Pendahuluan
o Agama, kepercayaan, spiritual, dan budaya merupakan empat aspek yang berbeda namun terintegrasi antara satu
dengan yang lainnya;
o Agama adalah kepercayaan yang berpedoman kepada kitab suci→ kitab suci menjadi rujukan dalam hal beragama
(dasar dan keyakinan)
o Kepercayaan adalah sikap manusia terhadap sesuatu yang memiliki kebenaran dan bersifat universal→ modelnya
misalnya animisme yang sudah ada sblm mengenal agama (zaman pra sejarah) yang adanya roh dalam sesuatu,
dinamisme kekuatan gaib yang tidak tampak secara kasat mata, totemisme atau simbul” yg merujuk ke binatang
o Spiritual (spirituality) adalah kondisi pikiran berhubungan dengan peran jiwa manusia sebagai esensi kehidupan
(cenderung bersifat pribadi dan berdasarkan kejiwaan atau lebih spesifik)
o Budaya sangat luas, komplek, bersifat universal dan meliputi tujuh unsur dan sub-sub unsurnya. Namun budaya
yang dimaksud dalam kontek ini adalah kebiasaan atau tradisi
o Untuk lebih mudah mengetahui dan memahami ketiga aspek tersebut dapat menggunakan pendekatan budaya
sehingga penting untuk mempelajari budaya baik orang lain maupun masyarakat
o Artinya, keberadaan agama diperkokoh dengan kepercayaan sebagai pilarnya dan diberi roh oleh daya spiritual
dan ditampakkan kepermukaan dalam berbagai aktivitas budaya.-> kalo gaada kepercayaan sulit, sehingga kita
tidak konsisten melaksanakan tugas sbg umat beragama
Pembahasan
o Ada tiga permasalahan pokok yang dibahas terkait dengan topik perkuliahan ini meliputi:
▪ Prinsip agama dan kepercayaan sebagai pegangan dalam menjalankan praktik kedokteran
• Dalam hidup ini harus memiliki prinsip untuk dijadikan pegangan dalam melakukan sesuatu
dan yakin bahwa apa yang dilakukan adalah benar→ jadi terdapat integrasi antara prinsip
agama serta kepercayaan
• Dalam mengarungi kehidupan dunia akademis, selain memiliki prinsip kebenaran berlandaskan
keilmuan, juga dibutuhkan prinsip kebenaran berdasarkan agama dan kepercayaan→ Artinya
ilmu saja tidak cukup dan tidak jalan karena tidak adanya pengendali, sehingga
dibutuhkan prinsip kebenaran berdasarkan agama dan kepercayaan. Jika tidak ada
pengendali akan terjerumus ke hal-hal yang buruk, maka dari itu, hidup ini perlu ada
keseimbangan khususnya antara ilmu dan agama
• Kedua prinsip tersebut sangat dibutuhkan sebagai pegangan dalam menjalankan praktik
kedokteran, untuk membangun keseimbangan menuju harmoni
• Ilmu melihat dari aspek logika dan etika sebagai alat kontrol, serta agama dan kepercayaan
melihat dari aspek sikap mental dan perilaku, sebagai kendalinya → Jika mental bagus, akan
menjadikan ke arah positif begitupun sebaliknya, karena sikap akan mempengaruhi
perilaku seseorang dan sikap itu dipengaruhi oleh mental maka dibutuhkan agama
sebagai pengendali
▪ Penerapan nilai agama dan kepercayaan dalam menjalankan praktik kedokteran→ untuk mewujudkan
nilai tersebut, ada norma baik norma agama maupun kepercayaan, serta terdapat juga hukum dan ada
aturan khusus yang mudah di pelajari serta dipahami oleh manusia
• Sebagaimana diketahui bahwa agama dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain, karena kepercayaan merupakan pilar dari agama;
• Nilai-nilai agama berada di luar dan di atas segala-galanya bagi para penganutnya dan nilai-
nilai kepercayaan dipandang sebagai suatu kebenaran bagi umatnya dalam melakukan tugas dan
kewajiban → Jadi dalam melakukan tugas dan kewajiban, harus ada keyakinan dan dilakukan
dengan tulus ikhlas dengan hati dan tidak terpaksa
• Kemudian penerapan nilai-nilai agama dalam menjalankan praktik kedokteran berupa tuntunan
sikap mental dan perilaku (moral) sebagai tenaga medis yang berintegritas (jujur, adil, tidak
pilih kasih, mempunyai etika, skala prioritas dalam pelayanan) dalam memberi pelayanan
agar bisa menjadi dokter yang arif (berilmu), dan bijaksana (cepat mengambil keputusan)
• Penerapan nilai kepercayaan adalah sebagai penguat sikap dan perilaku ketika mengambil
keputusan dalam berbagai bentuk pelayanan terutama pada masa kritis yang dialami pasien→
Jika terjadi hal ini, harus tegas dan tetap dengan pertimbangan yang baik, disini sering terjadi
fenomena pada pasien, disinilah pentingnya dokter khususnya berhadapan dengan pasien kritis,
harus lepas dr gangguan yang dapat mempengaruhi kepribadian.
