G041201003, Karfillah, TR, Di, Ic, Kelas A
G041201003, Karfillah, TR, Di, Ic, Kelas A
1. DIODE
Gambar 1 Diode
Secara etimologis, kata Diode berasal dari dua kata yaitudi (dua)
danoda(elektroda)yang berarti dua elektroda. Secara harfiah, pengertian dioda adalah
sebuah komponenelektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi
sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. Dioda adalah komponen
aktifsemikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Diodasemikonduktor
hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyakdigunakan sebagai
komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa diasumsikan sebuah
katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yangmengalir dari belakang
katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup olehdorongan aliran air dari
depan katup.Gambar 1Simbol Umum Dioda
FUNGSI DIODE
seperti dioda penyearah (rectifier), dioda EmisiCahaya ( LED),dioda Zenner, dioda photo
( Photo-Dioda),Dioda Varactordan DiodaSCR
A. Dioda Standar
Dioda ini ada dua macam, yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon
memilikitegangan maju 0,6V sedangkan dioda germanium memiliki tegangan
maju 0,3V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tergantung spesifikasi.
Batasan-batasan ituseperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus dan suhu.
Tegangan maju dari diodaakan turun 0,025V setiap kenaikan suhu 1 derajat dari
suhu normal.
Dioda ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat
diberi polaritas pada kutubnya. LED memiliki batasan arus maksimalyang
mengalirmelaluinya. Diatas nilai tersebut, dapat dipastikan LED tidak akan
bertahan lama.Jenis LED ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led
merah, kuning, hijau, biru, oranye, inframerah dan laser dioda. Selain sebagai
indikator, beberapa LED jugamemiliki fungsi khusus, seperti LED inframerah
yang dipakai untuk transisi padasistem remote control dan opto sensor. Laser
dioda juga dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Bahan dasar yang
digunakan dalam pembuatan LED adalah bahanGalium Arsenida(GaAs)atau
Galium Arsenida Phospida(GaAsP)atau juga GaliumPhospida(GaP), bahan-bahan
ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda- beda. Bahan GaAs
memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkancahaya merah
atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atauhijau. Seperti
halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaranterbatas dimana
tegangan majunya dibedakan atas jenis warna. Sedangkan besar arus maju suatu
LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapatmengeluarkan cahaya, maka
pengujian LED ini mudah, cukup denganmenggabungkan dengan sumber
tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai
dengan elektrodanya
Light Emitting DiodaSedangkan besar arus maju suatu LED standard
adalah sekitar 20 mA. Karena dapatmengeluarkan cahaya, maka pengujian LED
ini mudah, cukup denganmenggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja
atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.Gambar
6Dioda LEDLED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi
sehinggamenghasilkan warna sebagai berikut :\
a. Aluminium Gallium Arsenide(AlGaAs) – merah dan inframerah
b. Gallium Aluminium Phosphide– hijau
c. Gallium Arsenide/Phosphide(GaAsP)– merah, oranye-merah,
oranye, dankuning
d. Gallium Nitride(GaN) – hijau, hijau murni(atau hijau emerald),
dan biru
e. Gallium Phosphide(GaP)– merah, kuning, dan hijau
f. Zinc Selenide(ZnSe)– biru
g. Indium Gallium Nitride (InGaN)– hijau kebiruan dan biru
h. Indium Gallium Aluminium Phosphide–oranye-merah, oranye,
kuning, danhijau
i. Silicon Carbide(SiC)– biru
j. .Diamond (C) – ultraviolet
k. Silicon(Si)– biru(dalam pengembangan)
l. Sapphire(Al2O3)–biru
m. LED biru dan putihLED
ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini
dapatdikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada
sebelumnya untukmenciptakan cahaya putih
2. TRANSITOR
Pengertian Transitor
Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari
segi bahasa transistor berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer”
yang berarti penyaluran atau pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat.
Sedangkan transistor menurut dasarelektronika.com (2013) adalah “∙∙∙suatu pemindahan
atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan
tertentu”. Jadi bisa dikatakan transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk
penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan
tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-bahan
seperti germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010) “kemasan dari
transistor itu sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga
beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted
Circuit)”. Di kehidupan nyata transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal
radio. Pada rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi dan
beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai
logic gate, dan memori.
