Anda di halaman 1dari 2

Tanggap Darurat Banjir Jakarta

Salah satu masalah yang setiap tahun selalu ada di Jakarta adalah masalah banjir, sejarah banjir di Jakarta mulai terasa ketika terjadi Banjir besar pada tahun 1997 yang mencapai ratarata tinggi 80 cm, banjir tersebut rupanya bukan hanya menciptakan tragedi nasional tetapi juga menarik perhatian seluruh dunia. Banjir tersebut dilaporkan menggenangi 4 Kelurahan, 745 rumah, serta mengakibatkan 2.640 orang harus mengungsi. Pada Tahun 2002 dan 2007 terjadi penambahan luas genangan banjir dan dampak keuangan yang lebih besar. Banjir besar tahun 2002 dilaporkan menggenangi Jakarta, Tangerang dan Bekasi yang menewaskan 2 orang dan 40.000 orang pengungsi. Banjir parah terakhir yang terjadi di DKI Jakarta adalah tahun 2007. Dimana hampir 60 persen wilayah Jakarta terendam banjir. Pada waktu itu puncak hujan terjadi dari akhir Bulan Januari 2007 sampai dengan awal Februari 2007, intensitas hujan sangat tinggi dan curah hujan mencapai rata-rata 200 mm. Pada waktu itu Banjir Kanal Timur belum selesai karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menghadapi masalah pembebasan lahan. Banjir tahun 2007 menewaskan 57 orang, memaksa 422.300 orang mengungsi dan menyebabkan 1500 rumah rusak atau hanyut terbawa air. Total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, Hal ini menunjukkan bahwa dampak banjir memburuk setiap tahun.. Untuk 2012 nanti, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperkirakan akan terjadi banjir besar lima tahunan yang menyerupai banjir besar tahun 2007 silam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan daftar daerah rawan banjir di Jakarta pada bulan November ini. Sebagian besar daerah di Jakarta

berpotensi rendah pada bulan November ini. Akan tetapi, status tersebut akan meningkat pada dua bulan ke depan atau di bulan Januari 2012. Mengingat besarnya dampak yang dapat ditimbulkan akibat banjir, maka perlu dilakukan suatu upaya kepada masyarakat untuk membiasakan mereka tentang system tanggap darurat banjir sehingga kerugian akibat banjir dapat sedikit ditekan. Sehubungan dengan besarnya dampak yang timbul akibat banjir tersebut, maka timbulah suatu pemikiran untuk melakukan sebuah penelitian dimasyarakat tentang bagaimana gambaran sikap tanggap darurat masyarakat Jakarta dalam menghadapi banjir. Ide penelitian ini dicetuskan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pada akhir tahun ini tepatnya pada bulan Desember 2011 selama sebulan penuh akan melakukan penelitian tersebut di jakarta. Hasil dari penelitian tersebut nantinya akan dikemas dalam bentuk seminar pada bulan januari 2012 nanti, yang rencananya akan dihadiri oleh gubernur DKI Jakarta Bpk. Fauzi Bowo, Dinas Tata Kota Jakarta dan dari Direktorat Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Kami juga mengundang segenap wartawan media masa untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, agar aspirasi masyarakat melalui penelitian ini dapat tersampaikan, dan masalah banjir di Jakarta ini tidak hanya bagaimana membuat Jakarta ini terbebas dari banjir namun juga bagaimana seharusnya banjir itu dihadapi dengan system tanggap darurat yang baik sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar nantinya.

Anda mungkin juga menyukai