Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rista Bela

NIM : 2019.C.11a.1026

Prodi : S1 Keperawatan/ tingkat 2A

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen : Karmithasari Y K, Ners., M.Kep

Resume

1. SISTEM ENDOKRIN

System endokrin bertanggung jawab terhadap keseimbangan tubuh melalui


mekanisme homoestatis, sehingga fungsi- fungsi organ tubuh berjalan secara normal. Sistem
endokrin mencakup organ-organ kelenjar atau sel yang memproduksi hormon, yang memiliki
dua jenis kelenjar yaitu kelenjar eksokrin (memproduksi cairan, enzim) dan kelenjar endokrin
(menghasilkan Hormon).

Hormon Endokrin

Hormon endokrin dibawa oleh system sirkulasi ke sel di seluruh tubuh, termasuk
sistem saraf. Sistem hormone memainkan peran penting dalam mengatur hampir semua
fungsi tubuh, yang mencakup metabolisme, tumbuh kembang, keseimbangan air, dan
eletrolit, reproduksi dan perilaku. Hormon merupakan substansi kimia yang di sekresi oleh
kelenjar endokrin dan disalurkan melalui pembuluh darah dan limfe. Berdasarkan struktur
kimianya hormone diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu : asam amino, peptide dan
lipid.

Kreatinisme

Kreatinisme merupakan suatu kondisi hipotiroidisme ekstrim yang disertai selama


kehidupan janin, bayi atau kanak-kanak dan terutama ditandai dengan gagalnya pertumbuhan
tubuh anak tersebut dan retardasi mental. Kreatinisme disebabkan disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan kelenjar tiroid, gagal memproduksi hormon tiroid akibat defisiensi genetik pada
kelenjar atau karena kekurangan yodium.

Etiologi dan Manifestasi Klinik Kretinisme

Etiologi :

1. Kekurangan yodium
2. Kekuranga hormon tiroid
3. Pemakaian obat-obatan anti tiroid oleh ibu hamil
4. Tiroiditis hashimoto
5. Sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya sinroma tuner
6. Penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan penyakitnya.

Manifestasi Klinik :

1. Gangguan perkembangan fisik (cebol)


2. Bibir tebal dan lidah tebal
3. Bicara terbata-bata
4. Jarak antara kedua mata lebih besar
5. Kulit kasar dan kering
6. Warna kulit agak kekuningan dan pucat
7. Kepala besar dan muka bulat (moon face)
8. Pertumbuhan tulang terlambat.
9. Hidung besar dan pesek
10. Tumbuh gigi terlambat

Pencegahan Primes (Mencegah Terjadinya Penyakit)

1. Gejala awal kretinisme tidak mudah dikenali sampai 3-4 bulan setelah lahir
2. Bila gejala dapat diketahui dalam keadaan dini, dapat diberi pengobatan yang baik,
maka keadaan dapat menjadi normal.

Pencegahan Sekunder (Deteksi Dini dan Mengobati untuk mencegah Komplikasi)

1. Pemberian makanan yang adekuat dengan cukup kalori dan protein


2. Mengkonsumsi makanan yang diberi garam beryodium atau pemberian suplemen
yodium untuk merangsang produksi hormon serta pemberian minyak beryodium.
3. Mencukupi kebutuhan Vitamin dan mineral
4. Oemberian obat khusus dengan pemberian hormone tiroid secara terus menerus (bila
kelainan muncul sebelum usia 2 tahun) namun pengobatan ini tidak memperbaiki
keterbelakangan mental yang ditimbulkan.

Pencegahan Tersier (pemulihan/ rehabilitasi mencegah kecacatan)

1. Makin muda dimulai dalam pemberian hormon tiroid, maka makin baik prognosisnya
2. Terapi dimulai sesudah usia 1 tahun, biasanya tidak akan tercapai IQ yang normal
namun pertumbuhan badan dapat tumbuh dengan baik.

Gigantisme

Kadangkala, sel asidofilik, sel pembentukan growth hormone di kelenjar hipofisis


anterior menjadi sangat aktif dan kadangkala bahkan timbul tumor asidofilik, akibatnya
diproduksi banyak sekali growth hormone sehingga seluruh jaringan tubuh tumbuh
dengan cepat sekali, termasuk tulang.

Gigantisme adalah berlebihnya produksi hormone pertumbuhan (GH) pada anak-


anak memberi dampak pada ukuran tinggi badan dan berat badan dapat memiliki ukuran
diatas rata-rata.

2. Imunologi
Pencegahan primer adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya sakit
seperti memperhatikan gizi, sanitasi lingkungan yang baik, pengamanan terhadap cedera
dan keracunan serta imunisasi terhadap penyakit
Pencegahan sekunder apabila dengan deteksi dini diketahui adanya penyimpangan
kesehatan seorang bayi atau anak sehingga intervensi atau pengobatan perlu segera
diberikan. Memberikan pengobata sesuai diagnosa yang tepat adalah upaya pencegahan
agar tidak terjadi komplikasi seperti meninggal atau menimbulkan gejala sisa.
Pencegahan tersier adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut dengan
upaya pemulihan seorang pasien agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain,
contohnya rehabilitasi medis pada penderita polio
Vaksinasi atau lazim disebut sebagai imunisasi merupakan suatu tekhnologi yang
sangat berhasil di dunia kedokteran. Istilah imunisasi dan vaksinasi seringkali diartikan
sama. Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibody secarara pasif,
sedangkan istilah vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari system imun di dalam tubuh.
Imunitas secara pasif dapat diperoleh dari pemberian dua macam bentuk yaitu
immunoglobulin yang non spesifik atau gamaglobulin dan immunoglobulin yang spesifik
yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu. Imunoglobulin
yang non spesifik digunakan pada anak dengan defisiensi immunoglobulin sehingga
memberikan perlindungan dengan segera dan cepat yang seringkali terhindar dari
kematian. Sedangkan immunoglobulin yang spesifik diberikan kepada anak yang belum
terlindungi karena belum pernah mendapatkan vaksinasi dan kemudian terserang
penyakit seperti difteria, tetanus dan hepatitis B. Kedua macam imunitas ini selain
mahal , tidak berlangsung permanent dan hanya melindungi dalam beberapa minggu saja.
Vaksinasi merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan
dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme pathogen. Antigen yang diberikan
telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu
mengaktivasi limfosit yang merupakan salah satu dari system darah putih (pertahanan
tubuh) menghasilkan antibody dan sel memori. Cara ini menirukan infeksi alamiah yang
tidak menimbulkan sakit namun cukup memberikan kekebalan.. Tujuannya dalah
memebrikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon
imun sehingga apabila terjangkit penyakit yang sesungguhnya anak tidak menjadi sakit
karena tubuh dengan cepat membentuk anti bodi dan mematikan antigen/penyakit yang
masuk tersebut. Vaksin mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
- Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidupnya.
- Vaksinasi adalah cost effective karena murah dan efektif.
- Vaksinasi tidak berbahaya. Reaksi yang serius sangat jarang terjadi, jauh
lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit
tersebut secara alami.

Anda mungkin juga menyukai