Anda di halaman 1dari 16

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Belajar

yang diampu oleh :

Oleh:

Alfiatus Sholikakhah 18050394003

Vanya Chairunnisa AHP. 18050394019

Dewi Puspitasari 18050394030

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIDIKAN TATA BOGA

2018
PRAKATA

Alhamdulillahirabbil'aalamin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang
Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya, mustahillah makalah ini terselesaikan tepat waktu
mengingat tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir. Penulis benar-benar merasa
tertantang untuk mewujudkan makalah tentang pengolahan informasi. Makalah ini dibuat
berdasarkan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori belajar. Kami 1 kelompok
beranggotakan 3 mahasiswa mengambil studi kasus berdasarkan kebiasaan yang di lakukan
dalam keluarga saat mengambil keputusan. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis berusaha
menyusun makalah ini dengan memuat beragam teknik bercerita. Terselesaikannya penulisan
makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah bekerja sama dalam mencari materi,
melakukan study kasus dan menyelesaikan makalah ini penulis untuk belajar menjadi pribadi
yang lebih baik. Selain itu, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen yang
mengampu mata kuliah teori belajar Universitas Negri Surabaya (UNESA) untuk semua bantuan,
motivasi, dan saran-sarannya. Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis
menyadari juga bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya.
Karena itu, penulis berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Dengan segala
pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya.
Kritik merupakan perhatian agar dapat menuju kesempurnaan.
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ……………………………....................…………………. i


PRAKATA................ ………………………….....................…………………… ii
DAFTAR ISI ….……………………………………........................……………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………..........................………………….. 1

 A.1 Latar Belakang …………………...................………………………..1 

 A.2 Rumusan Masalah ………………...................……………………… 2

 A.3 Tujuan Penulisan ………………....................……………………….. 2

 A.4 Manfaat Penulisan ………...….....................………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………...........................……………………….3 

 B.1 Pembahasan ………………….................................………………… 3

 B.2 Study kasus………………….................................………………….. 9

BAB III PENUTUP ……………………......................………………………… 10

 C.1 Simpulan …………………….............……………………………… 10

 C.2 Saran …………………………............……………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………......................………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari
lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi
kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur
cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan
informasi adalah pada derajat penekanan pada soal belajar.
Teori pengolahan informasi tidak memperlukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama.
Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan
sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas (Anderson, 1980). Namun, demikian,
penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar.

1.2 Rumusa Masalah :


a. Bagaimana konsep model pengolahan informasi ?
b. Jelaskan riset tentang otak !
c. Apa penyebab orang ingat dan lupa ?
d. Bagaimana cara mengajarkan strategi memori ?
e. Apa saja faktor-faktor yang membuat informasi bermakna !
f. Bagaimana Strategi Studi untuk Membantu Siswa Belajar ?
g. Bagaimana Cara Strategi Pengajaran Kognitif Membantu Siswa Belajar
h.Bagaimana konsep mengenai teori pengolahan informasi ?
i. Sebutkan dan jelaskan komponen belajar !
j. Teori pengolahan informasi dan aplikasinya dalam pembelajaran !
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pengolahan Informasi


Informasi terus memasuki pikiran kita melalui indera kita. Sebagian ada yang di simpan dalam
ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian di lupakan. Riset tentang memori manusia
(lihat, misalnya, Anderson, 2005; Ashcraft, 2006; Bransford, Brown & Cocking, 1999; Byrnes,
2001; Elias & Saucier, 2006; Solso, 2001; Tulving & Craik, 2000) telah membantu pakar teori
pembelajaran menjelaskan proses yang menyebabkan informasi diingat (atau dilupakan). Proses
ini, yang biasanya disebut model pengolahan informasi Atkinson & Shiffrin. Ada tiga komponen
utama memori ialah : Rekaman indera, memori kerja atau jangka pendek, dan memori jangka
panjang.
Rekaman indera adalah memori yang sangat pendek yang terkait dengan indera. Informasi yang
diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat. Begitu diterima,
informasi diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental kita. Kegiatan ini
disebut persepsi. Rekaman indera menerima informasi dalam jumlah besar dan masing-
masingindera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa) dan menahannya dalam
waktu yang sangat singkat, tidak lebih dari beberapa detik. Jika tidak ada yang terjadi pada
informasi yang di tahan dalam rekaman indera ,informasi tersebut hilang dengan cepat. Informasi
yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat.
Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan mental
kita. Kegiatan ini disebut persepsi. Persepsi menegenai rangsangan bukanlah sesederhana
penerimaan rangsangan, sebaliknya hal itu melibatkan penafsiran pikiran dan di pengaruhi oleh
keadaan pikiran kita, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan factor lain.

1
Memori kerja atau jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang menampung lima hingga
sembilan potongan informasi setiap saat. Informasi masuk ke memori kerja dari rekaman indera
maupun memori jangka panjang. Pengulangan adalah proses pemanggilan kembali informasi
untuk menempatkannya ke dalam memori kerja.
Memori jangka panjang adalah bagian sistem memori dimana sejumlah besar informasi disimpan
dalam kurun waktu yang tidak terhingga. Teori pembelajaran kognitif menekankan pentingnya
membantu siswa menghubungkan informasi yang sedang dipelajari dengan informasi yang ada
dalam memori jangka panjang.
Ketiga bagian memori jangka panjang adalah rekaman episodik, yang menyimpan ingatan kita
tentang pengalaman pribadi; memori semantik, yang menyimpan fakta dan pengetahuan tentang
cara melakukan sesuatu. Skemata adalah jaringan gagasan-gagasan yang terkait untuk menuntut
pemahaman dan tindakan kita. Informasi yang masuk dengan tepat di dalam skema yang
terbentuk dengan baik lebih mudah dipelajari daripada informasi yang tidak dapat begitu
diakomodasi.
Faktor yang meningkatkan memori jangka panjang, beberapa factor berperan dalam ingatan
jangka panjang. Tidak mengherankan, salah satu ialah sejauh mana siswa mempelajari bahan
sejak awal (Bahrick & Hall, 1991). Menarik dicatat bahwa dampak kemampuan pada ingatan
tidak jelas (Semb & Ellis, 1994). Siswa yang berkemampuan yang lebih tinggi mempunyai nilai
yang lebih baik pada akhir pelajaran tetapi sering melupakan yang telah mereka pelajari dengan
persentase yang sama dengan siswa yang berkemampuan lebih rendah.
Model pengelolaan Informasi lain, Ada beberapa teori-teori alternative menurut Atkinson &
Shiffrin, diantaranya teori tingkat pengolahan berpendapat bahwa pebelajar hanya akan
mengingat hal-hal yang mereka olah. Siswa mengolah informasi ketika mereka
memanipulasinya, melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, dan menganilisisnya. Teori
kode ganda lebih jauh mengusulkan pentingnya menggunakan pengkodean visual maupun verbal
untuk mempelajari potongan-potongan informasi.

2
B. Riset tentang Otak
Teknologi yang memungkinkan ilmuan mengamati otak yang sedang bekerja telah menghasilkan
kemajuan pesat di bidang ilmu otak. Temuan telah memperlihatkan cara otak tertentu mengolah
jenis informasi tertentu bersama bagian-bagian otak lain. Ketika orang memperoleh keahlian,
fungsi otak mereka menjadi lebih efisien. Perkembangan otak dini adalah proses menambah
koneksi yang tidak digunakan. Ilmu saraf menemukan banyak hal tentang otak yang sedang
bekerja, tetapi riset ini belum mempunyai penerapan langsung ke pengajaran.
Perbedaan Memori Jangka Pendek dan memori Jangka Panjang 

Setelah tulisan sebelumnya membahas tentang 3 jenis pengetahuan pada teori pemrosesan informasi,
kali ini blog http://penelitiantindakankelas.blogspot.com kembali mencoba menggali lebih dalam
tentang teori tersebut (teori pemrosesan informasi). Tulisan kali ini membahas tentang sistem memori
pada teori tersebut. Menurut teori pemrosesan informasi, pengolahan informasi mengambil tempat
pada sistem penyimpanan memori, yaitu memori jangka pendek (short term memory) dan memori
jangka panjang (long term memory).

Memori jangka pendek (short term memory) adalah memori kerja, yang berfungsi menyimpan informasi
untuk sementara dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan memori jangka panjang (long term memory)
adalah tempat penyimpanan pengetahuan (informasi) secara permanen. Agar lebih jelasnya, cermati
tabel perbedaan memori jangka pendek dan memori jangka panjang berikut.

Tabel Perbedaan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang

Jenis Memori Memori Jangka Pendek Memori Jangka Panjang/Tertentu

Input / Masukan Sangat cepat Relatif lambat

Kapasitas Terbatas Praktis tidak terbatas

Durasi Sangat cepat, 20 - 30 detik Praktis tidak terbatas

Kata-kata, gambar-
Jaringan proposisi, skemata, produksi-produksi
Isi gambar, ide-ide, kalimat-
pemikiran, gambaran-gambaran, episodic
kalimat

Pengambilan
Langsung Bergantung representasi dan pengorganisasian
Kembali / Retrieval

Contoh Memori Jangka Panjang

Setiap manusia dikaruniai otak yang berfungsi untuk menggerakkan banyak saraf untuk berpikir,
mengulas memori dan juga menyimpan banyak data atau ingatan. Biasanya memori yang dapat
diingat berupa kenangan dalam waktu yang lama atau jangka panjang. Hal berikut mengenai
bentuk bentuk memori dalam psikologi paling utama.

Setiap memori memiliki kenangan baik yang manis ataupun yang buruk, namun jenis memori
apa saja yang dimiliki oleh setiap orang. Berikut ini akan dibahas mengenai contoh memori
jangka panjang yang dapat diketahui :

1. Episodic Memory

Yang dimaksud dengan episodic memori adalah memori yang memuat atau berisi tentang
peristiwa dalam kehidupan seseorang. Baik peristiwa dalam hal yang baik juga hal yang buruk.
Contoh dalam kasus ingatan selama bersekolah dulu, memori mengenai pertemuan reuni dengan
teman sekolah dan masih banyak lagi lainnya.

Tentu ingatan tersebut dapat diingat dalam jangka waktu yang lama, apalagi memori tersebut
menyimpan banyak kenangan yang manis atau bahkan kenangan yang amat buruk dan membuat
trauma pada seseorang. Berikut ini contoh tahapan perkembangan memori pada anak yang dapat
Anda ikuti.

2. Procedural Memory

Berikut ini contoh memori jangka panjang selanjutnya adalah procedural memory. Yaitu memori
yang berkaitan dengan sebuah prosedur, yang merujuk pada pengetahuan tentang cara
mengerjakan sesuatu atau dalam sebuah dunia pekerjaan.

Contoh memori prosedur seperti SOP dalam mengerjakan sebuah mesin operasional dalam
sebuah pabrik, prosedur dalam melakukan sebuah praktek kimia atau biologi di laboratorium dan
masih banyak lagi lainnya. Yang perlu diketahui mengenai perkembangan memori pada
manusia.

3. Semantic Memory

Sebuah memori yang berkaitan dengan arti kata. Yang menjelaskan mengenai pengelolaan
terhadap pengetahuan tentang kata-kata dan informasi non personal yang berbeda.

Berikut contoh yang termasuk dalam semantic memory, seperti istilah – istilah dalam alkana,
alkena, dan alkuna dalam senyawa hidrokarbon dan sebagainya. Dimana dalam setiap arti kata
memiliki makna yang berbeda satu sama lainnya. Memori ini tentu banyak dijumpai dalam dunia
pengetahuan dalam berbagai ilmu. Antara lain contoh dari jenis jenis memori dalam psikologi
komunikasi.

4. Memori Otobiografis

Satu lagi contoh memori jangka panjang lainnya memori otobiografis yaitu memori yang
mengenai seseorang mengenai masa lalunya. Walaupun memori pribadi telah ada sejak lama
menjadi minat kaum awam, sesungguhnya sejumlah studi dalam ilmu psikologi telah membahas
topik tersebut. Salah satu alasan yang menarik mengenai memori pribadi adalah karena memori
ini berkaitan dengan individu beserta seluruh sejarah hidupnya yang unik dan sangat bernilai.
Memori otobiografis pada umumnya begitu akurat nyaris sempurna. Contoh dari beberapa jenis
– jenis memori dalam psikologi kognitif.

