KADAR AIR
DISUSUN OLEH:
Athiyya Arryani (P07231120008)
Dhea Auliyah Ramadiani (P07231120014)
Nadia Paulina S. (P07231120029)
Ni Ketut Ayu Pramesti (P07231120032)
Nur Lita Sari (P07231120036)
Situmorang Tessalonika Graciela (P07231120044)
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Laporan Praktikum Kimia Pangan Kadar Air” dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk-Nya sehingga dapat
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Penulis juga sadar bahwa pada laporan praktikum ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan. Oleh sebab itu, kami menanti kritik dan saran untuk kemudian
dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab penulis pun
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif.
Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pihak terutama
bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1
C. Manfaat………………………………………………………..
.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 3
BAB III METODE PRAKTIKUM............................................................. 4
A. Waktu dan Tempat.................................................................... 4
B. Alat dan Bahan.......................................................................... 4
C. Prosedur Kerja........................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 5
A. Hasil Praktikum......................................................................... 5
B. Pembahasan............................................................................... 6
BAB V PENUTUP...................................................................................... 7
A. Kesimpulan................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia
dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga
merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan
dalam bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung,
serta biji-bijian, terkandung air dalam jumlah tertentu.
Kandungan air dari suatu bahan pangan perlu diketahui terutama untuk
menentukan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Jumlah kadar air
yang terdapat dalam suatu bahan pangan sangat berpengaruh atas segala
susunan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Kalau kita ingin
menentukan kadar vitamin dari suatu bahan pangan misalnya, maka akan
sukar untuk menentukan berapa persentasenya dalam bahan tersebut bila
kandungan airnya tidak diketahui. Dengan diketahuinya kandungan air,
maka dapat diketahui berat kering dari bahan tersebut yang biasanya konstan
Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda,
baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Air berperan sebagai
pembawa zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme, sebagai media reaksi
yang menstabilkan pembentukan biopolimer dan sebagainya
Kandungan air dapat ditetapkan dengan cara fisik dan cara kimia. Air
dalam pangan terdapat beberapa bentuk. Air yang dapat dibebaskan dengan
cara pengeringan merupakan air bebas, yaitu air yang tidak terikat dalam sel
atau dalam bentuk air kristal. Air yang mudah diuapkan ini termasuk air tipe
III dan IV dalam derajat keterikatan air
Kandungan air sangat mempengaruhi kualitas penyimpanan bahan pangan
dalam hal keawetannya. Oleh karena itu, kadar air dalam pangan sangat
penting untuk dianalisis.
1
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa mampu mengetahui metode
untuk menentukan kadar air
Tujuan Khusus
Menentukan kadar air dalam bahan pangan (beras) dengan menggunakan
metode oven vakum.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Varietas padi sawah yang sering dibudidayakan salah satunya adalah varietas
IR64. Varietas ini memiliki tinggi batang 85 cm, anakan produktif banyak
dengan bobot 1000 butir 27 g (Djunainah dkk., 1993). Varietas IR64 sangat
digemari oleh para petani dan konsumen karena rasa nasi enak, umur genjah
(110–125 hari), dan potensi hasil yang tinggi yaitu mencapai 5 ton/ha. Varietas
IR64 merupakan salah satu varietas padi sawah yang hemat dalam mengkonsumsi
air.
3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4
BAB IV
A. Hasil Praktikum
Rumus :
Diketahui :
W1A = 15,2358 gram, W1B = 15,3891 gram.
W2A =, W2B =
= gram = gram
W3A = 27,04 gram, W3B = 26,37 gram.
Rata-rata W1 =
Rata-rata W2 =
Rata-rata W3 =
Maka,
Rata rataW 2 − Rata rataW 3
Jumlah Air (g/100 g) = x
Rata rataW 2 − Rata rataW 1
100
5
Total Padatan (%) = 100 - % jumlah air ( w/w1)
Ket. W2 : Berat cawan + Sampel sebelum pengeringan (%)
W2 - W1 : berat sampel (gr)
B. Pembahasan:
Pada praktikum kali ini,kami menggunakan beras untuk mengidentifikasi
kadar air di dalam beras terusebut. Kadar air merupakan jumlah kandungan
6
air di dalam butir beras yang di nyatakan dalam suatu persen dari berat beras
yang mengandung air tersebut ( berat basah ). kadar air pada beras
merupakan faktor mutu utama karena menentukan masa simpan beras.
Kadar air penting dalam standar beras karena menentukan kondisi kritis
dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan merusak beras. Dalam SNI
Beras, kadar air harus < 14% untuk mutu premium, medium 1 dan 2,
sedangkan medium 3 dipersyaratkan < 15%. Kadar air diukur dengan meng-
gunakan “air oven method”. Bila % kadar air beras tidak memenuhi
persyaratan SNI maka kemungkinan perbaikan dapat dilakukan di tahapan
pemanenan, pengeringan dan/atau penyimpanan gabah/beras. Pada
praktikum kali ini kami menggunakan metode pengeringan menggunakan
oven biasa. Yang dimana telah melalui 5 proses. proses pertama, cawan +
tutup terlebih dahulu di keringkan di dalam oven dengan suhu sekitar 100 -
105 C selama 1 jam ( W1). Kemudian sampel beras di tumbuk
menggunakan martar dan alu sampai berbentuk bubuk. Setelah itu cawan
di dinginkan di desikator sekitar 30 menit, sampel di timbang seberat 3-4
gram ( W2). lalu di masukkan ke dalam cawan kemudian di oven dalam
suhu 100 - 105 C. setelah itu didinginkan selama 30 menit ( W3). hasil
yang di dapatkan berbeda dengan kelompok yang lainnya, pada kelompok 2
kadar air yang di peroleh sebesar 10,96 % sedangkan pada kelompok 3 hasil
yang di peroleh sebesar 4, 897 % .
7
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kadar air merupakan jumlah kandungan air di dalam butir beras yang di
nyatakan dalam suatu persen dari berat beras yang mengandung air
tersebut ( berat basah ). kadar air pada beras merupakan faktor mutu utama
karena menentukan masa simpan beras. Kadar air penting dalam standar
beras karena menentukan kondisi kritis dimana mikroorganisme dapat
tumbuh dan merusak beras. Dalam SNI Beras, kadar air harus < 14%
untuk mutu premium, medium 1 dan 2, sedangkan medium 3
dipersyaratkan < 15%. Kadar air diukur dengan meng-gunakan “air oven
method”. Bila % kadar air beras tidak memenuhi persyaratan SNI maka
kemungkinan perbaikan dapat dilakukan di tahapan pemanenan,
pengeringan dan/atau penyimpanan gabah/beras.
5.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
Gambar 1
10