Anda di halaman 1dari 6

2.

Variabel Respon Persentase Jumlah Buah Hilang ( Unstride Bunch/ USB )

a.Uji normalitas dan Homogenitas Data

1) Variabel Bebas Ukuran Berat TBS

Tabel 4.16 Uji normalitas data ( Tests of Normality )


Ukuran Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Berat TBS Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Buah 7,0 0,097 60 0,200* 0,964 60 0,076


Hilang 20,0 0,073 59 0,200* 0,976 59 0,288

Tabel 4.17 Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variance)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Buah Based on Mean
0,007 1 117 0,933
Hilang

b.Variabel bebas : Kematangan TBS

Tabel 4.18 Uji normalitas data (Tests of Normality)


Kematangan Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Buah Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Buah 22,5 0,100 40 0,200* 0,968 40 0,311
Hilang 37,5 0,107 40 0,200* 0,962 40 0,190
75,0 0,103 39 0,200* 0,963 39 0,224

Tabel 4.19 Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variance)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Buah Hilang Based on Mean 1,075 2 116 0,345

c.Variabel bebas :Waktu Rebus

Tabel 4.20 Uji normalitas data (Tests of Normality)


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Waktu Rebus Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Buah 80 0,101 24 0,200* 0,969 24 0,649
Hilang 90 0,121 24 0,200* 0,939 24 0,155
100 0,117 24 0,200* 0,942 24 0,177
110 0,234 24 0,001 0,913 24 0,040
120 0,206 23 0,013 0,872 23 0,007

Tabel 4.21 Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variance)


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Buah Hilang Based on Mean 0,277 4 114 0,892

Hipotesis untuk uji normalitas :


Ho : Residual data terdistribusi normal
H1 : Residual data tidak terdistribusi normal
Pengambilan keputusannya; jika nilai p > α, maka Ho diterima, jika p < α maka Ho ditolak.
Hipotesis untuk uji homogenitas :
Ho : Varian homogen
H1 : Varian tidak homogen
Pengambilan keputusannya; jika p > α, maka Ho diterima, jika p < α maka Ho ditolak.
Pada Tabel 4.16 nampak bahwa untuk variabel bebas ukuran berat TBS rata-rata 7 kg
dan 20 kg, nilai p > 0,05 sehingga Ho diterima, sehingga keputusannya data berdistribusi
normal. Pada uji homogenitas Tabel 4.17, baik variabel bebas ukuran berat rata-rata 7 kg
maupun rata-rata besar 20 kg, nilai p > α, artinya Ho diterima, sehingga disimpulkan varian
data homogen.
Pada Tabel 4.18, variabel bebas kematangan TBS, semua taraf faktornya, baik
menurut metode K – S maupun S – W, menunjukkan nilai p > α, artinya Ho diterima
sehingga keputusannya, semua taraf faktor variabel kematangan TBS berdistribusi normal.
Tabel 4.19 menunjukkan nilai p > α, artinya Ho diterima, sehingga keputusannya varian data
variabel bebas kematangan TBS, pada semua taraf percobaannya homogen.
Pada Tabel 4.20, variabel bebas lama waktu rebus, untuk semua taraf faktornya,
( kecuali taraf faktor lama rebus 110 menit ) baik dengan metode K – S maupun S –W
menunjukkan nilai p > α , artinya Ho diterima sehingga kesimpulannya untuk semua taraf
faktor waktu rebus datanya berdistribusi normal. Tabel 4.21 uji homogenitas variabel bebas
waktu rebus menunjukkan ( 0,402 ) p > α, artinya Ho diterima sehingga kesimpulannya
varian datanya homogen.
Setelah persyaratan normalitas dan homogenitas data terpenuhi, maka dilanjutkan
dengan analisis ragam untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh interaksi yang nyata pada
perlakuan kombinasi ukuran berat TBS, kematangan buah dan lama waktu rebus yang
diterapkan pada percobaan.
b. Analisis Ragam/ ANOVA

Analisis ragam percobaan perlakuan kombinasi dan pengaruhnya terhadap parameter


Jumlah Buah Hilang disajikan pada Tabel 4.22

Tabel 4.22 Analisis Ragam Pada Respon Jumlah Buah Hilang.

Sum of
Source Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 4,109E6 29 141680,920 228,313 0,000
Intercept 3,942E7 1 3,942E7 63527,597 0,000
Ukuran 613470,000 1 613470,000 988,582 0,000
Kematangan 668071,667 2 334035,833 538,285 0,000
Lama waktu rebus 2726521,667 4 681630,417 1098,420 0,000
Ukuran * Kematangan 23685,000 2 11842,500 19,084 0,000
Kematangan * lama 46778,333 8 5847,292 9,423 0,000
waktu rebus
Ukuran * Lama waktu 1538,333 4 384,583 0,620 0,650
rebus
Ukuran * Kematangan * 28681,667 8 3585,208 5,777 0,000
Lama waktu rebus
Error 55850,000 90 620,556
Total 4,359E7 120
Corrected Total 4164596,667 119
R Squared = 0,987 ( Adjusted R Squared = 0 ,982 )

Berdasarkan perhitungan sebagaimana yang ditampilkan Tabel 4.22, interaksi perlakuan


kombinasi variabel bebas; ukuran berat TBS, tingkat kematangan buah dan lama waktu rebus
terhadap respon jumlah buah hilang nyata, yang ditunjukkan dengan signifikansi 0,000 <
0,10. Artinya secara simultan ukuran berat TBS, tingkat kematangan buah dan lama waktu
rebus, mempengaruhi besarnya jumlah buah yang hilang, yang ditunjukkan dengan nilai R 2
yang disesuaikan sebesar 0,982

b) Uji lanjut Duncan

Tabel 4.23 Uji lanjut Duncan variabel tingkat kematangan Buah


Kematangan (%) N Subset ( gram )

