Anda di halaman 1dari 2

Dampak Banjir Di Kota Jakarta Bagi Masyarakat Yang Tinggal Di Sekitar Ciliwung

Pada Tahun 2018


LATAR BELAKANG MASALAH
Pada Tanggal 05 Februari 2018 terjadi curah hujan ringan hingga ekstrim di wilayah
Jabodetabek dengan konsentrasi hujan tertinggi di Bogor 169 mm/hari kategori ekstrim
(BMKG,2018). Hal tersebut menyebabkan Bendung Katulampa mengalami kenaikan status siaga
mencapai 130 cm Siaga III (waspada) pada pukul 07:00 WIB dan mengalami kenaikan hingga pukul
08.30 WIB. Tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 240cm siaga I (bencana) selama 4
jam. Imbas akibat Katulampa Siaga I, beberapa kelurahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung
terdampak bencana banjir. Berdasarkan data dari BBWSCC, BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kota
Bogor pada tahun 2018, terdapat empat kelurahan di Provinsi DKI Jakarta dan di Kota Bogor yang
paling parah terdampak banjir, yang terdiri dari dua kelurahan di Provinsi DKI Jakarta yaitu
Kelurahan Balekambang, dan Kelurahan Srengseng Sawah dengan ketinggian banjir mencapai
300cm serta dua kelurahan di Kota Bogor yaitu Kelurahan Tanah Sareal dan Kelurahan
Kedunghalang dengan ketinggian banjir mencapai 150cm.
Di wilayah perkotaan dapat menyebabkan kerugian yang besar, maka pemetaan risiko
bencana banjir sangat diperlukan. Risiko bencana sangat dipengaruhi oleh kerentanan dan
kapasitas dalam menghadapi ancaman yang ada (Perka BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman
Umum Pengkajian Risiko Bencana). Curah hujan tinggi dalam waktu yang pendek, daya dukung
lingkungan yang semakin menurun, kondisi sosial dan ekonomi serta pembangunan infrastruktur,
dari hulu sampai dengan hilir DAS Ciliwung semakin meningkatkan ancaman bencana dan
kerentanan banjir di DAS Ciliwung. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, terdapat
risiko bencana banjir akibat adanya ancaman bencana banjir akibat luapan sungai Ciliwung dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rentan terhadap bencana banjir , hal ini seharusnya dapat
dikurangi dengan meningkatkan kapasitas masyarakat maupun daerah dalam pengurangan risiko
bencana banjir dari segmen tengah DAS Ciliwung sampai dengan hilir. Oleh karena itu diperlukan
kajian pengurangan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung.
Mengingat bencana banjir, terutama di wilayah perkotaan dapat menyebabkan kerugian
yang besar, maka pemetaan risiko bencana banjir sangat diperlukan. Risiko bencana sangat
dipengaruhi oleh kerentanan dan kapasitas dalam menghadapi ancaman yang ada (Perka BNPB
No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana). Curah hujan tinggi dalam
waktu yang pendek, daya dukung lingkungan yang semakin menurun, kondisi sosial dan ekonomi
serta pembangunan infrastruktur, dari hulu sampai dengan hilir DAS Ciliwung semakin
meningkatkan ancaman bencana dan kerentanan banjir di DAS Ciliwung. Berdasarkan latar
belakang yang telah dijelaskan, terdapat risiko bencana banjir akibat adanya ancaman bencana
banjir akibat luapan sungai Ciliwung dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rentan terhadap
bencana banjir. Hal ini seharusnya dapat dikurangi dengan meningkatkan kapasitas masyarakat
maupun daerah dalam pengurangan risiko bencana banjir dari segmen tengah DAS Ciliwung
sampai dengan hilir. Oleh karena itu peneliti membuat judul ‘’Dampak Banjir Di Kota
Jakarta Bagi Masyarakat Yang Tinggal Di Sekitar Ciliwung Pada Tahun 2018’’.
https://www.researchgate.net/publication/
339694271_Kajian_Pengurangan_Risiko_Bencana_Banjir_di_DAS_Ciliwung

Anda mungkin juga menyukai