Anda di halaman 1dari 5

Teks Eksplanasi Sosial

Tema: Kemiskinan

Pernyataan Umum
Kemiskinan merupakan tingkat ketidakmampuan masyarakat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari. Kebutuhan pokok itu di antaranya sandang, pangan, pendidikan, dan kesehatan.

Masyarakat yang tergolong miskin, lumrahnya tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar. Misalnya,
terkait kebutuhan sandang, tak jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah mereka secara
seadanya. Bahkan, banyak di antaranya yang membangun rumah di atas tanah orang lain, tanah milik
negara, ataupun tempat fasilitas umum.

Sebab Akibat
Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
sulitnya akses terhadap pendidikan, hingga sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Tak hanya itu, kemiskinan dapat menjadi faktor kesenjangan sosial dalam suatu negara. Struktur sosial
dan perilaku menjadi dominasi faktor masalah kemiskinan. Perilaku konsumtif, gengsi, pengeluaran
uang tidak sesuai dengan pemasukan semakin menambah faktor kemiskinan.
Dalam struktur sosial, kemiskinan mengarah pada faktor kurangnya pendidikan. Masyarakat miskin
cenderung tidak menganggap bahwa pendidikan itu penting. Sehingga, mereka pun tidak memiliki
kemampuan yang mumpuni untuk bersaing di dunia pekerjaan.

Oleh karena itu, pemerintah juga telah membuat program untuk meretas kemiskinan. Contohnya yaitu
menaikkan upah minimum kerja, memperluas lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, tempat tinggal
dengan harga terjangkau.

Namun, hal ini harus didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang,
menghindari gengsi, menabung, dan membantu orang di sekitarnya. Kerjasama masyarakat
dan pemerintah sangat menentukan demi mengatasi kemiskinan.

Interpretasi
Kemiskinan pada hakikatnya dapat dihindari dengan melakukan hal-hal yang tidak dapat menimbulkan
kerugian, misalnya tidak hidup dengan berfoya-foya, mengutamakan pendidikan, dan mengetahui
prioritas. Program pemerintah untuk meretas kemiskinan akan berjalan baik jika masyarakat mau ikut
berpartisipasi, karena tanpa dukungan dari masyarakat, program pemerintah hanya akan menjadi
wacana saja.

Teks Eksplanasi Banjir

Tema: Banjir di Jakarta


Pernyataan Umum
Musim hujan 2018-2019 diprediksi masih akan menimbulkan bencana banjir bagi Jakarta, terutama
pada puncak musim hujan yang jatuh pada Februari 2019. Banjir memang sudah lama menjadi
langganan di Jakarta setiap tahunnya, bahkan menjadi satu momok bagi Ibukota Negara.

Tidak tanggung-tanggung, menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC)
Bambang Hidayah menyebutkan, sebanyak 129 kelurahan dari 268 di Jakarta dan Kepulauan Seribu
terancam banjir pada musim hujan 2018/2019. Dapat dikatakan bahwa kelurahan yang rawan banjir itu
mencapai sekitar 48 persen dari total jumlah kelurahan yang ada.

Sebab Akibat
Jumlah 129 kelurahan itu merupakan jumlah diantisipasi akan banjir akibat meluapnya sungai.
Beberapa sungai yang berpotensi membanjiri kelurahan-kelurahan itu yakni Angke, Pesanggrahan,
Krukut, Ciliwung Kelurahan, Kanal Banjir Barat, Ciliwung Lama Kelurahan, Sunter, Cipinang Kelurahan,
dan Cengkareng Drain. Kelurahan-kelurahan yang paling rawan banyak berada di Jakarta Selatan,
disusul Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Bambang mengatakan, kelurahan yang berpotensi banjir itu berada di daerah aliran sungai (DAS) yang
belum dinormalisasi atau dilebarkan dan dibeton. Selain itu, titik banjir dari tahun sebelumnya tak akan
berkurang jauh. Itu terjadi terutama di DAS Ciliwung yang banjirnya cukup parah karena sudah dua
tahun pemerintah tidak melakukan normalisasi di Ciliwung.

Tertundanya normalisasi sungai disebabkan ketidaksiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta
membebaskan bantaran sungai dari okupasi warga. Selama normalisasi tertunda, BBWSCC tetap
berupaya meminimalisasi faktor banjir dengan mengeruk sungai yang sedimentasi atau
pengendapannya tinggi.