▪ Peranan agama (sebagai pedoman dan penuntun yang sejalan dengan ilmu pengetahuan yang merupakan
control dlm kehidupan), spritual, dan budaya atau tradisi dalam pelayanan kesehatan→ berupa aplikasi
atau implementasinya dalam kesehatan
• Peranan agama dalam pelayanan kesehatan adalah untuk membetuk para tenaga kesehatan
bersikap mental yang baik, berperilaku yang baik, dan memiliki tanggung jawab moral dalam
mengemban misi profesinya → Paling tampak dalam melayani adalah perilaku dokter
sehingga diperlukan agama dalam pelayanan kesehatan agar terbentuk dokter yang
berintegritas sehingga akan timbul kepercayaan dan keyakinan dari pasien
• Peranan spritual tenaga medis dalam pelayanan kesehatan adalah untuk mempermudah
memahami kondisi kejiwaan para pasien dan dalam keadaan tertentu lebih mudah mencarikan
solusi ketika memecahkan masalah yang dihadapi→ kondisi kejiwaan pasien berkaitan
dengan spiritual, maka penting untuk mempelajari agar dapat memahami maupun
mendiagnosis penyakit yang dialami pasien secara kejiwaan
• Peranan budaya adalah untuk melatih kebiasaan (mentradisikan) yang terbaik kepada
siapapun, kapanpun, dan di manapun dalam memberi pelayanan kesehatan → jadi ketika
melayani pasien dimanapun, kita harus memberikan pelayanan terbaik agar terbiasa
karena itu merupakan suatu kewajiban dan nantinya lambat laun akan tidak melakukan
kesalahan lagi
• Selain pengobatan secara medis, terdapat juga pengobatan secara non medis atau bisa dibilang
dengan cara herbal yang peranannya memakai sumber air (toya usadha), dengan binatang (sato
usadha) dimana semua yang ada bisa dimanfaatkan sebagai obat baik air, tumbuhan, maupun
hewan dan pengobatan ini adalah pengobatan yang dapat membantu pengobatan medis dan
tentunya tetap sesuai dengan petunjuk agama
Simpulan
o Sebagai tenaga medis yang profesional harus mempunyai prinsip sebagai pegangan dalam menjalankan praktik
kedokteran. Agama, sebagai pedoman sikap mental dan perilaku (moral) yang baik, dan kepercayaan
sebagai pedoman bahwa apa yang dilakukan adalah benar
o Penerapan nilai-nilai agama dan kepercayaan adalah untuk memberikan tuntunan dalam bersikap dan
berperilaku sehingga menjadi tenaga medis yang berintegritas dalam memberi pelayanan kesehatan atau bisa
dibilang haru memiliki komitmen dan tidak plinplan serta tidak melanggar etika
o Peranan agama membentuk tenaga medis yang bermental dan bermoral mulia; spiritual, berperan dalam
membantu memahami kondisi kebatinan pasien; dan budaya, berperan melatih tenaga medis untuk
membiasakan bersikap, berbicara, dan berbuat yang dapat menciptakan rasa simpati dalam pelayanan,
KULIAH 2 PANCASILA DAN NILAI SAPTA BAYU DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
o Integritas: mekanisme holistik dalam suatu masyarakat yang mampu mencegah terjadinya korupsi;
o Korupsi = indikator lemahnya integritas;
o Korupsi merupakan symptom saja, sebab sesungguhnya akar persoalannya adalah lemahnya integritas;