Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERAN NYATA ILMU KIMIA

DI MASA PANDEMI

NAMA: DIKA SAPUTRA

KELAS: XII IPS 2

No: 05

MA NU MA'ARIF KUDUS

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah mengenai PERAN NYATA ILMU KIMIA DI MASA PANDEMI. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu. DEWI MUTHOHAROH,S. Pd.I pada
pada mapel Bahasa Indonesia.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
peran aktif ilmu biologi dan kimia dalam menangani wabah covid-19 yang sedang mewabah di negara
Indonesia ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah

Bab 1

Pendahuluan.......................................................................................................................................

A. Latar belakang masalah..........................................................................................

B. Pembatasan masalah..................................................................................................

C. Perumusan masalah................................................................................................................ .

D. Tujuan penelitian...................................................................................................................

E. Manfaat penelitian..............................................................................................
Bab 1

Pendahuluan

A.latar belakang masalah

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan.

Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh yang mudah ialah dengan mencuci

tangan. Sehat juga menjadi salah satu investasi untuk meningkatkan

produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Menjaga

kesehatan tubuh dan memelihara kebersihan tangan adalah hal yang sangat

penting. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari tangan seringkali

terkontaminasi dengan mikroba, sehingga tangan menjadi perantara

masuknya mikroba ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan diare.

Menurut data Kesehatan Riset Dasar (Kementrian Kesehatan RI, 2001),

berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare menduduki peringkat

ke -13 dengan proporsi kematian sebesar 3,5%. Sementara dengan mencuci

tangan dapat menurunkan potensi diare sebesar 47%.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi penyakit gangguan

pencernaan yang disebabkan oleh mikroba mulai dari pencegahan hingga

penggobatan. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan

penggunaan hand sanitizer (Miller, 2006; Myers, 2008). Hand sanitizer

umumnya mengandung Ethyl Alkohol 62 %, pelembut, dan pelembab. Selain

alkohol dan pelembut, hand sanitizer juga mengandung anti bakteri lain

seperti tryclosan, gliserol, tannin, saponin dan agen antimikroba lainnya.

Kandungan bahan aktif yang ada dalam hand sanitizer adalah alkohol yang
memiliki efektivitas paling tinggi terhadap virus, bakteri, dan jamur juga

tidak menimbulkan resistensi pada bakteri. Alkohol sendiri dapat membuat

tangan menjadi kering, sehingga hand sanitizer harus dilengkapi dengan

moisturizer dan emolient, yang menjaga tangan tetap lembut dan tidak

menjadi kering, tidak seperti larutan alkohol murni yang dapat menyebabkan

dehidrasi pada kulit. Hand sanitizer pada umumnya akan menguap sehingga

tidak meninggalkan residu atau membuat tangan lengket (Aiello, 2010;

Larson, 2005).

Cairan pembersih tangan berbasis alkohol tidak bisa menggantikan

cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Penelitian terbaru membuktikan,

handsanitizer justru meningkatkan risiko infeksi virus pemicu radang saluran

pencernaan. “Hand sanitizer kurang optimal dalam mengendalikan infeksi

norovirus. Tidak ada hubungan sebab akibat secara langsung antara hand

sanitizer dengan infeksi norovirus, namun ada kecenderungan risikonya

meningkat,” ungkap Dr David Blaney dari pusat pengendalian dan

pencegahan penyakit Amerika Serikat atau CDC seperti dikutip dari Medical

News Today. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan handsanitizer dari

bahan kimia ternyata memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan.

Selain mudah terbakar hand sanitizer berbasis alkohol juga dapat

meningkatkan risiko infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan.

Beberapa sediaan gel hand sanitizer banyak tersedia di pasaran dan

banyak mengandung alkohol serta antibakteri lain. Senyawa fenol merupakan

komposisi terbanyak yang digunakan, karena senyawa tersebut tidak hanya

terdapat pada antibiotik sintetik, namun juga terdapat pada senyawa alam

yang dikenal dengan polifenol. Banyak aneka hayati yang mengandung


polifenol dan dapat dimanfaatkan, seperti daun sirsak dimanfaatkan untuk

larvasida (Haqkiki, 2012), daun kemangi untuk hand sanitizer (Cahyani,

2014). Selain itu yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai hand

sanitizier adalah pelepah pisang.

Pemilihan pelepah pisang sebagai bahan untuk pembuatan hand

sanitizer adalah karena adanya kandungan senyawa polifenol yang tinggi.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Ariningsih,. Dkk, 2015) yang

melaporkan bahwa pelepah pisang mengandung tiga zat yang berperan

dalam menyembuhkan luka dan sebagai antibakteri, yaitu saponin,

flavonoid, dan asam askorbat. Adapun fungsi Saponin yaitu bermanfaat

untuk meningkatkan pembuluh darah baru pada luka. Flavonoid

bermanfaat untuk memperpendek waktu peradangan /inflamasi. Asam

askorbat bermanfaat untuk memperkuat dan mempercepat pertumbuhan

jaringan ikat/kolagen baru. Selain itu saponin dan tanin merupakan zat

antiseptik alami. Dalam 1 kg pelepah pisang menghasilkan 930 ml air yang

mengandung 4,6 - 5 gram tanin, sedang dalam 100 ml handsanitizer

zat tanin efektif membunuh kuman dengan takaran 0,01 ml. Pendapat yang

berbeda dikemukakan oleh Budi 2008 dalam (Priosoeryanto et al., 2006)

yakni getah pelepah pisang mengandung saponin, antrakuinon, dan

kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit.

Selain itu, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk

menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat

membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang

sedang mengalami luka. Oleh karena itu ekstrak getah pelepah pisang

dapat digunakan untuk membuat hand sanitizer.


Dari latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian ini untuk

mengetahui daya antiseptik dari hand sanitizer pelepah daun pisang.

Selanjutnya hand sanitizer dari pelepah daun pisang dibandingkan dengan

hand sanitizer sediaan yang beredar dipasaran. Pengujian daya antiseptik

dilakukan dengan metode replika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah hand sanitizer pelepah daun pisang mempunyai daya antiseptik serta

membandingkan dengan hand sanitizer A yang beredar dipasaran dengan

perlakuan perbedaan waktu setelah penggunaan hand sanitizer.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini memiliki arah dan ruang lingkup yang jelas, maka

diperlukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

a. Subjek penelitian

: ekstrak pelepah daun pisang kepok sebagai hand

sanitizer alami

b. Objek penelitian

: potensi hand sanitizer dari pelepah pisang

c. Parameter yang diukur : jumlah bakteri sesudah menggunakan hand

sanitizer pelepah daun pisang dibandingkan dengan jumlah bakteri

sesudah penggunaan handsanitizer A.

C. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pelepah daun pisang memiliki potensi sebagai hand sanitizer

alami?
2. Bagaimana efektivitas hand sanitizer pelepah daun pisang setelah

penggunaan dengan jeda waktu yang berbeda?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui potensi pelepah daun pisang sebagai hand sanitizer

alami

2. Untuk mengetahui efektivitas hand sanitizer pelepah daun pisang setelah

penggunaan dengan jeda waktu yang berbeda

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan tentang manfaat pelepah daun pisang

sebagai hand sanitizer alami

b. Menambah keterampilan bekerja di laboratorium dalam bidang

mikrobiologi

c. Mempelajari metodologi dalam pelaksanaan suatu penelitian

2. Bagi Institusi
Menambah informasi dan literature tentang keilmuan mikrobiologi

3. Bagi Peneliti Lain

a. Memberikan informasi tentang potensi pelepah daun pisang sebagai

hand sanitizer alami

b. Dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian mikrobiologi

lain yang sesuai

4. Bagi Sosial

Memberikan informasi tentang potensi pelepah daun pisang sebagai hand


sanitizer alami untuk menghambat bakteri di tanga

Anda mungkin juga menyukai