Anda di halaman 1dari 3

Lampiran.

Banjir Bandang Terjang Tasikmalaya, Sejumlah


Jembatan Putus dan Lima Orang Tewas
Selasa, 6 November 2018 16:19

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA – Banjir


tak pernah lepas di Indonesia setiap kali musim hujan.
Banjir menjadi masalah tahunan saat musim hujan datang.
Media mengulas bencana banjir seperti sudah biasa terjadi,
padahal bagi warga yang kebanjiran, mereka mengalami
musibah yang sangat merugikan.

Dari tahun-ke tahun selalu ada daerah yang kebanjiran dan


menimbulkan derita akibat kerugian materi yang terbawa
arus, rumah dan perabotan yang rusak, peralatan usaha
yang hilang dan rusak terendam air samapi pada korban jiwa.

Robohnya Jembatan Pesanggrahan yang berada di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten


Tasikmalaya karena diterjang banjir bandang membuat sejumlah desa sekitar jembatan terisolir.

Kejadian robohnya jembatan sepanjang 108 meter tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB, Selasa
(6/11/2018), setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut selama semalaman.

Jembatan Pesanggrahan tersebut menghubungkan Ciandum, Ciheras, Pameutingan, Cipanas, dan


Sikahurip.

Panjang jembatan yang roboh sepanjang 70 meter.


"Mengenai akses masyarakat yang terputus, kami berkoordinasi dengan kepolisian.
Kemungkinan akan dipasang jembatan sementara (bailey) besok," kata Kepala Bidang Lalu
Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya, Undang saat dihubungi Tribun Jabar.

Menurut Undang, beberapa desa tersebut terisolir karena jembatan itu akses satu-satunya, adapun
akses untuk menuju Tasikmalaya kota harus memutar ke arah Garut Selatan yang jelas jaraknya
jauh.

"Sedangkan untuk melakukan penyebrangan menggunakan perahu tidak memungkinkan karena


aliran air sungai Cipatujah masih sangat deras," tuturnya.

Hujan deras yang melanda Kabupaten Tasikmalaya, Senin (5/11/2018) sore, mengakibatkan tiga
kecamatan dilanda banjir, satu jembatan terputus di Cipatujah.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriana, banjir terjadi Kecamatan Karangnunggal, Culamega, dan
Cipatujah.

"Untuk banjir di Cipatujah, jembatan putus pada pagi hari tadi jembatan antara Ciandum dan
Ciheras yang merupakan jalan Nasional. Mengenai hal itu kami sudah melakukan koordinasi
bersama Dinas Bina Marga Provinsi," kata Ria Supriana saat dihubungi melalui sambungan
telepon, Selasa (6/11/2018).

Kemudian, banjir di Karangnunggal, tutur Ria, terdapat tiga desa terdampak banjir yakni Ciawi,
Cikupa, dan Sarimukti.

Lima orang dinyatakan meninggal dunia pada persitiwa banjir yang melanda Kecamatan
Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya pada Senin (5/11/2018) malam hingga dini hari. 

Informasi tersebut merupakan update terakhir yang diterima pihak Pusdalops BPBD Kabupaten
Tasikmalaya per pukul 14.22, Selasa (6/11/2018).

"Iya korban sampai saat ini terdeteksi 5 orang, tapi identitasnya belum diketahui," ungkap
petugas Pusdalops BPBD Kab. Tasikmalaya, Indra Puji Kurnia, ketika dihubungi
Ayobandung.com via sambungan telepon.

Dia menyatakan, hingga saat ini akses menuju Kecamatan Cipatujah pun masih rusak hingga
menyulitkan sebagian petugas untuk mencapai lokasi.

"Saya menerima update ini dari tim yang ada di lapangan. Kami belum bisa melewati daerah
yang berada di sebrang karena akses masih terputus, saluran komunikasi juga di sana sulit,"
jelasnya.

Berdasarkan keterangannya, saat ini sebanyak 50 rumah di Kecamatan Cipatujah terendam


banjir. 
"Tapi yang kena dampak parah ada 14 rumah. Rencananya warga terdampak akan diungsikan ke
daerah yang tidak terkena banjir," jelasnya.

Jembatan Pesanggrahan yang menghubungkan Ciandum, Ciheras, Pameutingan, Cipanas, dan


Sikahurip pun ditemukan roboh akibat terjangan hujan semalam.

Hal tersebut juga menyebabkan putusnya akses jalan dari Kabupaten Tasik ke arah Garut.

Indra mengatakan, pihak BPBD saat ini telah berkoordinasi dengan PUPR untuk menanggulangi
masalah robohnya jembatan tersebut.

"Apakah nantinya akan dibuat jembatan darurat dulu atau seperti apa, pihak PUPR yang lebih
paham," jelasnya.

Saat ini BPBD setempat juga tengah membersihkan material longsoran di sekitar kecamatan
terdampak bekerjasama dengan warga, membantu evakuasi warga korban banjir ke tempat aman,
serta melakukan pengalihan arus lalu lintas bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Dinas
Perhubungan setempat. 

Anda mungkin juga menyukai