Anda di halaman 1dari 15

KULIAH 1 NILAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

Pendahuluan
o Agama, kepercayaan, spiritual, dan budaya merupakan empat aspek yang berbeda namun terintegrasi antara satu
dengan yang lainnya;
o Agama adalah kepercayaan yang berpedoman kepada kitab suci→ kitab suci menjadi rujukan dalam hal beragama
(dasar dan keyakinan)
o Kepercayaan adalah sikap manusia terhadap sesuatu yang memiliki kebenaran dan bersifat universal→ modelnya
misalnya animisme yang sudah ada sblm mengenal agama (zaman pra sejarah) yang adanya roh dalam sesuatu,
dinamisme kekuatan gaib yang tidak tampak secara kasat mata, totemisme atau simbul” yg merujuk ke binatang
o Spiritual (spirituality) adalah kondisi pikiran berhubungan dengan peran jiwa manusia sebagai esensi kehidupan
(cenderung bersifat pribadi dan berdasarkan kejiwaan atau lebih spesifik)
o Budaya sangat luas, komplek, bersifat universal dan meliputi tujuh unsur dan sub-sub unsurnya. Namun budaya
yang dimaksud dalam kontek ini adalah kebiasaan atau tradisi
o Untuk lebih mudah mengetahui dan memahami ketiga aspek tersebut dapat menggunakan pendekatan budaya
sehingga penting untuk mempelajari budaya baik orang lain maupun masyarakat
o Artinya, keberadaan agama diperkokoh dengan kepercayaan sebagai pilarnya dan diberi roh oleh daya spiritual
dan ditampakkan kepermukaan dalam berbagai aktivitas budaya.-> kalo gaada kepercayaan sulit, sehingga kita
tidak konsisten melaksanakan tugas sbg umat beragama
Pembahasan
o Ada tiga permasalahan pokok yang dibahas terkait dengan topik perkuliahan ini meliputi:
▪ Prinsip agama dan kepercayaan sebagai pegangan dalam menjalankan praktik kedokteran
• Dalam hidup ini harus memiliki prinsip untuk dijadikan pegangan dalam melakukan sesuatu
dan yakin bahwa apa yang dilakukan adalah benar→ jadi terdapat integrasi antara prinsip
agama serta kepercayaan
• Dalam mengarungi kehidupan dunia akademis, selain memiliki prinsip kebenaran berlandaskan
keilmuan, juga dibutuhkan prinsip kebenaran berdasarkan agama dan kepercayaan→ Artinya
ilmu saja tidak cukup dan tidak jalan karena tidak adanya pengendali, sehingga
dibutuhkan prinsip kebenaran berdasarkan agama dan kepercayaan. Jika tidak ada
pengendali akan terjerumus ke hal-hal yang buruk, maka dari itu, hidup ini perlu ada
keseimbangan khususnya antara ilmu dan agama
• Kedua prinsip tersebut sangat dibutuhkan sebagai pegangan dalam menjalankan praktik
kedokteran, untuk membangun keseimbangan menuju harmoni
• Ilmu melihat dari aspek logika dan etika sebagai alat kontrol, serta agama dan kepercayaan
melihat dari aspek sikap mental dan perilaku, sebagai kendalinya → Jika mental bagus, akan
menjadikan ke arah positif begitupun sebaliknya, karena sikap akan mempengaruhi
perilaku seseorang dan sikap itu dipengaruhi oleh mental maka dibutuhkan agama
sebagai pengendali
▪ Penerapan nilai agama dan kepercayaan dalam menjalankan praktik kedokteran→ untuk mewujudkan
nilai tersebut, ada norma baik norma agama maupun kepercayaan, serta terdapat juga hukum dan ada
aturan khusus yang mudah di pelajari serta dipahami oleh manusia
• Sebagaimana diketahui bahwa agama dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain, karena kepercayaan merupakan pilar dari agama;
• Nilai-nilai agama berada di luar dan di atas segala-galanya bagi para penganutnya dan nilai-
nilai kepercayaan dipandang sebagai suatu kebenaran bagi umatnya dalam melakukan tugas dan
kewajiban → Jadi dalam melakukan tugas dan kewajiban, harus ada keyakinan dan dilakukan
dengan tulus ikhlas dengan hati dan tidak terpaksa
• Kemudian penerapan nilai-nilai agama dalam menjalankan praktik kedokteran berupa tuntunan
sikap mental dan perilaku (moral) sebagai tenaga medis yang berintegritas (jujur, adil, tidak
pilih kasih, mempunyai etika, skala prioritas dalam pelayanan) dalam memberi pelayanan
agar bisa menjadi dokter yang arif (berilmu), dan bijaksana (cepat mengambil keputusan)
• Penerapan nilai kepercayaan adalah sebagai penguat sikap dan perilaku ketika mengambil
keputusan dalam berbagai bentuk pelayanan terutama pada masa kritis yang dialami pasien→
Jika terjadi hal ini, harus tegas dan tetap dengan pertimbangan yang baik, disini sering terjadi
fenomena pada pasien, disinilah pentingnya dokter khususnya berhadapan dengan pasien kritis,
harus lepas dr gangguan yang dapat mempengaruhi kepribadian.
▪ Peranan agama (sebagai pedoman dan penuntun yang sejalan dengan ilmu pengetahuan yang merupakan
control dlm kehidupan), spritual, dan budaya atau tradisi dalam pelayanan kesehatan→ berupa aplikasi
atau implementasinya dalam kesehatan
• Peranan agama dalam pelayanan kesehatan adalah untuk membetuk para tenaga kesehatan
bersikap mental yang baik, berperilaku yang baik, dan memiliki tanggung jawab moral dalam
mengemban misi profesinya → Paling tampak dalam melayani adalah perilaku dokter
sehingga diperlukan agama dalam pelayanan kesehatan agar terbentuk dokter yang
berintegritas sehingga akan timbul kepercayaan dan keyakinan dari pasien
• Peranan spritual tenaga medis dalam pelayanan kesehatan adalah untuk mempermudah
memahami kondisi kejiwaan para pasien dan dalam keadaan tertentu lebih mudah mencarikan
solusi ketika memecahkan masalah yang dihadapi→ kondisi kejiwaan pasien berkaitan
dengan spiritual, maka penting untuk mempelajari agar dapat memahami maupun
mendiagnosis penyakit yang dialami pasien secara kejiwaan
• Peranan budaya adalah untuk melatih kebiasaan (mentradisikan) yang terbaik kepada
siapapun, kapanpun, dan di manapun dalam memberi pelayanan kesehatan → jadi ketika
melayani pasien dimanapun, kita harus memberikan pelayanan terbaik agar terbiasa
karena itu merupakan suatu kewajiban dan nantinya lambat laun akan tidak melakukan
kesalahan lagi
• Selain pengobatan secara medis, terdapat juga pengobatan secara non medis atau bisa dibilang
dengan cara herbal yang peranannya memakai sumber air (toya usadha), dengan binatang (sato
usadha) dimana semua yang ada bisa dimanfaatkan sebagai obat baik air, tumbuhan, maupun
hewan dan pengobatan ini adalah pengobatan yang dapat membantu pengobatan medis dan
tentunya tetap sesuai dengan petunjuk agama
Simpulan
o Sebagai tenaga medis yang profesional harus mempunyai prinsip sebagai pegangan dalam menjalankan praktik
kedokteran. Agama, sebagai pedoman sikap mental dan perilaku (moral) yang baik, dan kepercayaan
sebagai pedoman bahwa apa yang dilakukan adalah benar
o Penerapan nilai-nilai agama dan kepercayaan adalah untuk memberikan tuntunan dalam bersikap dan
berperilaku sehingga menjadi tenaga medis yang berintegritas dalam memberi pelayanan kesehatan atau bisa
dibilang haru memiliki komitmen dan tidak plinplan serta tidak melanggar etika
o Peranan agama membentuk tenaga medis yang bermental dan bermoral mulia; spiritual, berperan dalam
membantu memahami kondisi kebatinan pasien; dan budaya, berperan melatih tenaga medis untuk
membiasakan bersikap, berbicara, dan berbuat yang dapat menciptakan rasa simpati dalam pelayanan,
KULIAH 2 PANCASILA DAN NILAI SAPTA BAYU DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

Pengertian, Landasan, Dasar Hukum Bela Negara


• Pengertian Bela Negara (UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1)
o Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara
• Landasan Konsep Bela Negara
o Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat
pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer).
• Landasan Operasional: UU No. 3 Tahun 2002
o Wujud bela negara (UU No 3 Tahun 2002)
▪ Pendidikan Kewarganegaraan
▪ Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
▪ Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
▪ Pengabdian sesuai profesi
Bela Negara menurut Pasal 9 UU 3/2002 adalah:
• Ayat (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara.
• Ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan melalui:
a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
• Ayat (3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.
Bentuk – bentuk bela Negara
• Secara Fisik
o Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya
pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).
• Secara Non Fisik
o Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi
dan kemampuannya.
Wujud Bela Negara bagi Mahasiswa
• Lingkungan Keluarga: Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga,
demokratis, menjaga nama baik keluarga dll
• Lingkungan Kampus: Patuh pada aturan kampus, berkata dan bersikap baik, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan,
tidak ikut tawuran dll
• Lingkungan Masyarakat: Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan masyarakat
• Lingkungan berbangsa dan bernegara: Menghormati jasa Pahlawan, berani mengemukakan pendapat, melestarikan adat
dan budaya asli daerah
Prilaku berintegritas dan Antikorupsi
• Pengertian Integritas
o Integritas secara sederhana berarti melakukan hal yang benar untuk alasan yang tepat ketika tidak ada orang yang
melihat
• Nilai nilai integritas dan Antikorupsi
o Kejujuran
o Kepedulian
o Kemandirian
o Kedisiplinan
o Tanggung jawab
o Kerja keras
o Kesederhanaan
o Keberanian
o Keadilan
• Prinsip integritas dan antikorupsi
o Akuntabilitas
o Transparansi
o Kewajiban
o Kebijakan
o Control kebijakan
• Definisi korupsi
o Korupsi (bahasa Latin : corruptio dari kata kerja
corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok)
o Robert Klitgaard :
▪ Korupsi dapat terjadi jika ada monopoli kekuasaan yang dipegang oleh seseorang yang memiliki
kemerdekaan bertindak atau wewenang yang berlebihan, tanpa ada pertanggungjawaban yang jelas.
o Transparansi Internasional: Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, yang
secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
• Integritas dan korupsi
Korupsi Integritas
Tindakan penyalahgunaan Konsistensi antara Tindakan,
wewenang yang diberikan nilai – nilai, metode, ukuran,
untuk kepentingan pribadi prinsip, harapan, dan hasil yang
dituju

o Integritas: mekanisme holistik dalam suatu masyarakat yang mampu mencegah terjadinya korupsi;
o Korupsi = indikator lemahnya integritas;
o Korupsi merupakan symptom saja, sebab sesungguhnya akar persoalannya adalah lemahnya integritas;

Pemberantasan korupsi Penegakan integritas


• Merupakan upaya kuratif • Merupakan upaya preventif
• Solusi jangka pendek dan • Solusi jangka panjang dan
parsial holistic
• Waktu relative singkat • Memerlukan waktu yang
(casuistis) panjang
• Jumlah korban cukup • Jumlah korban dan nilau
signifikan. Termasuk para kerugian relative minimal
putra terbaik bangsa
• Nilai kerugian relative besar

o Pemberantasan korupsi merupakan komponen penting penegakan integritas;


o Problem pemberantasan korupsi: (1) kecepatan pemberantasan < kecepatan munculnya korupsi baru; (2) “biaya”
mahal; (3) terbentur pada jumlah korupsi optimal; (4) harus dilakukan secara terus menerus
o sedangkan integritas bersifat sebaliknya.
• Gerakan Anti-Korupsi
o Upaya pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhasil tanpa melibatkan peran serta masyarakat.
o Dengan demikian dalam strategi pemberantasan korupsi terdapat 3 (tiga) unsur utama, yaitu: pencegahan,
penindakan, dan peran serta masyarakat.
o Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu Gerakan Anti- korupsi di
masyarakat
o Korupsi itu terjadi jika ada pertemuan antara tiga faktor utama, yaitu: niat, kesempatan dan kewenangan.
o Niat adalah unsur setiap tindak pidana yang lebih terkait dengan individu manusia, misalnya perilaku dan nilai-
nilai yang dianut oleh seseorang.
o Kesempatan lebih terkait dengan sistem yang ada.
o Kewenangan yang dimiliki seseorang akan secara langsung memperkuat kesempatan yang tersedia
o Meskipun muncul niat dan terbuka kesempatan tetapi tidak diikuti oleh kewenangan, maka korupsi tidak akan
terjadi.
o Dengan demikian, korupsi tidak akan terjadi jika ketiga faktor tersebut, yaitu niat, kesempatan, dan kewenangan
tidak ada dan tidak bertemu.
o Upaya memerangi korupsi pada dasarnya adalah upaya untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan
ketiga faktor tersebut.

Fungsi Pancasila Dalam kehidupan Bernegara


• Pengantar Pendidikan Pancasila
o Urgensi Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa
untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif.
o Tujuan Pendidikan Pancasila di PT adalah mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran
yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
• Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
o Memahami, menganalisis, mempresentasikan dinamika Pancasila secara historis, dan merefleksikan fungsi dan
kedudukan penting Pancasila dalam perkembangan Indonesia mendatang
a. Periode Pengusulan Pancasila
b. Periode Perumusan Pancasila
c. Periode Pengesahan Pancasila
d. Pasca Kemerdekaan
e. Era1950-an
f. Dekrit Presiden
g. Penyelewengan UUD1945
h. Peralihan Kekuasaan
i. Era Orde Baru
j. Pelaksanaan P4
k. Era Reformasi
• Pancasila Sebagai Dasar Negara
o Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum Indonesia.
o Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945.
o Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis).
o Mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila harus menjadi landasan dan pedoman dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber dan pedoman dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan.
• Pancasila sebagai Ideologi Nasional
o Ideologi adalah suatu pandangan hidup yang merupakan cara menafsirkan realitas serta mengutamakan nilai
tertentu yang memengaruhi kehidupan sosial, politik dan budaya
o Untuk mengetahui posisi ideologi Pancasila di antara ideologi besar dunia, perlu dikenal beberapa jenis ideologi
dunia seperti: Marxisme-Leninisme, Liberalisme, Sosialisme, dan Kapitalisme
o Unsur-unsur yang Mempengaruhi Ideologi Pancasila adalah: Atheisme, Individualisme dan Kapitalisme,
o Ancaman terhadap Ideologi Pancasila antara lain: terorisme, radikalisme, narkoba,
• Pancasila Sebagai system filsafat
o Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan
Indonesia.
o Hasil perenungan itu semula dimaksudkan untuk merumuskan dasar negara yang akan merdeka.
o Pancasila harus menjadi operasional dalam penentuan kebijakan-kebijakan dalam bidang-bidang tersebut di atas
dan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara
• Pancasila sebagai system etika
o Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia
o Dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
o Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan tuntunan
nilai-nilai moral yang hidup
o Alasan Pancasila sebagai Sistem Etika: dekadensi moral, korupsi, pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan, dll.
• Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
o Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila.
o Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai
faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
o Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia,
artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
o Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau
yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
Implementasi Landasan Filosofis Pancasila dalam Praktik Kedokteran
• Aplikasi Pancasila
1. Sila I
▪ Dokter Harus Percaya dan Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
▪ Dokter harus saling Menghormati antar Pemeluk Agama yang Berbeda-beda
▪ Dokter Harus Memegang Teguh Sumpah Dokter dan Kode Etik Profesi Dokter
2. Sila II
▪ Dokter Harus Gemar Melakukan Kegiatan Kemanusiaan.
▪ Dokter Harus Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan
▪ Dokter Harus Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa dan Tepa Selira
3. Sila III
▪ Dokter Harus Mengutamakan Kepentingan Bangsa dan Negara.
▪ Dokter Harus Memiliki Jiwa Nasionalisme, Patriotisme, dan Cinta Tanah Air
▪ Dokter harus Memajukan Pergaulan Demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa
4. Sila IV
▪ Dokter Memiliki Kedudukan, Hak dan Kewajiban yang Sama
▪ Dokter Harus Mengutamakan Musyawarah Mufakat
▪ Dokter harus Mematuhi Aturan Hukum dan Perundang- undangan
5. Sila V
▪ Dokter Harus Bersikap Adil terhadap Sesama Manusia
▪ Dokter Harus Berpenampilan Sederhana dan Bersahaja
▪ Dokter Harus Mengembangkan Sikap Kedermawanan Sosial
Implementasi Nilai Nilai Sapta Bayu dalam mewujudkan dokter yang berkarakter sapta bayu
• Unsur – unsur spirit sapta bayu
1. Berketuhanan Yang Maha Esa;
2. Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Asta Brata;
3. Mengabdi Kepada Almamater, Masyarakat, Bangsa, dan Negara Berdasarkan Pancasila
4. Unggul dalam Berkarya;
5. Menjunjung Kejujuran dan Integritas Diri dalam Berpikir, Berkata, dan Bertindak;
6. Menjaga dan Menghormati Keberagaman untuk Memperkuat Persatuan dan Kesatuan;
7. Berwawasan Lingkungan, berlandaskan Tri Hita Karana.
• Dokter yang berkarakter sapta bayu
1. Berketuhanan Yang Maha Esa
▪ Dokter menjunjung tinggi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai insan yang religius.
2. Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Asta Brata
▪ Dokter dg kepemimpinan Asta Brata merupakan delapan sifat kepemimpinan sebagai personifikasi
karakteristik dewa yang bersifat universal
3. Mengabdi Kepada Almamater, Masyarakat, Bangsa dan Negara Berdasarkan Pancasila
▪ Dokter menjunjung tinggi nilai pengabdian kepada khususnya di bidang kesehatan untuk kemajuan
bangsa dan Negara, cinta tanah air sesuai dengan motto Universitas Warmadewa “Guna Widya Sewaka
Nagara” yang artinya “Ilmu Pengetahuan diabdikan untuk kepentingan Bangsa dan Negara”.
4. Unggul dalam Berkarya
▪ Dokter selalu meningkatkan kualitas dan kompetensi menuju kemajuan, untuk menjadi insan yang
unggul dalam berbuat dan berkarya.
5. Menjunjung Kejujuran dan Integritas Diri dalam Berpikir, Berkata, dan Bertindak
▪ Dokter yang menjunjung nilai kejujuran dan integritas diri, dipercaya, jujur, loyal dan bertanggungjawab
dalam berpikir, berkata, dan bertindak.
6. Menjaga dan Menghormati Keberagaman untuk Memperkuat Persatuan dan Kesatuan
▪ Dokter yang selalu menjaga,menjunjung tinggi, menghormati keanekaragaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
7. Berwawasan Lingkungan, berlandaskan Tri Hita Karana
▪ Dokter yang menjaga harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia,
dan manusia dengan lingkungan
Lulusan yang kompeten dan unggul dibidang kesehatan pariwisata yang berwawasan ekowisata
• Lulusan dokter yang kompeten
o Dokter memiliki kempetensi dalam bidang kesehatan pariwisata yakni memberikan penyediaan pelayanan
kesehatan medis dengan biaya efektif bagi wisatawan medis mulai dari sekedar medical check-up hingga sebuah
operasi bedah yang rumit seperti bedah jantung, gigi, atau bedah plastik (cosmetic surgeries)
o Dokter memiliki kompetensi memberikan layanan kejiwaan, metode penyembuhan alternatif dan bahkan hingga
layanan pemakaman
o Dokter mampu berkomunikasi dalam bahasa wisatawan dan melakukan segala tindakan medis dalam lingkungan
rumah sakit yang bersifat satu atap dan jaringan kerjasamanya bersifat online sehingga segala sesuatunya menjadi
cepat dan mudah.
Implementasi kesehatan pariwisata yang berwawasan ekowisata dalam kegiatan pembelajaran
• Implementasi
o Kesehatan pariwisata yang berwawasan ekowisata bisa terintegrasi ke dalam mata kuliah terkait.
o Selanjutnya, mahasiswa juga diajak mendalami kasus- kasus pariwisata yang berwawasan ekowisata yang
terpecah ke dalam kajian-kajian yang lebih spesifik.
o Proses pembelajaran bisa meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sekaligus ketrampilan mahasiswa dalam
mengembangkan kesehatan pariwisata yang berwawasan ekowisata
KULIAH 3 KEWARGANEGARAAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

Pentingnya Menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan


• Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap generasi adalah orang baru yang harus
mendapat pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak
atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
Dinamika Pendidikan Kewarganegaraan
• Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan
serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
• PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan
tuntutan dinamika perkembangan bangsa
Identitas Nasional
• Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”.
• Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang
melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain.
• Istilah “nasional” menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekadar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
• Jati Diri dan Identitas Bersama
o Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau
karakteristik, perasaan atau keyakinan tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain.
o Identitas nasional sebagai identitas bersama suatu bangsa dapat dibentuk oleh beberapa faktor yang meliputi:
primordial, sakral, tokoh, Bhinneka Tunggal Ika, sejarah, perkembangan ekonomi dan kelembagaan.
• Identitas Nasional Bersifat Buatan dan Sekunder
o Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional, bersifat buatan karena
dibentuk dan disepakati dan sekunder karena sebelumnya sudah terdapat identitas kesukubangsaan dalam diri
bangsa Indonesia.
o Bendera Negara Indonesia, Bahasa Negara, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan identitas
nasional bagi negarabangsa Indonesia yang telah diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Republik Indonesia
No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
• Semangat Kebangkitan Nasional
o Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai
bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional
(Bangsa).
o Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum
kemerdekaan, yakni melalui kongres kebudayaan 1918 dan Kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo.
Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh
positif terhadap pembangunan jati diri dan atau identitas nasional.
• Pancasila Warisan Jenius yang Tidak Ternilai Harganya
o Warisan jenius yang tidak ternilai harganya dari para the founding fathers adalah Pancasila. Pancasila sebagai
identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas
bangsa dalam wujud psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia Indonesia sehingga
dapat dibedakan dengan bangsa lain.
• Pentingnya Identitas Nasional
o Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena:
▪ Bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain;
▪ Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-
bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa; dan
▪ Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas
bangsa.
Integrasi Nasional Indonesia
• Integrasi nasional berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Kata
nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai persekutuan hidup manusia.
• Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat
menjadi kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi satu nation (bangsa).
• Jenis dan Dimensi Integrasi
o Jenis jenis integrasi mencakup:
▪ integrasi bangsa,
▪ integrasi wilayah,
▪ integrasi nilai,
▪ integrasi elit-massa, dan
▪ integrasi tingkah laku (perilaku integratif).
o Dimensi integrasi mencakup integrasi vertikal dan horizontal, sedang aspek integrasi meliputi aspek politik,
ekonomi, dan sosial budaya.
• Integrasi vs Disintegrasi
o Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan
kesepakatan atau konsensus, disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan konflik.
o Model integrasi yang berlangsung di Indonesia adalah model integrasi imperium Majapahit, model integrasi
kolonial, dan model integrasi nasional Indonesia.
Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia
• Dalam arti sempit konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk
menyelenggarakan negara, sedangkan dalam arti luas konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis,
yang menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.
• Konstitusi diperlukan untuk membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa negara, membagi kekuasaan negara, dan
memberi jaminan HAM bagi warga negara.
• Materi Muatan Konstitusi
o Konstitusi mempunyai materi muatan tentang:
▪ Organisasi negara,
▪ HAM,
▪ Prosedur mengubah UUD, kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD,
▪ Cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.
Harmoni Kewajiban dan Hak-Negara dan Warga Negara
• Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
• Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
• Hak dan Kewajiban
o Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan warga negara dengan negara. Hak
dan kewajiban bersifat timbal balik, bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara, sebaliknya
pula negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara.
o Hak dan kewajiban warga negara dan negara Indonesia diatur dalam UUD NRI 1945 mulai pasal 27
sampai 34, termasuk di dalamnya ada hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia. Pengaturan akan hak dan
kewajiban tersebut bersifat garis besar yang penjabarannya dituangkan dalam suatu undang-undang.
• Hak dan Kewajiban Asasi
o Sekalipun aspek kewajiban asasi manusia jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan aspek hak asasi
manusia sebagaimana tertuang dalam UUD NRI 1945, namun secara filosofis tetap mengindikasikan adanya
pandangan bangsa Indonesia bahwa hak asasi tidak dapat berjalan tanpa dibarengi kewajiban asasi. Dalam konteks
ini Indonesia menganut paham harmoni antara kewajiban dan hak ataupun sebaliknya harmoni antara hak dan
kewajiban.
• Hak dan Kewajiban di UUD 1945
o Pasal 27
▪ (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
▪ (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
▪ (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.**)
o Pasal 30
▪ (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
**)
▪ (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.**)
▪ (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai
alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. **)
▪ (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. **)
▪ (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undangundang.**)
• Demokrasi Pancasila
o Berdasar ideologinya, demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berdasar Pancasila.
o Demokrasi Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada pada rakyat yang dalam
penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah kedaulatan
rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
• Pasang Surut Ideal dan Praktek
o Demokrasi Indonesia adalah demokrasi konstitusional, selain karena dirumuskan nilai dan normanya dalam UUD
1945, konstitusi Indonesia juga bersifat membatasi kekuasaan pemerintahan dan menjamin hak-hak dasar warga
negara
o Praktik demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia.
Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal telah terrumuskan, sedang dalam tataran empirik mengalami
pasang surut.
o Sebagai pilihan akan pola kehidupan bernegara, sistem demokrasi dianggap penting dan bisa diterima banyak
negara sebagai jalan mencapai tujuan hidup bernegara yakni kesejahteraaan dan keadilan.
Penegakan Hukum yang Berkeadilan
• Negara merupakan organisasi kelompok masyarakat tertinggi karena mempunyai wewenang untuk mengatur dan
mengendalikan masyarakat bahkan memaksa secara sah untuk kepentingan umum yang lebih tinggi demi tegaknya hukum.
Negara pun dipandang sebagai subyek hukum yang mempunyai kedaulatan (sovereignity) yang tidak dapat dilampaui oleh
negara mana pun.
• Ada empat fungsi negara yang dianut oleh negara-negara di dunia ialah: melaksanakan penertiban dan keamanan;
mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya; pertahanan; dan menegakkan keadilan.
• Penegakan Hukum
o Untuk menyelesaikan perkara-perkara yang terjadi di masyarakat secara adil, maka para aparatur hukum harus
menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya.
o Penegakan hukum bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat sehingga
masyarakat merasa memperoleh pengayoman dan hak-haknya terlindungi. Dalam menegakkan hukum terdapat
tiga unsur yang harus selalu diperhatikan yaitu: kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan.
• Pembangunan Bidang Hukum
o Dalam rangka mewujudkan sistem hukum nasional yang berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945,
pembangunan bidang hukum mencakup sektor materi hukum, sektor sarana dan prasarana hukum, serta sektor
aparatur penegak hukum.
o Aparatur hukum yang mempunyai tugas untuk menegakkan dan melaksanakan hukum antara lain lembaga
kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Fungsi utama Lembaga kepolisian adalah sebagai lembaga penyidik;
sedangkan kejaksaan berfungsi utama sebagai lembaga penuntut; serta lembaga kehakiman sebagai
lembaga pengadilan/pemutus perkara.
• Kekuasaan Kehakiman
o Pasal 10 ayat 1 Undang-Undang No. 14 tahun 1970 yang telah diperbaharui menjadi UU No. 48 tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.
o Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh badan pengadilan dalam empat lingkungan yaitu: 1) Peradilan Umum,
2) peradilan Agama, 3) peradilan Militer; dan 4) peradilan Tata Usaha Negara.
Wawasan Nusantara
• Wawasan Nusantara diartikan sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 yang merupakan aspirasi Bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
perjuangan nasional.
• Wawasan Nusantara bermula dari wawasan kewilayahan dengan dicetuskannya Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember
1957.
• Inti dari deklarasi itu adalah segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk
Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan
Negara Indonesia. Dengan demikian, bagian dari perairan pedalaman atau nasional yang berada di bawah kedaulatan
mutlak milik Negara Indonesia.
• Laut sebagai Penghubung Bukan Pemisah
o Keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 membuat wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah. Laut bukan lagi
pemisah pulau, tetapi laut sebagai penghubung pulau-pulau Indonesia.
o Melalui perjuangan di forum internasional, Indonesia akhirnya diterima sebagai negara kepulauan (Archipelago
state) berdasarkan hasil keputusan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun
1982.
• Esensi Wawasan Nusantara
o Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di
dalamnya pandangan akan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
o Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari Sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia.
• Wilayah sebagai Ruang Hidup
o Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973 sampai 1998 dan dalam Pasal 25 A UUD NRI
1945. Menurut pasal 25 A UUD NRI 1945, Indonesia dijelaskan dari aspek kewilayahannya, merupakan sebuah
negara kepulauan (Archipelago State) yang berciri nusantara.
o Berdasar Pasal 25 A UUD NRI 1945 ini pula, bangsa Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengakui
pentingnya wilayah sebagai salah satu unsur negara sekaligus ruang hidup (lebensraum) bagi bangsa Indonesia
yang telah menegara. Ketentuan ini juga mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI di tengah potensi perubahan
batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan antar negara, dan pendudukan oleh
negara asing.
• Kesatuan Politik
o Kesatuan Politik; perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik dalam arti, bahwa:
o Kebulatan wilayah Nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu-kesatuan wilayah, wadah, ruang
lingkup dan kesatuan matra seluruh Bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama Bangsa;
o Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai Bahasa Daerah, memeluk dan
meyakini berbagai Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan kesatuan Bangsa
yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya;
o Secara Psikologis Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, se-Bangsa dan se-Tanah Air,
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita Bangsa;
o Pancasila adalah satu-satunya Falsafah serta Ideologi Bangsa dan Negara;
o Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu-kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu Hukum nasional
yang mengabdi kepada kepentingan Nasional.
• Kesatuan Ekonomi
o Kesatuan Ekonomi; perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi dalam arti, bahwa:
o Kekayaan Wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama Bangsa, dan bahwa
keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah Air;
o Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri-ciri khas
yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
• Kesatuan Sosial Budaya
o Kesatuan Sosial Budaya; perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Sosial dan Budaya dalam arti
bahwa:
o Masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan Bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi, dengan
terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan
yang sesuai dengan kemajuan Bangsa;
o Budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak dan ragam budaya yang ada menggambarkan
kekayaan budaya Bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan Budaya Bangsa seluruhnya, yang
hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh Bangsa.
• Kesatuan Pertahanan Keamanan
o Kesatuan Pertahanan Keamanan; perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu-kesatuan Pertahanan Keamanan
dalam arti, bahwa:
o Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh Bangsa
dan Negara;
o Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan Bangsa dan Negara.
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
• Pengertian ketahanan nasional dapat dibedakan menjadi tiga yakni ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin,
ketahanan nasional sebagai kondisi, dan ketahanan nasional sebagai metode atau strategi.
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi adalah konsep khas bangsa Indonesia sebagai pedoman pengaturan penyelenggaraan
bernegara dengan berlandaskan pada ajaran asta gatra. Ketahanan nasional sebagai kondisi adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan daya tahan. Ketahanan nasional sebagai metode atau strategi adalah cara yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan ancaman kebangsaan melalui pendekatan asta gatra yang sifatnya integral
komprehensif.
• Inti dari Ketahanan Nasional
o Ketahanan nasional memiliki dimensi seperti ketahanan nasional ideologi, politik dan budaya serta konsep
ketahanan berlapis dimulai dari ketahanan nasional diri, keluarga, wilayah, regional, dan nasional.
o Inti dari ketahanan nasional Indonesia adalah kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi
segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, yang dewasa ini spektrumnya semakin luas dan
kompleks, baik dalam bentuk ancaman militer maupun nirmiliter.
• Bela Negara
o Kegiatan pembelaan negara pada dasarnya merupakan usaha dari warga negara untuk mewujudkan ketahanan
nasional. Bela negara adalah, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut
yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara
o Bela negara mencakup bela negara secara fisik atau militer dan bela negara secara nonfisik atau nirmiliter dari
dalam maupun luar negeri. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara.
• Bela Negara Fisik dan Nonfisik
o Bela Negara dapat secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata“ menghadapi serangan atau agresi musuh.
Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar.
o Bela negara secara nonfisik adalah segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia
dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air (salah
satunya diwujudkan dengan sadar dan taat membayar pajak), serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara, termasuk penanggulangan ancaman dan lain sebagainya.
KULIAH 4 BIOETIKA DAN ETIKA KEDOKTERAN

Martabat dan HAM


• Martabat
o Manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi dari ciptaan Tuhan yang lain
o Manusia memiliki nilai yang sama dengan manusia lainnya
• HAM
o Hak yang dimiliki oleh manusia
o Hak yang diperoleh sebagai manusia bukan karena membeli, diwarisi, atau diberikan
o Hak yang mulai ada saat keberadaan manusia dan lenyap saat sudah tidak ada
Definisi Etika dan Bioetika
• Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
• Kumpulan asas atau nilai moral/kode etik
• Ilmu tentang yang baik atau buruk baik moral atau tingkah laku (K. Bertens)
• Bioetika ialah kajian mengenai pengaruh moral dan sosial dan teknik yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu-ilmu hayati.
(Honderich Oxford, 1995, dalam Tien, 2007)
Pengertian Etika
• Berasal dari kata Yunani
• Ethos yang berarti akhlak, adat kebiasaan, watak, perasaan, sikap, yang baik, yang layak.
• KUBI (Purwadarminta, 1953)
• etika adalah ilmu pengetahuan tentang azas akhlak.
• KBBI (1988), etika adalah:
o Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak & kewajiban moral
o Kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dgn akhlak
o Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
• Kamus Kedokteran (Ramali & Pamuncak, 1987):
o Etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam satu profesi
Jenis Etika
• Etika Umum (filosofis / teoritis) > Kajian atau refleksi tentang moral, yaitu sistem nilai atau konsensus sosial tentang
perilaku dan tindakan manusia yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, pantas atau tidak pantas
• Etika khusus (praktis/terapan) > Penerapan teori-teori dan asas-asas etika umum pada bidang-bidang khusus tertentu dari
kegiatan manusia.
o ETIKA INDIVIDUAL
▪ Menyangkut perorangan dan hubungan antar individu
▪ Contoh: hubungan dokter-pasien
o ETIKA INSTITUSIONAL
▪ Etika dalam ikatan institusi seperti etika rumah sakit, etika perguruan tinggi, etika korporat, dll
o ETIKA SOSIAL
▪ Tanggung jawab moral individu dan institusi terhadap umat manusia
▪ Dilihat juga sebagai kontrak sosial dan dasarnya adalah moralitas
• Etika kedokteran hanya membahas bidang medis & profesi kedokteran saja > Perkembangan begitu pesat di bidang biologi
dan ilmu kedokteran > BIOETIKA/ETIKA BIOMEDIS
Bioetika
• Disebut juga etika biomedis
• Berasal dari kata:
o BIOS : KEHIDUPAN
o ETHOS : NORMA-NORMA atau NILAI-NILAI MORAL
• Bioetika atau bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di
bidang biologi & ilmu kedokteran baik skala mikro/makro, masa kini dan masa mendatang (Bertens, 2001)
4 Kaidah Dasar Moral
• BENEFICENCE
o Sikap berbuat baik
o General beneficence > berbuat baik kepada siapapun termasuk “yang tidak kita kenal” (impartially),
merupakan etika normative
o Specific beneficence > bermoral bila tindakan baik ditujukan kepada pihak khusus “yang kita kenal” :
pasien, anak-anak, teman-teman. Hal ini menimbulkan kewajiban “mutlak” profesi, khususnya secara
psikologis.
• NON MALEFICENCE
o Tidak merugikan
o Konteks > tertuju pada pihak II (pasien) kesakitan/menderita, gawat darurat, menjelang cacat, distress,
rentan, tidak/bukan otonom seperti uzur, terjepi tanpa pilihan, miskin, bodoh.
o Sisi komplementer beneficence
o Primum non nocere (pertama jangan menyakiti)
o Kewajiban menganut ini berdasarkan hal-hal > Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko
• AUTONOMY
o Pasien = makhluk berakal budi, tidak boleh dijadikan semata-mata alat tetapi tujuan
o Wajib menghormati manusia sebagai makhluk pribadi yang otonom
o Erat terkait dengan informed-consent
• JUSTICE
o Keadilan
o Konteks : tertuju pada pihak ketiga selain individu pasien/klien, wakil/kluster populasi/komunitas; pihak
penyandang dana/ikut penanggung jawab, pihak berpotensi dirugikan/paling kurang diuntungkan.
o Memberi perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan pasien & umat manusia yakni:
o Memberi sumbangan relatif sama dengan kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien)
o Menuntut pengorbanan mereka secara relatif sama dengan kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan
kemampuan pasien)
Prinsip Prima Facie
• Asas Prima Facie
o Merupakan pemilihan 1 KDB/KDM ter”absah” sesuai konteks (data) yang ada pada kasus.
o Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi medik, pengelolaan juga ditentukan oleh “seni” berbasis
KDM.
o Asas prima facie mengisyaratkan KDM yang lama akan ditinggalkan, diganti dengan KDM baru yang lebih absah.
o Ketika 4 kaidah gabisa dilakuin > tergantung konteks pasien > mengorbankan atau mempertahankan 1 prinsip
• BENEFICENCE
o Suatu yang berubah umum > ketika kondisi pasien merupakan kondisi yg wajar dan berlaku pada banyak pasien
lainnya > sehingga dokter melakukan hal yg terbaik untuk kepentingan pasien > dokter memperhitungkan dimana
kebaikan yg dialami pasien lebih banyak dibandingkan dengan kerugian
• NON – MALEFICENCE
o Ketika pasien gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya
o Misal bumil yg preeklamsi > mau lahirin lahirin anaknya premature apa mau mati keduanya > pokoknya
pentinging yg lebih memungkinkan untuk diselamatkan
• AUTONOMY
o Muncul pada sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan bekepribadian matang
o Misal > orang gila gamungkin dikasi inform consent > jadi kasi pendampingnya
• JUSTICE
o Dalam konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri. Hak orang lain khususnya mereka yg sama
atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan diluar diri pasien
o Misal di UGD ada pasien yg ngantre tapi pasien yg paling terakhir dateng kondisinya paling parah > duluin yg
paling parah
ETIKA KLINIS
(Jonsen, siegler & winslade, 2002)
• Medical Indication > terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai … dari sisi etik kaidah yang digunakan adalah
beneficence dan non-maleficence
• Patient Preferrence > terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban yang akan diterimanya … cerminan
kaidah autonomy
• Quality of Life > aktualisasi salah satu tujuan kedokteran: memperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani
… terkait dengan beneficence, non-maleficence & autonomy
• Contextual Features > menyangkut aspek non medis atau di luar hal medis yang mempengaruhi pembuatan keputusan, spt
faktor keluarga, ekonomi, budaya … kaidah terkait justice
Bioetika Fase Awal Kehidupan
• Seorang pasien yang mana tidak mampu menghasilkan gamet, sehingga dia harus menerima donor dari sperma atau ovum
dari orang lain.
• Kloning manusia > Washington DC, Sinar Harapan Kongres AS memutuskan pelarangan kloning atas embrio manusia
setelah menempuh perdebatan yang alot berdasarkan pertimbangan ilmiah, moral, dan definisi kehidupan.
Bioetika Fase Akhir Kehidupan
• sumpah Hipocrates berbunyi: “Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapa pun meskipun dimintanya,
atau menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu”
• Orthothanasia > yaitu suatu kematian yang terjadi karena suatu proses alamiah.
• Dysthanasia > yaitu suatu kematian yang terjadi secara tidak wajar.
• Euthanasia > yaitu suatu kematian yang terjadi dengan pertolongan atau tidak dengan pertolongan dokter
o Cara pelaksanaan:
▪ Aktif: intervensi aktif
▪ Pasif: mencabut segala tindakan/pengobatan
o Permintaan
▪ eutanasia voluntir/ sukarela yaitu atas permintaan pasien
▪ eutanasia involuntir yang tidak atas permintaan pasien
o peraturan eutanasia
▪ Dalam KUHP yang berkaitan dengan euthanasia yaitu KKUHP Bab XIX Kejahatan terhadap nyawa
pasal 344, dapat dipaparkan sebagai berikut: “Barang Siapa Merampas Nyawa Orang Lain Atas
Permintaan Orang Itu Sendiri Yang Jelas Dinyatakan Dengan Kesungguhan Hati, Diancam Dengan
Pidana Penjara Paling Lama Dua Belas Tahun”. Pasal di atas ini menghalangi para dokter untuk
melakukan tindakan voluntary euthanasia
• Pasien dengan Penyakit terminal
o Penanganan fisik, sosial, psikologis dan spiritual
o Meningkatkan kualitas hidup > memberikan perasaan nyaman, tenang dan bahagia pada pasien stadium akhir
o Kasus: kanker
o Pendampingan agama > berhak menjalankan ibadah, tuntutan spiritual saat menghadapi maut
o Pendampingan keluarga > keluarga menemani saat kondisi kritis
o Kasus COVID-19? Asas prima facie
KULIAH 5 TRAVEL MEDICINE

Pengenalan PMK No 76 Tahun 2015 tentang Wisata Medis


• PMK No. 76 Tahun 2015
o Wisata Medis adalah perjalanan ke luar kota atau dari luar negeri untuk memperoleh pemeriksaan, tindakan
medis, dan/atau pemeriksaan kesehatan lainnya di rumah sakit.
o Peraturan Pelayanan Wisata Medis bertujuan memberikan acuan bagi kepala/direktur rumah sakit dalam
mengelola pelayanan Wisata Medis dan pemangku kepentingan lain di bidang pariwisata.
o Pelayanan Wisata Medis dilaksanakan untuk wisatawan lokal dan/atau mancanegara secara terpadu dan
paripurna.
o Pelayanan Wisata Medis dapat diintegrasikan dengan kegiatan wisata lain.
o Pelayanan Wisata Medis mencakup pelayanan:
▪ prarumah sakit;
▪ selama di rumah sakit; dan
▪ pascarumah sakit.
o Rumah sakit yang akan menyelenggarakan pelayanan Wisata Medis harus mendapat penetapan dari Menteri.
o Untuk mendapatkan penetapan :
▪ persyaratan administrative
• izin operasional sebagai rumah sakit kelas A atau rumah sakit kelas B yang masih berlaku;
• sertifikat akreditasi nasional tingkat paripurna
• surat keputusan kepala/direktur rumah sakit tentang layanan unggulan di rumah sakit;
• surat keputusan kepala/direktur rumah sakit tentang pembentukan tim kerja Wisata Medis di
rumah sakit;
• dokumen rencana strategis pengembangan pelayanan Wisata Medis;
• standar prosedur operasional pelayanan Wisata Medis;
• dokumen kerjasama dengan BPW yang memiliki pemandu wisata medik; dan
• dokumen bukti kerjasama dengan asuransi kesehatan komersial.
▪ persyaratan teknis
• sumber daya manusia;
• sarana pelayanan; dan
• Peralatan
• Sumber daya manusia harus mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan lancar.
o Pembiayaan
▪ Pembiayaan pelayanan Wisata Medis meliputi biaya pelayanan prarumah sakit, selama di rumah sakit,
dan pascarumah sakit yang dapat dibayarkan melalui sistem paket.
▪ Pembiayaan pelayanan Wisata Medis harus diinformasikan kepada Wisatawan Medis secara
transparan.
o Alur pelayanan khusus
▪ Pelayanan Wisata Medis dilakukan sesuai dengan alur pelayanan khusus untuk Wisatawan Medis.
▪ Alur pelayanan khusus untuk Wisatawan Medis bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas, cepat dan ramah.
o Pemantauan dan Evaluasi
▪ Pemantauan dan evaluasi mutu difokuskan pada:
• waktu tunggu pelayanan (rawat jalan, laboratorium, radiologi dan medical check up);
• laporan kepuasan Wisatawan Medis; dan
• jumlah kunjungan Wisatawan Medis per tahun
• alur perjalanan wisata medis
Financial Consent
• AMA (Australian Medical Association) menyarankan anggota bahwa di mana kewajiban keuangan seperti itu mungkin,
sebelum layanan diberikan pasien harus diberitahu tentang kewajiban keuangan yang akan dikeluarkan.
• AMA merekomendasikan bahwa sebagai persyaratan minimum dan di mana pun memungkinkan, informasi tentang
biaya dan biaya untuk layanan medis rawat inap yang diusulkan harus diberikan kepada pasien secara tertulis, dan bahwa
praktisi medis harus mendapatkan pengakuan persetujuan yang ditandatangani dari pasien.
ISTM responsible travellers:
• Cruise Ship Tourism
o Kesehatan dan keselamatan karyawan dan penumpang:
o Perjanjian lingkungan kerja yang aman dan adil mungkin tidak berlaku karena undang-undang dan
implementasi perburuhan negara bagian.
o Kejahatan termasuk kekerasan seksual dan pemerkosaan yang terjadi di kapal diselidiki oleh negara yang
memiliki yurisdiksi untuk melakukannya. Sangat sedikit kejahatan yang dibawa ke pengadilan.
• Health Voluntourism
o Meskipun penelitian telah melihat dampak sukarela pada relawan, sangat sedikit yang telah ditulis tentang
dampak sukarela pada komunitas tuan rumah.
o Siapa yang diuntungkan? sukarelawan? Komunitas tuan rumah? Orang lain?
• Nature-Based Tourism/Ecotourism
o Rabies o Japanese encephalitis
o Histoplasmosis o Yellow fever
o Brucellosis o African tick bite fever
o Malaria o Tularaemia
o Dengue o Q fever
o Chikungunya o Crimean-Congo hemorrhagic
• Sex Tourism
o Ini adalah perjalanan nasional dan internasional pria dan wanita di mana tujuan utamanya adalah seks dengan
pria / wanita / anak-anak lokal di tempat tujuan.
o Terlepas dari turis seks yang sebenarnya, wisatawan lain (romansa, 'reguler', bisnis atau turis konferensi) dapat
menjadi turis seks di tempat tujuan.
o Pembayaran bisa dengan uang atau dalam bentuk barang (misalnya, hadiah, tiket, tagihan medis, dukungan
keluarga, buku sekolah dan biaya).
o Kekhawatiran tentang Pariwisata Seks didasarkan pada Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan eksploitasi
ketidaksetaraan yang ada (politik / ekonomi, jenis kelamin, ras dan usia) untuk kepuasan seksual.
o Pariwisata Seks tidak hanya berbahaya bagi pasangan seks turis tetapi juga keluarga dan komunitasnya.
o Penting bagi para profesional kesehatan perjalanan untuk menyadari industri global ini (misalnya lebih dari
250.000 wisatawan seks melakukan perjalanan ke Asia setiap tahun) dan untuk berpartisipasi dalam perang
melawan eksploitasi seksual penduduk setempat, terutama ketika melibatkan anak-anak.
• Voluntourism
o Banyak penempatan sukarela yang ditawarkan oleh perusahaan komersial sedikit lebih dari liburan mahal.
o Pergantian pemberi perawatan yang tinggi telah terbukti berdampak negatif pada anak-anak dalam perawatan,
yang harus berulang kali mencoba membentuk hubungan emosional dengan orang dewasa yang berbeda.
o Bukti akan menunjukkan bahwa voluntourism panti asuhan memiliki efek yang sangat berlawanan dengan apa
yang dimaksudkan. Anak-anak telah menjadi komoditas kemiskinan yang menguntungkan.
• Environmental Awareness
o Bepergian lebih sedikit dan bepergian lebih lambat
o Perjalanan "kualitas lebih tinggi" yang lebih jarang
▪ Lokasi yang lebih sedikit
▪ Tinggal lebih lama
o Transportasi
▪ Pergi dengan kereta api atau perahu daripada terbang
▪ Gunakan transportasi umum
▪ Berjalan atau bersepeda
o Pilih hotel yang dekat dengan pusat kota
o Pilih hotel yang ramah lingkungan
o Pilih hotel yang memberikan kembali kepada masyarakat
o Pilih hotel yang menggunakan bahan-bahan yang bersumber secara lokal dalam menu mereka
o Kurangi kantong atau botol plastik sekali pakai
o Kemas ringan

Anda mungkin juga menyukai