Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PATOFISIOLOGIS PROSES KEGANASAN

TUGAS INDIVIDU

NAMA : MARIA ULFA


NIM : PO71201210076
PRODI : DIV KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU : DEBBIE NOMIKO NERS, M. KEP

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


T.A 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel- sel yang abnormal
yang tumbuh secara terus menerus dan tidak terkendali.kanker juga merupakan
suatu penyakit dimana terjadi proleferasi sel yang tidak terkontrol ( Devita ).
Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker
sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan
gejala pada awal perkembanganya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah
mencapai stadium lanjut.
Pada tahun 2012, sebanyak 8,2 juta kematian terjadi akibat keganasan.
Menurut data IARC (Internasional Agensy for Research Cancer) pada tahun 2012
terdapat 14.067.894 kasus baru keganasan dan 8.201.575 kematian akibat
keganasan di dunia. Di Indonesia, prevalensi tumor/keganasan pada tahun 2013
sebesar 1,4 % atau sekitar347.792 orang. (Riskesdas, 2015).
Oleh karena itu, lakukanlah skrining atau cek kesehatan secara berkala,
karena kanker dapat dideteksi secara dini. Untuk mencegah kanker, jalani pola
hidup yang sehat, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin
berolahraga, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa Pengertian Proses Keganasan?
B. Bagaimana Etiologi proses Keganasan ?
C. Bagaimana patofisiologis proses Keganasan?
D. Klasifikasi Keganasan?
E. Diagnosis, Penatalaksanaan dan Pengobatan Keganasan ?
1.3 Tujuan
A. Mengetahui pengertian proses Keganasan
B. Mengetahui etiologi proses Keganasan
C. Mengetahui patofisiologis proses Keganasan
D. Mengetahui Klasifikasi Keganasan
E. Mengetahui Diagnosis, Penatalaksanaan dan Pengobatan Keganasan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Keganasan


Keganasan atau kanker terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur
pertumbuhan dan defisiensi sel. Adanya mutasi ini dapat menimbulkan salah alur
( lebih atau kurang aturan ). Gen yang mengatur pertumbuhan dan defisiensi sel
itu disebut protoonkogen dan supersor gen. Protoonogen yang telah mengalami
mutasi sehingga dapat menimbulkan kanker disebut onkogen.
Pada kanker terjadi tranformasi protoonkogen dan supresor gen sehingga
terjadi perubahan dalam cetakan protein dari yang telah diprogramkan semula,
sehingga terjadi kekeliruan ( transkripsi dan translasi gen dan terbentuklah
protein abnormal yang lepas kendali dari pengaturan normal, koordinasi
pertumbuhan dan deferensiasi sel.
Proses karsinog tetapi dapat menaikanenesis adalah proses bertahap
( multi – step proses), sedikitnya ada 3 tahapan, yaitu :
A. Inisiasi
Dimana sel normal berubah menjadi premaglina. Pada tahapan ini
karsinogen bereaksi dengan DNA, sehingga terjadi amplifikasi gene ( Contoh :
gen HER2 sering mengalami over ekspresi sehingga terjadi amplifikasi gen
pada payudara ).

B. Promosi
Promotor adalah zat non mutagen tetapi dapat menaikan reaksi karsinogen
dan tidak menimbuadecanollkan amplikasi gen. Suatu promoter yang terkenal
adalah eter-phorbol terdiri atas TPA (Tetradecanoyl Phorbol Acetate ) dan RPA
(12 Retinol Phorbol Acetate) yang terdapat pada minyak kroton. Dapat
mengubah ekspresi gen seperti : hyperplasia, induksi enzim dan induksi
deferensiasi.
C. Progresi
Pada proses ini dapat terjadi mutasi atau hilangnya gen. Saat progresi ini
timbul perubahan dari binigna menjadi pra-maligna.
Dalam karsinogenesis ada 3 mekanisme yang terlibat :
1. Onkogen yang dapat menginduksi timbulnya kanker
2. Tumor supresor gen yang dapat mencegah timbulnya kanker
3. Gen modelator yang dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mempengaruhi
ekspresi karateristik gen dan mempengaruhi penyebab kanker.

Bila ada kerusakan gen, tubuh berusaha mereprarasi atau memperbaiki


transkripsi gen yang rusak itu. Kerusakan transkripsi itu mungkin dapat atau
tidak dapat memperbaki lagi. Bila transkripsi itu dapat diperbaiki dengan
sempurna maka pada replikasi berikutnya terbentuklah sel baru yang normal.
Tetapi bila tidak dapat diperbaiki dengan sempurna akan terbentuklah sel baru
yang defektif. Walaupun sel itu defektif masih tetap ada usaha memperbaiki
kerusakan transkripsi. Bila berhasil akan akan terbentuk pula sel yang
Abnormal, yaitu sel yang mengalami mutasi, yang lama kelamaan dapat menjadi
sel kanker yang ganas.

