Jarak lebur adalah jarak antara suhu awal dan suhu akhir peleburan zat. Suhu awal
dicatat pada saat zat mulai membentuk tetesan pada dinding kapiler, suhu tidak dicatat pada
saat hilangnya fase padat.
Suhu lebur adalah suhu pada saat zat padat melebur seluruhnya yang ditunjukkan
pada saat fase padat tepat hilang.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh titik lebur aspirin yaitu 141 oC, Hal ini sesuai literatur
bahwa titik leleh aspirin 141 oC -144 oC
SKEMA KERJA
Dipasang termometer pada labu tile yang telah berisi parafin cair
atmosfer dapat diartikan sebagai titik lebur dari suatu zat. Selain itu, titik lebur juga
dapat diartikan sebagai keadaan dimana terjadi keseimbangan antara fase padat
Titik lebur suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, zat
pengotor, penempatan pada termometer dan lain-lain sebagainya. Oleh karena itu
dalam percobaan penentuan titik lebur kita harus melakukannya dengan teliti dan
Didalam bidang farmasi suatu senyawa obat murni dapat ditentukan kemurniannya
dengan salah satunya jalan melalui titik leburnya. Selain itu penentuan titik lebur dari
suatu bahan obat juga digunakan dalam pembuatan sediaan obat (terutama untuk
obat yang diberikan secara rectal) dan diperlukan pada penentuan cara
penyimpanan suatu sediaan obat agar tidak dapat atau mudah rusak pada suhu
kamar tertentu. Dengan menentukan titik lebur dari suatu sample maka akan dapat
diketahui apakah zat tersebut murni ataukah sudah terkontaminasi dengan
pengotoran zat – zat lainnya. Apabila zat tersebut murni maka dalam pengukuran
titik leburnya hasilnya akan sesuai yang tertera di dalam literature yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi dimana praktikum dilakukan. Adapun hal – hal yang perlu
diperhatikan antara lain suhu, tekanan dalam ruangan, kelembaban dan lain
sebagainya yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran titik lebur.
1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang bisa dipaparkan pada percobaan kali ini adalah
bagaimana cara menentukan titik lebur suatu zat kimia dengan menggunakan labu
thile?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan kali ini adalah mengetahui dan memahami cara
penentuan titik lebur dari suatu zat padat dengan menggunakan labu thile
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah menentukan titik lebur suatu sediaan Aspirin
dengan menggunakan labu thile dengan menggunakan parafin cair sebagai medium
penghantar panas.
1. Prinsip Praktikum
Adapun prinsip pada percobaan penentuan titik lebur yakni penentuan titik lebur
Aspirin dengan menggunakan labu tile berdasarkan titik leburnya dengan
menggunakan termometer dan parafin cair sebagai media penghantar panasnya.
1. PEMBAHASAN
Penentuan titik lebur aspirin pada percobaan ini dengan menggunakan labu tile.
Pada prinsipnya titik lebur suatu kristal adaalh temperatur dimana zat padat tersebut
mulai melebur dibawah tekanan satu atmosfer.
Sampel harus dalam bentuk serbuk untuk mengurangi faktor penyebab penurunan
titik lebur, karena penurunan titik lebur tidak hanya dipengaruhi oleh kotoran saja,
tetapi juga karena banyaknya kristal dan juga besarnya kristal. Sehingga jika sampel
dalam bentuk kristal maka akan menurunkan titik lebur.
Salah satu pipa kapiler harus ditutup melalui pemanasan , hal ini dilakukan agar
mediator tidak dapat masuk sehingga mengkontaminasi sampel dan akibatnya titik
leburnya akan dipengaruhi.
Pada saat penutupan labu tile dengan gabus, maka pada gabus tersebut harus
diberi split sebagai jalan udara. Hal ini dimaksudkan agar tekanan dalam dan luar
labu tile sama sehingga pecahnya alat dapat dihindari.
Pada pemanasan dengan lampu spiritus maka yang dipanasi adalah bagian lengan
dari labu tile. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh pemanasan yang merata, sehingga
semua sampel dapat bersamaan dipanasi dan bersamaan mengalami titik lebur.
Mediator yang digunakan adalah parafin cair, sebab zat tersebut memiliki titik didih
yang tinggi sehingga tidak mempengaruhi hasil pengamatan disamping itu memiliki
viskositas yang tinggi,kelebihan lainnya adalah zat tersebut asam dan tidak
membahayakan jika terkena kulit.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh titik lebur aspirin sebesar 141 o C. Hal ini
sesuai literatur.
B. Uraian Bahan
RM / BM : C7H6O3 / 138, 12
Titik Lebur : 158,5o – 161o C
Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut
Titik lebur=t0awal+t0akhir
Alat yang digunakan untuk mengetahui titik lebur suatu zat adaalah melting point aparatus.
Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Di dalam kristal, atom atau
molekul penyusunnya mempunyai struktur tetap tetapi dalam zat amorf, tidak. Zat padat
amorf dapat dianggap sebagai cairan yang membeku terlambat dengan viskositas sangat
besar. Keduanya dapat dibedakan dengan pasti sedangkan zat padat amorf titik leburnya
tidak pasi, tetapi terdapat dalam suatu interval temperatur (Sukardio,1989).
Penentuan titik lebur aspirin pada percobaan ini dengan menggunakan labu tile.
Pada prinsipnya titik lebur suatu kristal adaalh temperatur dimana zat padat tersebut
mulai melebur dibawah tekanan satu atmosfer.
Sampel harus dalam bentuk serbuk untuk mengurangi faktor penyebab penurunan
titik lebur, karena penurunan titik lebur tidak hanya dipengaruhi oleh kotoran saja,
tetapi juga karena banyaknya kristal dan juga besarnya kristal. Sehingga jika sampel
dalam bentuk kristal maka akan menurunkan titik lebur.