Anda di halaman 1dari 1

Nama : A. A.

Vinidya Githarani
NIM : 2070121116

Resume Student Project 1. Embriologi Systema Genitalia


Organ sistem genitalia dan sistem urinaria terbentuk dari bagian mesoderm intermediet, yang
tepatnya akan membentuk ginjal dan organ genital. Mesoderm intermediet terletak di bagian
dinding posterior dari abdomen. Mesoderm intermediet bermuara di kloaka. Kloaka terbentuk
pada minggu ke-3. Bagian cranial kloaka akan membentuk suatu lipatan yang menyatu, yang
disebut tuberculum genitale. Sedangkan bagian caudalnya akan membentuk lipatan urethra
dibagian anterior dan lipatan anus pada bagian posteriornya. Lalu, perkembangan mesoderm
intermediet bermula dari minggu ke-4 kehamilan.
Perkembangan embrio sistem genitalia awalnya terdiri dari gonad primitif, ductus
genitalis, dan genitalia eksterna. Pada awalnya ketiganya ada pada fase indiferen (tidak
mengalami perkembangan). Tetapi sel benih primordial yang ada dapat memicu ketiga hal
tersebut berdiferensiasi lalu dapat membentuk ovarium ataupun testis yang berkembang.
Pada laki-laki, gonad primitif berproliferasi lalu membentuk testis dan corda
medullaris. Selanjutnya, akan menjadi rete testis. Korda testis akan membentuk tubulus
seminiferus dan bergabung menjadi ductus eferen dan deferen. Sel primordial dengan sel
sertoli akan berkembang menjadi tubuli seminiferi setelah pubertas. Tubuli seminiferi akan
membentuk rete testis lalu menjadi ductuli eferentes, saluran wolff, dan juga ductus deferens.
Ductus genitalis ada 2 yaitu, ductus mesonefros (ductus wolfii) yang akan membentuk
epididymis, vesica seminalis, ductus deferen, dan ductus ejaculatorius. Sedangkan, ductus
paramesonefros (ductus mullerian) akan membentuk appendix testis. Genitalia eksterna akan
berkembang karena adanya pengaruh dari androgen, yang berawal dari memanjangnya
tuberculum genital menjadi phallus. Phallus akan memanjang juga membentuk urethral
groove yang akan menjadi meatus erethra externus. Pembentukkan skrotum dikarenakan
adanya penebalan genital yang terjadi.
Pada perempuan, perkembangan sistem genitalia dimulai dari corda gonad indiferen
(sumsum ovarium) dengan sel benih sederhana (oogonia). Pada saat fase indiferen terdapat
saluran mesonefros dan saluran paramesonefros. Saluran paramesonefros akan berdiferensiasi
menjadi saluran rahim seperti, uterus, cervix, dan sebagian vagina serta menjadi saluran telur
yaitu, oviduk. Diferensiasi akan terjadi akibat sirkulasi hormonal yang ada. Pada perempuan,
lipatan uretra yang tidak menyatu disebut dengan labia minora. Lalu, tonjolan kelamin
(pembengkakkan genital atau penebalan genital) disebut dengan labia mayora. Sedangkan,
jalur urogenitalis yang terbuka disebut sebagai vestibulum. Vagina berasal dari sepertiga
bagian atas dari jaringan paramesonefros, serta dua pertiga bagian bawah dari jaringan bulbus
sinovaginalis. Sedangkan, hymen atau selaput dara itu merupakan suatu batas anatara rongga
vagina dengan sinus urovaginalis. Seluruh perkembangan organ genital baik laki-laki maupun
perempuan dipengaruhi oleh hormon-hormon untuk melaksanakan kemampuannya
berdiferensiasi.

Referensi :
Sadler, T.W. 2012. Langman’s Medical Embriology. 12th Ed. Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai