Anda di halaman 1dari 6

SKRIPSI

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN


STUNTING PADA BALITA

LITERATURE REVIEW

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Pendidikan Strata I Kesehatan Masyarakat

Chyntia Listianova
1710104006

Dosen Pembimbing
Gusrianti, M.Kes
Wilda Tri Yuliza, M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN 2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH
PADANG
Skripsi, Literature Review, Agustus 2021

Chyntia Listianova
Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Stunting pada Balita
xiv + 58 halaman, 3 tabel, 3 gambar, 3 lampiran

ABSTRAK
Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah
satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Hasil Riset Kesehatan
Dasar kasus balita stunting tahun 2018 di Indonesia adalah 30,8%. Faktor langsung
yang berhubungan dengan stunting adalah berat badan lahir rendah. Seorang bayi
yang lahir dengan berat badan lahir rendah akan sulit dalam mengejar ketertinggalan
pertumbuhan awal yang menyebabkan anak tersebut menjadi stunting. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir rendah dengan
kejadian stunting pada balita.
Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan
menggunakan elektronik based pada jurnal nasional yang terakreditasi maupun yang
tidak terakreditasi. Kriteria literature review disaring berdasarkan judul literature,
abstrak, kata kunci yang kemudian disaring kembali dengan melihat keseluruhan isi
teks. Jumlah artikel yang dikaji sebanyak 12 artikel dengan daftar referensi tahun
2016 sampai 2020.
Hasil penelitian dari 12 artikel yang di review didapatkan 10 artikel yang
mengatakan bayi dengan riwayat berat badan lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi
untuk mengalami stunting dan 2 artikel yang menyatakan tidak adanya hubungan
berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada balita.
Diharapkan stunting bisa dicegah dengan lebih memperhatikan gizi pada anak
dan rutin untuk melihat perkembangan anak dengan cara mengukur tinggi anak di
posyandu. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil literature review ini bisa
menjadi acuan atau referensi dalam melaksanakan penelitian mengenai kejadian
stunting pada balita dengan menambahkan variabel independenya seperti asupan
makanan, penyakit infeksi, riwayat ASI ekslusif, karakteristik keluarga, pelayanan
kesehatan dan sanitasi lingkungan.

Daftar Bacaan: 27 (2011-2021)


Kata kunci: Balita, Berat Badan Lahir Rendah, Stunting
HEALTH SCIENCE COLLEGE OF ALIFAH
PADANG
Undergraduate Thesis, Literature Review, Agustus 2021

Chyntia Listianova
The Relationship of Low Birth Weight with the Incidence of Stunting in Toddler
xiv + 58 pages, 3 tables, 3 pictures, 3 attachment

ABSTRACT
The incidence of short toddlers or commonly referred to as stunting is one of
the nutritional problems experienced by toddlers in the world today. The result of
Basic Health Research on stunting toddlers in 2018 in Indonesia was 30.8%. The
direct factor associated with stunting is low birth weight. A baby born with a low
birth weight will find it difficult to catch up with early growth. Growth that lags
behind normal will cause the child to become stunted. The purpose of this study was
to determine the relationship between low birth weight and the incidence of stunting
in children under five.
The research method used is a literature review using electronically based on
accredited and unaccredited national journals. The literature review criteria are
filtered based on the literature title, abstract, keywords which are then filtered again
by looking at the entire content of the text. The number of articles reviewed was 12
articles with a list of references from 2016 to 2020.
The results of the 12 articles reviewed found 10 articles that said babies with
a history of low birth weight had a higher risk of stunting and 2 articles stated that
there was no relationship between low birth weight and stunting in toddlers.
It is hoped that stunting can be prevented by paying more attention to
nutrition in children and routinely to see the development of children by measuring
the height of children at the posyandu. For further researchers, it is hoped that the
results of this literature review can be a reference or reference in carrying out
research on the incidence of stunting in toddlers by adding independent variables
such as food intake, infectious diseases, history of exclusive breastfeeding, family
characteristics, health services and environmental sanitation.

Reverence: 27 (2011 - 2021)


Keywords: Low Birth Weight, Stunting, Toddler

Anda mungkin juga menyukai