Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TUTI SRI WAHYUNINGSIH

NIM : PO7131120035
TINGKAT 2/A
TUGAS MK KONSELING MENYUSUI

Variasi komposisi ASI dan penjelasannya serta manfaat kolostrum

ASI tidak akan pernah dapat ditiru, mungkin slogan ini relatif sudah biasa kita
dengar, selain komposisi ASI yang memang lengkap dan sesuai kebutuhan, ASI juga
bervariasi dan selalu berubah-ubah. Hebatnya perubahan dan variasi itu disesuaikan
secara tepat dengan kebutuhan bayi saat itu, berbeda menurut usia bayi, berbeda juga
dari awal sampai akhir menyusui, antar waktu menyusui dan lain-lain.Pembagian jenis
ASI sangat variatif, secara spesifik mungkin banyak pembagiannya,  tapi secara global
kita bagi saja menjadi dua fase, yaitu fase kolostrum dan fase ASI matang
.
- Fase pertama: Kolostrum terjadi sesaat setelah melahirkan sampai sekitar 2-3 hari, ada
beberapa ibu bahkan sudah mengeluarkan ASI jauh sebelum melahirkan. jumlahnya
sangat sedikit, kental, berwarna kekuningan atau jernih. Karena sedikitnya, bahkan
sebagian ibu mengatakan bahwa ASInya tidak keluar, bahkan sebagian ibu memutuskan
memberikan susu formula/makanan lain karena menganggap ASInya belum keluar.

Kolostrum dibuat untuk pertumbuhan bahwa kolostrum berfungsi untuk melabur usus
bayi yang masih bolong-bolong, atau painting the gut. Kolostrum kaya akan protein
yang mana sebagian besar isinya adalah immunoglobulin. Sangat penting untuk tetap
menyusui saat ini agar bayi dapat merangsang ASI keluar, dan pemberian asupan lain
akan menggantikan kolostrum, cairan emas yang hanya keluar 2-3 hari saja dan tidak
tergantikan, sayang sekali pastinya.

Perbedaan ASI awal dan ASI akhir


- Fase kedua: yaitu fase ASI matang, setelah 2-3 hari ibu mulai merasa payudaranya
berisi, lebih berat dari biasanya, dan ASI mulai terasa banyak, dan sebagian ibu
mengatakan “ASI saya sudah keluar”. Ketika ibu merasakan hal itu artinya itu ASI
matang, bukan lagi kolostrum.
ASI matang dibagi dalam dua bagian lain, yaitu ASI awal atau foremilk dan ASI akhir
yang disebut hindmilk. Keduanya akan dikeluarkan setiap kali ibu menyusui. ASI awal
banyak mengandung air, terlihat lebih bening, sedangkan ASI akhir lebih kental dan
terlihat lebih putih, karena ASI akhir mengandung banyak lemak dan energi.
ASI awal dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak daripada ASI akhir, mengandung
banyak protein, laktosa, dan zat-zat gizi lainnya, serta air yang banyak. Karena
memperoleh ASI awal dalam jumlah banyak, maka semua kebutuhan airnya terpenuhi
sekalipun ibu tinggal di daerah beriklim panas. Bayi tidak perlu lagi diberi air tambahan
sebelum berusia 6 bulan.Air tambahan yang kita berikan justru akan membuat bayi kita
tidak mau menyusu atau menyusu lebih sedikit dari seharusnya, karena rasa hausnya
terpenuhi oleh air tambahan tersebut, akibatnya bayi mendapat lebih sedikit energi,
protein, dan zat gizi lain. ASI awal yang encer kadang juga membuat ibu-ibu
menganggap ASI-nya tidak baik karena encer, atau ASI-nya basi, padahal ASI awal
memang encer.

ASI akhir dihasilkan dalam jumlah yang lebih sedikit, tapi lemak yang dikandungnya
akan memberi banyak energi. Perubahan dari susu awal ke akhir tidak terjadi seketika
dan juga tidak diketahui pasti kapan perubahannya terjadi, kandungan lemak meningkat
sedikit demi sedkit sejak awal hingga akhir suatu proses menyusui. Karena itu penting
sekali untuk tidak menghentikan bayi yang sedang menyusu terlalu cepat, atau
menghentikannya sebelum bayi sendiri yang melepaskannya. Inilah yang disebut
menyusu semau bayi, karena hanya dia yang tau kapan perubahan itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai