Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PERAN PERAWAT DALAM PSIKOFARMAKA

FIFI NUR AZIZA ANNAS

433131490120053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGIILMUKESEHATAN
(STIKes) HORIZON KARAWANG
2020-2021
KASUS
Seorang perempuan berusia 35 tahun, tampak tertawa sendiri dan melamun, saat ini
mendapatkan obat Clorpromazin 3 x 100 mg. Setelah pemberian obat pasien mengalami
kaku kuduk dan jalan seperti robot. 32.

Seorang laiki-laki berusia 38 tahundirawat di RS Jiwa karena mengamuk. Di RS jiwa


diberikan therapi chlorpormazin (CPZ) 50 mg2 kali sehari. Setelah pengobatan yang
dilakukan selama 3 hari, pasien mengeluh mulutnya terasa kering dan sering susah buang air
besar.

Tantangan Berpikir Kritis


1. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja obat pada kasus di atas !
Jawab :
Mekanisme kerja obat ini dengan cara menghambat reseptor dopamine D2 yang ada di
otak, sehingga dapat meredakan gejala psikosis. Obat ini akan membantu penderita
skizofrenia untuk bisa berpikir lebih jernih, lebih tenang, dan mengurangi halusinasi,
sehingga penderita bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Jelaskan indikasi, kontra indikasi dan efek samping pemberian obat pada kasus
diatas!
Jawab :
Indikasi : untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia, agar tenang.
Kontra indikasi : chlorpromazine adalah pada orang yang memiliki riwayat
hipersensitivitas terhadap fenotiazin. Penggunaan pada pasien lanjut usia harus berhati-
hati dan diperlukan penyesuaian dosis hingga ½ atau 1/3 dosis dewasa
Efek samping : pusing, sakit kepala, mulut kering, penglihatan kabur, mula, cemas
berlebihan, berat badan naik
3. Jelaskan peran perawat dalam pemberian obat pada kasus diatas!
Jawab :
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan yang aman . Perawat harus
mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan
perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar
batas yang direkomendasikan . Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka
memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut
merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien . Sekali obat telah diberikan ,
perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi.

4. Jelaskan indikasi dan implikasi keperawatan dalam pemberian obat obatan pada
kasus di atas !
Jawab :
Chlorpromazine (dosis 150-600 mg/hari) warna orange
 indikasi : untuk menangani gejala psikosis pada skizofrenia, agar tenang.\
 implikasi : pusing, sakit kepala, mulut kering, penglihatan kabur, mula, cemas
berlebihan, berat badan naik

5. Buat Intervensi keperawatan sesuai kasus diatas!


Jawab :
a. Halusinasi
Manajemen Halusinasi
Observasi
- Monitor perilkau yang mengidentifikasi halusinasi
- Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
- Monitor isi halusinasi (mis.kekerasan atau membahayakan diri)
Terapeutik
- Pertahankan lingkungan yang aman\
- Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis.limit
setting, pembatasan wilayah,pengekangan fisik,seklusi)
Edukasi
- Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan umpan
balik korektif terhadap

Intervensi pendukung :
- dukungan pelaksanaan ibadah
- pencegahan PK

b. Resiko perilaku kekerasan


Pencegahan Perilaku Kekerasan
Observasi:
 Monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan (mis.benda tajam, tali)
 Monitor keamanan barang yang dibawa oleh pengunjung
 Monitor selama penggunaan barang yang dapat membahayakan (mis,pisau cukur)
Terapeutik:
 Pertahankan lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
 Libatkan keluarga dalam perawatan
Edukasi
 Anjurkan pengunjung dan keluarga untuk mendukung keselamatan pasien
 Latih cara mengungkapkan perasaan secara asertif
 Latih mengurangi kemarahan secara verbal dan non verbal (mis,relaksasi, bercerita)

6. Buat SP tindakan keperawatan pada kasus di atas baik untuk pasien maupun
keluarga?
Jawab :
a. Halusinasi
Pasien Keluarga

SP I SP 1
1. Mengidentifikasi jenis pasien 1. Mendiskusikan masalah yang dalam
2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 3. dirasakan keluarga merawat pasien
Mengidentifikasi pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala,
4. Mengidentifikasi frekueansi halusinasi dan jenis halusinasi serta proses terjadinya
pasien halusinasi pada pasien
5. Mengidentifikasi menimbulkan halusinasi 3. Menjelaskan pasien dengan halusinasi
6. Mengidentifikasi terhadap halusinasi 7. cara merawat
Mengajarkan pasien cara menghardik SP II
halusinasi halusinasi waktu halusinasi situasi 1. Melatih keluarga mempraktikkan
yang respon pasien merawat pasien dengan halusinasi cara 2.
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara Melatih keluarga melakukan cara merawat
menghardik halusinasi dalam jadwal langsung kepada pasien halusinasi
kegiatan harian SP III
SP II 1. Membantu keluarga membuat jadwal
1. Mengevaluasi jadwal harian pasien termasuk minum obat
2. Melatih halusinasi dengan cara bercakap- 2. Menjelaskan. follow up pasien setelah
cakap dengan orang lain pulang aktivitas di rumah
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian pasien
mengendalikan
SP III
1. Mengevaluasi jadwal harian pasien
2. Melatih halusinasi dengan cara kegiatan
yang biasa dilakukan pasien
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwai kegiatan harian mengendalikan
melakukan pasien
SP IV
1. Mengevaluasi jadwal harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
kepada pasien
3.Menganiurkanpasien dalam jadwal
kegiatan harian memasukkan
b. Resiko perilaku kekerasan
Pasien Keluarga
Sp 1 Sp I
1)  Pasien dapat mengidentifikasi 1. Mendiskusikan dirasakan keluarga dalam
2)  Pasien dapat mengidentifikasi tand merawat pasien
a-tanda PK 2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan ge
3) Pasien dapat menyebutkan jenis PK jala, serta proses terjadinya PK
yang pernah dilakukannya 3. Menjelaskan cara dengan PK masalah yan
4) Pasien dapat menyebautkan akibat d g merawat pasien
ari PK yang dilakukannya. Sp 2
5) Pasien dapat menyebutka cara menc 1. Melatih keluarga mempraktikkan cara m
egah / mengendalikan PKny erawat pasien dengan PK
Tindakan Keperawatan 2. Melatih kehuarga melakukan merawat lan
SP 1 Klien : gsung kepada pasien PK
Membina hubungan saling percaya, mengid Sp 3
entifikasi penyebab marah, tanda dan gejala 1. Membantu keluarga membuat jadwal akti
yang  dirasakan, perilaku kekerasan yang dil vitas di rumah termasuk minum obat
akukan, akibat dan cara mengendalikan peril 2. Menjelaskan follow up pasien setelah pul
aku kekerasan dengan cara fisik pertama ( la ang
tihan nafas dalam)
Melatih cara  mencegah/ mengontrol perilak
u kekerasan secara fisik kedua).
Sp 2
1) Mengevaluasi latihan nafas dalam
2) Melatih cara fisik ke 2: pukul kas
ur dan bantal
3) Menyusun jadwal kegiatan harian
cara kedua
Tindakan Keperawatan
SP 2 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan peri
laku kekerasan dengan cara fisik ke dua (ev
aluasi latihan nafas dalam, latihan mengend
alikan perilaku kekerasan dengan cara fisik
ke dua : pukul kasur dan bantal), menyusun
jadwal kegiatan  harian cara ke dua

Sp 3
1) Melatih cara  mencegah/ mengon
trol perilaku kekerasan secara
sosial/verbal   . Mengevaluasi ja
dual harian untuk dua cara fisik
2) Melatih mengungkapkan rasa ma
rah secara verbal: menolak denga
n baik, meminta dengan baik, me
ngungkapkan perasaan dengan b
aik
3) Menyusun jadwal latihan mengu
ngkapkan secara verbal
Tindakan Keperawatan
SP3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan pe
rilaku kekerasan secara sosial/verbal (evalua
si jadwal harian tentang dua cara fisik meng
endalikan perilaku kekerasan, latihan mengu
ngkapkan rasa marah secara verbal ( menola
k dengan baik, meminta dengan baik, meng
ungkapkan perasaan dengan baik), susun jad
wal latihan mengungkapkan marah secara v
erbal)

Sp 4
1) Melatih cara  mencegah/ mengon
trol perilaku kekerasan secara
sosial/verbal   
2) Mengevaluasi jadual harian untu
k dua cara fisik
3) Melatih mengungkapkan rasa m
arah secara verbal: menolak deng
an baik, meminta dengan baik, m
engungkapkan perasaan dengan
baik
4) Menyusun jadwal latihan mengu
ngkapkan secara verbal
Tindakan Keperawatan
SP3 klien :
Membantu pasien latihan mengendalikan pe
rilaku kekerasan secara sosial/verbal (evalua
si jadwal harian tentang dua cara fisik meng
endalikan perilaku kekerasan, latihan mengu
ngkapkan rasa marah secara verbal ( menola
k dengan baik, meminta dengan baik, meng
ungkapkan perasaan dengan baik), susun jad
wal latihan mengungkapkan marah secara v
erbal)

Sp 4
1) Pasien dapat mencegah/ mengendali
kan PKnya secara spiritual
Tindakan Keperawatan
SP 4 klien :
Bantu klien latihan mengendalikan perilaku
kekerasan secara spiritual   (diskusikan hasil
latihan mengendalikan perilaku kekerasan s
ecara fisik dan sosial/verbal, latihan beribad
ah dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah/ b
erdoa) 

Sp 5
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PK
nya dengan terapi psikofarmaka Tindakan
Keperawatan
SP 5 klien :
Membantu klien latihan mengendalikan PK
dengan obat ( bantu pasien minum obat seca
ra teratur dengan prinsip 5 benar ( benar pas
ien, benar nama obat, benar cara minum oba
t, benar waktu dan benar dosis obat) disertai
penjelasan guna minum obat dan akibat berh
enti minum obat, susun jadwal minum obat
secara teratur)

7. Lengkapi ebp sesuai kasus diatas


Judul jurnal : Pengaruh psikoedukasi psikofarmaka terhadap tingkat pengetahuan keluarga
pasien gangguan jiwa

Anda mungkin juga menyukai