1 2 3
75,0 40 482,500

37,5 40 571,750

22,5 40 665,250

Sig. 1,000 1,000 1,000

Berdasarkan Tabel 4.23, tampak bahwa perbedaan rataan jumlah buah hilang pada tingkat
kematangan TBS sangat nyata, yang ditandai terbentuknya 3 ( tiga ) subset ( sebanyak jumlah
kelompok yang dibandingkan ). Berturut – turut banyaknya buah hilang karena tidak terontok
untuk TBS mengkal ( 22,5%), matang ( 37,5 %) dan lewat matang (75 % ) adalah 665,75
gram, 571,75 gram dan 482,50 gram. Pada operasi perebusan dengan suhu, tekanan dan lama
waktu rebus yang sama, semakin matang TBS sawit yang direbus, semakin sedikit jumlah
buah yang hilang tidak terontok. Berarti tingkat kematangan buah sebelum direbus, sangat
berpengaruh terhadap besarnya jumlah buah yang hilang karena kurang tepatnya proses
perebusan dan perontokan yang diterapkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Siregar ( 2008)
yang mengatakan bahwa faktor kematangan bahan baku ( TBS ) mempengaruhi mutu
perebusan TBS sawit yang dihasilkan.

Tabel 4.24 Uji lanjut Duncan variabel waktu rebus pada respon Buah Hilang

Subset

Waktu rebus N 1 2 3 4 5
120 24 358,333
110 24 471,250
100 24 567,083
90 24 685,00
80 24 784,167
Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Tampak pada Tabel 4.24 Uji lanjut beda rataan pada variabel bebas waktu rebus,
bahwa lama waktu rebus menyebabkan jumlah buah hilang yang berbeda. Jumlah buah yang
hilang tidak terontok karena lama waktu rebus pada percobaan ini berturut – turut mulai dari
80 menit hingga 120 menit adalah 784,17 gram, 685,00 gram, 567,08 gram, 471,25 gram dan
358,33 gram. Jika diungkapkan dalam persen, maka berturut – turut adalah 0,78 %; 0,68 %;
0,56 %; 0,47 %; dan 0,35 %. Jika dibandingkan dengan norma jumlah buah hilang yang
ditetapkan perusahaan yakni maksimal 0,5 % maka persentase buah hilang dengan lama
waktu rebus mulai 80 menit – 100 menit, masih belum memenuhi target perusahaan ( PT
BNT ). Setelah lama waktu rebus menjadi 110 menit, jumlah buah hilang setelah dirontok
menurun ( 0,47 % ) < 0,5 %. Operasi perebusan selain dimaksudkan untuk memasak buah
sawit, yang utama adalah melepaskan brondolan dari janjangannya, bahkan itulah sebabnya
mengapa masih diperlukan operasi perontokan, supaya semua buah sawit yang menempel
pada janjangannya terambil semuanya guna diperas minyaknya dan diambil kernelnya.
Tempat pertemuan antara brondolan dengan janjangannya dihidrolisis dengan steam sehingga
terjadi penurunan kandungan polysacharides yang menyebabkan menjadi zat yang mudah
larut, akibatnya brondolan mudah terlepas dari janjangannya. Sebagaimana pelepasan
brondolan secara alami yang terjadi di kebun. Untuk memungkinkan hidraulisis berlangsung,
brondolan harus kontak dengan steam. Temperatur yang tinggi dan fase perebusan dengan
waktu yang lama akan memudahkan brondolan lepas dari janjangannya. Secara ekonomis
jika jumlah buah yang hilang karena tidak terontok menurun hingga lebih kecil dari norma
yang ditetapkan perusahaan, akan menyebabkan kenaikan pendapatan baik dari naiknya
jumlah perolehan minyak mentah ( CPO ) maupun kernel. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, pada perebusan dengan suhu, tekanan dan lama rebus yang sama, semakin lama
TBS sawit direbus, semakin sedikit jumlah buah yang hilang karena tidak terontok.

c. Uji Beda Rataan Ukuran Berat TBS pada Respon Buah Hilang

Tabel 4.25 Rataan Jumlah Buah Hilang Pada Ukuran Berat TBS Kecil dan Besar
Berat Std.
TBS N Mean Deviation Std. Error Mean
Buah Hilang 7 60 501,667 170,1063 21,9606
20 60 644,667 176,7836 22,8227
Tabel 4.26 Uji t Rataan Ukuran Berat TBS Pada Respon Jumlah Buah Hilang
90% Confidence Interval of
the Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
T Df tailed) Difference Difference Lower Upper
3,560 118 0,001 0,6317 0,1774 0,3375 0,9258

Tampak pada Tabel 4.25, rataan ( mean ) jumlah buah hilang pada TBS sawit ukuran kecil ( 7
kg ) sebesar 501, 67 gr lebih kecil dibanding dengan ukuran besar ( 20 kg ) , 644,67 gr.
Secara statistik, tampak pada Tabel 4.26 perbedaan ini sangat nyata ( 0,001 < 0,05 ).
Perebusan dengan steam sebagai penyalur panas, memungkinkan dapat lebih merasuk hingga
ke buah yang berada dibagian dalam TBS sawit yang berukuran kecil daripada yang besar.
Akibatnya ketika suhu perebusan mencapai di atas 100 ºC, akan menyebabkan kandungan air
yang berada pada buah melepaskan diri dari ikatan molekul - molekulnya sehingga keluar
berupa evaporasi TBS sawit. Pada TBS sawit yang berukuran kecil memungkinkan seluruh
buah yang menempel pada janjangannya teraliri steam, sehingga menyebabkan tingginya
evaporasi.

Anda mungkin juga menyukai