Namun, pengerukan tidak seefektif ketika normalisasi dalam mengurangi banjir. Di luar dari 129 titik
rawan banjir akibat luapan sungai, Bambang juga mengingatkan akan potensi genangan di ruas-ruas
jalan dan permukiman akibat buruknya drainase ketika hujan turun.

Interpretasi
Sebenarnya langkah antisipasi banjir telah dilakukan pemerintah selama setahun terakhir. Meski bukan
normalisasi sungai, namun Pemprov DKI tetap berusaha menambah daya tampung sungai dengan
pengerukan dan pembersihan sampah. Namun, karena banyaknya masyarakat yang membandel karena
tetap membuat tempat tinggal di dekat sungai, membuat proses ini berjalan lambat. Padahal, ini
dilakukan supaya Jakarta tidak terus-menerus tergenang banjir tiap tahunnya.

Teks Eksplanasi Gempa Bumi & Tsunami


Tema: Gempa Lombok Berpotensi Tsunami

Pernyataan Umum
Gempa yang terjadi di Lombok pada 2018 merupakan kejadian yang sangat memukul bagi bangsa
Indonesia. Gempa bumi dengan magnitudo 6,4 itu terjadi pada 29 juli 2018. Gempa tersebut pun
merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok 2018.

Kekuatan gempa bumi ini menyebabkan adanya gelombang besar dari laut, yang berpotensi tsunami.
Salah satu karakteristik gempa yang dapat memicu tsunami adalah titik pusat gempa (episenter) yang
berada di bawah laut. Sedangkan, episenter gempa kemarin terletak di darat.

Sebab Akibat
Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa sumber gempa di Lombok bukan satu titik
saja, melainkan bidang patahan lempeng tektonik yang memanjang hingga masuk ke dasar laut, dekat
pantai di Lombok Utara. Oleh karenanya, gempa itu berpotensi memicu tsunami.

Ia juga mengatakan setelah BMKG mengeluarkan peringatan waspada tsunami, terjadi tsunami-tsunami
kecil di empat titik. Secara mekanisme kejadiannya, gempa yang timbul dipicu oleh adanya aktivitas
sesar naik di utara Lombok.
Melihat tanda-tanda ini, Dwikorita mengatakan, BMKG membuat peringatan dini di Desa Carik setinggi
13,5 cm, Desa Badas 10 cm, Desa Lembar 9 cm, dan Benoa (Pukul 19.58 WIB) 2 cm. Kemudian
peringatan dini tersebut diakhiri pukul 20.25 WIB pada malam yang sama.

Selain sejumlah tsunami kecil, lanjut Dwikorita, gempa berkekuatan 7 skala Richter kemarin (5/8)
malam juga menyebabkan terjadinya gempa-gempa susulan. Berdasarkan pantauan BMKG hingga pukul
15.00 WIB tercatat sebanyak 170 gempa bumi susulan. Namun, yang dirasakan oleh masyarakat hanya
sebanyak 13 gempa.

Menurut Dwikorita, gempa bumi susulan merupakan mekanisme alam untuk menghabiskan sisa energi
gempa sebelum batuan atau lempeng bumi kembali ke kondisi stabil. Berdasarkan pantauan BMKG
hingga pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak 176 gempa bumi susulan. Namun, yang dirasakan oleh
masyarakat hanya sebanyak 13 gempa.

Interpretasi
Karena letak Indonesia yang merupakan Pacific Ring of Fire, memang sudah selayaknya sebagai
masyarakat harus selalu berhati-hati dan tetap waspada dengan adanya ancaman bencana alam. Sebab,
bencana itu bisa saja datang tanpa terprediksi.

Upaya pemerintah dalam mendeteksi dini bencana alam memang harus segera diperbaiki, baik sistem
maupun teknologi yang mendukungnya, sehingga dapat mengurangi korban jiwa dalam bencana alam.

Itulah beberapa contoh teks eksplanasi yang dapat kamu pelajari. Bila kamu membutuhkan materi-
materi pelajaran lainnya, pastikan selalu mengikuti artikel-artikel terbaru di Quipper Blog, ya. Pastinya,
Quipper Blog selalu menyajikan artikel-artikel bermanfaat untuk kamu sekalian, Quipperian!

Anda mungkin juga menyukai