Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi anak-

anak. Kesehatan sangat berpengaruh terhadap kegiatan anak seperti belajar,

berkreasi dan bermain. Anak-anak berhak mendapatkan kesehatan karena mereka

sangat rentan terhadap suatu penyakit. Oleh sebab itu, kesehatan sangatlah penting

untuk diperhatikan (Syamsul, 2016). Salah satu penyakit yang sering dialami oleh

anak adalah gastroenteritis akut atau sering disebut diare. Penyakit diare

merupakan salah satu penyebab kesakitan hingga kematian tertinggi pada anak,

terutama pada usia 5 tahun kebawah. Dalam survei yang dilakukan oleh Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) mengenai tingginya penyebab kematian

anak balita di Indonesia dan penyebabnya, didapati hasil tertinggi disebabkan oleh

ISPA, panas tinggi dan diare. Penanganan diare di Indonesia masih tergolong

parah. Dari sekitar 2.328 balita yang menderita diare, hanya 74% yang

mendapatkan pengobatan (Kemenkes RI, 2017).

Pada tahun 2018 jumlah balita yang menderita diare yang dilayani di pusat

layanan kesehatan berjumlah sekitar 1.637.708 balita atau sekitar 40% dari

perkiraan kasus diare yang ada di sarana kesehatan. Pada tahun 2018 terjadi 10

kali kejadian luar biasa (KLB) diare yang tersebar di 8 kabupaten/kota di 8

provinsi yang berbeda di mana jumlah penderita diare sebanyak 756 orang dengan

jumlah kematian sebanyak 36 orang. Angka CFR pada KLB masih tergolong

besar pada tahun 2018 (>1%) dengan nilai 4,76% (Kemenkes RI, 2019).

1
2

Gastroenteritis akut atau GEA adalah diare yang gejalanya tiba-tiba dan

berlangsung kurang dari 14 hari. Gastroenteritis juga merupakan kehilangan

cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau

lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Ngastiyah, 2014).

Kehilangannya cairan dan elektrolit (dehidrasi) apabila tidak ditangani dengan

baik dan benar akan menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat menyerang semua

usia yang berpengaruh dari perilaku hidup dan lingkungan yang tak sehat

terutama pada bayi dan balita.

Dampak yang dapat terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi, pada

gejala awal bisa diperhatikan adalah ubun-ubun bayi atau anak menjadi cekung,

tidak dapat mengeluarkan air mata ketika sedang menangis, popok tetap kering

setelah beberapa jam, kurang aktif, rewel, dan mudah mengantuk. Jika belum juga

teratasi akan terjadi hipokalemia, kondisi ketika kadar kalium dalam darah berada

di bawah batas normal dan hipoglikemia adalah kekurangan kadar gula plasma

dan hipoglikemia bisa menyebabkan kerusakan pada otak dan kematian. Jika

masih berlanjut bayi atau anak akan mengalami Malnutrisi, akibat muntah dan

diare, Jika lama atau kronik (Sari, 2012).

Ada beberapa upaya yang dapat di lakukan pada pasien dengan diare di

antaranya adalah, penuhi kebutuhan cairan tubuh pertolongan pertama diare yang

bisa di lakukan adalah konsumsi minuman yang mengandung elektrolit seperti

oralit. Oralit terdiri dari campuran air dengan gula dan garam yang berfungsi

untuk menggantikan elektrolit. Sementara itu bayi atau anak dengan diare

upayakan untuk tetap menyusui lebih sering. Konsumsi asupan yang tepat yaitu
3

makanan yang rendah serat dan solid agar segera menyembuhkan penyakit diare

(Sari, 2012).

Adapun masalah keperawatan yang dapat muncul yaitu: Kekurangan

volume cairan, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,

Hipertermi, Gangguan pertukaran gas, Defisiensi pengetahuan, Resiko kerusakan

integritas kulit (Sari, 2011 & NANDA, 2017).

Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan

asuhan keperawatan secara mandiri dan kolaborasi dalam pemberian terapi,

asupan cairan dan nutrisi, dan pelaksanaan tindakan non bedah dalam menangani

masalah keperawatan yang dialami pasien.

Berdasarkan pengalaman penulis melakukan praktik klinis, penulis tertarik

untuk menulis karya ilmiah akhir dengan judul: “ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK. H DENGAN GASTOENTERITIS AKUT DENGAN

TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI

KLINIK PRATAMA ADVENT.”

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan Umum karya ilmiah ini adalah untuk mendapatkan pengalaman

dalam memberikan asuhan keperawatan komprehensif terhadap anak dengan

penyakit Gastroenteritis akut.


4

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penulisan karya ilmiah ini adalah agar penulis mampu

menggambarkan:

1) Mampu melakukan pengkajian pada anak dengan gastroenteritis akut.

2) Mampu merumuskan masalah/diagnosa keperawatan pada anak dengan

gastroenteritis akut.

3) Mampu membuat perencanaan pada anak gastroenteritis akut dengan

tindakan pemenuhan cairan dan elektrolit.

4) Mampu melakukan implementasi pada anak gastroenteritis akut dengan

diberikan tindakan pemenuhan cairan dan elektrolit.

5) Mampu memberikan evaluasi pada anak dengan gastroenteritis akut.

1.3 Manfaat

Manfaat penulisan karya ilmiah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu

manfaat aplikatif dan manfaat keilmuan.

1.3.1 Manfaat Aplikatif

1) Pasien dan Keluarga Pasien, diharapkan karya ilmiah ini dapat

memberikan pengetahuan dan manfaat bagi keluarga pasien dalam

merawat anak yang terkena penyakit gastroenteritis akut.

2) Perawat, diharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan masukan perawat

dalam melakukan asuhan keperawatan dengan memberikan tindakan

keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak

dengan gastroenteritis akut berdasarkan Evidance Basic Practice (EBP).


5

3) Mahasiswa, diharapkan karya ilmiah ini dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa mengenai asuhan keperawatan

pada anak dengan gastroenteritis akut dalam pemberian tindakan

keperawatan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak dengan

menggunkaan Evidance Basic Practice (EBP).

1.3.2 Keilmuan

Diharapkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu

pengetahuan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak

dengan gastroenteritis akut.

1.4 Metode penulisan

Dalam penulisan karya ilmiah akhir ini menggunakan Metode Deskriptif

dengan teknik pengumpulan data yang terdiri dari :

1) Studi Kepustakaan (Library Research): studi kepustakaan adalah

pengumpulan data yang dilakukan melalui membaca, mempelajari,

memahami literatur-literatur yang bersifat teoritis berdasarkan pendapat

para ahli yang berhubungan dengan judul penulisan karya tulis.

2) Studi kasus (case research): pengumpulan data melalui mempelajari dan

menyelidiki suatu kejadian mengenai individu yang menjadi obyek

penelitian.

3) Wawancara: melakukan percakapan atau berbincang-bincang secara

langsung kepada klien ataupun keluarga klien, dan menanyakan riwayat

kesehatan klien dan riwayat kesehatan keluarga klien, pola hidup, riwayat
6

pengobatan klien, riwayat hospitalisasi, dan psiko-sosial dan spiritual

klien.

4) Dokumentasi: dengan melihat catatan pada status pasien yang berkaitan

dengan masalah pasien serta interpretasi dan tindakan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai