Anda di halaman 1dari 70

ETIKA

&
MORAL

Prof. Dr. dr. B.H. Ralph Kairupan, MSc,


Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. B.H.R. Kairupan, MSc, Sp.KJ(K)

Nama Panggilan: TTL: Agama:


Ralph Makassar, 23 Mei 1961 Kristen Protestan

Pangkat: Jabatan:
Pembina Utama Muda / Guru Besar Ilmu
Gol. IV.c Kedokteran Jiwa
(TMT 1 Sep 2015) (TMT 1 Maret 2006)
Prof. Dr. dr. B.H.R. Kairupan, MSc, Sp.KJ(K)
• Riwayat Pekerjaan:
• Dosen (GB) FK Unsrat, FKM Unsrat, Pascasarjana Unsrat
• Ketua Bagian Psikiatri (2006 – 2008)
• Ketua SPI RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou (2006)
• Ketua Komite Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou (2006 – 2008)
• Pembantu / Wakil Rektor Unsrat Bidang Kemahasiswaan & Alumni (2008 – 2014)
• Dekan FK Unsrat (Feb – Mei 2014) – mengundurkan diri
• Ketua KSM Psikiatri RSUP Prof. Kandou (2021 – sekarang)
Prof. Dr. dr. B.H.R. Kairupan, MSc, Sp.KJ(K)

Riwayat Pendidikan: Riwayat Sertifikasi Pendidikan Tambahan:


S1 & Profesi – FK Unsrat Psikiater Konsultan Anak & Remaja / KAR, Manajemen Pendidikan Tinggi,
• Drs. Med. (Dokter Muda) Kolegium & PP PDSKJI (2004) Perencanaan & Penganggaran
• Dokter Umum Psikiater Konsultan Adiksi / KAD, Kesehatan, NAPZA, Kesehatan Jiwa
Spesialis 1 & Spesialis 2 Kolegium / PDSKJI (2004) Anak & Remaja, dll.
• Sp1 - Psikiater / SpKJ, FKUI Psikiater Konsultan, Kolegium Psikiatri
• Sp2 – Psikiater Anak & Remaja, FKUI Indonesia (2005)
• S3 – Doktor Manajemen Pendidikan –
UNJ
Prof. Dr. dr. B.H.R. Kairupan, MSc, Sp.KJ(K)
• Isteri: Prof. Dr. dr. Nova H. Kapantow, DAN, MSc, SpGK
• Anak/Anak Mantu
• dr. Tara S. Kairupan, M.Kes, PhD / dr. Joshua Runtuwene, M.Kes, PhD
• dr. Timothy S. Kairupan, PhD / dr. Natasya T. Rokot, PhD
• dr. Tiffani S. Kairupan, M.Kes / dr. Jackson A. Sembel, M.Kes
• Cucu-cucu:
• Shana, Ken, Kiyomi, & Jared
Succes is not measure by what you have;
but by WHO you’re with!
Etika dan moral sering disebut
dalam percakapan sehari-hari

Pendahuluan
Keduanya untuk
mengungkapkan sikap atau
tindakan yang berhubungan
dengan nilai baik dan buruk.
Pengertian

Etika
DIANGGAP Etika BERBEDA
SAMA DENGAN DENGAN Moral
Moral
Terletak pada asal dari standar nilai baik-
Etika berasal dari buruknya.
Moral lebih cenderung mengacu pada
standar masyarakat

Beda:
prinsip individu
yang menjadi aturan tersendiri dalam
untuk menilai hal yang benar dan salah.
kehidupan di masyarakat.

Asal standar
nilai? >> Etika lebih berlaku secara luas untuk
menilai baik dan buruknya suatu hal.
>> Moral digunakan secara personal untuk
mengetahui sesuatu hal termasuk benar atau
salah.
Beda: Generalisasi?

Etika dapat digeneralisasi Moral tidak dapat digeneralisasi

• berlaku umum di masyarakat karena • bersifat personal, di mana setiap


berkaitan dengan kelompok, lembaga orang bisa memiliki prinsip moral
atau budaya tertentu yang tentang benar dan salah yang
mengakuinya. berbeda-beda
• Kode Etik Profesi ttt • tergantung latar belakang dan sudut
• Kode Etik Kedokteran Indonesia pandang orang dalam memandang
suatu hal
Etika: untuk
mengatur • hal-hal baik yang harus
perilaku
masyarakat
dilakukan dan hal-hal
agar dapat buruk yang harus
tercipta dihindari.
Beda: Konteks keteraturan.

Penggunaan? Moral:
mengacu
pada prinsip • prinsip kebenaran dan
individu kesalahan
terhadap individualitas
benar- salah
suatu hal.
Beda: Konsistensi & • Etika: sangat konsisten dalam
konteks tertentu, tetapi juga
Fleksibilitas? mempunyai variasi antar konteksnya.
• Contoh: etika profesi kedokteran abad 21 secara
umum akan terus konsisten dan tidak berubah. Etika
profesi hukum abad 21 yang dapat berkembang
seiring berjalannya waktu.

• Moral: tingkat konsisten yang sama


di semua konteks dan biasanya
cenderung tidak berubah (kecuali
seseorang mengalami suatu kejadian
atau peristiwa yang mengubah cara
pandangnya terhadap sesuatu).
Beda: Akseptabilitas?
• Etika diatur oleh pedoman profesional dan
hukum dalam waktu dan tempat atau lokasi
tertentu.
• Harus diterima dan dipatuhi oleh
sekelompok orang atau budaya tertentu.

• Moralitas biasanya melampaui norma budaya,


yang lebih dipercayai oleh masing-masing
individu dan tidak berlaku secara umum.
Etika ….
Etik: Prinsip yang dipegang teguh dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban

Etik, Etika,
Etika: pantas tidaknya suatu tindakan atau
sikap – tidak seketat etik

Etis, Etiket Etis: kata sifat dari etik (kata benda)

Etiket: tata krama, sopan santun dalam konteks


‘pergaulan’
BELIEFS VALUES
• Beliefs refer to the conviction or • Values refer to qualities or standards of
acceptance that something exists or is behaviour; one’s judgment of what is
true, especially without proof. important in life

• Affect norms
• Affect values
• Related to day to day life
• Mostly related to religion
• Ex: honesty, integrity, courage,
• Ex: lying is bad, God created the world, kindness, fairness, generosity, etc.
cheating is immoral, etc.
VALUES PRINCIPLES
• Values are qualities or • Principles are rules or beliefs
standards of behaviour governing one’s behaviour
• Based on one’s values
• Help to form principles • Rules
• Qualities • Stern and unyielding
• Not as stern as principles
VALUES NORMS
• Values are qualities or standards of • Norms are accepted standards of behaviour
behaviour that help a an individual to
decide what is right and wrong • Specific guidelines

• General guidelines • Behaviours that are accepted by the society

• Principles believed by an individual • May vary from society to society

• May vary from individual to individual • Ex: covering your mouth when coughing,
greetings when meeting someone, saying
• Ex: honesty, integrity, courage, sorry when you bumb into someone, etc
kindness, fairness, generosity, etc.
Morals refer to one’s personal beliefs about right or
wrong; good ort bad  Personal Behaviour

Ethics refers to the standards or codes of behaviour


expected of an individual by a group (nation,
organization, profession) to which an individual
belongs  Social Behaviour

Law is a system of rules that tells us what we can


and cannot do. Laws are enforced by a set of
institution (the police, courts, law-making bodies)
 Official Behaviour
TUJUAN
Etika
Keperawatan
Tujuan Etika Keperawatan - UMUM
• Sebuah upaya agar seluruh perawat yang ada di Indonesia dapat
menghargai dan menghormati martabat manusia (klien) pada
saat menjalankan setiap tugas dan fungsinya sebagai perawat.
• Untuk menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara
perawat dan klien, perawat dengan perawat, perawat dengan
profesi lain, juga antara perawat dengan masyarakat.
Tujuan Etika Keperawatan - American Ethics
Commission Bureau on Teaching
• Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam
praktekkeperawatan
• Membentuk strategi/cara menganalisis masalah moral yang terjadi
dalam praktek keperawatan.
• Menghubungkan prinsip-prinsip moral yang baik dan dapat
dipertanggung-jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat
dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.
Tujuan Etika Keperawatan - National League for Nursing
(NLN)
• Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi kesehatan dan
mengerti tentang peran dan fungsi masing-masing anggota tim tersebut.

• Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang berkenaan dengan moralitas,


keputusan tentang baik dan buruk yang akan dipertanggung-jawabkan kepada Tuhan
sesuai dengan kepercayaannya.

• Mengembangkan sikap pribadi dan sikap profesional peserta didik.

• Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu dan prinsip-prinsip
etika keperawatan dalam praktek dan dalam situasi nyata.
MANFAAT
Etika
Keperawatan
Manfaat Calon Ners Belajar Etika & Moral -1
• Perkembangan teknologi medis & reproduksi,
hak-hak klien, perubahan sosial & hukum,
serta alokasi sumber-sumber pelayanan
kesehatan yang terbatas tentunya akan
memerlukan pertimbangan etis
Manfaat Calon Ners Belajar Etika & Moral -2
• Profesionalitas perawat ditentukan berdasarkan
“Kode Etik”.
• Kode Etik ini disusun dan disahkan oleh
organisasi/wadah yang membina profesi keperawatan.
• Kode Etik Perawat menerapkan konsep-konsep etis.
• Perawat bertindak secara bertanggung jawab,
menghargai nilai-nilai dan hak-hak individu.
Manfaat Calon Ners Belajar Etika & Moral -3
• Pelayanan terhadap manusia merupakan fungsi utama perawat
dan dasar adanya profesi keperawatan.
• Pelayanan profesional berdasarkan kebutuhan manusia, karena itu tidak membeda-
bedakan.
• Pelayanan keperawatan ini juga didasarkan atas kepercayaan bahwa perawat akan
berbuat hal yang benar/baik dan dibutuhkan, hal yang menguntungkan pasien dan
kesehatannya.
• Oleh karena itu bilamana menghadapi masalah etis, dalam membuat
keputusan/tindakan perawat perlu mengetahui, menggunakan serta
mempertimbangkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan etis tersebut.
Manfaat Calon Ners Belajar Etika & Moral -4
• Dalam membuat keputusan etis ada banyak faktor
yang berpengaruh antara lain,
• nilai dan keyakinan klien,
• nilai dan keyakinan anggota profesi lain,
• nilai dan keyakinan perawat itu sendiri, serta
• hak dan tanggung jawab semua orang yang terlibat.
Manfaat Calon Ners Belajar Etika & Moral -5
• Perawat memiliki tanggung jawab utama melindungi
hak-hak klien.
• Peran perawat sebagai advokasi berasal dari prinsip etis:
• “beneficience = kewajiban untuk berbuat baik” dan
• “nonmaleficence = kewajiban untuk tidak
merugikan/mencelakakan”.
FUNGSI
Etika
Keperawatan
Fungsi Etika Keperawatan -1
• Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan

• Mendorong para perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan
penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan

• Mendorong para perawat agar dapat berperan serta secara aktif dalam mendidik dan
melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak hanya di rumah sakit tetapi
di luar rumah sakit.
Fungsi Etika Keperawatan -2
• Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas dan loyalitasnya bagi masyarakat luas

• Mendorong para perawat agar dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta
sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya

• Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif,


terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan
perannya.
Lingkup Etika
“Umum” (Sosial)

Institusi / Organisasi

• RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou


• Unsrat - FK Unsrat – Bagian-
Bagian

Profesional

• Nakes
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
•TATA NILAI
1. TEAM WORK
2. INOVATIF
3. TRANSPARAN & AKUNTABEL
4. INTEGRITAS YANG TINGGI
5. BERTINDAK CEPATT & TEPAT
Kewajiban
Umum

Kewajiban Prof Kewaji

NAKES
esion ban ap
al Te rhad
Pasi Terhada waj iban ndiri
(& K en p Ke Diri Se
elua
rgan
ya)
RSUP

RSUP KANDOU

KANDOU S
Ke
T w
Pi m e r h a j i b a
pin adap n
RS taf an e
j i
wa ada
n
ba p
U & K erh an
Dr P P di T em ja
T er
Ka . R.D rof. K
nd .
ou
ETIKA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
• ETIKA dalam bersikap-perilaku sebagai insan rumah sakit
• ETIKA dalam bersikap-perilaku profesi
• ETIKA dalam membuat keputusan keputusan klinis, secara
individu ataupun secara tim

Sumber: BUDI SAMPURNA, Etika Pelayanan Di Rumah Sakit


ETIKA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

•ETIKA dalam bersikap-perilaku sebagai


insan rumah sakit
• Pedoman Perilaku; Peraturan Disiplin Pegawai; Kode
Etik Rumah Sakit; Peraturan Rumah Sakit; Peraturan
Per-UU-an
ETIKA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
•ETIKA dalam bersikap-perilaku profesi
• Kode Etik Profesi (KODEKI); Peraturan Konsil; Standar
& Pedoman; Rekomendasi Organisasi Profesi; Tata-
tertib Akademis; Perauran-Per-UU-an; Norma Profesi
yang berlaku internasional / universal
Etika Umum

•Peduli, Ramah, Penuh Perhatian


•Komunikasi efektif, informatif,
edukatif & professional.
Etika Umum: SEMUA YANG BAIK
• Selalu mendahulukan orang lain, • Budaya Antri, kecuali
kecuali bila sangat mendesak, mendesak!
terutama: Pasien & Keluarga,
Lansia, Wanita & Anak2 • Menjadi FRONT LINER bagi
• SENYUM (bila bertatapan mata
pasien, keluarga dan
dengan orang lain) masyarakat yang dating di RS

• Ucapkan TOLONG & TERIMA • Sikap PEDULI (SIMPATIK &


KASIH EMPATIK)
Antar Profesi

•Saling hormat
•Kolaborasi, informatif, kooperatif
•Jujur & tidak berbohong
•Tidak ‘memburukkan’ tenaga kesehatan lain
(apalagi di depan pasien & keluarga
ETIKA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
•ETIKA dalam membuat keputusan keputusan
klinis, secara individu ataupun secara tim
• Berbasis bukti; Kepentingan terbaik pasien; Preferensi
pasien/keluarga
• Memanfaatkan: Teori Etika; Kaidah Dasar Bioetika;
Clinical Ethics
Keputusan Klinis

•Keputusan Klinis dibangun atas 2 hal


utama:
• Keputusan Medik atas Pemasalah Medik
• Keputusan Etis atas Isu Etis Pasien
Prinsip-prinsip Bioetika

• Principlism (mementinhkan prinsip etik dalam bertindak)


• Termasuk: 3 etika normatif; 4 kaidah/pilar dasar moral (Perawat 8)
• Dasar utama: memilih salah satu prinsip etik ketika mengambil
keputusan

• Alternative Principlism
• Termasuk: etika komunitarian; etika naratif; etika kasih sayang
3 Teori Etika (Utama)
1. Deontologi
2. Utilitarianisme
3. Teori Keutamaan (Virtue)
Deontologi
• Berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban/keharusan!
• Wajib, tidak bersyarat dan tidak tergantung pada tujuan tertentu
• Benar-tidaknya suatu Tindakan bergantung pada perbuatan/cara
bertindak itu sendiri, bukan pada akibat Tindakan
• Kelemahan:
• tidak luwes dalam perkembangan zaman
• Tidak mampu memecahkan dilemma etis
Utilitarianisme
• Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.

• Bersyarat

• Benar-tidaknya suatu tindakan bergantung pada akibat-akibatnya.


• Bila akibat baik: wajib dilakukan

• Bila akibat buruk: haram

• Catatan: Hendak dicapai tujuan kedokteran tertentu dengan mempertahankan martabat kemanusiaan

• Kelemahan:
• Menghilangkan dasar pembawa kepastian etis

• Tidak berketetapan

• Pemicu tujuan menghalalkan cara


Teori Keutamaan (Virtue)
• Berfokus pada pengembangan karakter pada diri setiap orang.
• Menurut Aristoteles: nilai moral muncul dari pengalaman hidup dalam
masyarakat, dari teladan para tokoh besar
• Benar-tidaknya Tindakan bergantung pada norma-norma yang diambil
• Dasar: menghormati norma kebahagiaan manusia
• Kelemahan:
• Tidak mampu membuat keputusan klinis yang etis karena sangat bersifat pribadi dan cenderung sangat
individual
Teori Etika & Pandemi Covid-19 - contoh
https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/28/193000623/problematika-etis-dalam-penanganan-virus-corona-covid-19?page=all

