DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1
PRODI MANAJEMEN
BAB 1
PENDAHULUAN
daratan oleh air. Perubahan iklim global yang tidak menentu di beberapa
tahun belakangan ini yang di dominasi oleh musim hujan di perkirakan akan
tahun 2020 di Indonesia terjadi sebanyak 726 bencana banjir (Sania, 2020).
yang bervariasi seperti pasir (lumpur), bebatuan dan limbah kayu dengan
ukuran mecapai puluhan meter dan bergerak turun mengikuti gaya gravitasi
dari hulu hingga ke hilir sungai. Ketika bergerak, banjir ini menyerupai beton
2
cair dan cenderung mengalir sepanjang lereng bawah saluran atau lemba-
lembah sungai. Banjir bandang terbentuk ketika material yang tidak lagi
merupakan peristiwa alam yang dapat mengalir ke jarak yang sangat jauh
menyusuri sungai/ lembah dan peristiwa alam ini dapat mencapai kecepatan
yang sangat tinggi hingga mencapai 85 km/ jam.(Utama & Naumar, 2015)
maka dapat di pahami bahwa banjir bandang bisa terjadi akibat ketidak
3
seimbangan statik antara gaya geser yang ditimbulkan oleh aliran lebih besar
ketinggian dan kecepatannya akan selalu bertambah, dan pada tingkat batas
tertentu keadaan menjadi tidak stabil sehingga massa debit air terangkat
dengan cepat. Dengan kecepatan yang tinggi banjir bandang tidak dapat lagi
memperlebar atau bahkan membuat jalur air baru yang di akibatkan kecepatan
mengalirnya air. Massa air yang mengalir pada peristiwa banjir bandang
memiliki kecepatan yang selalu bertambah dan pada tingkat tertentu. Massa
sedimen bisa terangkat dengan cepat oleh karena itu, untuk menyikapi
pembangunan daerah.
suatu peristiwa atau fenomena alam yang bisa terjadi kapan saja secara tiba-
tiba di daerah yang memiliki aliran sungai. Biasanya bencana banjir bandang
banyak terjadi pad musim hunjan, hal ini di karenakan dengan intensitas curah
banjir bandang atau yang lebih di kenal dengan bahasa suku Tae yang ada di
4
Sabbang
5
Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat. pada hari
Senin,13 Juli 2020 di akibatkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi pada
meluapnya air yang ada di sungai Rongkong yang besar di tambah lagi
bencana banjir pada saat itu tidak hanya air sungai melainkan berbagai
campuran pasir, bebatuan, dan batang pohon besar yang ikut terseret hingga
hilir sungai.
bandang yang telah melandah Kabupaten Luwu Utara telah menelan banyak
korban jiwa di dua kecematan yang berbeda sebanyak 12 korban jiwa berasal
dan 2 korban jiwa bersal dari Kecematan Malangke sehingga jumlah korban
jiwa yang meninggal sebanya 38 jiwa ada sebanyak 11 orang yang belum di
sampai saat ini tim SAR masi berupaya melakukan pencarian terhadap korban
hilang dan 58 orang yang luka-luka di antaranya ada yang rawat nginap dan
pertama kalinya melainkan sudah banyak terjadi di beberapa daerah yang ada
di Indonesia, Seperti pada yang terjadi di Kota Bima pada akhir tahun 2016,
banjir yang melanda Kota Bima, hal ini juga di picu oleh curah hujan yang
tinggi sehingga menyebabkan air hujan tidak lagi dapat lagi menampung oleh
6
sungai sehingga mengakibatkan meluapnya air hingga masuk kedalam
7
pemukiman warga. Dampak dari banjir ini mengakibatkan beberapa
mengakibatkan lumpur dan air luap hingga naik ke jalan raya yang merupakan
memberikan
8
pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
rekonstruksi secara adil dan setara. Kemudian pada tanggal 22 oktober 2008
administrasi dan standarisasi organisasi dan tata kerja BPBD. BPBD adalah
lembaga perangkat daerah dan mesti mengikuti tata aturan dari Kementrian
Dalam Negri. Disini perangkat daerah adalah lembaga yang membatu Kepala
Utara. Menimbang bahwa lokasi dan kondisi geografis kabupaten Luwu utara
termaksud daerah yang rawan bencana terutama bencana alam seperti gempa,
lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis dan korban jiwa. Pasal 2
9
dan ilmu pengetahuan teknologi dari beberapa poin tersebut jika di Tarik
yang memadai pada wilayah pasca bencana dan sasaran utama untuk
sosial, budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
Republik, 2011).
memulihkan kembali tatanan social seperti apa yang telah ada sebelumnya,
sehinggah pada output yang timbul pasca bencana menghasilkan nilai positif
11
pada hasil yang positif untuk menjanga hubungan dalam bermsyarakat.
(Lukman, 2018)
pembangunan infrastruktur.
harus melakukan kerja sama dengan pihak swasta selaku investor, menjalin
12
Sebutan lain dari PPP (Public Private Partnership) adalah KPS
Di Indonesia sendiri PPP mulai diadaptasikan sejak tahun 2005, hal yang
dengan pihak swasta, dalam hal ini PT.Tataloga Lesetari sebagai investor
yang bergerak dalam meteral bagunan yang berupa gentel metal dan baja
ringan.
berbagai daerah rawan bancana, diatarannya Kota Palu, Lombok dan Konawe.
13
Dengan kerja sama yang di lakukan suatu langka awal bagi
Utara Merupakan daerah yang rawan akan terjadi berbaagai bencana alam
dengan berbagai data yang sudah terkumpul sampai saat ini mitigasi bencana
lokasi yang aman untuk dijadikan pemukiman yang baru bagi para korban
pemerintah dalam jangka waktu yang sudah di sepakati dan pihak swasta
tetap (HUNTAP) untuk para korban bencana banjir bandang, Maka demikian,
14
1.2 Rumusan Masalah
Utara?
Utara.
1. Manfaat Teoritis
ini berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dari sisi disiplin
yang telah diciptakan oleh pemerintah, selain itu dalam penelitian ini
15
real di lapangan.
16
b. Pengembangan wawasan
Penelitian ini juga sebagai ajang bagi peneliti untuk menambah wawasan,
2. Manfaat Praktis
sehingga hasil dari kerja sama ini di harapkan masyarakat bisa mejalani
Kedua, bagi Akademisi hasil dari penilitian ini juga diharapkan dapat
menjadi salah satu referensi, khusunya bagi para mahasiswa Jurusan Ilmu
konstitutif yang telah disepakati oleh banyak pihak. Berdasarkan pada judul
17
yang diangkat “Kerjasama Pemerintah Dan Privat Sektor Dalam
dapat di ambil dari beberapa konsep yang di gunakan untuk pedoman dalam
pembagian resiko antara pemerintah dan pihak investor atau swasta dalam
bangun berupa fasilitas seperti penyediaan air minum, jalan tol, energi listrik
Negara, 2016), ini merupakan suatu bentuk kerja sama antara pemerintah
tersebut.(Abbas, 2018).
18
Sumber pembiayaan pada kegiatan pemberian fasilitas tempat tinggal
yang layak sebagai mana yang telah termaktud dalam Pancasila sebagai
gunakan.
baik itu sebelum terjadinya bencana, pada saat terjadinya bencana dan setelah
terjadinya suatu bencana (pas bencana) atau setelah terjadinya bencana (pasca
dapat di pahami bahwa pada poin ini merupakan suatu bentuk upaya keaman
menyeluruh.
19
Menjamin terselenggaranya penanggulangan pasca bencana mengara
1) Tanggap darurat.
2) Rehabilitasi.
3) Rekonstruksi
20
1.5.2.1 Bencana Banjir
Peristiwa bencana banjir pada umumnya disebabkan oleh
dari anak sungai atau sungai sehingga tidak mampu lagi menampung
curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan oleh alam yang statis,
sistem sungai yang terbentuk karna proses alam dan aliran air yang di
buat uleh manusia. Seperti kasus banjiir bandang yang terjadi pada
sungai dengan aliran yang begitu deras walaupun tidak begitu dalam
21
kerusakan akan nampak jelas baik itu pada tenaman, perumahan
alam yang telah direlokasi ketempat yang dianggap aman dari bencana dengan
tatanan kehidupan yang baru di masyarakat yang baru juga. Hunian tetap (huntap)
juga memiliki pengartian sebagai tempat tinggal untuk para korban bencana pasca
tinggal dari hunian sementara yang bersifat permanen. Bangunan hunian tetap
berbeda dengan hunian sementara. Hunian tetap ini bangunannya bersifat permanen,
materialnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa huniat tetap (huntap) adalah bagian permukaan
bumi yang dihuni manusia meliputi segala sarana dan prasarana yang menunjang
kehidupannya. Dimana hunian tetap ini memiliki kriteria seperti : rumah tangga atau
keluarga yang telah kehilangan rumah yang rusak akibat bencana alam, rumah warga
yang utuh tetapi berada di kawasan beresiko tinggi terhadap bencana alam, yang
berhak mendapat hunian tetap bantuan dana rumah (BDR) adalah kepala
keluarga yang mempunyai kepemilikan rumah yang sah walaupun memiliki lebih dari
satu rumah, maka hak yang diperoleh hanya satu huniat tetap
22
a. Program kerjasama Pemerintah Dan Privat Sektor Dalam
Utara.
Utara.
Utara.
Luwu Utara.
kelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.
23
diantaranya: analisis wacana, pendekatan partisi patoris, etnografi, studi
1. Jenis Penelitian
Ciri-ciri dari penilitian studi kasus ialah dengan cara mengindentifikasi kasus
nantinya penelitian yang diambil tidak hanya berfokus pada satu sumber.
Studi kasus kualitatif sendiri terdiri dari dua tipe yaitu studi kasus berdasarkan
dari analisis kasus dan studi kasus kualitatif berdasarkan ukuran batas dari
studi kasus.
kasus intrinsic yang berfokus pada studi kasus yang tidak biasa karena dalam
dan spesifik agar nantinya dalam menyeleksi kasus tersebut dapat dipahami
dengan baik dan benar. Pilihan tipe studi kasus intrinsic ini dilakukan agar
24
Dalam Penanggulangan Pasca Bencana Banjir Bandang Di Kabupaten Luwu
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer ini akan digunakan sebagai bukti bahwa penelitian telah
pihak-pihak terkait dari objek penelitian. Adapun data primer yang akan
b. Data Sekunder
pihak kedua yang bisa digunakan sebagai bahan pendukung data primer.
Data yang bisa diperoleh yaitu dalam bentuk data yang sudah dikelola
25
oleh
26
lembaga, instansi atau penelitian terdahulu atau bentuk data yang sudah
jadi yang sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Data sekunder
dari penelitian ini berupa sumber data yang relevan dan sudah ada yaitu
3. Subjek Penelitian
menemui dan wawancara pihak yang mengerti dan faham terkait dengan
27
huni. Adapun Subjek penelitian yang peneliti akan lakukan untuk
Pertanahan.
Pertanahan.
a. Wawancara
bersangkutan untuk
28
mendapatkan informasi yang kejelasannya terjamin, peneliti melakukan
b. Observasi
seacara terstruktur dengan apa yang sudah diamati, kapan dan dimana
Utara.
c. Dokumentasi
29
5. Teknik Analisis Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan bahan-bahan lainnya
topik penelitian.
kategori-kategori, dan tema yang akan ditulis. Data yang diperoleh akan
dipilah untuk memahami lebih isi dari data-data tersebut. Misalnya data
d. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema ini akan ditulis dalam narasi
30
gambaran
31
yang cukup dan peneliti menganalisis data dalam semua sumber misalnya
6. Lokasi Penelitian
TATALOGAM
LESTARI Jl. Veteran Selatan No.145, Maricaya Sel., Kec. Mamajang, Kota
32