I. Tujuan percobaan
Mengetahui cara menentukan titik lebur dari bahan pembantu (eksipien) & zat
aktif farmasi dengan menggunakan alat hot stage mikroskop
Titik leleh suatu zat adalah temperature pada fase padat dan zair ada dalam
kesetimbangan. Jika kesetimbangan semacam ini di ganggu dengan menambahkan
atau menarik energi panas, sistem akan berubah bentuk lebih banyak zat cair atau
lebih banyak zat padat. Namun temperature akan tetap padat untuk leleh selama fase
itu masih ada perubahan daric air menjadi padat disebut pembekuan dan proses
kebalikannya disebut pelelehan atau peleburan. Titikleleh suatu padatan sama dengan
titik beku suatu cairan (chang,2004:391).
Besarnya titik lebur suatu zat padat dipengaruhi oleh Bentuk dan sifat ikatan
atom-atom sehingga dapat juga digunakan sebagai jalan untuk mengetahui kemurnian
suatu zat. Apabila suatu zat padat tercampur oleh bahan pengotor, maka tentu saja
akan mempengaruhi besarnya titik lebur zat murni.
Melihat kegunaan dari penentuan titik lebur suatu zat padat ini, maka
diadakan praktikum ini dengan maksud agar mahasiswa memahami cara penentuan
titik lebur suatu senyawa obat. Dalam praktikum ini akan ditentukan titik lebur dari
aspirin dan iodoform, yang dalam kesehariannya aspirin digunakan sebagai analgetik-
antipiretik dan iodoform digunakan sebagai antiseptikum.
VII. PEMBAHASAN
Paracetamol dikenal dengan nama lain asetaminofen merupakan turunan para
aminofenol yang memiliki efek analgesik serupa dengan salisilat.
Paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgetik dan antipiretik yang
populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit
ringan,serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgetik salesma
dan flu. Meskipun mempunyai aktivitas antipiretik dan analgetik, tetapi aktifitas
antiinflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa factor salah satunya adalah
tingginya kadar peroksida dapat lokasi informasi.
Pada percobaan penentuan titik leleh kami menggunakan paracetamol yang
berbentuk serbuk berwarna putih. Berdasarkan Farmakope Indonesia(1995), titik
leleh paracetamol adalah 169℃. Namun hasil percobaan kami dengan menggunakan
alat pemanas elektrik (hot stage), kami mendapat paracetamol mulai meleleh pada
suhu 133℃ dan meleleh sempurna pada suhu 136℃, hal ini tidak sesuai dengan
literature yang ada ,diduga disebabkan karena paracetamol yang digunakan dalam
percobaan ini tidak lagi murni,karena suatu zat dikatakan murni apabila titil leleh
yang diperoleh dari percobaan sama dengan yang ada dalam literature nya. Selain
itu,titik leleh juga dipengaruhi oleh beberapa factor,seperti tegangan permukaan pada
zat paracetamol yang digunakan dan kemurnian zat yang diuji.
VIII. Penutupan
XI.Daftar pustaka
Available at
http://syarive.mywap.ac.id/[diaksestanggal26februari2019]winarto,Dwi.2013.CaraMe
nentukanTitikLeleh.