JENIS-JENIS TRANSITOR
Sama halnya dengan komponen elektronika yang lain, transistor juga memiliki
jenis yang berbeda-beda. Menurut Fathi (2011) “Jenis-Jenis Transistor yang paling umum
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan”. Jenis
transistor tersebut sangat mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut,
beberapa rangkaian yang sangat dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau
dipasang adalah rangkaian amplifier, rangkaian audio, rangkaian saklar , rangkaian
tegangan tinggi dan lain-lain.
FUNGSI TRANSITOR
Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah :
• Amplifier : Penguat
• Mixer : Mencampur Frekuensi
• Rectifier : Penyearah
• Switcher : Penghubung (saklar)
• Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan Transistor
transistor Sebagai Gerbang NOT
Gambar 1.7 Transistor Sebagai Gerbang AND
Definisi lain dari Integrated Circuit (IC) adalah Komponen Elektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaanTransistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatuRangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Sebelum ditemukannyaIC, peralatan Elektronik saat itu umumnya
memakai Tabung Vakum sebagaikomponen utama yang kemudian digantikan oleh
Transistor yang memilikiukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah
rangkaian Elektronikayang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor
dalam jumlahyang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya
pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).
Definisi lain dari Integrated Circuit (IC) adalah KomponenElektronika aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaanTransistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatuRangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Sebelum ditemukannyaIC, peralatan Elektronik saat itu umumnya
memakai Tabung Vakum sebagaikomponen utama yang kemudian digantikan oleh
Transistor yang memilikiukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah
rangkaian Elektronikayang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor
dalam jumlahyang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya
pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).
JENIS-JENIS INTEGRATER CIRCUIT
Pada dasarnya, ada banyak jenis pengklasifikasian pada IC. Ada yang
mengelompokan IC berdasarkan aplikasinya, ada yang mengelompokannya berdasarkan
jumlah komponen yang digunakan, ada yang mengelompokannya berdasarkan bentuk
kemasannya, ada yang mengelompokannya berdasarkan fungsinya dan juga ada yang
mengelompokkannya berdasarkan Teknik Pembuatannya.
I. Berdasarkan Aplikasinya, IC dapat dibagikan menjadi 3 jenis, yaitu IC Analog, IC
Digital dan IC Campuran (Mixed Integrated Circuit).
a. IC Analog
IC Analog adalah IC yang beroperasi pada sinyal yang berbentuk
gelombang kontinyu. Contoh IC jenis Analog ini seperti IC Penguat daya, IC
Penguat sinyal, IC Regulator Tegangan, IC Multiplier dan IC Op-Amp.
b. IC Digital
IC Digital adalah IC yang beroperasi pada sinyal digital yaitu sinyal yang
hanya memiliki 2 level yakni “Tinggi” dan “Rendah” atau dilambangkan
dengan kode Binary “1” dan “0”. Contoh IC Digital seperti IC Mikroprosesor,
IC Flip-flip, IC Counter, IC Memory, IC Multiplexer dan IC Mikrocontroller.
c. IC Campuran (Mixed IC)
Yang dimaksud dengan IC Campuran atau Mixed IC adalah IC yang
mengkombinasikan fungsi IC Analog dan IC Digital ke dalam kemasan satu IC.
Pada umumnya, IC jenis Kombinasi Digital dan Analog ini digunakan sebagai
IC yang mengkonversikan sinyal Digital menjadi Analog (D/A Converter)
ataupun sinyal Analog menjadi sinyal Digital (A/D Converter). Seiring dengan
perkembangan Teknologi IC, IC jenis Campuran ini memungkinkan untuk
mengintegrasikan Sinyal Digital dengan fungsi RF kedalam satu kemasan IC.
https://www.academia.edu/9477901/Makalah_Dioda
http://ikhsanfahrielectrical.blogspot.com/2016/05/makalah-transistor-dasar-elektronika.html
https://www.academia.edu/39198438/MAKALAH_IC
https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-pengelompokan-ic-integrated-circuit/