LITERATUR REVIEW
OLEH:
FEBRI MUTHIA
NIM : 161211173
LITERATUR REVIEW
Oleh
FEBRI MUTHIA
NIM : 161211173
(Febri Muthia)
NIM : 161211173
PERNYATAAN PERSETUJUAN
2021” ini telah diperiksa dan disetujui untuk di seminarkan di hadapan Dewan
Padang.
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua
Febri Muthia
Abstrak
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
sekitar 149 juta anak balita menderita stunting. WHO menyebutkan Indonesia
Region setelah Timor Leste (50,5%) dan India (38,4%) yaitu sebesar 36,4%
Indonesia masih di atas 20%, artinya belum mencapai target WHO yang di bawah
(SSGBI) tahun 2019, saat ini telah terjadi penurunan prevalensi stunting dari
30,8% pada tahun 2018 menjadi 27,67% tahun 2019, namun prevalensi stunting
Penyebab langsung dari kejadian stunting adalah asupan gizi balita dan
pengetahuan, ketersediaan pangan, ASI eksklusif, status gizi saat hamil, berat
tubuh. Sedangkan dalam jangka panjang akibat buruk yang dapat ditimbulkan
kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya
stroke, dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif
Stunting dapat berpengaruh pada anak balita pada jangka panjang yaitu
perkembangan pada waktu diperkirakan. Gangguan dapat terjadi pada banyak area
2016).
metode ini, serta dapat memaparkan bukti atau fakta dari faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita melalui berbagai sumber jurnal
literature review ini dilakukan dengan mencari artikel publikasi dari sumber atau
menggunakan kata kunci stunting, balita, fakor kejadian. Artikel publikasi yang di
pilih dibatasi yaitu publikasi yang terbit dari tahun 2017-2020. Dari jumlah artikel
sesuai kriteria inklusi kemudian dilakukan penelaahan secara detail pada artikel
kriteria yang digunakan untuk penelususran literature dapat dilihat pada Tabel 1.
hasil artikel yang termasuk berdasarkan kriteria ada 9 artikel, maka dilakukan
penilaian lebih detail dan kritis terhadap seluruh artikel, Maka di temukan ada 3
artikel yang relevan dengan semua kriteria inklusi dan dilakukan penelaahan
atau tinjauan lebih lanjut. Proses pemilihan artikel dapat dilihat pada Gambar 1.
Di eliminasi
Artikel Penelitian di nilai berdasarkan abstrak
Eligbility melalui abstrak untuk (n= 811)
kelayakan (n= 839)
Pembahasan utama dari literature review ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Maka review
artikel diidentifikasi ada 3 artikel yang memenuhi semua aspek kriteria inklusi dengan telah dilakukan langkah-langkah kritis, hasil dari review
2. Peneliti (Author) Evy Noorhasanah, Nor Isna Wiwin Barokhatul Maulidah, Firman Kurniawan, Evi
Tauhidah, Musphyyanti Chalida Ninna Rohmawati, Sulistyani Juliansyah, Kiki Lusrizanuri
Putri (Maulidah, Rohmawati, (Kurniawan, Juliansyah,
(Noorhasanah, Tauhidah, Putri, Sulistyani, 2019) Lusrizanuri, 2020)
2020)
3. Alas Peneliti Fakultas Keperawatan dan Ilmu Fakultas Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ksehatan
Kesehatan Universitas Universitas Jember Kapuas Raya Sintang
Muhammadiyah Banjarmasin
6. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor Untuk mengetahui faktor yang Untuk mengetahui faktor resiko
yang berhubungan dengan kejadian berhubungan dengan kejadian kejadian stunting pada balita
stunting pada balita di wilayah stunting pada balita di Desa Kelurahan Kapuas Kanan Hulu
kerja Puskesmas Tatah Makmur Panduman Kecamatan Jelbuk Wilayah Kerja Puskesmas
Kabupaten Banjar Kabupaten Jember Sungai Durtian Kabupaten
Sintang
8 Desain Penelitian Desain yang digunakan adalah Desain yang digunakan adalah Desain yang digunakan adalah
survey analitik dengan rancangan analitik observasional dengan kuantitatif dengan rancangan
Cross Sectional rancangan Cross Sectional Case Control
No Kriteria Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3
9 Populasi dan Sampel Populasi : Ibu yang mempunyai Populasi : Ibu yang memiliki Populasi : Ibu yang memiliki
balita mengalami stunting di balita di Desa Panduman balita di Kelurahan Kapuas
wilayah kerja Puskesmas Tatah Kecamatan Jelbuk Kabupaten Kanan Hulu, Kecamatan Sintang
Makmur Kecamatan Tatah Makmur Jember sebanyak 438 orang
Kabupaten Banjar Sampel : Teknik pengambilan Sampel : Teknik pengambilan
sebanyak 537 orang. sampel simple random sampling sampel tidak ditampilkan dan
Sampel : Teknik pengambilan sebanyak 76 orang sampel diambil menggunakan
sampel accidental sampling rumusa lameslow 44 orang
sebanyak 50 orang
10 Kriteria Sampel Pada artikel ilmiah tidak ditemukan Pada artikel ilmiah tidak Pada artikel ilmiah tidak
kriteria inklusi dan eksklusi ditemukan kriteria inklusi dan ditemukan kriteria inklusi dan
eksklusi eksklusi
11 Intervensi - - -
12 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada Instrumen yang digunakan pada Instrumen yang digunakan pada
artikel ini adalah lembar observasi, artikel ini adalah kuesioner, artikel ini adalah kuesioner,
microtoise dan data rekam medis microtoice. microtoice.
13 Uji Statistik Uji statistik yang digunakan pada Uji statistik yang digunakan pada Uji statistik yang digunakan
artikel ini adalah uji Spearman artikel ini adalah uji Chi Square pada artikel ini adalah uji Chi
Rank Square
14 Hasil Ada hubungan penyakit infeksi Ada hubungan riwayat penyakit Ada hubungan pengetahuan
dengan kejadian stunting (p value = infeksi dengan kejadian stunting dengan kejadian stunting
0,000). Ada hubungan Pemberian (p value = 0,001) (pvalue=0,010). Hasil analisis di
ASI dengan kejadian stunting peroleh OR = 3,509 yang artinya
(p value = 0,010) ibu pengetahuan kurang baik
beresiko 3,509 kali
dibandingkan dengan ibu balita
yang berpengetahuan baik
Pembahasan
Dari tabel tersebut dapat tergambar ada 3 artikel yang dilakukan penilaian
yang mana artikel tersebut semuanya memfokuskan atau membahas hal yang
sama yaitu hubungan pola asuh orang tua dengan pekembangan motorik kasar
pada anak. Dimana artikel penelitian yang dilakukan penilaian diantaranya ada 3
artikel Bahasa Indonesia. Serta artikel penelitian tersebut semuanya adalah artikel
terbitan terbaru dalam rentang waktu 2017-2020. Serta artikel tersebut telah
Pada 3 artikel penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan pekermbangan motorik kasar
pada anak. Selain itu, dari tabel dapat dilihat variabel penelitian dari 3 artikel yang
dilakukan literature review memiliki variabel penelitian yang sama yaitu variabel
dependennya adalah kejadian stunting. Dari hasil telaah yang telah dilakukan dari
cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki
kuesioner dan microtoice. Selain itu, uji statistik yang digunakan diantaranya
di dapatkan hasil yang bermakna antara variabel independen dan dependen dari
penilaian hasil yang ditunjukan oleh ketiga artikel yang dilakukan literature
review.
Pada artikel pertama dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan
yaitu pengambilan sampel yang ada pada saat dilakukan penelitian sebanyak 50
orang Di dalam artikel ini, menjabarkan hasil dari penelitian dengan memaparkan
orang (52%) dan pemberian ASI parsial 40 orang (80%) dan balita sebagian besar
pendek (stunting) sebanyak 33 orang (66%). Setelah dilakukan uji statitik Chi
Square ditemukan hasil ada hubungan penyakit infeksi dengan kejadian stunting
value = 0,010).
banyak terdapat pada anak yang ada penyakit infeksi. Rata-rata anak yang
anak yang berada dalam keadaan sakit membutuhkan asupan gizi yang cukup
untuk mempercepat proses pemulihan. Bila infeksi terjadi dalam jangka waktu
yang lama dan berulang, dapat mengakibatkan pertumbuhan anak terhambat dan
anak akhirnya akan menjadi pendek. Anak yang memiliki riwayat penyakit ISPA
biasanya ditandai dengan batuk dan pilek, sakit kepala berhari-hari bahkan sampai
satu minggu, keadaan tersebut membuat nafsu makan anak terganggu, sehingga
selama sakit pemenuhan kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi. Apabila anak
sampai mengalami pneumonia asupan makanan anak sangat terganggu oleh asma
dan batuk, kemudian karena terdapat mual, ,muntah dan diare anak pun akan
membutuhkan ASI yang cukup untuk meningkatkan status gizinya selama masa
dengan riwayat ASI parsial tentunya akan terhambat. ASI mengandung zat anti
bodi yang menambah kekebalan tubuh anak, jika anak diberi ASI saja maka
kekebalan tubuhnya akan lebih kuat dibanding anak yang diberikan ASI parsial.
Anak yang diberikan ASI saja tentunya tidak mudah mudah sakit sehingga
telinga. Pemberian ASI dapat membawa manfaat bagi interaksi ibu dan anak serta
pertumbuhan anak karena ketika anak sakit daya tahan tubuh anak atau imun
tubuh anak akan melemah dan anak akan menjadi lebih mudah terserang penyakit.
Ketika anak sakit, nafsu makan akan berkurang dan akan diikuti dengan daya
tahan tubuh semakin melemah, mudah terinfeksi penyakit lain dan pertumbuhan
anak akan terganggu. Hadirnya penyakit infeksi dalam tubuh anak akan membawa
pengaruh terhadap keadaan gizi anak. Sebagai reaksi pertama akibat adanya
infeksi adalah menurunnya nafsu makan anak sehingga anak menolak makanan
Pada artikel kedua dengan judul faktor yang berhubungan dengan kejadian
secara acak sedehana sebanyak 76 orang. Ditemukan hasil ada memiliki riwayat
penyakit infeksi (44,7%) dan kejadian stunting (51,3%). Dari penilaian tinjauan
literatur menunjukkan semua artikel memiliki hasil dan kesimpulan yang sama
penyakit infeksi seperti diare dan ISPA berkontribusi penting dalam masalah
kekurangan gizi termasuk stunting, maka dari segi frekuensi kejadian penyakit
tentu aspek sanitasi dan hygiene memainkan peranan penting pula. Penyebab
langsung stunting adalah kurangnya asupan zat gizi dan seringnya peristiwa sakit,
pada balita dapat menyebabkan malnutrisi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
terjadinya pengalihan fungsi energi sehingga energi yang dibutuhkan untuk
kronis dapat menyebabkan peradangan pada mukosa usus. Hal ini menyebabkan
Pada artikel ketiga dengan judul faktor resiko kejadian stunting pada balita
stunting yang telah terjadi didapatkan sampel 44. Analisa univariat ditemukan
hasil pengetahuan ibu kurang (62,7%) dan stunting (50%). Analisa bivariat setelah
mengakibatkan masalah kesehatan baik fisik maupun psikis mudah timbul. Tidak
pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Selain itu menurut penelitian Rahayu, (2018) menyatakan bahwa gizi
kurang banyak menimpa balita sehingga golongan ini disebut golongan rawan.
Masa peralihan antara saat disapih dan mengikuti pola makan orang dewasa atau
kebiasaan yang keliru. Penyuluhan gizi dengan bukti-bukti perbaikan gizi pada
positif terhadap perbaikan status gizi pada anak dalam pencapaian kematangan
mengakibatkan masalah kesehatan baik fisik maupun psikis mudah timbul. Tidak
semua anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya ada anak yang
gizi yang harus diberikan kepada balitanya. Ibu balita yang berpendidikan tinggi
balitanya. Kejadian stunting pada balita cenderung terjadi dengan ibu yang
berpendidikan rendah. Ibu yang berpendidikan baik atau lebih tinggi akan
membuat keputusan yang akan meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anaknya
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari literature review dari 3 tinjauan artikel mengenai faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, ditemukan ada
pada balita. Dari sekian artikel yang telah dilakukan review dapat diberikan saran
Riskesdas, 2018. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018 Terkait Status
Gizi Balita. Jakarta.
Rahayu, 2018. Kontribusi Pengetahuan Gizi Ibu Dan Pola Asuh Gizi Terhadap
Status Gizi Anak Balita Di Jorong Sungai Salak Kenagarian Koto Tangah
Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar, Jurnal Ilmu Sosial dan
Humaniora, 8 (2) : 235 – 241