5. Memori Sensoris

Memori sensoris adalah ingatan yang berhubungan dengan penyimpanan informasi sementara
yang dibawa oleh pancaindera seseorang. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori
sensoris yaitu informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus dimulai.

Dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik antara lain yaitu sensori-motorik
visual atau disebut dengan penglihatan, sensori-motorik audio yaitu pendengaran, dan lain
sebaganya.

Memori sensorik cukup pendek, dan umumnya akan menghilang segera setelah apa yang akan
kita rasakan berakhir. Sebagai contohnya, ketika anda melihat.

Anda melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit yang lalu. Meski perhatian
tertuju pada sesuatu yang anda lihat, segera akan hilang oleh sesuatu yang lebih menarik
perhatian. Berikut ini mengenai memori dalam psikologi pengertian dan juga fungsinya.

Demikianlah penjelasan mengenai hal penting mengenai 5 contoh memori jangka panjang.
Semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan untuk Anda.

Faktor yang memperkuat memori jangka panjang


1) Fakta Baru

Pada fase ini berlangsung proses ”eksplorasi”. Siswa menemukan fakta,

kemudian mengkonstruksinya hingga menjadi sebuah konsep. Pendekatan kontekstual

penting sekali dalam hal ini, dan dapat dikemas dengan pengelolaan kelas dalam

kegiatan individu ataupun berkelompok. Pada tahap ini, informasi telah diterima oleh

indra siswa kita, direspon oleh otak sebagai koneksi-koneksi antar sel-sel otak.

2) Mengulang

Fase ini adalah mengulang kegiatan eksplorasi sebagaimana pada tahap

menemukan fakta baru. Jika dimungkinkan, kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara

individu, karena justru pada tahap ini terjadi proses mempertahankan koneksi-koneksi

yang terjadi antara sel-sel pada otak siswa.

3) Menyandikan

Ini adalah tahap yang paling penting pada pembahasan ini. Konsep yang telah

didapat, diwujudkan dalam sebuah atau beberapa bentuk sandi. Bentuk sandi yang

dapat digunakan adalah sandi visual, sandi audio, sandi fisik/kinestetik, ataupun sandi

verbal.

4) Menyimpan

Menyimpan adalah mempertahankan koneksi-koneksi pada sel-sel otak. Tahap

ini adalah mengimaginasikan simbul-simbul yang telah dibuat, semakin sering

mengimaginasikannya, semakin permanen simbul itu tersimpan di dalam otak. Pada

awalnya sebaiknya guru sesering mungkin mengkondisikan proses ini di dalam kelas

walaupun dilakukan hanya beberapa saat ketika mengawali sebuah pembelajaran.

Pada akhirnya siswa akan dapat melakukannya sendiri sebagai pola belajar di rumah
ataupun di sekolah.

5) Mengingat

PROSIDING ISBN : 978-979-16353-3-2

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 5 Desember 2009 345

Ini adalah tahap memanggil sandi ketika dihadapkan pada sebuah persoalan

yang harus diselesaikan. Pada saat siswa menemukan sebuah persoalan, mereka akan

mengkaitkan dengan fakta yang telah mereka temukan sebelumnya, kemudian

mengimaginasikan sandi yang telah mereka miliki.

6) Menyelesaikan Masalah

Masih mengambil contoh persoalan di atas, dalam hal ini ada 2 konsep yang

diperlukan, yaitu konsep garis singgung persekutuan luar dua lingkaran dan teorema

Pythagoras. Oleh karena itu ada dua sandi yang dipanggil dan digunakan, yaitu sepeda

(sandi visual) dan jari-jari (sandi visual dan sandi verbal).

Contoh masalah :

Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran adalah 24 cm.

Sedangkan jarak antara kedua pusat lingkaran adalah 25 cm. Jika jari-jari lingkaran

terkecil adalah 5 cm, tentukan selisih jari-jari kedua lingkaran tersebut.

KOMPONEN KOMPONEN DALAM MODEL PROSESAN INFO

Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk


informasi, serta proses terjadinya lupa. Ketiga komponen tersebut adalah :

1.      Sensory Receptor (SR)
SR adalah sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap
dalam bentuk aslinya, informasi hanya bertahan dalam waktu yang sangat singkat dan mudah
tergangu atau berganti.

2.      Working Memory (WM)

WM diasumsikan mampu menangkap informasi yang mendapat perhatian individu, perhatian


dipengaruhi oleh persepsi. Karakteristik WM yaitu memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya
bertahan selama 15 detik) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus
aslinya. Artinya  agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak
melebihi kapasitas disamping melakukan pengulangan.

3.      Long Term Memory  (LTM)

LTM diasumsikan: 1) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oelh individu, 2) mempunyai
kapasitas tidak terbatas, dan 3) bahwa sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan
pernah terhapus atau hilang. Sedangkan lupa adalah proses gagalnya memunculkan kembali
informasi yang diperlukan.

          Dalam bentuknya yang lebih praktis, teori ini telah  dikembangkan antara lain oleh Landa (
dalam bentuk pendekatan “ algoritmik dan heuristic” ). ”). Pendekatan belajar algortimik
menuntut pebelajar untuk berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, linear menuju ke suatu
target tertentu. Pendekatan heuristik menuntut pebelajar berpikir secara divergen, menyebar
kebeberapa target sekaligus Serta Pask dan Scoot

Membedakan 3 Sistim Memori

Ingatan atau memori telah menjadi salah satu pokok bahasan dalam psikologi kognitif.
Psikologi kognitif adalah pendekatan psikologi yang memusatkan perhatian pada cara kita
merasakan, mengolah, menyimpan dan merespons informasi. Menurut Richard Atkinson dan
Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998), ingatan disimpan dalam tiga sistem penyimpanan
informasi, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory),
dan memori jangka panjang (long term memory).
1. Memori Sensoris

Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang
dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori
Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di
dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual
(penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebaganya. Memori sensorik cukup
pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai
contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit.
Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang
lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.

Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu, informasi-informasi dari
indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan dikirim ke
bagian-bagian tertentu dari otak. Proses tersebut berlangsung dalam sepersekian detik.

Salah satu contohnya adalah pada saat kita pertama kali masuk sekolah maka akan mendapat
teman baru dengan berbagai nama yang berbeda-beda. Kemudian kita berkenalan dengan teman
kita tersebut dan mengingat namanya, tetapi kita kenalan dengan teman lain lagi sehingga tidak
bisa kita ingat nama teman kita semua dalam 1 kelas dengan cepat karena banyak nama yang
harus diingat dan berbeda-beda dan kita lebih mudah mengingat nama teman kita yang 'unik'
dengan alasan beda dari biasanya.

2. Ingatan Jangka Pendek


Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory
adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat
kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori
sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit
lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat
mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.

Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke
dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari
ingatan jangka panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek.

Contoh : pada nomor telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan
nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika
anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu 10-20 detik.
Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka
panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan
nomor dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

3. Ingatan Jangka Panjang

Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang
bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat
panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka
panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi
informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan,
tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang
panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya
dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.

Contohnya adalah ketika kita mengalami sesuatu hal yang sangat amat mebuat hati kita sakit
ataupun sedih sehingga membuat kejadian tersebut tidak bisa kita lupakan sampai kapanpun
karena mengandung arti yang sangat berarti bagi kita.

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Pengolahan informasi
mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi, mengorganisasi, dan
mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan yang bersangkutan
karena itulah teori ini akan membantu kita untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam
diri peserta didik mengerti kondisi dan faktor yang mempengaruhinya dan megetahui hal-hal
yang dapat menghambat serta memperlancar belajar peserta didik,sehingga dengan pengetahuan
itu seorang guru akan lebih bijaksana dan tepat. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari
bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara
berpikirnya orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan
informasi adalah pada derajat penekanan pada soal belajar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H. Freeman.

Ausubel, D.P. 1968, Education Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Renehart and
Winston.

Karwono, Heni Mularsih,2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber


Belajar.Jakarta: Cerdas Jaya.

Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks

Anda mungkin juga menyukai