Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PHBS DI RUMAH TANGGA

Di Susun oleh:

NUR ASYIAH MUSRAH 14420192089


NADILA HAFAZI ALAKITIRI 14420192090
RISKA ANWAR 14420192191
YENI FATMAWATI 14420192105
MAHANI DARMA SOLISA 14420192082
FIRMAN 14420192101
DWI WAHYU KUNCORO 14420192113
ANDI ASMA 14420192094
SRY HARDIYANTI ILHAM 14420192096
KARMILA SAFITRI SUNETH 14420192097
SRI MARIYANTI 14420192098
RISKA TULKHAERAH 14420192099

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Sub pokok bahasan : Edukasi dan Penerawatan PHBS di Rumah Tangga
Sasaran : Masyarakat RW 4
Hari /Tanggal :
Waktu : 09.00-10.00 (Disesuaikan)
Tempat : Karuwisi Utara RW 4

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di RW 4
diharapkan mampu menerapkan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Rumah Tangga.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan tentang PHBS di Rumah Tangga pada
masyarakat di RW 4 diharapkan masyarakat RW 4 mampu
1. Menyebutkan pengertian PHBS
2. Menyebutkan sepuluh indikator PHBS di Rumah Tangga

C. Materi
(Terlampir)

D. Metode
1 Ceramah
2 Diskusi
3 Tanya jawab
E. Media
Leaflet

F. Setting Tempat
Panitia

Peserta

G.

Pengorganisasian
Moderator : Riska Anwar

Penyaji : Firman

Observer : Nadila Hafazi Alkatiri

Fasilitator : - Andi Asma

- Sri Mariyanti

- Yeni Fatmawati

- Mahani Darma Solissa

- Nur Asyiah Musrah

- Karmila Safitri Suneth

- Riska Tulkhaerah

- Dwi Wahyudi Kuncoro

- Sri Hidayanti Ilham


H. Kegiatan Penyuluhan

No. Uraian Kegiatan Metode Media Waktu


1. Pendahuluan : Ceramah Lisan 5 Menit
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu

2 Pelaksanaan : - Cerama - leaflet 20 menit


a. Menjelaskan pengertian PHBS di - Diskusi
Rumah Tangga - Tanya
b. Menjelaskan 10 indikator PHBS di jawab
Rumah Tangga yang terdiri dari:
1. Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan.
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita secara
berkala
4. Cuci tangan dengan sabun dan air
bersih
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jambang sehat
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Komsumsi buah dan sayur
9. Melakukan aktivitas fisik setiap
hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

3. Penutup Ceramah Lisan 5 menit


a. Memberikan kesempatan pada
peserta untu bertanya
b. Menyampaikan kesimpulan materi
c. Memberi evaluasi secara lisan
d. Memberi salam

I. Evaluasi (Terlampir)
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran 90% memperhatikan dan mendengarkan selama
penkes berlangsung
b. Sasaran 90% aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran 90% memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran 90% tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
3. Evaluasi hasil
a. Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran
mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c. Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan

karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu

menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam

aktivitas masyarakat. 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya

untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui

individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi

sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat

dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta

meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. 

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak

mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu

meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan

sehat.
B. Manfaat

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga

sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah

tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan

kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu

meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah

tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola

hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

C. INDIKATOR

Indikator PHBS dalam Rumah Tangga.

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan

baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam

penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut

dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan

ibu dan bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif

Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6

bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga. ASI adalah makanan

alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup dan sesuai

untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dn berkembang dengan baik.

Air susu ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan


(kolostrum) sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan

terhadappenyakit. Manfaat memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin

hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan

setelah persalinan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda

kelahiran berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih

praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala

Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan

bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan

hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan

anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur

juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan

diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit

berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman. Untuk mencegah

penularan penyakit seperti diare, kolera, dysentri, kecacingan, penyakit

kulit, infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan

lainnya.

5. Menggunakan air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup

sehat. dan memenuhi syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan

tidak berwarna. Manfaat menggunakan air bersih diantaranya agar kita


terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,

kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan

menggunakan air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan

dirinya.

6. Menggunakan jamban sehat

Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan

dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat menggunakan jamban

cemplung atau jemban plengsengan. Tujuannya dimaksudkan agar tidak

mengundang datangnya lalat atau serangga lain yang dapat menjadi

penular penyakit.

7. Memberantas jentik nyamuk

Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus

siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan

berbagai penyakit. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan

kegiatan pemberantasan telur, jentik, kepompong nyamuk penular

penyakit seperti demam berdarah dengue, chikungunya, malaria, filariasis

(kaki gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan

dengan cara 3M plus yaitu menguras bak air, menutup tempat

penampungan air dan mengubur benda yang berpotensi menjadi sarang

nyamuk plus menghindari gigitan nyamuk.

8. Konsumsi buah dan sayur

Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral


serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

Sederhana, murah dan banyak manfaatnya. Biasakan anggota keluarga

mengkonsumsi minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya

setiap hari, tidak harus mahal, yang penting memiliki kecukupan gizi.

Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang

berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk,

kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. Begitu pula dengan

buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah,

kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak

mengandung vitamin dan mineral serta seratnya

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas

bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga. Minimal 30 menit

setiap hari. lakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan

pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,

mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar

sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa

kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman,

mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan

membawa belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu

push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga,

fitness, angkat beban/berat. Intinya olahraga itu tidak harus mahal.


10. Tidak merokok di dalam rumah

Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan

masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya

tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari

berbagai masalah kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

KEMENKES. (2016, Januari 01). PHBS. Retrieved Desember 8, 2020, from


Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat: https://promkes.kemkes.go.id/phbs

Anda mungkin juga menyukai