Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA NY.

DENGAN OSTEOARTHRITIS

OLEH:
SRI RAHAYU
(N202001100)

CI INSTITUSI

(LISNAWATI,S.Kep.,Ns.,M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
Soal Kasus Kelompok 3:

Di desa M terdapat 48 lansia yang menderita osteoarthritis. Hasil pengkajian


ditemukan 20% lansia selalu mengkonsumsi emping, sayuran hijau dan kacang-
kacangan setiap hari. Setap hari Kamis Puskesmas seempat selalu mengadakan
kegiatan Prolanis tetapi lansia hanya sedikit yang hadir untuk memeriksakan
kesehatannya. Hasil wawancara dengan programmer lansia di Puskesmas Desa M
mengatakan bahwa mereka sering memberikan penyuluhan baik di Puskesmas
maupun posyandu lansia.

Buatlah asuhan keperawatan komunitas berdasarkan kasus diatas.

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KLIEN DENGAN OSTEOARTHRITIS

A. Pengkajian

Seorang wanita bernama Sitti Fatmala berusia 58 tahun, suku


Muna,beragama Islam. Ny. Fatmala tidak tamat SMP, pekerjaannya menjaga
warung. Saat ini Ny. Fatmala tinggal bersama anak bungsunya di Kelurahan
Kambu,kecamatan Kambu. Rumah yang ditinggali. Ny. Fatmala adalah milik
sendiri dengan luas 7 m x 9 m jenis permanen, Jenis lantai rumah Ny. Fatmala
adalah tegel/keramik. Dinding rumah terbuat dari tembok dan terdapat ventilasi
serta jendela yang dibuka setiap hari sehingga cahaya matahari masuk kedalam
rumah. Rumah Ny. Fatmala memiliki jamban berjenis leher angsa. Penghasilan
Ny.Fatmala perbulan ± Rp. 2.000.000.

Ny. Fatmala masih aktif dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Ia


memiliki keluhan sering sakit lutut dan pinggang. Keluhan dirasakan sejak 2
tahun yang lalu. Saat keluhan memberat biasanya Ny.Fatmala mengobatinya
dengan mengurut menggunakan minyak urut. Ny. Fatmala mengatakan jarang
memeriksakan diri pada pelayanan kesehatan. Jarak Puskesmas dari rumah Ny.
Fatmala ± 3 km. Saat ini Ny.Fatmala mengatakan sakit pinggang dan lututnya
sehingga ia kesulitan untuk melakukan aktivitasnya. Ny.Fatmala mengatakan
tidak berniat untuk berobat ke Puskesmas karna tidak ada yang mengantarnya. Ia
juga mengatakan selalu mngkonsumsi emping,sayuran bayam dan kacang-
kacangan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny.Fatmala didapatkan TD :
140/90 mmHg, N : 84x/menit, S :36,80C, R: 20x/menit.

 Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 DS : Reaksi factor R dengan Nyeri akut
- Klien mengatakan sakit antibody,factor metabolic,
lutut dan pinggang infeksi dengan
DO : kecenderungan virus
- Klien tampak meringis
saegang pinggangnya Reaksi peradangan
- P : reaksi peradangan
Q : Seperti tertusuk- Nyeri akut
tusuk
R : Lutut dan pinggang
S : 5 (sedang)
T : Hilang timbul
- TTV ;
TD : 140/90mmHg,
N:84x/m, S:36.80C, R:
20x/m

2 DS : Reaksi faktor R dengn Intoleransi aktivitas


- Klien mengatakan antibody, faktor metabolik,
kesulitan melakukan infeksi dengan
aktivitas saat kecendurangan virus
merasakan keluhan
sakit pinggang dan Reaksi peradangan
lutut
DO : Sinovial menebal
- Klien tampak kesulitan Deformitas sendi
melakukan aktivitasnya
- Klien tampak kesulitan Infiltasi kedalam os
berdiri subcondria
- Klien tampak kesulitan
berjalan Habatan nutrisi pada
- TTV ; kartilago & tulang
TD : 140/90mmHg,
N:84x/m, S:36.80C, R: Tendon &ligamen
20x/m
Hilangnya kekuatan otot

