Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

B. Hasil Percobaan dan Kondisi Jenuh


Hasil percobaan pada praktikum kali ini ditunjukkan dengan hubungan antara
waktu (t) terhadap kelarutan paracetamol terlarut. Pada saat t 30 menit, paracetamol
terlarut adalah 313.5 mg dalam 50 ml pelarut, pada t 45 menit, paracetamol terlarut
adalah 336.25 mg dalam 50 ml pelarut, pada t 60 menit, paracetamol terlarut adalah
366.125 mg dalam 50 ml pelarut, dan pada t 90 menit, paracetamol terlarut adalah 473.5
mg dalam 50 ml pelarut. Hal ini menunjukkan bahwasanya semakin lama waktu yang
dibutuhkan, semakin besar kelarutan yang didapatkan hingga larutan menjadi jenuh.
Kondisi jenuh merupakan suatu kondisi dimana nilai absorbansi senyawa terlarut
tidak mengalami perubahan/penambahan dan nilainya stabil. Kondisi jenuh dipengaruhi
oleh waktu kontak. Waktu kontak merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
pengadukan antara aquades dan paracetamol. Semakin lama waktu kontak maka
kemungkinan proses adsorpsi juga semakin meningkat, tetapi ketika kondisi setimbang
proses adsorpsi ini juga akan berhenti dan tidak mengalami kenaikan kembali, ini lah
yang dinamakan waktu jenuh. Waktu jenuh adalah keadaan dimana konsentrasi tidak
mengalami perubahan bahkan setelah waktu tertentu.
Menurut Atkin (1999), Waktu kontak yang lebih lama memungkinkan proses difusi
dan penempelan molekul adsorbat berlangsung lebih baik, namun pada kondisi tertentu
akan stabil karena sudah jenuh sehingga terjadi proses kesetimbangan.
Hasil percobaan kelarutan paracetamol belum mengalami kejenuhan sebab
kelarutan paracetamol terus meningkat seiring bertambahnya waktu. Pada praktikum ini,
waktu terbesar yang diteliti adalah 90 menit, tetapi besar kemungkinan bahwa kelarutan
paracetamol akan terus bertambah dengan bertambahnya waktu hingga didapatkan
konsentrasi jenuh paracetamol. Penentuan kelarutan jenuh ditunjukkan dengan nilai
absorbansi yang keluar. Pada percobaa ini, nilai absrobansi yang keluar mengakibatkan
kadar juga terus bertambah seiring bertambahnya waktu.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep like dissolve like pada kelarutan suatu bahan
Konsep like dissolve like merupakan suatu keadaan dimana senyawa yang bersifat polar
akan larut dalam pelarut polar dan senyawa yang bersifat non polar akan larut dalam
pelarut non polar. Kepolaran suatu pelarut dapat ditentukan berdasarkan sifat kimia yakni
tetapan dielektrikum. Tetapan dielektrik adalah ukuran kepolaran suatu pelarut. Pelarut
yang mempunyai konstanta dielektrikum yang besar akan lebih melarutkan senyawa
polar, sebaliknya pelarut dengan konstanta dielektrikum yang kecil akan melarutkan
senyawa yang non polar (Cotton et al., 2006).

PERTANYAAN TAMBAHAN
2. Mengapa PCT ditimbang 1.5 gram dan diencerkan dengan aquades ad 50 ml?
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, Paracetamol larut dalam 70 bagian air, 7 bagian
etanol, 13 bagian aseton, 40 bagian gliserol, 9 bagian propilenglikol dan larut dalam
NaOH. Uji kelarutan paracetamol pada percobaan ini dilakukan dengan melarutkan 1500
mg atau 1.5 gram paracetamol dengan perbandingan 50 ml dari pelarut.

DAPUS
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI
Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson. 2006. Kimia Anorganik Dasar. UI: Pres. Universitas
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai