Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telepon : Kel. Abeli Kota Kendari
3. Pekerjaan kepala keluarga : Supir Mobil Truk
4. Pendidikan kepala keluarga : SMP
5. Komposisi keluarga : 5 orang (1 suami, 1 istri, 3 anak)
UMUR
JENIS KELAMIN

PEDIDIKAN

KET
NAMA ANGGTOTA KELUARGA

IMUNISASI
B DPT CAM HEPATITIS
N C POLIO PAK
DGN KKHUB

O G
I II III I II III IV I II III

1 Ny. A P ISTRI 27 S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
M
A
2 An. M L ANAK 1 7 S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D
3 An. M P ANAK 2 3 - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. An. A L ANAK 3 7 - √ √ √
Bln
6. Genogram

Tn. S Ny.A
(35 th) (27 th)

An.M An. M An. A


(7 th) (3 th) (7 bln)

Ket:
: meninggal: serumah
: perempuan: garis keturunan
: Laki-laki: menikah

7. Tipe keluarga : Tipe keluarga pada keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan tiga orang anaknya.
8. Suku bangsa: Tolaki & Muna
9. Agama : Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Total pendapatan keluarga perbulan : ± 1.000.000/2.000.000
11. Aktifitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn.A mengatakan penggunaan waktu senggang
digunakan untuk nonton TV bersama keluarga
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Pada saat pengkajian keluarga Tn.S mempunyai 2 orang anak laki-laki yang berusia 7 th
dan 7 bulan, serta 1 anak perempuan yang berusia 3 th. Tahap perkembangan keluarga
Tn.A saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
(Tahap IV)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memenuhi kebutuhan
kesehatan fisik anggota keluarga, karena anggota keluarga seperti Ny. A mempunyai
penyakit asma.
3. Riwayat keluarga inti :
a. Tn. S : Keluarga mengatakan bahwa Tn.S tidak pernah menderita sakit yang
parah sejak dari masa mudahnya. Pemeriksaan fisik TD : 130/80 mmHg,
N : 80 x/m, RR : 22 x/m, S : 36ºC
b. Ny. A : Keluarga mengatakan bahwa Ny. A menderita Asma Bronkial sejak
± 3 th yang lalu setelah melahirkan anak kedua. Ny.A pernah dirawat
di RS dengan keluhan sesak nafas. Pada saat pengkajian TD : 120/90
mmHg, N : 80 x/m, RR : 26 x/m, S : 36ºC. Klien mengeluh sesak nafas,
cepat lelah dan cemas dengan kondisinya saat ini sedangkan anaknya
masih bayi.
c. An. M : Keluarga mengatakan bahwa An. M tidak pernah menderita sakit
yang parah. Pemeriksaan fisik N : 88 x/m, RR : 20 x/m, S : 36,5 ºC
d. An. M : Keluarga mengatakan bahwa An. M tidak pernah menderita sakit
yang parah. Pemeriksaan fisik N : 96 x/m, RR : 22 x/m, S : 36ºC
e. An. A : Keluarga mengatakan bahwa An. M tidak pernah menderita sakit
yang parah. Pemeriksaan fisik N : 80 x/m, RR : 20 x/m, S : 37 ºC
4. Riwayat keluarga sebelumnya : Pada keluarga Tn.S, ada yang menderita penyakit Asma
bronkial, yaitu Ny. A sendiri. Penyakit tersebut diderita sejak ± 3 th yang lalu setelah
melahirkan anak kedua.
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Jenis rumah : non-permanen
b. Luas bangunan : 6 x 9 m2
c. Status rumah : Milik pribadi
d. Atap rumah : Sirap/atap
e. Ventilasi rumah : Ada
f. Penerangan : Listrik
g. Lantai : Plester
2. Denah rumah

Ket :
D K.M
K : Kamar

D : Dapur
9m
R.K : Ruang keluarga
R.K & K R.T
R.T : Ruang Tamu

: Pintu
6m
: Sumur
3. Karateristik tetangga dan komunitas RW : Tetangga klien yang ada disekitar rumah klien
mayoritas masih ada hubungan keluarga dengan klien, adapun hubungan tetangga dengan
klien sangat baik, mereka satu sama lain saling membantu, menolong dan saling gotong
royong.
4. Mobilitas geografis Keluarga : Sejak Tn. S menikah dengan Ny. A, Keluarga Tn. S
tinggal di kelurahan Rahandouna, RW 1, RT 2 bersama dengan ketiga anaknya yaitu An.
M, An. M, dan An.A. dan belum pernah pindah rumah.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Setiap hari, baik siang, sore
maupun malam klien dan keluarga selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga
juga berinteraksi baik dengan masyarakat.
6. Sistem pendukung keluarga : Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat kecuali Ny.A.
Antara anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Terdapat fasilitas kesehatan
yang dapat dijangkau dengan mudah yaitu pustu/bidan dan puskesmas. Keluarga juga
memiliki sarana yang mendukung kesehatan keluarga (ventilasi dan air bersih)
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga : Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan
dengan masyarakat adalah bahasa indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering
mulai sore hari setelah Tn.S pulang kerja. dan malam hari saat menonton TV bersama.
2. Struktur kekuatan keluarga : Keluarga Tn.S memberi contoh yang baik untuk anaknya.
Kekuatan keluarga berada pada Tn.S. Jika ada masalah dalam keluarga, Tn.S selalu
menyelesaikannya sendiri dengan Ny. A
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Tn. S :
1) Formal : Menjadi anggota masyarakat dan perkumpulan baapak-bapak
dilingkungan tempat tinggalnya
2) Informal : Menjadi kepala keluarga, ayah, suami, mencari nafkah,
pengambilan keputusan dan mendidik anak-anak
b. Ny. A :
1) Formal : Menjadi anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu
dilingkungan tempat tinggalnya
2) Informal : Mnjadi ibu rumah tangga, istri, membantu suami menambah
pendapatan keluarga, mengurus/mendidik anak-anak, ikut
serta suami dalam pengambilan keputusan.
c. An. M
1) Informal : Pelajar SD kelas I, bermain
d. An. M
1) Informal : Bermain
e. An. A
1) Informal : Belum ada
4. Nilai dan norma keluarga : Tidak ada nilai/norma tertentu yang dianut oleh keluarga yang
bertentangan dengan kesehatan
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Kehidupan keluarga Tn. S nampak rukun dan harmonis, saling menghormati dan
menghargai satu sama lain
2. Fungsi social
a. Kerukunan dan hubungan dalam keluarga : kerukunan dan hubungan dalam keluarga
Tn. S nampak rukun terbukti dengan saling menghormati dan menghargai satu sama
lain
b. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Interaksi keluarga Tn.S terjalin baik,
masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika / sopan
santun dalam berperilaku.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn.S sendiri sebagai
kepada keluarga, tetapi Ny. A juga sering ikut serta dalam pengambilan keputusan.
d. Kegiatan keluarga waktu senggang : menonton TV dan berbincang-bincang dengan
anggota keluarga atau masyarakat desa.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga Tn.S selalu mengikuti kegiatan kelurahan
yang diadakan oleh masyarakat setempat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan : pengetahuan keluarga tentang sehat sakit baik, dan
keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan (pustu/bidan dan puskesmas) dan
jika ada keluarga yang sakit keluarga Tn.S langsung membawanya ke pustu, bidan
ataupun puskesmas
b. Mengambil keputusan : keluarga Tn.S dalm pengambilan keputusan tindakan
kesehatan sudah mampu dan tepat dikarenakan jika ada keluarga yang sakit langsung
di bawah ke pustu, bidan ataupun puskesmas.
c. Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit : keluarga Tn.S mampu
merawat keluarga yang sakit seperti gejala demam dengan menggunakan kompres air
hangat tetapi jika penyakitnya sudah parah keluarga Tn.S sudah tidak mampu lagi.
Keluarga Tn.S nampak bingung jika anggota keluarganya ada yang menderita
penyakit parah.
d. Memodifikasi dan memelihara lingkungan : keluarga Tn.S menyadari bahwa dengan
menciptakan lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai penyakit.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan : keluarga Tn.S sudah dapat menggunakan fasilitas
kesehatan dengan baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke
pustu, bidan, puskesmas maupun rumah sakit.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : 4
b. Akseptop yang digunakan pil sejak ± 3 th yang lalu
5. Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan : Tn. S bekerja sebagai supir truk. Tiap hari Tn.S
bekerja dari pagi sampai sore. Penghasilan Tn.S ± 1.000.000-2.000.000/bulan. Tn.S
bersama istrinya Ny.A bersama-sama membiayai kebutuhan sandang pangan keluarga
b. Pemanfaatan sumber dimasyarakat : tidak ada
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang : Stressor jangka pendek yaitu keluarga Tn.S
mengatakan saat ini terdapat perubahan dalam kesehatan seperti Ny.A sering merasakan
sesak pada dadanya, susah untuk beristirahat dan mudah lelah sedangkan anaknya masih
bayi dan itu merupakan masalah penyakit. Adapun Stressor jangka panjang tidak ada.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : Keluarga Tn.S mengatakan jika
ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan dengan Ny.A
3. Strategi koping yang digunakan : Diskusi dan komunikasi antar anggota keluarga adalah
cara yang digunakan oleh keluarga Tn.S dalam menghadapi stress
4. Strategi adaptasi disfungsional : Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara
keluarga mengatasi masalah secara maladaptive
G. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi dan dapat memberikan solusi yang tepat terhadap
masalah kesehatan, dan jasa dengan adanya kunjungan rumah tersebut keluarga berharap
dapat menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN
MASALAH UTAMA ASMA BRONKIAL PADA NY. A
DI KEL ABELI KOTA KENDARI

Dosen :Lisnawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh:

Nama :Irawati
Nim :N202001039
Kelas :Aliyah I kota kendari

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021

Anda mungkin juga menyukai