Kekakuan sendi

Intoleransi aktivitas
3 DS : Reaksi faktor R dengn Resiko cedera
- Klien mengatakan antibody, faktor metabolik,
sering hampir terjatuh infeksi dengan
saat sakit lutut dan kecendurangan virus
pinggangnya
DO : Reaksi peradangan
- Klien tampak berjalan
seperti orang pincang Sinovial menebal
saat pinggang dan Deformitas sendi
lututnya sakit
- TTV ; Infiltasi kedalam os
TD : 140/90mmHg, subcondria
N:84x/m, S:36.80C, R:
20x/m Hambatan nutrisi pada
kartilago & tulang

Tendon &ligamen

Hilangnya kekuatan otot

Resiko cedera

4 DS : Reaksi faktor R dengn Defisit Pengetahuan


- Klien mengatakan antibody, faktor metabolik,
tidak pernah mengobati infeksi dengan
sakit pinggang dan kecendurangan virus
lututnya ke puskesmas
- Klien mengatakan Reaksi peradangan
mengatasi sakit
pinggang dan lututnya Kekurangan informasi
dengan mengurutnya tentang proses penyakit
dengan menggunakan
minyak urut Defisit pengatahun
DO:
- Klien tampak kurang
mengetahui tentang
penyakitnya
- Klien tampak kurang
terpapar informasi
- TTV ;
TD : 140/90mmHg,
N:84x/m, S:36.80C, R:
20x/m

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai klien
mengatakan sakit pinggang dan lutut dengan skala nyeri 5
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas ditandai klien
mengatakan aktivitasnya terhambat ketika sakit pinggang dan lututnya
3. Resiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan ditandai klien
mengatakan sering hapir terjatuh ketika sakit lutut dan pinggangnya
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
ditandai klien mengatakan mengobati sakit pinggang dan lututnya dengan
mengurut menggunakan minyak urut
C. Intervensi

Diagnosa Standar Keperawatan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


No Keperawata Keperawatan Indonesia (SLKI) (SIKI)
n
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi lokasi,
dengan agen diharapkan masalah nyeri akut karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensita
cedera teratasi dengan kriteria hasil : s nyeri
biologis Tingkat Nyeri (L.08066) - Identifikasi skala nyeri
ditandai klien - Identifikasi respon nyeri non verbal
mengatakan - Identifikasi factor yang memperberat dan
1 Indikato Meningka
sakit Menurun memperingan nyeri
r
pinggang dan t - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualias hidup
Keluhan
lutut dengan 1 5 - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
nyeri
skala nyeri 5 mengurangi rasa nyeri (mis. Kmpres air hangat
Meringis 1 5
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas (I.05186)
aktivitas keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi defisit tingkat aktivitas
berhubungan diharapkan masalah intoleransi - Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
dengan aktivitas teratasi dengan kriteria aktivitas
imobilitas hasil : - Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan defisit
ditandai klien yag dialami
mengatakanIndikator - Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
Kekuatan tubuh bagian
aktivitasnya 1 5 - Libatkan keluarga dalam aktivitas
atas
2 terhambat - Berikan penguatan positif atas partisipasi dalam
Kekuatan tubuh bagian
ketika sakit 1 5 aktivitas
bawah
pinggang Perasaan
dan - Jelaskan metode aktivitas yang dipilih
lemah 1 5
lututnya - Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
Toleransi aktivitas (L.05047)

Keterangan :
1 : menurun
5 : meningkat
Resiko cedera Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Cedera (I.14537)
berhubungan keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
dengan diharapkan masalah resiko cedera menyebabkan cedera
hilangnya teratasi dengan kriteria hasil : - Sediakan pencahayaan yang memadai
kekuatan - Gunakan alas kaki jika beresiko mengalami
Indikator
ditandai klien cedera
Toleransi akivitas 1 5
mengatakan - Pastikan barang-barang pribadi mudah
3 Kejadian cedera 1 5
sering hampir dijangkau
Eksperesi wajah kesakitan 1 5
terjatuh ketika - Pertahankan posisi tempat tidur di posisi
Tingkat cedera (L.14136)
sakit lutut dan terendah
pinggangnya - Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke
Keterangan :
pasien dan keluarga
1 : menurun
- Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan
5 : meningkat
duduk selama beberapa menit berdiri
Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan (I.12383)
pengetahuan keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan diharapkan masalah defisit menerima informasi
dengan pengetahuan teratasi dengan - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
kurangnya kriteria hasil : meningkatkan dan menurunkan motivasi
terpapar Tingkat pengetahuan (L.12111) perilaku hidup bersih dan sehat
informasi - Sediakan materi dan media pendidikan
Indikator
ditandai klien kesehatan
Kemampuan menjelaskan
mengatakan - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
4 pengetahuan tentang suatu 1 5
mengobati kesepakatan
topik
sakit - Berikan kesempatann untuk bertanya
Persepsi yang keliru
pinggang dan 1 5 - Anjurkan menghilangkan bahaya lingkungan
terhadap masalah
lututnya - Anjurkan menyediakan alat bantu(mis.
Keterangan :
dengan Pegangan tangan,keset anti slip)
1 : menurun
mengurut - Anjurkan anjurkan menggunakan alat
5 : meningkat
menggunakan pelindung
minyak urut

D. Implementasi
Diagnose
No Implementasi Evaluasi
keperawatan
Nyeri akut - Mengidentifikasi lokasi, S:
berhubungan karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas Klien mengatakan nyeri pada lutut dan
dengan agen nyeri
pinggangnya
cedera - Mengidentifikasi skala nyeri
biologis - Mengidentifikasi respon nyeri non verbal O:
ditandai klien - Mengidentifikasi factor yang memperberat dan Klien tampak meringis memegang
mengatakan memperingan nyeri
pinggangnya
sakit - Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualias
pinggang dan hidup P : infeksi peradangan
lutut dengan - Memberikan teknik nonfarmakologis untuk Q : seperti ditusuk-tusuk
skala nyeri 5 mengurangi rasa nyeri (mis. Kmpres air hangat
1 R : pinggang dan lutut
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam S : 4 (sedang)
untuk mengurangi rasa nyeri T :hilang timbul
TTV ; TD : 130/80 mmHg
S : 36,50C
N : 86x/m
R : 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Intoleransi - Mengidentifikasi defisit tingkat aktivitas S:
aktivitas - Mengidentifikasi kemampuan berpartisipasi Klien mengatakan aktivitasnya terhambat
berhubungan dalam aktivitas
saat nyeri pinggang dan sakit lutut
dengan - Memfasilitasi focus pada kemampuan, bukan
imobilitas defisit yag dialami O:
ditandai klien - Mengkoordinasikan pemilihan aktivitas sesuai Klien tampak kesusahan melakukan
mengatakan usia
aktivitas dengan pinggang dan lututnya
aktivitasnya - Melibatkan keluarga dalam aktivitas
2 terhambat - Memberikan penguatan positif atas partisipasi yang sakit
ketika sakit dalam aktivitas TTV ; TD : 130/80 mmHg
pinggang dan - Menjelaskan metode aktivitas yang dipilih
S : 36,50C
lututnya - Mengajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih N : 86x/m
R : 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Resiko - Mengidentifikasi area lingkungan yang S:
cedera berpotensi menyebabkan cedera Klien mengatakan sering merasa hampir
berhubungan - Menyediakan pencahayaan yang memadai
terjatuh saat sakit pinggang dan lututnya
dengan - Menggunakan alas kaki jika beresiko mengalami
hilangnya cedera O:
kekuatan - Memastikan barang-barang pribadi mudah Klien Nampak berjalan seperti orang
ditandai klien dijangkau
pincang
3 mengatakan - Mempertahankan posisi tempat tidur di posisi
sering hampir terendah TTV ; TD : 130/80 mmHg
terjatuh - Menjelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh S : 36,50C
ketika sakit ke pasien dan keluarga
N : 86x/m
lutut dan - Menganjurkan berganti posisi secara perlahan
pinggangnya dan duduk selama beberapa menit berdiri R : 20x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Defisit - Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S:
pengetahuan menerima informasi Klien mengatakan akan berobat ke
berhubungan - Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
puskesmas ketika mengalami keluhan
dengan meningkatkan dan menurunkan motivasi
kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat sakit pinggang dan lututnya
terpapar - Menyediakan materi dan media pendidikan O:
informasi kesehatan
Klien nampak mulai memahami tentang
ditandai klien - Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
mengatakan kesepakatan penyakitnya
4 mengobati - Memberikan kesempatann untuk bertanya TTV ; TD : 130/80 mmHg
sakit - Menganjurkan menghilangkan bahaya
S : 36,50C
pinggang dan lingkungan
lututnya - Menganjurkan menyediakan alat bantu(mis. N : 86x/m
dengan Pegangan tangan,keset anti slip) R : 20x/m
mengurut - Menganjurkan anjurkan menggunakan alat A : Masalah belum teratasi
menggunaka pelindung
n minyak P : Lanjutkan intervensi
urut

Anda mungkin juga menyukai