• Prinsip etika deontologis berpendapat, dokter dan perawat harus menolong


semua pasien Covid-19 tanpa pandang bulu karena itu adalah kewajiban dan
tanggung jawab tenaga medis untuk menyelamatkan nyawa pasien.
• Namun, akan muncul persoalan dari sekian banyak pasien yang terpapar dengan tingkat keseriusan yang beragam,
prinsip apa yang harus dilakukan?

• Sementara itu, prinsip utama etika utilitarianisme adalah dampak dari perbuatan.
• Dokter dan perawat berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin pasien Covid-19.

• Adapun etika keutamaan menekankan bahwa jadilah dokter dan perawat yang
baik, karena dari pribadi yang baik akan menghasilkan perbuatan yang baik juga.
Four Pillars of Medical Ethics - Bioethics
- Beauchamp & Childress (1994) -

Autonomy – respect Non-Maleficence – Justice – to treat all


Beneficence – the
for the patient's right the duty to 'not do people equally and
duty to 'do good'
to self-determination. bad' equitably.

http://biblio3.url.edu.gt/Libros/2013/prin.pdf
https://www.nerslicious.com/etika-keperawatan/
Respect for Autonomy
- Menghormati Otonomi Pasien -
• Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang
mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri.
• Dalam hal ini, pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan
membuat keputusan sendiri.
• ?  Bagaimana bila prinsip otonomi pasien berdampak buruk
bagi orang lain?
Respect for Autonomy
- Menghormati Otonomi Pasien -
• Penerapan:
• Tell the truth
• Respect the privacy of others
• Protect confidential information
• Obtain concent for interventions with patients
• When ask, help others make important decision
Beneficience
- Berbuat Baik -
• Tindakan yang dilakukan untuk kebaikan atau kemanfaatan pasien

• Penerapan:
• Tidak bersifat mutlak

• Dibatasi keseimbangan manfaat, risiko, dan biaya

• Untuk kebaikan pasien, keluarga dan masyarakat keseluruhan

• Melindungi & menjaga hak pasien

• Mencegah bahaya yang dapat menimpa pasien

• Meniadakan kondisi yang dapat membahayakan pasien


Non-maleficience
- do not harm – tidak merugikan orang lain
• Melarang Tindakan yang membahayakan atau memperburuk
keadaan pasien
• = “primum non nocere”
• Suatu kesatuan dengan prinsip beneficience
• Bedanya: kewajiban untuk TIDAK membahayakan atau mencelakkan pasien, berbeda dengan
kewajiban untuk MEMBANTU pasien
Non-maleficience
- do not harm -
• Penerapan:
• Tidak membunuh
• Tidak menyebabkan sakit atau penderitaan yang lain
• Tidak menyebabkan pasien menjadi tidak mampu atau tidak berdaya
• Tidak melukai PERASAAN pasien
• Tidak merengut kebahagiaan pasien
• CATATAN; Penerapan di atas TIDAK BERSIFAT MUTLAK!
Justice
- Menegakan keadilan -
• Memperlakukan pasien secara adil, layak dan tepat sesuai dengan haknya
• Situasi yang adil: pasien mendapatkan manfaat sesuai dengan hak dan kondisinya

• Situasi yang tidak adil: meniadakan manfaat kepada pasien yang memiliki hak atau yang tidak sama

• Prinsip justice: lahir dari sebuah kesadaran bahwa jumlah jasa (pelayanan) itu terbatas,
sedangkan yang memerlukan, seringkali melibihi keterbatasan tersebut.
Justice
- Menegakan keadilan -
•Penerapan:
• Prinsip kebutuhan
• Prinsip manfaat
• Prinsip kesamaan
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir).
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir).
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan Iainnya (2 butir).

4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir).


5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir).
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir).
7. Penutup (1 butir).
Sekian

Anda mungkin juga menyukai