Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Laju Sedimentasi
Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan
ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (liquid jernih) pada suhu
seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi.
Laju sedimentasi pada praktikum kali ini merupakan kecepatan yang diukur
dengan cara membagi volume akhir sedimentasi dibagi waktu pada menit ke 90. Laju
sedimentasi terbesar terdapat pada tabung 2 dengan laju sebesar 0.167 ml/menit, lalu
tabung tabung 1 dengan laju sebesar 0.44 mL/menit, lalu tabung 4 dengan laju sebesar
0.089 mL.menit, lalu tabung 3 dengan laju sebesar 0.04 mL/menit, dan yang terakhir
pada tabung 5 dengan laju sebesar 0.033 mL/menit. Laju sedimentasi berpengaruh
terhadap kecepatan partikel yang akan mengendap. Seharusnya, laju sedimentasi terbesar
terdapat pada tabung 1, dikarenakan pada tabung 1 mengalami pengendapan yang paling
cepat daripada tabung 2,3,4, dan 5 dan tabung satu merupakan system terflokulasi dimana
ciri system terflokulasi adalah mengalami pengendapan yang relative cepat daripada
system terdeflokulasi.
Kegunaan CMC Na dan Propilen Glikol
CMC Na merupakan salah satu suspending agent yang memiliki sifat mudah larut
dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya, serta tidak mengubah
struktur kimia obat. Kegunaan CMC Na dalam pembuatan suatu sediaan suspensi adalah
sebagai suspending agent yang berfungsi untuk meningkatkan kekentalan/viskositas
suspensi sehingga suspensi tidak akan cepat mengendap dan terjaga homogenitas dan
stabilitasnya. Mekanisme kerja CMC Na adalah air yang sebelumnya ada di luar granula
dan bebas bergerak, tidak dapat bergerak bebas lagi, sehingga keadaan larutan lebih stabil
dan terjadi peningkatan viskositas. Hal ini akan menyebabkan partikel-partikel
terperangkap dalam sistem tersebut dan memperlambat proses pengendapan karena
adanya pengaruh gaya gravitasi. Mekanisme pengentalan dari Na-CMC mengikuti bentuk
konformasi extended atau streched Ribbon (tipe pita).
Propilen glikol merupakan cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis
tidak berbau. dapat bercampur dengan air, aseton, kloroform, larut dalam eter, dan dalam
beberapa minyak esensial, serta tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. Propilen
glikol adalah salah satu eksipien yang sering digunakan dalam sediaan cair. Propilen
glikol banyak digunakan sebagai pelarut dan pembawa khususnya untuk zat-zat yang
yang tidak stabil atau tidak dapat larut dalam air. Eksipien berfungsi untuk meningkatkan
kualitas fisik obat dengan mempengaruhi transport obat dalam tubuh, mencegah
kerusakan sebelum sampai ke sasaran, meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat,
meningkatkan stabilitas obat, menjaga pH dan osmolaritas obat, menstabilkan emulsi,
mencegah disosiasi zat aktif dan memperbaiki penampilan obat.

PERTANYAAN DISKUSI
1. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk membedakan suspensi flokulasi dan suspensi
deflokulasi?
Jika terdapat dalam satu sistem, suspensi flokulasi merupakan endapan yang dapat
diamati sebelum pengocokan, suspensi deflokulasi merupakan endapan yang dapat
diamati setelah pengocokan. Apabila terdapat di sistem yang berbeda, suspensi flokulasi
dapat diamati ketika suspensi tersebut dikocok, maka partikel yang terdispersi akan cepat
menjadi endapan kembali, hal ini dikarenakan molekul yang terdispersi besar dan pada
jangka waktu panjang suspensi ini tidak membentuk cake. Sedangkan pada suspensi
deflokulasi dapat diamati ketika suspensi tersebut dikocok, maka partikel yang terdispersi
akan mengalami kelambatan untuk menjadi endapan kembali dikarenakan molekul yang
terdispersi sangat kecil dan pada jangka waktu panjang dapat membentuk cake.

DAPUS
Allen, L. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. London: Pharmaceutical
Press and American Pharmacists Assosiation.
Fatmawati, U. 2018. Formulasi Suspensi Analgesik-Antipiretik Ibuprofen dengan Suspending
Agent Gom Arab dan Cmc-Na. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 1(1): 12-
15.
Setiyadi, dkk. Menentukan Persamaan Kecepatan Pengendapan pada Sedimentasi. Jurnal Widya
Teknik. ISSN 1412-7350

Anda mungkin juga menyukai