menjadi four
bottom line (economic, sosial, environmental, dan syariah compliance)
(Yaya dan Hameed, 2003).
3. Jelaskan perkembangan lembaga keuangan syariah yang terdapat pada masa
kekahlifahan. (Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah)
 Alquran tidak membahas secara spesifik mengenai lembaga keuangan.
 Pembahasan dalam Alquran lebih berkaitan dengan akhlak/etika yang berkaitan
dengan masalah keuangan, antara lain: Menjaga kepercayaan (amanah);
Keadilan (‘adalah); Kedermawanan (ikhsan); Perintah menjauhi yang haram
dan menegakkan yang baik (amar ma’ruf nahi mungkar); Teguran (Tausiah)
4. Sebutkan berbagai jenis lembaga keuangan syariah yang terdapat di Indonesa dan
jelaskan karakteristiknya masing-masing. Bab 2 perkembangan lembaga keuangan
syariah)
 Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Unit Usaha Syariah
Bank Konvensional. Terdiri dari;
1. Bank Umum Syariah: bank yang kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu-lintas pembayaran.
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah: bank syariah yang dalam
melaksanakan kegiatan usahanya tidak memberikan jasa pada lalu-
lintas pembayaran.
3. Unit Usaha Syariah: unit usaha bank konvensional yang khusus
menggunakan sistem syariah
Berdasarkan UU Perbankan Syariah Indonesia No. 21 tahun 2008
 Baitulmal wat tamwil (BMT): lembaga keuangan syariah yang menghimpun
dana dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam
skala mikro.
 Asuransi syariah: pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, umumnya
diasuransikan dengan menggunakan syariah.
 Pasar modal syariah: merupakan tempat perusahaan menerbitkan surat
berharga baik berupa saham maupun obligasi agar memperoleh dana dari
investor dengan sistem syariah.
 Reksa dana syariah: perusahaan sekuritas yang hanya memfasilitasi investor
menginventasikan dananya pada surat berharga yang memenuhi kriteria
syariah.
 Ar Rahnu (pegadaian syariah): lembaga pegadaian yang beroperasi sesuai
dengan prinsip syariah.
 Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat: yaitu menerima dana yang berasal
dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya.
5. Jelaskan definisi lembaga keuangan saria menurut Dewan Syariah Nasional. (Bab 3
Prinsip dasar bank syariah)
 Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menurut DSN adalah lembaga keuangan yang
mengeluarkan produk keuangan syariah dan yang mendapatkan izin operasional
sebagai lembaga keuangan syariah (DSN)-MUI, 2003).
6. Berilah tiga contoh transaksi yang haram zaituya yang sangat mungkin biasa dilakukan dibank
konvensional. (Bab 3 Prinsip dasar bank syariah)

Anda mungkin juga menyukai