Praktikum mengenai serologi dan molekuler pada Block 2.9 Infectious Disease akan dilaksanakan secara
luring sesuai dengan jadwal yang telah diatur dalam buku blok.
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menganalisis prinsip pemeriksaan serologi dan dapat menginterpretasikannya.
2. Mahasiswa dapat menganalisis prinsip penerapan teknik biomolekuler pada bidang kedokteran dan
menganalisis proses deteksi materi genetik pada sampel pasien.
Sasaran Praktikum:
1. Mahasiswa mampu menganalisis prinsip pemeriksaan serologi
2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan serologi
3. Mahasiswa mampu menganalisis prinsip penerapan teknik biomolekuler pada bidang kedokteran
4. Mahasiswa mampu menganalisis proses deteksi materi genetik pada sampel pasien
Lingkup Praktikum:
1. Prinsip penerapan teknik serologi (ikatan antigen dan antibodi) pada rapid diagnostic test serta teknik
biomolekuler (Reverse Transcriptase-PCR) pada penyakit infeksi.
Metode Praktikum:
1. Kuliah pengantar praktikum selama 1 jam
2. Praktikum untuk memahami penerapan teknik pemeriksaan serologi dan biomolekuler pada penyakit
infeksi
3. Diskusi
4. Evaluasi (ujian praktikum)
Instruksi Kerja:
A. Praktikum Serologi NS1 Antigen Dengue
1. Alat dan Bahan
a. Sampel: dapat berupa whole blood, plasma, atau serum
b. Handscoon
c. Rapid Diagnostic Test Dengue NS1 Antigen
d. Pipet tetes atau mikropipet
2. Cara Kerja
a. Pastikan semua komponen kit dan spesimen mencapai suhu kamar (antara 15 – 30 0C)
sebelum membuka dan menguji.
b. Keluarkan perangkat uji dari kemasan foil, dan tempatkan pada permukaan kering dan rata.
Beri label pada perangkat uji dengan tanda pengenal pasien. lakukan uji segera untuk
menghindari terpaparnya uji terhadap lembab.
c. Dengan alat tetes sekali pakai atau mikropipet, masukkan 3 tetes (sekitar 100 µL) spesimen
ke dalam sumuran spesimen “S”.
d. Lakukan interpretasi hasil uji pada menit ke-15-20.
Perhatian: jangan baca hasil uji setelah 20 menit; pembacaan setelah 20 menit dapat
memberikan hasil yang salah.
3. Interpretasi Hasil:
a. Hasil NS1 antigen dengue negatif: bila hanya muncul garis berwarna di daerah kontrol
(C) saja
b. Hasil NS1 antigen dengue positif: bila muncul dua garis berwarna di daerah test (T) dan
daerah kontrol (C)
c. Hasil invalid: bila tidak muncul strip di daerah kontrol (C)
B. Praktikum Molekuler
Dalam tabung PCR berisi campuran reaksi RT-PCR yang terdiri dari komponen
berikut:
Komponen Jumlah (µL)
Nuclease-free water 6.5
0.1 M DTT 1
10 mM dNTP Mix 1
D2 Primer (10 pmol) 0.5
RNA 6
-Sentrifugasi sebentar-
-inkubasi pada suhu 65ºC selama 5 menit, letakkan segera ke dalam es lalu
tambahkan-
5x first standard buffer 4
RNAse Out 0.5
Superscript III RT 0.5
TOTAL 20
Thermal cycle setting:
25ºC selama 5 menit
42ºC selama 60 menit
70ºC selama 15 menit
4ºC ∞
- Didapatkan cDNA lalu disimpan di freezer pada -20ºC.
Protokol 3:
Protokol untuk deteksi DENV
Dalam tabung PCR berisi campuran reaksi PCR yang terdiri dari komponen
berikut:
Komponen Jumlah (µL)
Nuclease-free water 17.75
10x Roche buffer 2.5
10 mMdNTP Mix 0.5
50 mM MgCl2 1.5
D1 Primer (10 pmol) 0.3
D2 Primer (10 pmol) 0.3
Roche Taq DNA Polymerase 5 U/µL 0.15
cDNA 2
TOTAL 25
Thermal cycle setting:
95ºC selama 2 menit
95ºC selama 30 detik
60ºC selama 1 menit
72ºC selama 1 menit 30 detik
72ºC selama 10 menit
4ºC ∞
- Didapatkan DNA template lalu disimpan di freezer pada -40ºC.
Referensi:
1. Instruksi kerja Rapid Diagnostic Test SGTi-flex Covid-19 IgM/IgG
2. Bintang, M. 2010. Biokimia-Teknik Penelitian. Jakarta: Penerbit Erlangga.
3. Lemmer. K., et al. External quality control assessments in PCR diagnostics of dengue virus
infections. Journal of Clinical Virology. 2004; 30:291–296.
4. Vorndam, V., Kuno, G., Gubler, D.J., Kuno, G. Dengue and dengue hemorrhagic fever. New York:
CAB International; 1997. Laboratory diagnosis of dengue virus infections; pp. 313–333