JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan frekuensi kejadian
bencana di pekan kedua bulan November ini cenderung menurun jika dibandingkan pada bulan Oktober lalu. Selama sepekan yakni tanggal 7 sampai 13 November, tercatat sebanyak 38 kejadian bencana. “Memang kalau dari sisi kejadian kita bisa lihat mungkin statistiknya jadi dari tanggal 7 sampai 13 November, 1 Minggu kita ada kejadian 38 kali, banjir 21 kali, cuaca ekstrem 9 kali, dan tanah longsor itu 8 kali,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari Youtube BNPB, Selasa (15/11/2022). Aam sapaan akrabnya mengatakan kejadian bencana pada bulan Oktober lalu dalam sepekan bisa tercatat sebanyak 60 sampai 76 kali kejadian. Meski begitu, masih ada korban jiwa akibat kejadian bencana ini. Di mana dari 38 kejadian ada 3 orang meninggal dunia dan 3 orang yang ditanyakan hilang. “3 hilang itu dari tanah longsor yang masih dalam pencarian dan 3.500 rumah terendam, 24.000 mengungsi dan terdampak. Secara frekuensi dan intensitas juga warga terdampak ini juga turun karena di minggu-minggu sebelumnya di rata-rata mingguan di bulan Oktober itu rata-rata warga sekitar kita yang mengungsi dan terdampak itu ada di angka 120 sampai 180.000 per minggu,” ucapnya. Selain itu, Aam juga mengatakan distribusi kejadian banjir selama sepekan terakhir juga berkurang. Meskipun, kata Aam saat ini masih ada 7 daerah yang terdampak banjir dan belum surut. Kebanyakan ada di wilayah Pulau Sumatera. “Nah, dari kejadian ini itu masih ada untuk di Sumatera masih ada 7 daerah yang masih belum surut. Ada Aceh Singkil, Aceh Tengah, kemudian Tapsel Tapanuli Selatan, Kepahiang, Pesawaran dan Bandar Lampung,” ucap dia. “Untuk kejadian-kejadian ini yang cukup signifikan itu ada di Tapanuli Selatan karena ada sekitar 800 jiwa ya yang terdampak dan Aceh Singkil. Nah, ini untuk di juga ada di Pesawaran di Lampung yang masih belum surut karena kita lihat memang penyebab pemicunya memang ada intensitas hujan yang cukup tinggi. Artinya kalau kita melihat di sini, itu lebih dari 200 mm cuma dalam waktu 12 jam,” pungkasnya. (Sumber : Https://nasional.okezone.com) Literasi Membaca Indikator : 1. Peserta didik mampu menemukan informasi tersurat pada teks informasi 2. Peserta didik mampu menyusun simpulan atau membuat koneksi antarbagian pada teks informasi. Literasi Sosial Budaya Indikator : 1. Peserta didik mampu menemukan pengetahuan faktual yang terkait dengan nilai berpartisipasi aktif dalam integrasi nasional dalam konteks religius. 2. Peserta didik mampu menganalisis pengetahuan prosedural yang terkait dengan nilai mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dalam konteks personal. Literasi Sains Indikator : 1. Peserta didik mampu menentukan arah gerakan gempa bumi. 2. Peserta didik mampu menentukan gejala fisik dari penyebab adanya gempa bumi. Literasi Numerasi Indikator : 1.