Sum of
Source Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 4,109E6 29 141680,920 228,313 0,000
Intercept 3,942E7 1 3,942E7 63527,597 0,000
Ukuran 613470,000 1 613470,000 988,582 0,000
Kematangan 668071,667 2 334035,833 538,285 0,000
Lama waktu rebus 2726521,667 4 681630,417 1098,420 0,000
Ukuran * Kematangan 23685,000 2 11842,500 19,084 0,000
Kematangan * lama 46778,333 8 5847,292 9,423 0,000
waktu rebus
Ukuran * Lama waktu 1538,333 4 384,583 0,620 0,650
rebus
Ukuran * Kematangan * 28681,667 8 3585,208 5,777 0,000
Lama waktu rebus
Error 55850,000 90 620,556
Total 4,359E7 120
Corrected Total 4164596,667 119
R Squared = 0,987 ( Adjusted R Squared = 0 ,982 )
1 2 3
75,0 40 482,500
37,5 40 571,750
22,5 40 665,250
Berdasarkan Tabel 4.23, tampak bahwa perbedaan rataan jumlah buah hilang pada tingkat
kematangan TBS sangat nyata, yang ditandai terbentuknya 3 ( tiga ) subset ( sebanyak jumlah
kelompok yang dibandingkan ). Berturut – turut banyaknya buah hilang karena tidak terontok
untuk TBS mengkal ( 22,5%), matang ( 37,5 %) dan lewat matang (75 % ) adalah 665,75
gram, 571,75 gram dan 482,50 gram. Pada operasi perebusan dengan suhu, tekanan dan lama
waktu rebus yang sama, semakin matang TBS sawit yang direbus, semakin sedikit jumlah
buah yang hilang tidak terontok. Berarti tingkat kematangan buah sebelum direbus, sangat
berpengaruh terhadap besarnya jumlah buah yang hilang karena kurang tepatnya proses
perebusan dan perontokan yang diterapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Siregar ( 2008)
yang mengatakan bahwa faktor kematangan bahan baku ( TBS ) mempengaruhi mutu
perebusan TBS sawit yang dihasilkan.
Tabel 4.24 Uji lanjut Duncan variabel waktu rebus pada respon Buah Hilang
Subset
Waktu rebus N 1 2 3 4 5
120 24 358,333
110 24 471,250
100 24 567,083
90 24 685,00
80 24 784,167
Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Tampak pada Tabel 4.24 Uji lanjut beda rataan pada variabel bebas waktu rebus,
bahwa lama waktu rebus menyebabkan jumlah buah hilang yang berbeda. Jumlah buah yang
hilang tidak terontok karena lama waktu rebus pada percobaan ini berturut – turut mulai dari
80 menit hingga 120 menit adalah 784,17 gram, 685,00 gram, 567,08 gram, 471,25 gram dan
358,33 gram. Jika diungkapkan dalam persen, maka berturut – turut adalah 0,78 %; 0,68 %;
0,56 %; 0,47 %; dan 0,35 %. Jika dibandingkan dengan norma jumlah buah hilang yang
ditetapkan perusahaan yakni maksimal 0,5 % maka persentase buah hilang dengan lama
waktu rebus mulai 80 menit – 100 menit, masih belum memenuhi target perusahaan ( PT
BNT ). Setelah lama waktu rebus menjadi 110 menit, jumlah buah hilang setelah dirontok
menurun ( 0,47 % ) < 0,5 %. Operasi perebusan selain dimaksudkan untuk memasak buah
sawit, yang utama adalah melepaskan brondolan dari janjangannya, bahkan itulah sebabnya
mengapa masih diperlukan operasi perontokan, supaya semua buah sawit yang menempel
pada janjangannya terambil semuanya guna diperas minyaknya dan diambil kernelnya.
Tempat pertemuan antara brondolan dengan janjangannya dihidrolisis dengan steam sehingga
terjadi penurunan kandungan polysacharides yang menyebabkan menjadi zat yang mudah
larut, akibatnya brondolan mudah terlepas dari janjangannya. Sebagaimana pelepasan
brondolan secara alami yang terjadi di kebun. Untuk memungkinkan hidraulisis berlangsung,
brondolan harus kontak dengan steam. Temperatur yang tinggi dan fase perebusan dengan
waktu yang lama akan memudahkan brondolan lepas dari janjangannya. Secara ekonomis
jika jumlah buah yang hilang karena tidak terontok menurun hingga lebih kecil dari norma
yang ditetapkan perusahaan, akan menyebabkan kenaikan pendapatan baik dari naiknya
jumlah perolehan minyak mentah ( CPO ) maupun kernel. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, pada perebusan dengan suhu, tekanan dan lama rebus yang sama, semakin lama
TBS sawit direbus, semakin sedikit jumlah buah yang hilang karena tidak terontok.
c. Uji Beda Rataan Ukuran Berat TBS pada Respon Buah Hilang
Tabel 4.25 Rataan Jumlah Buah Hilang Pada Ukuran Berat TBS Kecil dan Besar
Berat Std.
TBS N Mean Deviation Std. Error Mean
Buah Hilang 7 60 501,667 170,1063 21,9606
20 60 644,667 176,7836 22,8227
Tabel 4.26 Uji t Rataan Ukuran Berat TBS Pada Respon Jumlah Buah Hilang
90% Confidence Interval of
the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
T Df tailed) Difference Difference Lower Upper
3,560 118 0,001 0,6317 0,1774 0,3375 0,9258
Tampak pada Tabel 4.25, rataan ( mean ) jumlah buah hilang pada TBS sawit ukuran kecil ( 7
kg ) sebesar 501, 67 gr lebih kecil dibanding dengan ukuran besar ( 20 kg ) , 644,67 gr.
Secara statistik, tampak pada Tabel 4.26 perbedaan ini sangat nyata ( 0,001 < 0,05 ).
Perebusan dengan steam sebagai penyalur panas, memungkinkan dapat lebih merasuk hingga
ke buah yang berada dibagian dalam TBS sawit yang berukuran kecil daripada yang besar.
Akibatnya ketika suhu perebusan mencapai di atas 100 ºC, akan menyebabkan kandungan air
yang berada pada buah melepaskan diri dari ikatan molekul - molekulnya sehingga keluar
berupa evaporasi TBS sawit. Pada TBS sawit yang berukuran kecil memungkinkan seluruh
buah yang menempel pada janjangannya teraliri steam, sehingga menyebabkan tingginya
evaporasi.