Anda di halaman 1dari 40

MODUL GETARAN, GELOMBANG,

DAN BUNYI UNTUK SMP


KELAS VIII

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


SIGIT RAHMAN SUGANDI
PPG IPA
20323299472
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii
DESKRIPSI SINGKAT.............................................................................................................iii
PETUNJUK BELAJAR ............................................................................................................iii
KI DAN KD ................................................................................................................................iv
TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................................iv
PETA KONSEP .........................................................................................................................v
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI ............................................................................1
A. KONSEP GETARAN ....................................................................................................1
FREKUENSI....................................................................................................................3
PERIODE .........................................................................................................................3
AMPLITUDO ..................................................................................................................3
GEJALA GETARAN ......................................................................................................4
B. KONSEP GELOMBANG ...............................................................................................8
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK .......................................................................8
GELOMBANG MEKANIK ............................................................................................9
1. GELOMBANG TRANSVERSAL ............................................................................9
2. GELOMBANG LONGITUDINAL ...........................................................................10
KARAKTERISTIK GELOMBANG ...............................................................................10
1. PEROIDE ...................................................................................................................11
2. FREKUENSI..............................................................................................................11
3. PANJANG GELOMBANG .......................................................................................11
4. CEPAT RAMBAT GELOMBANG ..........................................................................12
5. SIFAT GELOMBANG ..............................................................................................16
C. BUNYI ............................................................................................................................17
JANGKAUAN FREKUENSI ..........................................................................................17
1. INFRASONIK ...........................................................................................................17
2. AUDIOSONIK ..........................................................................................................17
3. ULTRASONIK ..........................................................................................................17
KARAKTERISTIK BUNYI ............................................................................................19
1. WARNA BUNYI .......................................................................................................20
2. TINGGI BUNYI ........................................................................................................20
3. KUAT BUNYI ...........................................................................................................21
4. NADA, DESAH, DENTUM......................................................................................21
D. SISTEM PENDENGARAN PADA MANUSIA .............................................................22
E. SISTEM SONAR PADA HEWAN .................................................................................23
RANGKUMAN ..........................................................................................................................29
UJI KOMPETENSI ...................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................31

[Date] i
MODUL GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
UNTUK SMP

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan segala rahmat dan
karunianya modul ini dapat disusun dengan baik. Pembaca yang budiman,
modul ini disusun selain untuk pemenuhan tugas Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Dalam Jabatan 2021, juga sebagai pengembangan penulis untuk
mengaktualisasikan diri dalam memperkuat materi pembelajaran yang akan
digunakan di kelas bersama dengan peserta didik.

Modul ini disusun sedemikian rupa agar pembaca atau peserta didik
dapat memahami, mengerti, dan mengalami proses pembelajaran dengan lebih
mudah dan bermakna. Beberapa bagian dalam modul ini juga
menggunakan format yang biasa digunakan di sekolah luar negeri, yang lebih
menekankan pada proses pencarian pengetahuan secara mandiri, keterlibatan
sosial media, penggunaan perangkat gawai elektronik, dan penelusuran di
beberapa platform yang biasa peserta didik gunakan.

Proses penyusunan modul ini didukung oleh banyak pihak. Ucapan


terimakasih penulis tujukan pada beberapa pihak, diantaranya adalah:

1. Pihak penyelenggara PPG IPA dalam hal ini Universitas Negeri


Yogyakarta (UNY) yang memberikan kesempatan untuk belajar lebih dalam
lagi sebagai guru IPA yang professional.

2. Rekan-rekan seperjuangan PPG IPA yang konsisten saling


menyemangati, saling bantu, dan saling mengingatkan, kalian luar biasa

3. Kepala SMP Negeri 1 Haurgeulis yang memberikan izin penulis untuk


mengikuti PPG di saat kegiatan sekolah yang banyak sekali

Penulis menyadari modul ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik
pembaca sangat dibutuhkan demi perbaikan dalam materi modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat untuk pembaca sekalian.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Indramayu, Juli 2021


Penulis,

SIGIT RAHMAN SUGANDI, S.Pd

[Date] ii
Deskripsi Singkat

Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik barik dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh dengan pencapaiannya menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) dengan didukung berbagai media yang tepat terkait
alat penunjang pembelajaran untuk mendukung pencapaian kompetensi peserta didik.
Modul ini juga dirancang untuk memfasilitasi peserta didik dalam mempelajari materi
Getaran, gelombang, dan bunyi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari secara
mandiri dengan tetap mengimplementasikan kurikulum 2013. Dimana materi ini akan
membahas tentang konsep Getaran, gelombang, bunyi serta penerapannya dalam sistem
pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan

Petunjuk Belajar
Sebelum menggunakan modul, kamu perlu membaca bagian ini, mengapa
diperlukan? Ibaratnya kamu sedang membeli barang yang kamu belum pernah
mencobanya tentunya kamu membutuhkan buku petunjuk bagaimana cara
menggunakan barang tersebut, sehingga dapat menggunakan barang tersebut dengan
manfaat yang maksimal.

Sama halnya dengan modul ini tentu merupakan tindakan yang tepat jika
kamu ingin benar-benar memperhatikan dan memahami bagian petunjuk
penggunaan modul ini, Selamat mempelajari!

Fitur dalam modul ini adalah sebagai berikut :

1. Mari kita Lakukan ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk dicari
jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi yang
dipelajari.
2. Kamu Harus Tahu ini berisi tentang masalah kontekstual yang berkaitan dengan
materi yang sedang dibahas.
3. Mari Kita Pahami ini berisi tentang bagaimana cara untuk mengerjakan suatu
perhitungan yang ada dalam modul ini.
4. Ayo Kita Kerjakan ini berisi tentang latihan soal yang terdapat dalam sub materi
modul ini.
5. Rangkuman ini berisi ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. kamu dapat
mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari melalui fitur ini.
6. Uji Kompetensi ini berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan
konsep dalam satu bab yang telah dipelajari.

[Date] iii
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KD 3.11 : Menganalisis konsep
getaran, gelombang, dan KD 4.11 : Menyajikan hasil
bunyi dalam kehidupan percobaan tentang getaran,
sehari-hari termasuk gelombang, dan bunyi
sistem pendengaran
manusia dan sistem sonar
pada hewan.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 :
- Peserta didik dapat mendefinisikan konsep getaran
- Peserta didik dapat menyelidiki getaran pada bandul sederhana
- Peserta didik dapat mengidentifikasi veriabel yang memengaruhi besar frekuensi dan
periode dalam getaran
- Peserta didik dapat mengaitkan hubungan panjang tali bandul ketika berosilasi
dengan periode dan frekuensi gelombang
- Peserta didik dapat menggunakan persamaan frekuensi dan periode pada benda yang
bergetar
Pertemuan 2 :
- Peserta didik dapat mendefinisikan konsep gelombang
- Peserta didik dapat membedakan gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik
- Peserta didik dapat menguraikan karakteristik gelombang transversal dan gelombang
longitudinal
- Peserta didik dapat mengaitkan hubungan antara konsep periode dan frekuensi
dengan cepat rambat gelombang
- Peserta didik dapat menghitung panjang gelombang dan cepat rambat pada
gelombang
Pertemuan 3 :
- Peserta didik dapat mendefinisikan konsep bunyi
- Peserta didik dapat menjelaskan syarat terjadinya bunyi
- Peserta didik dapat menghitung bunyi pantul
- Peserta didik dapat memahami karakteristik pada bunyi
- Peserta didik dapat membedakan bunyi pantul gaung dan gema
- Peserta didik dapat memahami konsep penerapan sistem sonar dalam kehidupan
sehari-hari
- Peserta didik dapat memahami mekanisme kerja dari sistem pendengaran manusia
- Peserta didik dapat memahami mekanisme kerja dari sistem sonar pada hewan
- Peserta didik dapat memahami mekanisme kerja dari USG yang memanfaatkan
sistem sonar

[Date] iv
PETA KONSEP

[Date] v
MODUL GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
IPA KELAS 8

Pertemuan 1
Ketika kalian masih kecil, kalian pasti pernah bermain ayunan, bukan? Kalau
kalian ingat, ayunan terdiri dari tali atau kawat yang digantung di atas ketinggian tertentu
dan bagian bawahnya diberi dudukan sebagai tempat kalian duduk dan ayunan tersebut
bergerak bolak balik ketika kalian mendorongnya, bukan? Semakin kencang kalian
dorong ayunan tersebut, maka ayunan tersebut semakin lama bergerak bolak-baliknya.
Pada materi kali ini, kita akan membahas permainan ayunan dari sudut pandang sains.

Gambar 1 Beberapa anak bermain ayunan


Sumber: https://www.jpnn.com/foto/daerah/21733/rth-tunjuk-ajar-integritas-pekanbaru

A. Konsep Getaran.
Getaran merupakan gerakan bolak-balik pada suatu benda dalam selang
waktu tertentu melalui titik kesetimbangannya. Getaran terjadi karena sebuah benda
mendapatkan gaya sehingga benda tersebut bergerak bolak balik dari posisi yang satu ke
posisi yang lain. Benda dikatakan bergetar dalam satu kali getaran penuh yakni dari titik
awal dan kembali ke titik awal tersebut. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 2. Getaran pada bandul

Pada gambar 3, kita memiliki bandul yang kita getarkan dan bergerak bolak-balik
melalui lintasan C-D-E. Posisi D adalah posisi dimana bandul tidak mendapat gaya, posisi
ini disebut dengan posisi setimbang. Ketika bandul mendapat gaya sehingga posisi bandul
berpindah dari D menuju ke E atau D menuju ke C. kemudian bandul dilepaskan sehingga
terjadi gerak bolak-balik yang melalui D yang disebut dengan getaran. Satu getaran
didefinisikan sebagai gerak dari titik C-D-E-D-C.

1|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


Titik D merupakan titik kesetimbangan, titik dimana posisi benda dalam keadaan
diam dan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda. Amplitudonya adalah simpangan
terjauh dari titik setimbang, Kalau kita perhatikan dalam gambar 3, jarak antara C dan D
atau D dan E merupakan amplitudo dari bandul tersebut.

Gambar 3 Getaran Pada Pegas


Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/getaran/

Hal yang sama terjadi pada pegas ketika diberikan gaya atau beban sehingga pegas
tersebut bergerak bolak balik melalui titik setimbangnya. Satu Kali Getaran pada Pegas
Tersebut misalnya B – A – C – A – B. Satu Kali Getaran juga bisa dihitung dari titik
mulainya dengan titik A atau Titik C. Amplitudo pada pegas yang sedang bergetar adalah
jarak terjauh dari titik setimbang (titik A), yaitu A-B atau A-C. Pada Gambar Pegas, Titik
keseimbangannya merupakan titik A, dan Amplitudonya adalah adalah jarak dari A ke B
atau A ke C.
Suatu ketika Budi dan teman-temannya berada di
sebuah destinasi alam yang menyediakan wahana
permainan ayunan seperti yang tampak pada Gambar
disamping. Salah seorang teman Budi yang bernama Galih
memiliki postur tubuh yang tinggi dan bermassa besar.
Dengan massa tubuh sebesar itu, ia beranggapan bahwa
akan berbahaya saat menaiki ayunan tersebut. Apalagi ia
lihat, panjang tali ayunannya mencapai 7 meter dan ia
beranggapan bahwa semakin panjang tali maka ayunannya
semakin mengerikan. Bagaimanakah pendapatmu
mengenai dugaan Galih. Mari kita cari tahu pada percobaan
berikut. Kemudian simpulkan dan bantu Galih atas
permasalahannya tesebut!

Mari Kita Lakukan!

Aktivitas 1.1. Menemukan hubungan antara panjang tali dengan periode dan frekuensi pada
ayunan bandul sederhana

Apa yang anda perlukan?


Buka aplikasi virtual lab pada halaman https://phet.colorado.edu/sims/html/pendulum-
lab/latest/pendulum-lab_en.html

2|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


Gambar 4 Getaran pada pegas
Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/getaran/
1. Pastikan kalian sudah mengetahui, bahwa 1 getaran adalah gerak bolak balik ke
titik acuan semula melalui titik setimbang
2. Buka aplikasi getaran pada halaman web di atas, maka akan tampil seperti berikut

3. Pilih bagian bawah, berupa pilihan lab seperti gambar di bawah

4. Kemudian, pstikan kotak pilihan pojok kiri bawah bagian stopwatch dan periode
time sudah terceklis
5. Buat panjang tali bandul sepanjang 1,0 meter, massa beban 0,5 meter dan
simpangan sejauh 10 cm.

3|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


6. Ulangi langkah 5 dengan mengubah-ubah panjang tali dan massa benda, kemudian catat
hasilnya dalam tabel.

Panjang Tali (cm) Massa (kg) Periode (s) Frekuensi (Hz)


1 kg
100 cm
0,5 kg
1 kg
50 cm
0,5 kg
Analisis Data

1. Bagaimanakah periode dan frekuensi dari massa 1 kg dan 0,5 kg dengan panjang tali 100
cm?Jelaskan!
2. Bagaimanakah periode dan frekuensi dari massa 1 kg dan 0,5 kg dengan panjang tali 50
cm? Jelaskan!
3. Bagaimanakah hubungan antara panjang tali dengan periode dan frekuensi ayunan
bandul?Jelaskan!
4. Bagaimanakah hubungan antara massa beban dengan periode dan frekuensi ayunan
bandul? Jelaskan!

Berdasarkan percobaan di atas, dapatkah kamu membantu Galih atas permasalahan yang
dihadapinya seperti di atas?

B. Besaran dalam getaran


1) Frekuensi
Frekuensi Getaran yaitu banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik.
Satuan Frekuensi dalam Sistem Internasional yaitu Hertz (Hz). Dalam Fisika,
Frekuensi disimbolkan dengan huruf “f”. Sehingga dapat kita tulis persamaannya
menjadi

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏
𝒇𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 =
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒈𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏
𝒏
𝒇=
𝒕
Persamaan 1. Persamaan frekuensi

dimana: Yuk Cari tahu lebih lanjut


𝑓 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝐻𝑧) fenomena frekuensi
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)

Dalam satuan SI (Standar Internasional), satuan frekuensi dinyatakan dalam Hertz


(disingkat Hz). Satuan yang lebih besar dinyatakan dalam kilohertz (kHz), megahertz
(MHz), dan gigahertz (GHz).

2) Periode
Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan
Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode
disimbolkan dengan huruf “T”. Sehingga persamaannya dapat kita tulis.

4|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒈𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏
𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒆𝒕𝒂𝒓𝒂𝒏
𝒕
𝑻=
𝒏
Persamaan 2. Persamaan Periode

dimana:
𝑇 = 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑠)
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)

3) Amplitudo
Amplitudo merupakan simpangan terjauh sebuah getaran dari titik kesetimbangannya.
Berdasarkan gambar disamping, amplitudo didefinisikan sebagai jarak antara D ke C
atau D ke E. Amplitudo memiliki satuan cm atau m

Gambar 5. Amplitudo pada sebuah getaran

4) Hubungan antara periode dan frekuensi


Hubungan antara periode dan frekuensi dapat dinyatakan melalui persamaan
𝟏 𝟏 𝒕
𝑻= =𝒏 =
𝒇 ⁄𝒕 𝒏
𝟏 𝟏 𝒏
𝒇= = =
𝑻 𝒏 𝒕
Persamaan 3 Hubungan antara periode dan frekuensi

dimana:
𝑇 = 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑠)
𝑓 = 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝐻𝑧)
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 (𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)
Kamu harus tahu

Gambar 6 Heinrich Hertz


Sumber: https://techno.okezone.com/read/2018/03/02/56/1867016/heinrich-hertz-fisikawan-yang-buktikan-gelombang-
elektromagnetik

Heinrich Rudolf Hertz (22 Februari 1857 - 1 Januari 1894) adalah fisikawan Jerman yang menemukan pengiriman
energi listrik dari 2 titik (point) tanpa kabel (nirkabel). Penemuannya yang paling mutakhir adalah electric charge jump.
Namanya diabadikan dalam satuan frekuensi hertz. Hertz adalah unit SI untuk frekuensi. Kata Hertz dipilih untuk menghargai
jasa Heinrich Rudolf Hertz atas kontribusinya dalam bidang elektromagnetisme. Hertz menyatakan
banyaknya gelombang dalam waktu satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik). Unit ini dapat digunakan untuk mengukur
gelombang apa saja yang periodik. Contoh: Frekuensi dari gerak bandul jam dinding adalah 1 Hz. Heinrich Rudolf Hertz
dianggap sebagai Tokoh yang paling berjasa dalam bidang Elektromagnetisme, cabang fisika tentang medan
elektromagnetik yang mempelajari mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat diproduksi oleh muatan
listrik statik, dan dapat memberikan kenaikan pada gaya listrik. Medan magnet dapat diproduksi oleh gerakan muatan listrik,
seperti arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada gaya magnetik.

5|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


5) Frekuensi dan Periode Bandul
Saat suatu bandul bergetar (berosilasi) maka besarnya frekuensi akan berbanding
terbalik dengan besarnya panjang tali. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
1 𝑔
𝑓= √
2𝜋 𝑙
Persamaan 4 Hubungan panjang tali dengan frekuensi

Dimana
𝑓 = 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝐻𝑧)
𝑙 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑙𝑖 (𝑚)
𝑚
𝑔 = 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 ( 2 )
𝑠

Untuk periode, kita dapat substitusikan persamaan frekuensi di atas ke dalam


1
persamaan 𝑇 = 𝑓 menjadi

𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
Persamaan 5 Hubungan panjang tali dengan periode

Dengan T adalah periode getaran bandul.

Mari Kita Pahami!


1. Terdapat sebuah bandul yang bergerak seperti gambar.
Bandul tersebut mendapat gaya sehingga berpindah dari
posisi B ke posisi A. Kemudian bandul dilepaskan sehingga
bergetar. Lintasan A ke C ditempuh dalam waktu 2 sekon.
Tentukan frekuensi dan perioda nya!
Jawab
1
Banyak getaran dari A ke C adalah 2 getaran, sehingga:
Gambar 7 Bandul Sederhana

Dik:
1
𝑛=
2
𝑡 = 2 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Dit: f dan T?
Maka:
𝒏 𝟏⁄𝟐 𝟏
𝒇= = = = 𝟎, 𝟐𝟓 𝑯𝒛
𝒕 𝟐 𝟒
1
Artinya, banyak getaran yang ditempuh dalam waktu 1 sekon adalah 4 getaran.
𝒕 𝟐
𝑻= = = 𝟒 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒏
𝒏 𝟏⁄
𝟐
Artinya, waktu untuk satu kali bergetar adalah 4 sekon.

2. Manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Jika manusia
memiliki frekuensi suara yang dikeluarkan sebesar 8.000 Hz, maka tentukan periode dari
suara manusia!
𝑓 = 8.000 𝐻𝑧 , artinya pita suara manusia mampu bergetar sebanyak 8.000 kali dalam
satu detik!

6|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


1 1
𝑇= = = 0,000125 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑓 8.000
Hanya butuh waktu 0,000125 sekon untuk membuat pita suara manusia bergetar satu kali.

3. Perhatikan gambar ayunan sederhana berikut

Gambar 8 Beberapa bandul dengan panjang tali dan simpangan berbeda


Sumber: paket Unit 4 IPA SMP Gelombang dan Optik, Dirjen GTK

Ayunan yang memiliki periode terbesar dan terkecil berturut-turut ditunjukkan oleh
nomor….
Jawab
Diketahui: sudut simpangan, panjang tali, massa bandul
Ditanya: periode terbesar dan periode terkecil
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut kita gunakan persamaan periode
𝑙
𝑇 = 2𝜋√
𝑔
Sehingga berdasarkan persamaan tersebut, massa beban dan sudut simpangan pada bandul
tidak berpengaruh. Yang memengaruhi periode hanya panjang tali (l). Dari persamaan
tersebut juga dapat diketahui bahwa besarnya periode berbanding lurus dengan panjang
tali. Oleh karena itu untuk mencari ayunan dengan periode terbesar adalah mencari ayunan
dengan panjang terbesar. Hasilnya jika diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil adalah
ayunan 1, 2, 3, dan 4. Jadi jawaban yang benar adalah 1 dan 4
4. Sebuah bandul dilepaskan dari kedudukan di A dan bergerak menurut pola A-B-C-B-A-
B-C-B-A-B. Bandul tersebut berayun sebanyak….

Gambar 9 bandul sederhana

Diketahui: lintasa getaran bandul sederhana yang melalui titik A-B-C-B-A-B-C-B-A-B


Ditanyakan: Banyak getaran yang dialami bandul
Jawab: Satu getaran adalah gerak bandul di suatu titik dan kembali ke titik tersebut. Dalam
kasus bandul di soal, maka 1 getaran adalah ayunan dari A-B-C-B-A. Sehingga ayunan
bandul A-B-C-B-A-B-C-B-A-B maka bandul berayun sebanyak 2 ¼ getaran

AYO KITA KERJAKAN


Silakan kalian kerjakan soal di bawah ini untuk menguji pemahaman kalian mengenai sub bab
materi getaran

7|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


1. Sebuah benda diikat tali panjang berayun harmonis hingga membentuk suatu getaran. Jika

Gambar 10 Getaran pada bandul sederhana

jarak A ke C adalah 12 cm dan lintasan A ke B ditempuh benda dalam waktu 1 detik.


Tentukanlah:
a. Letak titik setimbang
b. Letak titik-titik saat benda berada pada simpangan terjauh
c. Besar amplitudo getaran
d. Nilai periode getaran
e. Nilai frekuensi getaran
f. Banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 menit
g. Jumlah getaran yang terjadi saat benda bergerak sepanjang lintasan:
- A-B
- A-B-C-B-A
- A-B-C-B-A-B

Pertemuan 2

Pernahkah kamu bermain di tepi pantai dengan ombak yang menggulung? Ombak yang
menggulung menuju pantai merupakan salah satu contoh gelombang yang terjadi di air.
Gelombang ini dihasilkan dari getaran-getaran yang terjadi pada molekuk air yang diakibatkan
oleh gaya yang bekerja pada molekul air. Pada modul ini akan dipelajari mengenai getaran,
gelombang, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari baik untuk manusia maupun
makhluk hidup yang lain.

Gambar 11 Gelombang Ombak


Sumber: https://seputargk.id/kenali-lebih-mendalam-perilaku-gelombang-laut/
A. Konsep Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat, yang membawa energi selama
perambatannya. Perpindahan energi pada satu gelombang dari satu tempat ke tempat lain
dapat melalui zat perantara (medium) maupun tanpa melalui zat perantara (ruang hampa).
Sehingga berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibagi menjadi dua bagian
yaitu:

8|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


1. Gelombang Mekanik
Gelombang ini memerlukan zat perantara untuk merambat, dengan kata lain energi
dipindahkan melalui medium tersebut. Medium ini bisa berupa zat padat, cair, gas,
maupun campuran ketiganya. Salah satu contoh gelombang mekanik adalah gelombang
pada air, ketika kita memberikan gaya pada air, maka air akan memunculkan
gelombang berupa lingkaran-lingkaran gelombang yang semakin membesar kemudian
menghilang. Gelombang ini membutuhkan medium yaitu air.

Gambar 12 Gelombang pada air merupakan contoh gelombang mekanik


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_mekanik

Contoh gelombang mekanik lainnya adalah gelombang bunyi, bunyi dapat


merambat melalui udara sehingga dapat sampai dari sumber bunyi ke pendengar (untuk
pembahasan lebih lanjut mengenai bunyi akan ada di modul khusus). Gelombang
ombak di pantai, aliran air yang menggulung menuju pantai tidak dapat membawa
benda-benda dari tengah lautan menuju ke pantai apabila tidak ada medium air laut.
2. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang yang tidak membutuhkan medium (zat perantara) untuk memindahkan
energinya. Contohnya adalah sinar matahari, sinar matahari dapat sampai ke permukaan
bumi dan menghangatkan bumi walaupun tidak ada medium di luar angkasa karena luar
angkasa merupakan ruang hampa udara. Contoh lainnya adalah gelombang radio.

Gambar 13 Panas dari matahari dapat sampai ke permukaan bumi


Sumber: https://riangambar.blogspot.com/2020/02/paling-populer-
11-foto-pemandangan.html
Perpindahan gelombang radio dimanfaatkan untuk siaran televisi, telepon genggam,
dan alat komunikasi lainnya.

9|Modul Get aran , Gelomban g, dan Bunyi


Kamu harus tahu

Gambar 14 Astronaut yang mendarat di bulan


Sumber: https://techno.okezone.com/read/2020/10/17/16/2295101/daftar-astronot-terbaik-salah-satunya-
pernah-menginjakkan-kaki-di-bulan

Tidak ada atmosfer di ruang angkasa menyebabkan astronot tidak mampu berkomunikasi seperti di
bumi karena suara tidak mampu didengar di luar angkasa, yang berarti bahwa suara tidak memiliki
media atau cara untuk melakukan perjalanan untuk didengar. Astronot menggunakan radio untuk tetap
dapat berkomunikasi saat berada di luar angkasa, karena gelombang radio masih bisa dikirim dan
diterima

Karena gelombang merupakan getaran yang merambat, sehingga berdasarkan arah


rambatannya gelombang dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Gelombang transversal
Pernahkah kalian melempar batu ke dalam air? Muncul riak air, bukan?
Perhatikanlah riak air yang muncul, riak air tersebut membentuk lingkaran yang
bergerak naik turun, bukan? Itu adalah beberapa contoh dari gelombang
transversal. Jadi, gelombang transversal merupakan gelombang yang arah
getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 15 Ilustrasi Gelombang transversal


Sumber: https://www.studiobelajar.com/gelombang-mekanik/

Pada gambar, ketika kita menggetarkan tali ke atas dan ke bawah, maka akan
terbentuk gelombang bukit dan lembah yang merambat ke samping. Pada peristiwa
ini energi berpindah melalui tali lewat lembah dan bukit.
Karakteristik gelombang

Gambar 16 Karakteristik gelombang transversal

Gelombang transversal memiliki beberapa ciri/karakteristik sebagai berikut:


a) 0-b-c = bukit gelombang
b) c-d-e = lembah gelombang

10 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
c) b dan f = puncak gelombang
d) d dan H = dasar gelombang
e) 0, c, e, g, i = simpul-simpul gelombang
f) b-b’ dan d-d’ = amplitudo (A)

panjang satu gelombang (𝜆) dibaca (lambda) ialah terdiri dari 1 bukit dan 1
lembah gelombang, yaitu 0-b-c-d-e. Panjang gelombang (λ) bisa juga terdiri dari
jarak 2 puncak gelombang yang saling berdekatan (b-f), atau jarak 2 lembah yang
1
saling berdekatan (d-H). Dengan demikian, 2 𝜆 ialah jarak dari 0-c, b-d, c-e, atau
1
d-f. Jarak 4 𝜆 ialah jarak dari 0-b, b-c, c-d, atau d-e
2. Gelombang longitudinal
Getaran bunyi yang merambat di udara berupa rapatan dan renggangan di
molekul-molekul udara. Pada waktu dirambati bunyi, molekul-molekul udara
bergetar. Namun, getarannya hanya terbatas bergerak maju dan mundur di sekitar
titik setimbangnya. Oleh karena itu, walau bunyi merambat, molekul-molekul
udara tidak ikut berpindah.
Gelombang yang merambat berupa rapatan dan renggangan ini disebut
gelombang longitudinal. Rapatan dan renggangan ini bergetar sejajar dengan arah
rambatannya. Jadi, gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
getarannya sejajar dengan arah rambatannya.

Gambar 17 Gelombang Longitudinal

Rudi ingin membuktikan, bagaimanakah pola pergerakan partikel pada percobaan gelombang
transversal. Apakah pada fenomena gelombang, partikelnya ikut berpindah atau tidak? Untuk
menjawabnya, mari kita ikuti percobaan virtual lab berikut.

Mari kita mencoba!


Aktivitas 2.1: Mendemonstrasikan terbentuknya gelombang transversal dan mengetahui pergerakan partikel pada
gelombang
Apa yang anda perlukan?
Klik link halaman percobaan berikut:
https://phet.colorado.edu/sims/html/wave-on-a-string/latest/wave-on-a-string_in.html

Apa yang harus anda lakukan?


1. Buka halaman percobaan di atas, dan akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.

11 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
2. Perhatikan titik hijau pada tali pertikel berwarna merah.
3. Gerakkan osilator dengan mengatur frekuensi dan amplitudo gelombang sesuka hati kalian
4. Bagaimanakah posisi titik hijau?

Jika dimisalkan, titik berwarna hijau dan merah adalah partikel-partikel penyusun medium untuk gelombang
merambat, bagaimanakah posisi partikel ketika terkena gelombang?

Sudahkah kalian menemukan kesimpulan dari percobaan di atas? Bagaimanakah hasilnya?


Ternyata partikel di dalam medium untuk merambat gelombang tidak berpindah, partikel
tersebut hanya bergerak naik turun tetapi tetap berada di tempat semula.

B. Periode, Frekuensi, Panjang gelombang, dan Cepat rambat gelombang


Mari kita ingat-ingat lagi, bahwa gelombang ditimbulkan dari sebuah benda yang bergetar
dan getaran tersebut merambat. Dibawah ini kita akan belajar mengenai besaran apa saja
yang ada pada getaran. Simak baik-baik ya.
1. Periode Gelombang (T)
Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadi satu gelombang. Jika
untuk terjadi 1 gelombang dibutuhkan waktu 0,1 sekon, maka bisa kita sebut periode
gelombangnya sebesar 0,1 sekon. Persamaannya bisa kita tulis sebagai berikut.
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒈𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝒕
𝑻=
𝒏
Persamaan 6 Rumus Periode Gelombang

Jika dalam 1 sekon terjadi 100 gelombang, maka peride gelombangnya adalah
𝒕 𝟏
𝑻= = = 𝟎, 𝟎𝟏 𝒔
𝒏 𝟏𝟎𝟎
Jadi, waktu untuk satu gelombangnya sebesar 0,01 sekon.
2. Frekuensi Gelombang (f)
Frekuensi gelombang (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu sekon.
Pernyataan tersebut dapat dibuat persamaan

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒈𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝒇𝒓𝒆𝒌𝒖𝒆𝒏𝒔𝒊 =
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒈𝒆𝒍𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈
𝒏
𝒇=
𝒕
Persamaan 7 Rumus Frekuensi Gelombang

Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika dalam 2 sekon terjadi 800 gelombang, maka
frekuensinya adalah

12 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
𝒏 𝟖𝟎𝟎
𝒇= = = 𝟒𝟎𝟎 𝑯𝒛
𝒕 𝟐

Jadi, frekuensi gelombangnya adalah 400 Hz. Ini berarti dalam satu sekon terjadi 400
gelombang.
3. Cepat rambat gelombang(v)
Kalian masih ingat, bukan? Bahwa benda yang bergetar menimbulkan gelombang?
Nah, gelombang tersebut memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Ketika berpindah, maka gelombang tersebut pasti memiliki kecepatan. Sehingga,
cepat rambat gelombang adalah jarak yang dilalui oleh gelombang dalam
rambatannya yang ditempuh dalam waktu tertentu. Dalam bentuk persamaan dapat
kita tulis
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑠
𝑣=
𝑡
Persamaan 8 Rumus Cepat Rambat Gelombang

Dimana:
𝑚
𝑣 = 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 ( )
𝑠
𝑠 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑚)
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ (𝑠)

Hubungan antara frekuensi, perioda, dan cepat rambat gelombang dapat dituliskan
dalam persamaan
𝜆
𝑣=
𝑇
Persamaan 9 Cepat rambat gelombang

1
Karena 𝑇 = 𝑓, maka persamaan cepat rambat gelombang dapat ditulis menjadi
𝜆
𝑣= , 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑣 = 𝜆. 𝑓
1⁄
𝑓
Persamaan 10 Cepat rambat gelombang

Dimana:
𝜆 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 1 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑚)
𝑇 = 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 (𝑠)
𝑓 = 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝐻𝑧)
𝑚
𝑣 = 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 ( )
𝑠

Mari Kita Pahami!


1. UN Fisika SMP 2009 Paket 12 No. 11
Perhatikan gambar gelombang transversal berikut ini!

Cepat rambat gelombang transversal di atas adalah...

13 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Jawab:

Pada gambar, terdapat 3 gelombang (3𝜆), dimana panjang ¼ 𝜆 nya adalah 2 meter. Maka
kita dapatkan panjang 𝜆 adalah
1
𝜆 = 2𝑚
4
𝜆 = 2 𝑥 4 = 8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Periode gelombangnya adalah 2 sekon (ingat, periode adalah waktu yang dibutuhkan
untuk 1 kali terjadi gelombang) sehingga
𝜆 8 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑣= = = 4 𝑚/𝑠
𝑇 2 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Jadi, cepat rambat gelombangnya adalah 4 m/s (artinya, dalam waktu 1 sekon gelombang
tersebut bergerak sejauh 4 meter.), coba kita lihat kembali gambarnya.

Dalam gambar terlihat jelas lingkaran hijau adalah waktu 1 sekon, pada waktu 1 sekon
gelombang menempuh jarak 2 meter + 2 meter sehingga jarak total yang ditempuh adalah
4 meter

C. Sifat-sifat gelombang
1. `Pemantulan gelombang (refleksi)
Pemantulan gelombang terjadi ketika suatu gelombang mengenai benda yang lebih
padat. Gejala pemantulan gelombang cahaya bisa kita amati melalui cermin. Pada
gelombang bunyi, pemantulan terjadi pada gejala gema dan gaung. Pemantulan
gelombang bisa kita misalkan dengan pemantulan pada gelombang tali. Bayangkan sebuah

Gambar 18 Gelombang pantul Gambar 19 Gelombang pantul pada


pada ujung terikat ujung bebas

tali yang salah satu ujungnya ditambatkan pada sebuah tiang. Jika ujung bebas tali tersebut
kamu getarkan, gelombang yang timbul akan bergerak dari tanganmu menuju ke tiang.
Sesampainya di tiang, gelombang tersebut akan terpantul kembali menuju ke tanganmu.

14 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Begitu pula jika ujung yang kamu ikat merupakan ujung bebas, dengan memberi cincin
pada tiang, maka pulsa gelombang akan dipantulkan dengan arah yang sama dengan pulsa
yang datang.
Hal yang sama berlaku pula pada gelombang air. Gelombang ombak yang datang
menuju ke pantai ketika menabrak batu karang sebagian akan terpantul kembali menuju
ke lautan.

2. Pembiasan gelombang (refraksi)


Perhatikan gelombang yang terdapat pada gelombang air laut. Bagaimana keadaan
gelombang berupa ombak yang menerpa pantai? Apakah tampak adanya perubahan
panjang gelombang pada saat makin memasuki daratan? Panjang gelombang akan tampak
makin lama makin pendek ketika memasuki daratan atau pantai. Bahkan gelombang
berupa ombak seolah-olah bisa merambat naik ke permukaan daratan. Seolah-olah
gelombang mengalami pembengkokan/perubahan arah akibat adanya perubahan
permukaan daratan. Atau pernahkah kalian mengamati sebuah pinsil yang dicelupkan ke

Gambar 19 Peristiwa pembiasan gelombang ombak di pantai


Sumber: https://cdn.pixabay.com/photo/2013/09/29/21/07/waves-188358_960_720.jpg
dalam gelas berisi air? Seolah-olah pinsil yang kalian lihat tampak bengkok, bukan? Itu
semua terjadi karena adanya perubahan arah cahaya yang melewati dua medium yang
berbeda kerapatannya.

Gambar 20 Peristiwa pembiasan pada pinsil


Sumber: https://materiipa.com/pembiasan-cahaya

Peristiwa perubahan atau pembelokan arah perambatan gelombang karena adanya


perubahan panjang gelombang atau perubahan kecepatan gelombang disebut refraksi atau
pembiasan gelombang.
3. Interferensi Gelombang
Terjadi jika kedua gelombang yang berasal dari dua sumber yang sama
frekuensinya mengalami interaksi atau saling bertemu. Kedua gelombang tersebut akan

15 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
saling bersuperposisi, dan akan terjadi interferensi konstruktif (saling memperkuat) dan
interferensi destruktif (saling memperlemah)

Gambar 21 Pola interferensi yang ditimbulkan oleh 2 sumber yang sama pada permukaan air
Sumber: http://profmikra.org/?p=2915

4. Dispersi Gelombang
Pernahkah kalian memerhatikan pelangi? Tampak garis-garis warna yang
bervariasi dan tersusun rapi pada pita pelangi, bukan? Tapi tahukah kalian bahwa warna-

Yuk Experimen sederhana


tentang pelangi
Gambar 22. Pelangi
sumber: https://www.merdeka.com/jateng/ketahui-proses-terjadinya-pelangi-
lengkap-dengan-penjelasan-warnanya-kln.html

warni pada pelangi berasal dari warna putih? Dispersi gelombang adalah perubahan
bentuk gelombang dari bentuk aslinya menjadi beberapa bentuk gelombang ketika
gelombang merambat melalui suatu medium dalam ruang yang tidak persegi. Gejala
penguraian gelombang biasanya terjadi pada gelombang cahaya yang ditunjukkan dengan
adanya pelangi.

5. Difraksi Gelombang
Difraksi gelombang merupakan perubahan arah gelombang menjadi cenderung ke
arah yang lebih luas ke segala arah. Kadang dikatakan seolah-olah gelombang menjadi
lebih lentur yang tadinya lurus menjadi cenderung ke segala arah. Hal ini terjadi jika
gelombang melewati suatu celah yang lebarnya lebih kecil daripada panjang
gelombangnya.
6. Polarisasi Gelombang
Polarisasi gelombang hanya terjadi untuk jenis gelombang transversal. Untuk
gelombang longitudinal, tidak memiliki sifat polarisasi. Gelombang dikatakan
terpolarisasi linier jika getaran dari gelombang tersebut terjadi dalam satu arah saja. Arah
ini disebut polarisasi (untuk materi ini, akan kalian pelajari lebih jauh pada tingkatan SMA
kelas 12

16 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
7. Efek Doppler
Pernahkah kalian mendengar bunyi sirine ambulan yang
semakin mendekatimu? Bagaimana bunyinya? Ketika mobil
ambulan semakin mendekatik kita, kita seolah-olah mendengar
frekuensi sirine yang makin lama makin tinggi. Begitu juga
sebaliknya, jika mobil ambulan menjauhimu maka sirine ambulan
seolah-olah semakin lemah frekuensinya. Nah, fenomena ini
disebut dengan efek Doppler.
Yuk, belajar lebih jauh
tentang efek doppler

AYO KITA KERJAKAN

Silakan kalian kerjakan soal di bawah ini untuk menguji pemahaman kalian mengenai sub bab
materi gelombang
1. Sebuah gelombang merambat seperti pada gambar.

Tentukanlah:
a. Jumlah gelombang
b. Amplitudo gelombang
c. Periode gelombang
d. Panjang gelombang
e. Cepat rambat gelombang
f. Jumlah gelombang dalam 2 menit

Pertemuan 3
A. Konsep Bunyi

Ketika kamu bersuara sambil memegang lehermu, tentu kamu merasakan ada sesuatu yang
bergetar yaitu pita suara yang ada di lehermu. Ini membuktikan bahwa gelombang bunyi
dihasilkan dari sebuah getaran yang merambat. Bunyi merupakan contoh dari gelombang
longitudinal.
Kamu harus tahu
Tidak setiap getaran dapat kita dengar sebagai bunyi. Bunyi yang dapat didengar manusia memiliki frekuensi antara
20 Hz-20.000 Hz (audiosonik). Hal ini berarti batas minimal sebuah benda bergetar dapat didengar oleh manusia
adalah ketika getaran benda minimal sebanyak 20 kali dalam satu detik dan maksimal sebanyak 20.000 kali dalam
satu detik. Jika getaran benda kurang atau lebih dari itu, manusia tidak mampu mendengar bunyi yang dihasilkan dari
benda tersebut.

17 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
B. Syarat terdengarnya bunyi
Dalam fisika, terdapat 3 syarat agar bunyi dapat didengar manusia yaitu:
1. Sumber bunyi
Bunyi yang kamu dengar pasti berasal dari sumber bunyi yang bergetar.
2. Medium perantara
Terdapat medium perantara agar bunyi dapat didengar. Medium ini dapat berupa zat
padat, zat cair, maupun gas.
3. Penerima bunyi
Jika kamu berteriak sendiri di sebuah tempat tanpa ada makhluk hidup apapun. Maka
tidak ada yang dapat mendengar suaramu. Menurut ilmu fisika, hal yang kamu lakukan
bukan termasuk bunyi.

Kamu harus tahu


Kita semua pernah mengalami ini: berada di ruangan, sendirian, lalu menyanyi dengan heboh dan merasa suara
kita kayak diva. Sampai tiba saatnya kamu merekamnya, mendengarkan ulang dan sontak kamu kaget, “ INI SUARA
SIAPA WOOY?! KOK JELEK BANGET!”. Nah kenapa ya suara kita yang ada di rekaman berbeda dengan suara
yang kita tahu selama ini? Dan kenapa lebih jelek dan cempreng?Suara mana yang merupakan suara aslimu?

Satu hal yang perlu diketahui adalah, suara yang keluar dari mulut berasal dari pita suara—di laring. Saat orang lain
mengeluarkan suara, getaran dari pita suaranya merambat lewat udara, lalu masuk ke telinga kita, menggetarakan
gendang telinga dan mengantarkannya ke otak untuk diproses sebagai “suara” dia. Hal ini berbeda saat kita
mendengar suara sendiri. Saat kita mengeluarkan suara, ada dua cara kita mendengar:
Satu. Cara normal seperti cara orang lain mendengar. Bagaimana getaran itu pada akhirnya diterima oleh telinga
kita. Dan, cara kedua: Melalui sesuatu yang disebut dengan “konduksi tulang”. Selain mengarah keluar melalui
mulut, getaran yang dihasilkan oleh pita suara juga mengarah ke atas menuju tulang tengkorak. Berbeda dengan
suara yang kita terima menuju telinga, tengkorak kepala kita lebih baik dalam menghantarkan frekuensi yang lebih
kecil. Alhasil, suara yang kita dengar akan terasa lebih nge-bass, dalam, dan empuk dibandingkan suara kita saat
direkam. Jadi, sekarang sudah tahu, kan, kenapa suara kita terdengar lebih jelek saat kita rekam dibanding kita
dengar saat bernyanyi sendirian? Eits, tapi tidak perlu minder karena beruntunglah. Selama ini teman-teman kita
mendengar suara kita “versi rekam” yang menurut kamu jelek itu. Dan respon mereka? Ya, biasa-biasa saja, kan?

C. Jenis-jenis bunyi berdasarkan Frekuensi


Berdasarkan frekuensi, bunyi terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 Hz. Suara dengan frekuensi
infrasonik dapat didengar oleh beberapa jenis hewan seperti anjing dan ngengat.
2. Audiosonik
Audiosonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di rentang 20 Hz-20.000 Hz.
Bunyi ini dapat didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik
Ultrasonik memiliki frekuensi bunyi di atas 20.000 Hz. bunyi ini dapat didengar
hewan kelelawar, lumba-lumba, dan paus.

18 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
D. Cepat rambat bunyi
Rambatan bunyi di udara adalah
rambatan gelombang. Oleh karena itu,
misal pada saat kilat sudah terlihat, sesaat
kemudian bunyi petir baru didengar. Hal ini
membuktikan bahwa cepat rambat cahaya
(kilat) lebih besar dari pada cepat rambat
bunyi di udara (bunyi petir). Cepat rambat Gambar 24 Cahaya kilat terdengar lebih dahulu
bunyi adalah jarak yang ditempuh oleh sebelum bunyi petir

bunyi dalam setiap waktu. Satuan cepat


rambat bunyi dalam SI adalah m/s. Jika kita
tulis ke dalam bentuk persamaan, maka
persamaan cepat rambat bunyi adalah
Gambar 24 Petir
sumber:
http://stephanusnunudarmawan.blogspot.com/2016/03/pros
es-terjadinya-kilat.html

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖


𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖
𝑠
𝑣=
𝑡
Persamaan 11 Cepat rambat bunyi

Dimana:
𝑣 = 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑢𝑚 (𝑚⁄𝑠)
𝑠 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 (𝑚)
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 (𝑠)
Untuk kondisi ideal di udara, cepat rambat bunyi di udara sebesar 340 m/s. Untuk
mengukur cepat rambat bunyi di udara, maka dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik resonansi. Selain jenis medium, cepat rambat bunyi juga dipengaruhi oleh besarnya
suhu. Semakin tinggi suhu suatu ruangan, maka cepat rambat bunyi juga semakin besar.
Perhatikan juga cepat rambat bunyi pada beberapa medium berikut.

Tabel 1 Perbedaan cepat rambat bunyi pada berbagai medium


sumber: https://andrynugrohoatmarinescience.wordpress.com/2011/03/21/sifat-fisika-dan-faktor-yang-mempengaruhi-
suara-di-laut/

Mari Kita Pahami!


Setelah terjadi kilat, 10 sekon kemudian terdengar bunyi petir. Jika kecepatan bunyi di
tempat tersebut 340 m/s, maka jarak pendengar dengan sumber bunyi petir adalah ….
Diketahui :t = 10 sekon
v di udara = 340 m/s
Ditanya : jarak pendengar dengan sumber bunyi (s)?

19 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Jawab :
𝑠=𝑣𝑥𝑡
𝑚
𝑠 = 340 𝑥 10 𝑠
𝑠
𝑠 = 3400 𝑚 = 3,4 𝑘𝑚
E. Kuat Bunyi
Kuat lemahnya sebuah bunyi dapat didengar oleh kita bergantung kepada
amplitudo bunyi. Semakin besar amplitudo maka bunyi yang akan kita dengar semakin
keras. Sebaliknya, semakin kecil amplitudo maka bunyi yang akan kita dengar semakin
lemah. Selain karena amplitudo, kuat lemah bunyi dipengaruhi juga oleh jarak pendengar
dan sumber bunyi. Semakin jauh dari sumber bunyi maka bunyi yang kita dengar akan
semakin lemah.
F. Tinggi Bunyi dan Warna bunyi
Kalian tentu pernah bernyanyi dan mengeluarkan nada do, re, mi dan seterusnya.
Katika kalian mengeluarkan nada do rendah ke do tinggi, maka kalian akan mendengar
nada yang berbeda. Inilah yang disebut dengan tinggi bunyi. Tinggi bunyi dipengaruhi
oleh frekuensi sumber getaran. Semakin tinggi frekuensi, maka semakin tinggi nada/bunyi
yang dihasilkan.
Nada yang dikeluarkan oleh laki-laki dan perempuan pun berbeda. Suara orang
yang satu dengan suara orang yang lain berbeda meskipun bernyanyi dari nada awal yang
sama. Atau kalian perhatikan suara nada C pada gitar akan berbeda dengan nada C pada
piano, akan berbeda pula dengan suara nada C pada saxophone. Jenis suara yang berbeda
walaupun dengan nada yang sama disebut dengan warna bunyi(timbre).
G. Intensitas Bunyi
Bunyi merupakan sebuah energi, sehingga bunyi memiliki daya. Intensitas bunyi
adalah besaran yang menyatakan besarnya daya bunyi tiap satu satuan luas. Satuan
intensitas bunyi adalah watt/m2 atau W/m2. Pembahasan mengenai intensitas bunyi akan
kalian pelajari pada tingkatan yang lebih tinggi.

H. Bunyi Pelayangan
Jika dua sumber bunyi yang menghasilkan bunyi dengan frekuensi yang hampir
sama bergetar dalam waktu yang bersamaan, maka akan dihasilkan bunyi yang aneh. Hasil
getaran kedua bunyi akan saling mengganggu. Suatu saat bunyi yang satu akan saling
memperkuat, dan suatu saat dapat saling melemahkan. Fenomena ini disebut bunyi
pelayangan.
I. Nada, Desah, dan Dentum
Bunyi yang memiliki frekuensi teratur disebut dengan nada. Contoh nya adalah
ketika seorang bernyanyi, frekuensi yang keluar memiliki irama teratur sehingga enak
untuk didengar. Sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi tidak teratur disebut dengan
desah. Contohnya adalah bunyi kaleng atau benda yang dipukul tidak beraturan.
Sedangkan dentum adalah bunyi desah yang datang secara tiba-tiba dengan suara yang
keras
J. Resonansi
Resonansi ialah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran
benda lain yang memiliki frekuensi yang sama.
K. Pemantulan Bunyi
Ketika kalian berteriak di depan mulut gua, kalian akan mendengar bunyi suaramu
yang dipantulkan oleh dinding-dinding gua. Peristiwa ini merupakan contoh dari
pemantulan bunyi. Karena bunyi merupakan gelombang maka sifat bunyi sama dengan
sifat gelombang pada umumnya. Pemantulan bunyi contohnya adalah adanya gema di

20 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
dalam gua dimana gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding-dinding gua. Pemantulan
bunyi dimanfaatkan dalam sistem sonar binatang seperti lumba-lumba, kelelawar, atau
paus. Pada pemantulan bunyi berlaku juga hukum pemantulan gelombang, yaitu
1. Sudut pantul, sudut datang dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2. Sudut pantul sama dengan sudut datang

Gambar 25 Ilustrasi pemantulan bunyi


sumber: quizzis.com

Seseorang berteriak ke arah dinding yang berjarak s (meter), maka suara yang
dikeluarkan bergerak dengan kecepatan v (m/s) dan ketika sampai di dinding akan
dipantulkan kembali ke sumber suara sejauh s (meter). Jarak keseluruhan yang ditempuh
oleh gelombang suara tersebut adalah 2s. Setelah t detik orang tersebut akan mendengar
suaranya yang memantul tersebut. Sehingga kita dapat tulis hubungannya menjadi
persamaan:
2𝑠 = 𝑣 𝑥 𝑡
𝑣𝑥𝑡
𝑠=
2
Dimana :
𝑠 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑡𝑢𝑙 (𝑚)
𝑚
𝑣 = 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 ( )
𝑠
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟

Pemantulan bunyi yang akan kita pelajari ada 2 jenis, yaitu gaung dan gema.
1. Gaung atau kerdam
Ketika seseorang berteriak di dekat sebuah dinding pemantul dengan jarak yang
agak dekat. Kemudian muncul bunyi pantul, sebelum selesai mengucapkan kata,
bunyi pantul tersebut sudah datang. Sehingga bunyi pantul tersebut dapat menggangu
bunyi asli yang mengakibatkan bunyi yang terdengar menjadi tidak jelas. Gaung biasa
terjadi di dinding studio musik, aula, gedung pertemua dll. Sehingga pada beberapa
gedung tersebut dipasang peredam suara agar suara asli tidak terganggu dengan suara
pantulannya.
2. Gema
Bunyi pantul akan terdengar lengkap (tidak terganggu dengan bunyi asli) jika jarak
antara sumber bunyi dengan dinding pemantul relatif jauh. Sehigga bunyi pantul akan
terdengar jelas setelah bunyi asli, peristiwa ini disebut dengan gema.

21 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
L. Sistem Pendengaran Pada Manusia
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga
bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Gambar 27 Sistem pendengaran manusia


sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun
atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping
telinga tersusun dari lemak. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan
suara yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak
serumen. Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-
rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang
berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering.
Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar
dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).

2. Telinga Tengah

Gambar 28 Telinga bagian tengah


sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang
dilapisi jaringan mukosa. Pada telinga bagian tengah terdapat:
a. Tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus),
dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui
sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju
ke rongga telinga dalam.
b. Saluran eustachius, Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring,
saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkan tekanan udara pada telinga luar
dengan telinga tengah.

22 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
3. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin, dan organ
korti.

Scan kami untuk belajar


Gambar 29 Telinga bagian dalam lebih lanjut sistem
sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id pendengaran

Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat
(jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-
rongga ini disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin
membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan
tiga saluran setengah lingkaran.
Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti cangkang
keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala
media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang
disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe. Bagian dasar
skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput
yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah
melalui tingkap bundar. Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan skala timpani.
Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris
terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor yang berfungsi
mengubah getaran suara menjadi impuls. Reseptor tersebut berhubungan dengan serabut
saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf auditori) dari saraf otak VIII.
4. Mekanisme bunyi pada sistem pendengaran manusia
Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan
dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang
suara akan menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke dalam telinga tengah
melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam
melalui tingkap oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala
vestibuli. Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan endolimfe
dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris bergetar akan
menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut menyentuh membran tektorial
maka terjadi impuls yang akan dikirim ke saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian
pendengaran untuk diinterpretasikan.

SISTEM SONAR

Sumber: https://www.haibunda.com/kehamilan/20190715180218-49-48813/5-langkah-membaca-hasil-
usg-yang-bisa-bunda-pelajari
Gambar di aas adalah citra janin dalam kandungan yang diambil menggunakan Ultrasonografi
atau USG. Dengan menggunakan USG tersebut dokter kandungan dapat melihat jenis kelamin,
bentuk dan ukuran tubuh, gerakan, detak jantung dan lain-lain. Pemanfaatan USG tidak hanya
untuk memeriksa kondisi kehamilan, tetapi digunakan juga untuk memeriksa kesehatan organ

23 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
tubuh lain seperti jantung, abdomen, dan lainnya. Penggunaan USG ini cukup aman, tidak
menimbulkan efek samping jangka panjang sehingga penggunaanya terus meningkat dan
teknologinya terus ditingkatkan. Bagaimana prinsip USG? Apa kaitannya dengan bunyi?Pada
materi ini kita akan membahas materi tentang SONAR.

A. Konsep Sonar
SONAR (Sound Navigation and Ranging) adalah alat yang memanfaatkan prinsip
pemantulan gelombang suara di dalam air, sama halnya dengan RADAR yaitu alat yang
memanfaatkan prinsip pemantulan gelombang suara di udara. Sistem sonar ini terbagi
menjadi 2, yaitu sistem sonar buatan dan sistem sonar alamiah.
1. Sistem Sonar Buatan
a. Ultrasonografi

Sistem sonar buatan


manusia yang sudah sering
digunakan adalah
penggunaan USG.
Ultrasonografi (USG)
adalah alat bantu
diagnostik yang sudah
umum digunakan terutama
di bidang kebidanan untuk
melihat kondisi janin di
dalam rahim ibu hamil dan
untuk melihat organ-organ
lainya di dalam perut. USG
Gambar 2 Seorang ibu memeriksakan kandungannya
bekerja dengan cara sumber: https://flexfreeclinic.com/layanan/detail/75
memancarkan
gelombang ultrasound melalui sebuah transducer dengan media perantara gel,
kemudian gelombang ultrasound tersebut akan dipantulkan kembali dalam bentuk
gambar di sebuah layar monitor. Sehingga kita dapat melihat organ-organ dalam kita di
monitor dan dapat segera mengetahui kelainan apa yang terjadi.

Penggunaan gelombang ultrasound di dalam dunia kedokteran pertama kali


dilakukan pada tahun 1942 untuk mendiagnosis tumor otak. Penelitian dan penggunaan
alat ultrasonografi (USG) semakin dikembangkan termasuk dalam bidang
muskuloskeletal yaitu untuk mengidentifikasi struktur muskuloskeletal yang terdiri dari
otot, tulang rawan sendi, tendon, tulang dan jaringan lunak sekitar sendi. Penggunaan
USG pada saat itu belum maksimal karena keterbatasan teknologi sehingga resolusi
gambar yang didapat tidak baik dan tidak dapat digunakan untuk permeriksaan real
time.

b. Mengukur kedalaman laut


Cara kerja manusia untuk mengukur kedalaman laut dengan menggunakan
system sonar adalah sebagai berikut :
1) Sebuah kapal dilengkapi dengan piranti berupa Echo
Sounder dan Hidrofon.
2) Echo Sounder mengeluarkan bunyi dengan frekuensi tinggi diarahkan pada
dasar laut.
3) Gelombang bunyi akan merambat hingga sampai di dasar laut, setelah itu
akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai bunyi gema (echo).

24 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
4) Bunyi gema (echo) ditangkap kembali oleh kapal melalui piranti Hidrofon.
5) Pengamat mengukur waktu yang dibutuhkan oleh bunyi sejak pertama kali
dikeluarkan dari Echo Sounder hingga bunyi echo tertangkap oleh
hidrofon.

Perhitungan mengukur kedalaman laut.

Gambar 26 Pemantulan pada dasar laut


sumber: unpad.ac.id

Kita tahu bahwa untuk mencari kecepatan adalah:


𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
Pada peristiwa sonar, jarak yang ditempuh gelombang adalah 2 kali kedalaman
laut (2L) sehingga kita dapat tuliskan persamaannya adalah:
2𝑠
𝑣=
𝑡
Untuk mencari jarak (s) atau kedalaman laut, maka persamaannya menjadi
2𝑠 = 𝑣 𝑥 𝑡
𝑣𝑥𝑡
𝑠=
2
Dimana :
𝑠 = 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑢𝑡 (𝑚)
𝑚
𝑣 = 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑦𝑖 𝑑𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑙𝑎𝑢𝑡 ( )
𝑠
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝑠)

Mari kita pahami


Dalam penelitian kedalaman laut, frekuensi osilator diterima oleh hidrofon setelah
selang waktu 0,4 sekon. Jika cepat rambat bunyi di air adalah 1400 m/s. Tentukan
kedalaman laut tersebut!
𝑣𝑥𝑡
𝑠=
2
1400 𝑥 0,4
𝑠=
2
𝑠 = 280 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
2. Sistem Sonar Alamiah
Pernahkah kamu mengamati cara kelelawar menangkap mangsanya di kegelapan
malam? Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang dimana gelombang yang dikeluarkan
akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan

25 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar. Dengan cara seperti itu kelelawar
dapat mengetahui keberadaan mangsanya.

Gambar 30 Kelelawar memanfaatkan sonar


sumber: theconversation.com

Hewan lainnya, lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang.
Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya.

Gambar 31 Lumba-lumba memanfaatkan sistem sonar


sumber: kompas.com

Kelelawar dan lumba-lumba merupakan hewan yang menggunakan sistem sonar.


Sistem sonar merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam
melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau
Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda. Bagaimana
mekanisme sistem sonar pada kelelawar dan lumba-lumba? Mari kita pelajari
selanjutnya!

Kelelawar
Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. Untuk dapat terbang dengan
arah yang benar, Kelelawar menggunakan sistem sonar. Kelelawar biasa berterbangan di
tempat-tempat yang terpencil, namun selalu mampu berbelok atau bahkan bermanuver
dengan kecepatan sangat tinggi. Kelelawar sangat jarang menabrak dinding gua atau
tembok dihadapannya. Kelelawar mengeluarkan bunyi frekuensi yang tinggi (bunyi
ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan
pendengarannya yang tajam. Dengan cara itu, Kelelawar dapat mengetahui benda - benda
yang ada disekitarnya, sehingga kelelawar dapat terbang pada saat keadaan gelap tanpa
menabrak benda - benda disekitarnya.

26 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Gambar 32 Ilustrasi kelelawar memanfaatkan sistem sonar
sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik


dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang
ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali
oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat
yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut
dengan ekolokasi.
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh
beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan
bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek
yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa
mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi
untuk berkelana atau berburu.

Gambar 33 Ilustrasi kelelawar mengejar mangsa


sumber: sumberbelajar. Belajar.kemdikbud.go.id

Seperti yang sudah diuraikan pada animasi sebelumnya, mekanisme ekolokasi


yang dilakukan kelelawar yaitu dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia
terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau
binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh
kelelawar.

Lumba-Lumba

27 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Kamu telah mempelajari sistem sonar pada kelelawar. Sekarang perhatikan
bagaimana sistem sonar pada lumba-lumba. Pernahkah kamu melihat lumba-lumba? Di
mana kamu pernah melihat lumba-lumba?

Gambar 34 ilustrasi lumba-lumba memanfaatkan sonar


sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di


permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup
gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang
memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar.
Sistem ini berguna untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan
berkomunikasi.
Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di
bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan
udara melalui kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi
tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang
dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan.
Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus.

Gambar 35 alat sonar pada lumba-lumba


sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba

Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu


benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang
disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga
bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari
sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran
dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya.

28 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih
dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling
mengingatkan akan bahaya. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba
memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektronik.

Mari Kita Lakukan

Apa yang anda perlukan


Bahan Bacaan Sistem Pendengaran Manusia dan Sistem Sonar Lumba-lumba

Apa yang harus anda lakukan


1. Bacalah dengan cermat subtopik sistem Pendengaran Manusia dan sistem sonar
pada lumba-lumba
2. Isikan tabel berikut berdasarkan bahan bacaan yang dimaksud
2.1. Sistem Pendengaran Manusia
Bagian Telinga Fungsi

Jelaskan bagaimana gelombang suara yang didengar oleh seseorang sampai ke


otak!

2.2. Sistem sonar lumba-kumba


Organ Lumba-lumba Fungsi
Kantung udara
Rahang bawah
Apakah suara sonar yang dikeluarkan oleh lumba-lumba dapat terdengar oleh
manusia? Jelaskan!

3. a

29 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
AYO KITA KERJAKAN

Kapal laut KRI Dewa Ruci milik Angkatan Laut TNI ditugaskan untuk mengukur
kedalaman laut jawa yang ada di sekitar wilayah perairan Indramayu dengan menggunakan
gelombang SONAR. Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan karangsong pada hari Kamis, 26
Maret 2020 pukul 10.00 WIB menuju perairan di sekitar pulau Biawak yang masuk ke wilayah
Kabupaten Indramayu.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam dengan jarak 32 mil atau 51, 5 km arah timur
laut dari pelabuhan karangsong, akhirnya tim memutuskan untuk mengukur kedalaman laut di dua
tempat berbeda di sekitar pulau biawak. Tempat pertama berada di sebelah barat pulau biawak
dengan jarak 3 km dari pantai dan diberi nama P, dan tempat kedua diberi nama Q yang berada 3
km sebelah utara tempat P. Hasil pengukuran didapatkan data sebagai berikut!. Pada tempat P,

gelombang sonar dikirim ke dasar laut dan gelombang diterima kembali setelah 3 sekon. Pada
tempat Q, gelombang sonar dikirim ke dasar laut dan diterima kembali setelah 7 sekon. Jika kita
anggap cepat rambat bunyi di laut sebesar 1500 m/s. Maka berapakah perbedaan kedalaman antara
tempat P dan tempat Q yang berada di sekitar pulau Biawak?

Jawab:

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

30 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
Rangkuman

1. Getaran merupakan gerakan bolak-balik pada suatu benda dalam selang waktu tertentu
melalui titik kesetimbangannya
2. Frekuensi Getaran yaitu banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik.
3. Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran.
4. Amplitudo merupakan simpangan terjauh sebuah getaran dari titik kesetimbangannya.
5. Gelombang adalah getaran yang merambat, yang membawa energi selama
perambatannya.
6. Gelombang mekanik memerlukan zat perantara untuk merambat, dengan kata lain energi
dipindahkan melalui medium tersebut.
7. Gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium (zat perantara) untuk
memindahkan energinya.
8. gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya
9. gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah
rambatannya.
10. cepat rambat gelombang adalah jarak yang dilalui oleh gelombang dalam rambatannya
yang ditempuh dalam waktu tertentu
11. Pemantulan gelombang terjadi jika sebuah gelombang mengenai permukaan yang keras
dan dipantulkan
12. Pembiasan gelombang (refraksi) Peristiwa perubahan atau pembelokan arah perambatan
gelombang karena adanya perubahan panjang gelombang atau perubahan kecepatan
gelombang
13. Interferensi gelombang terjadi jika kedua gelombang yang berasal dari dua sumber yang
sama frekuensinya mengalami interaksi atau saling bertemu.
14. Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang dari bentuk aslinya menjadi
beberapa bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui suatu medium dalam
ruang yang tidak persegi
15. Infrasonik adalah bunyi dengan frekuensi kurang dari 20 Hz. Suara dengan frekuensi
infrasonik dapat didengar oleh beberapa jenis hewan seperti anjing dan ngengat.
16. Audiosonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi di rentang 20 Hz-20.000 Hz. Bunyi ini
dapat didengar oleh manusia.
17. Ultrasonik memiliki frekuensi bunyi di atas 20.000 Hz. bunyi ini dapat didengar hewan
kelelawar, lumba-lumba, dan paus.
18. Kuat lemahnya sebuah bunyi dapat didengar oleh kita bergantung kepada amplitudo bunyi.
19. Tinggi bunyi dipengaruhi oleh frekuensi sumber getaran. Semakin tinggi frekuensi, maka
semakin tinggi nada/bunyi yang dihasilkan.
20. Intensitas bunyi adalah besaran yang menyatakan besarnya daya bunyi tiap satu satuan
luas
21. Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi teratur
22. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi tidak teratur
23. Dentum adalah bunyi desah yang datang secara tiba-tiba dengan suara yang keras

31 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
UJI KOMPETENSI

1. Dalam selang waktu 0,3 sekon antara A dan B terbentuk gelombang seperti gambar di
atas. Cepat rambat gelombang dalam tali adalah…

a. 10 m/s c. 9 m/s
b. 6 m/s d. 3 m/s
2. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 300 m/s, panjang gelombangnya 75 m.
Frekuensi gelombang tersebut adalah…
a. 4 Hz c. 5 Hz
b. 6 Hz d. 7 Hz
3. Berdasarkan gambar, amplitudo getaran ditunjukkan oleh…

a. Q c. RP
b. PR d. QR
4. Sebuah pendulum (bandul) dengan panjang tali 0,5 meter memiliki beban dengan massa
1 kg. Bila bebannya sekarang diikat dengan tali yang berbeda dengan panjang 1 meter.
Bagaimanakah periodenya?
a. Bertambah c. Berkurang
b. Tetap d. Tidak cukup informasi
5. Perhatikan gambar anatomi telinga manusia berikut. Nomor 1 dan 2 berturut-turut
adalah…

a. Daun telinga dan koklea c. Tulang martil dan landasan


b. Daun telingan dan saluran eustachius d. Daun telinga dan tulang martil
6. Perhatikan gambar ikan lumba-lumba berikut. Untuk mendeteksi mangasnya, alat
pendeteksi gelombang pantul terletak pada…

32 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
a. Hidung c. Rahang bagian bawah
b. Mata d. Rahang bagian atas
7. Bryant melihat kilat dan 3 sekon kemudian terdengar bunyi guntur. Jika cepat rambat
bunyi di udara 340 m/s, berapakah jarak Bryant dengan tempat terjadinya petir?
a. 111 meter c. 1020 meter
b. 340 meter d. 10200 meter
8. Alat Fathometer mencatat selang waktu 3 sekon mulai dari pulsa ultrasonic dikirim
sampai diterima kembali. Jika cepat rambat bunyi dalam air 1500 m/s, tentukan
kedalaman air laut di bawah kapal.
a. 1500 meter c. 2250 meter
b. 4500 meter d. 500 meter
9. Ketika penggaris digetarkan ternyata menghasilkan 1000 getaran setiap menitnya, namun
siswa tersebut tidak mendenger bunyi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan…
a. Dinding lab.IPA tidak dapat memantulkan bunyi
b. Bunyi yang dihasilkan diserap oleh dinding lab.IPA
c. Frekuensi bunyi yang dihasilkan lebih dari 20 Hz
d. Frekuensi bunyi yang dihasilkan kurang dari 20 Hz
10. Beberapa pernyataan berkaitan dengan bunyi:
1) Gelombang bunyi dapata terjadi karena ada benda yang bergetar
2) Gelombang bunyi merambat paling cepat pada zat gas dan paling lambat pada zat
padat
3) Gelombang bunyi memerlukan medium untuk merambat
4) Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal karena merambat tegak lurus
dengan arah getaran.

Pernyataan yang benar tentang gelombang bunyi adalah nomor…

a. 1 dan 2 c. 1 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
11. Sebuah bel listrik diletakkan dalam sungkup kaca (vakum=hampa udara). Saat bel listrik
dibunyikan ternyata kita tidak dapat mendengar bunyi bel tersebut karena…
a. Tidak ada pendengar c. tidak ada sumber suara
b. Tidak ada medium d. telinga tuli

33 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i
DAFTAR PUSTAKA

Prima, Eka Cahya. 2019. Gelombang Optik dan Listrik Magnet. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta

Suharto&Maulana, Moh. Erwin. 2019. Gelombang dan Optik SMP. Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan. Kemdikbud. Jakarta.

Mudhari, Marga Surya. 2018. Hidup di tengah gelombang bunyi dan cahaya. Fisika Paket-C setara
SMA.MA kelas XI. Kemdikbud. Jakarta

Modul Getaran, Gelombang dan Bunyi. Kemdikbud. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/

Gelombang Mekanik. https://www.studiobelajar.com/gelombang-mekanik/

Kenali lebih mendalam perilaku gelombang laut. https://seputargk.id/kenali-lebih-mendalam-


perilaku-gelombang-laut/

Efek Dopler. Physics Fever. https://www.youtube.com/watch?v=I0FflRjdrZ4&t=51s

Percobaan fisika dispersi cahaya mejikuhibiniu. Bimbel madani cendekia.


https://www.youtube.com/watch?v=4sf0C45tdcQ

Perjalanan bunyi hingga ke otak: Mekanisme mendengar pada manusia. Yeni Widiawati.
https://www.youtube.com/watch?v=zyptq2nYjDo&t=181s

34 | M o d u l G e t a r a n , G e l o m b a n g , d a n B u n y i

Anda mungkin juga menyukai