2.2 Etiologi
Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetic pada sel. Mutasi
genetic akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki
mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme
tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.
Factor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tegantung
pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik
hanya dipicu oleh 1 faktor.
Factor yang diduga beresiko menyebabkan mutasi genetik pada sel normal
dan kegagalan tubuh untuk memperbaiki antara lain :
A. Memiliki riwayat kanker dalam
B. Berusia di atas 65 tahun. Namun sebagian jenis kanker lebih banyak pada
anak-anak
C. Merokok
D. Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene), atau sinar
matahari
E. Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C dan HPV
F. Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang
G. Mengalami obesitas
H. Kurang banyak bergerak dan tidak rutin berolahraga
I. Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka
panjang) misalnya colitis ulseratif
J. Menurunya system kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita HIV/AIDS

2.3 Proses Patofisiologi


Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperlasia, dysplasia, dan neoplasia.
A. Hyperplasia adalah keadaan sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam
jumlah yang berlebihan
B. Dysplasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada
umumnya terlihat ada perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran
nucleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas
sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan
C. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi
secara tidak normal dan memiliki sifat invasive
Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis
kanker dan organ tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami
oleh penderita adalah:
A. Muncul benjolan
B. Nyeri disalah satu bagian tubuh
C. Pucat, lemes dan cepat lelah
D. Penurunan berat badan secara dratis
E. Gangguan buang air besar atau buang air kecil
F. Batuk kronis
G. Demam yang terus berulang
H. Memar dan mengalami pendarahan secara spontan

2.4 Klasifikasi Keganasan / Kanker


Kanker dibedakan berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya :
A. Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan peitel, seperti kulit
atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada system
pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks,
karsinoma anal, kanker esophahageal, karsinoma hepatoselular, kanker
laryngeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testicular dan kanker
tiroid.
B. Sarcoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarcoma,
tulang rawanseperti kondrosarcoma, jaringan otot rabdomiosarcoma,
jaringan adipose, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung
lainnya.
C. Leukemia, limfoma dan myeloma kanker yang terjadi pada jaringan darah
D. Melanoma timbul dari melanosit
E. Mesothelioma pada pleura atay pericardium

Secara garis besar kanker dibagi menjadi dua kelompok yaitu kanker jinak
dan kanker ganas. Kanker jinak ( benign) memiliki kecendrungan untuk tumbuh
lebih lambat daripada kanker ganas (malignat) dan mereka tidak menyebar ke
organ lain di dalam tubuh. Sedangkan kanker ganas memiliki pertumbuhan sel
yang sangat cepat, menginvasi serta menghancurkan jaringan disekitarnya dan
fase tertentu akan menyebar ke organ-organ lain di dalam tubuh.
2.5 Diagnosis, Penatalaksanaan dan Pengobatan Keganasan

Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menayakan gejala yang dialami


pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes
tambahan yang akan dilakukan dokter untuk memastikan diagnose kanker,
yaitu:
A. Tes laboratorium
B. Tes pencitraan
C. Biopsi
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan menentukan tingkat
(stadium) kanker menjadi stadium 1, 2, 3, dan 4. Makin tingki stadium kanker,
gejala penyakitnya akan makin parah dan kemungkinannya untuk sembuh
masih rendah.
Tinggi rendahnya stadium kanker ditentukan berdasarkan ukuran kanker,
ada tidaknya penyebaran kanker ke kelenjar getah bening disekitarnya, dan
seberapa jauh penyebaran kanker ke organ lain.
Jenis pengobatan yang akan dipilih tergantung pada beberapahal, mulai
dari jenis kanker, letak kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan pasien
secara umum.
Metode pengobatan kanker yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
A. Kemoterapi
B. Operasi
C. Radioterapi
D. Transplatasi sum-sum tulang
E. Imunoterapi
F. Terapi hormone
G. Targeted drug therapy
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel- sel yang abnormal
yang tumbuh secara terus menerus dan tidak terkendali.kanker juga merupakan
suatu penyakit dimana terjadi proleferasi sel yang tidak terkontrol. Penyebab
utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetic pada sel. Mutasi genetic akan
membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri
untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel
abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.
Kanker dibedakan berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya :
A. Karsinoma
B. Sarcoma
C. Leukemia, limfoma dan myeloma kanker yang terjadi pada jaringan darah
D. Melanoma timbul dari melanosit
E. Mesothelioma pada pleura atay pericardium
Secara garis besar kanker dibagi menjadi dua kelompok yaitu kanker jinak
dan kanker ganas.

3.2 Saran
Penyebab kanker disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Oleh
karena itu, lakukanlah skrining atau cek kesehatan secara berkala, karena kanker
dapat dideteksi secara dini. Untuk mencegah kanker lakukanlah kegiatan
CERDIK, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin
berolahraga, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. 2011. Pengetahuan Prakis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering
Menyerang Kita. Jogjakarta: BUKUBIRU.

Budi K, Andhy H, Bing D. 2003. Ilmu Patologi Buku Kedokteran. Jakarta : EGC.

Ibrahim, Zaenal M. 2015. Makalah Proses Degeneratif.

Tapan, Erik. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Janti S,

http://www.kerjanya.net/faq/6648-penyakit-degeneratif.html diakses pada tanggal 14


Agustus 2021 oleh Dina Oktavina Pkl 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai