Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KETERAMPIIAN KIINIK PRAKTIK KEBIDANAN

“PENGENAIAN INSTRUMENT DAIAM PRAKTIK KEBIDANAN”

DOSEN PEMBIMBING :

Ika Yulia Darma,S.SIT,M.Keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. DiIa SeIvira
2. Elvira Zunurain
3. Endang Putri
4. Hasna FadiIah
5. Lira Merlinda
6. Monica
7. Negya MuItisa Tamaski
8. Nisa Aivinadea Amirah
9. Norita Febrianti
10. NuruI Hasanah
11. Puja Nahroni
12. Yoli Utari

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
PengenaIan Instrumen daIam Praktik Kebidanan ‘’dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ika YuIia
Darma , S.SiT,M.Keb yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Sehingga makalah ini dapat membantu kita dalam bekal pembelajaran. Dan
mengetahui akan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamiI. Penulis masih dalam tahap
pembelajaran maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang akan membantu kelancaran
dalam proses pembelajaran.

Padang, 23 Maret 2020

keIompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan................................................................................................1
C. Manfaat Penulisan..............................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pembahasan Tentang Nifas................................................................................2
B. Pembahasan Tentang Bayi Baru Iahir................................................................3
C. Pembahasan Tentang Kontrasepsi......................................................................5
D. Perubahan Tentang Forceps................................................................................6
E. Pembahasan Tentang Bidan Praktik Mandiri.......................................................8
BAB III..........................................................................................................................1
PENUTUP.....................................................................................................................1
A. Kesimpulan.........................................................................................................1
B. Saran...................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

BAB I
PENDAHUlUAN

A. Latar Belakang
Peralatan medis berkisar dari item yang sederhana seperti stik sampai peralatan yang
lebih kompleks, seperti ventilator. Mereka mewakili beberapateknologi yang paling inovatif
yang dikembangkan dalam beberapa tahunterakhir. Sebuah peralatan medis didefinisikan
setiap item yang digunakanuntuk mendiagnosa, mengobati, atau mencegah penyakit, cedera,
atau kondisilain yang bukan obat, biologis, atau makanan. Amerika resmi Serikat
(AS)definisi 'perangkat' istilah dapat ditemukan dalam Federal Makanan Obat &Kosmetik
Act (1998) ditegakkan oleh Food and Drug Administration (FDA),sebuah lembaga dari
Departemen Kesehatan dan pelayanan Manusia.Peralatan medis seringkali mengakibatkan
efek-efek yang tidakdiinginkan pada klien. Peristiwa yang merugikan adalah kejadian di
mana peralatan medis telah, atau mungkin memiliki, menyebabkan atau berkontribusi pada k
ematian atau luka berat (FDA Kode Peraturan, Federal21 2010). Masalah yang sering
peralatan aktual atau potensial dan dapatterjadi karena beberapa alasan. Dua alasan sering
dilaporkan kepada FDAmelibatkan masalah peralatan (a) manufaktur dan (b) interaksi
manusia(faktor manusia). Faktor manusia disebut sebagai (ergonomi) dan faktormanusia
(rekayasa) fokus pada interaksi manusia-mesin. Namun terlepas dari bagaimana
peralatan baru, publik mengharapkan,dan Food and Drug Administration mensyaratkan
bahwa peralatan medisaman, efektif, dan diproduksi sesuai dengan praktek manufaktur saat
ini.Peralatan medis yang tunduk pada kontrol umum dari Undang-UndangMakanan, Obat,
dan Kosmetik (Kode Peraturan, Federal 21 2010). Semua produsen harus mendaftarkan
pendirian mereka, daftar semua jenis peralatanmereka berencana ke pasar, dan memastikan
bahwa perangkat mereka diberi label sesuai dengan peraturan FDA label, sebelum clearance
pemasarandiberikan.Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan programPendidikan
Bidan yang diakui oleh negara dan memperoleh kualifikasi sertadiberi izin untuk
menjalankan praktik kebidanan dinegeri itu. Seorang bidanharus mampu memberikan
supervisi, asuhan dan juga memberikan nasehatyang dibutuhkan kepada wanita selama masa
hamil, masa persalinan danmasa pasca persalinan dan mampu memimpin persalinan atas
tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan initermasuk
bermacam tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal padaibu dan pada bayi, dan
mengupayakan untuk bantuan medis serta melakukantindakan pertolongan gawat darurat
pada saat tidak hadirnya tenaga mediklainnya.Bekal seorang bidan sebelum melakukan
praktik pada sebuah layananrumah bersalin adalah mengetahui nama-nama alat kebidanan
besertafungsinya. Dalam hal ini terdapat beberapa macam alat kebidanan dan alat-alat yang
biasa digunakan dalam kebidanan beserta fungsinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kepentingan seorang bidan dalam mengenal dan mengetahui alat-alatdalam praktik
kebidanan ?
2. Apa saja alat-alat kebidanan ?
3. Apa saja macam-macam peralatan kebidanan ?
4. Bagaimana fungsi dari alat-alat kebidanan?

BAB II
PEMBAHASAN

Pengenalan instrumen dalam praktik kebidanan

A. Pembahasan tentang nifas


Masa nifas (puerperium) di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti ke keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira
6 minggu (Sarwono, 2008, h : 122)
Kesehatan masa nifas sangatlah penting. Dimana masa nifas ini merupakan faktor
terbesar yang menyebabkan angka kematian ibu menjadi meningkat sebesar 57,93%. Asuhan
masa nifas di perlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis bagi ibu maupun
bayinya. Di perkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan,
dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Saifuddin, 2008, h 122)
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah, angka kematian paling banyak adalah pada
waktu nifas sebesar 57,93%,dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Cakupan pelayanan
pada ibu nifas tahun 2012 yaitu 95,54% naik di bandingkan tahun 2011 (93,97%).
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis yaitu perubahan fisik, involusi
uterus dan pengeluaran lochia, laktasi, perubahan system tubuh lainnya, perubahan psikis,
dan kembalinya alat-alat kandungan seperti sebelum hamil. (Saifuddin 2008 h: 122)
Peran fungsi dan kompetensi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klient
dalam masa nifas normal adalah mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan ibu nifas,
menentukan diagnose dan Asuhan Kebidanan Ibu.
Penulis tertarik mengambil Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal ini karena
untuk meningkatkan kualitas yang di berikan kepada ibu nifas, agar ibu nifas yang tadinya
normal tidak menjadi patologis karena kesalahan asuhan yang diberikan kepada pasien

 Jenis dan fungsi alat untuk pemeriksaan ibu nifas


 stetoschpe
Fungsinya :
Alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh yang digunakan untuk mendengar
suara jantung dan pernapasan
Sphygmomanometer
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan darah yang bekerja secara manual saat
memompa maupun mengurangi tekanan pada manset
 THERMOMETER
Fungsinya :
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu (temperatur) tubuh
 Jam tangan
Fungsinya :
Untuk menghitung pernapasan, lamanya pengukuran tekanan darah an menghitung lamanya
pengukuran suhu
 Reflek hammer
Fungsinya :
Alat ini biasanya digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi sejauh mana fungsi
reflex tendon dalam atau lutut
 Pengukur tinggi badan
Fungsinya :
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan
 Timbangan badan
Fungsinya :
Digunakan untuk mengukur berat/bobot badan seseorang

A. Pembahasan tentang Bayi baru lahir (neonatus)

Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir  (neonatus), lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa
kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system.

Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature


anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan
yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua
system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan
hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk
melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).
Jenis dan fungsi alat untuk pemeriksaan bayi baru lahir

 stetoskop

Fungsinya :
Untuk mendengar detak jantung,bunyi nafas dll.

 thermometer

Fungsinya :
Dignakan mengukur suhu(temperatur)tubuh

 Termometer oral

Fungsinya :
jenis termometer air raksa yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh melalui mulut (oral),
pengukuran suhu tubuh dapat di lakukan pada beberapa bagian tubuh misal rectal (Anus),
oral (mulut)

 Baby scale

Fungsinya :
Untuk menimbang berat badan bayi

 Meteran gulung atau metlin

Fungsinya :
Untuk mengukur panjang bayi

Sarung tangan atau handscoon

Fungsinya :
Untuk melindungi petugas kesehatan saat bekerja

 Hammer

Fungsinya :
untuk memeriksa kemampuan reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh bayi, biasanya lutut
bayi.

 Bedong,gurita, popok bayi


Fungsinya :
Membantu bayi untuk tetap hangat, terutama pada hari-hari pertama dalam kelahirannya,
Membantu menenangkan bayi.

 Penlight

Fungsinya :
senter yang digunakan untuk melihat bagian hidung,  mata, tenggorokan, mulut
B. Pembahasan tentang kontrasepsi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia
adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker
hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima
besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan
kanker nasofaring (Anaonim, 2004). Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi
faktor penyebab utama penyakit kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara
diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan dan
hormonal yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan. Pertumbuhan jaringan
payudara sangat sensitif terhadap estrogen maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu
yang panjang akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara (Anonim 2004).
Terjadinya pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi hormonal
yang mengandung kombinasi hormon yaitu estrogen dan progesteron.
Program keluarga berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1970
dengan dibentuknya Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program
keluarga berencana dirancang berwawasan gender, artinya alat kontrasepsi disediakan untuk
perempuan maupun laki-laki. Namun dalam pelaksanaannya pada tahun 1994 partisipasi
perempuan secara nasional jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki yakni sebesar 52,1%
dengan segala metode, sedangkan laki-laki sebesar 0,9 % dengan metode kondom dan 0,7 %
vasektomi. Pada tahun 2000, partisipasi perempuan di Bali dalam menggunakan alat
kontrasepsi sebesar 82 % dengan segala metode dan partisipasi laki-laki sebesar 18 % dengan
metode kondom.Tingginya partisipasi perempuan dalam menggunakan alat kontrasepsi
berbanding lurus dengan penderitaan yang dialami yang disebabkan oleh efek samping alat
tersebut. Hal ini tercermin dari data Kanwil Bali tahun 2000 tentang efek samping alat
kontrasepsi yang dialami perempuan dan laki-laki. Efek samping yang dialami perempuan
sebanyak 161 kasus pengguna IUD, 43 kasus pengguna inplant, 1406 kasus pengguna
suntikan, 333 kasus pengguna pil. Efek samping yang dialami laki-laki 15 kasus dari
pengguna kondom.
Di Indonesia penggunaan hormon sebagai alat kontrasepsi sudah populer dalam
masyarakat. Pemakai kontrasepsi hormonal terbanyak adalah jenis suntikan dan pil.
Kontrasepsi oral (pil) yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi estrogen dan progestin
(Anonim 2004). Kontrasepsi oral (pil) sebagai faktor yang meningkatkan risiko payudara
menjadi perhatian dan kontroversi dunia kesehatan saat ini. Jumlah pengguna kontrasepsi oral
dan penderita kanker payudara terus meningkat tiap tahunnya di seluruh dunia

 Jenis dan fungsi alat untuk pelayanan kontrasepsi


 Pil kontrasepsi
Fungsinya :
Pil ini mengandung hormon yang bisa mencegah ovarium perempuan mengeluarkan sel telur
sehingga mencegah kehamilan.
 Spiral atau intrauterine device (IUD)
Fungsinya :
memasukkan alat berbentuk T ini ke dalam rahim yang dilakukan oleh ginekolog, kontrasepsi
ini hanya sekali pemasangannya.
 Suntik Hormon
Fungsinya :
Suntik hormon dilakukan dengan cara melepaskan hormon ke dalam darah untuk mencegah
ovulasi yang bisa mengakibatkan kehamilan.
 Diafragma
Fungsinya :
Diafragma membuat sperma yang akan masuk ke rahim terhalang di leher rahim. Diafragma
dipakai 6 jam sebelum berhubungan seks. Diafragma lebih efektif jika dipakai dengan gel
spermisida (penonaktif sperma).
 Kondom
Fungsinya :
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling murah, mudah didapat, bisa digunakan
kapan saja dan mudah untuk digunakan. Namun, kondom mengurangi kenyamanan laki-laki.
 Vasektomi
Fungsinya :
Vasektomi adalah kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya.
Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma
keluar.
 Tubektomi
Fungsinya :
Tubektomi adalah kontrasepsi bedah untuk perempuan yang mana saluran tubanya diblokir
atau dihambat sehingga sel telur yang dikeluarkan tidak bisa masuk ke dalam rahim.
C. Pembahasan tentang Forceps
Forceps mempunyai berbagai macam ukuran dan bentuk, tetapi pada dasarnya terdiri
dari 2 tangkai forceps yang saling menyilang dan bisa dimasukkan sati persatu kedalam
vagina. Tiap tangkai forceps dapat diputar dalam posisi yang sesuai dengan kepala bayi
dan kemudian dikunci. Pada dasarnya tiap tangkai forceps mempunyai 4 komponen.
Komponen tersebut adalah daun, leher, kunci, dan gagang. Tiap daun mempunyai dua
lengkungan, yakni lengkung sefalik (lengkung kepala) dan lengkung pelvik (lengkung
panggul). Lengkung kepala sesuai dengan bentuk kepala bayi, sedangkan lengkung
panggul sesuai dengan bentuk kepala bayi, sedangkan lengkung panggul sesuai dengan
jalan lahir. Daun forceps berbentuk oval sampai bulat panjang dan ada beberapa variasi
lain yang lebih fleksibel agar dapat memegang kepala bayi dengan lebih kuat.
Lengkung kepala harus cukup besar untuk memegang kepala bayi dengan kuat tanpa
menimbulkan kompresi, namun tidak terlalu besar agar alat tersebut tidak meleset.
Lengkung panggul kurang lebih sesuai dengan sumbu jalan lahir, tetapi diantara berbagai
alat forceps harus terdapat variasi yang luas. Daun forceps dihubungkan dengan bagian
gagang melalui leher dengan panjang yang mengikuti kebutuhan alat tersebut. Macam
persendian atau kunci forceps bervariasi menurut macam alat.
Cara penguncian yang umum terdiri dari sebuah ceruk yang terletak dileher forceps
pada sambungannya dengan bagian gagang, dan ceruk ini pas dengan ceruk serupa yang
terletak pada leher tangkai forceps lainnya. Bentuk penguncian semacam ini umumnya
disebut kunci inggris. Kunci geser digunakan pada beberapa jenis forceps, misalnya
forceps Kielland dan forceps Barton, dimana sebuah penampung bentuk U tunggal
terpasang ditengah pada leher tangkai forceps kiri untuk menerima leher tangkai forceps
kanan. Kunci geser memudahkan leher untuk bergerak maju mundur secara bebas. Bagian-
bagian kunci forceps dengan tife yang cukup berbeda, yaitu kunci Perancis, terdiri dari
sebuah mata mur baut. Setelah tiap tangkai mata baut dan mata baut dikencangkan untuk
mengunci secara kuat kedua tangkai forceps tersebut menjadi .
 Jenis dan tindakan alat untuk tindakan forceps
 Forceps
alat yang digunakan untuk membantu mengeluarkan bayi saat persalinan. Forceps terbuat dari
bahan logam dan tersedia dalam berbagai jenis. Ada yang dapat digunakan untuk menarik
saja, dan ada yang bisa menarik dan memutar. Prinsip kerja forceps adalah menjepit kepala
bayi pada sisi kiri dan kanannya, lalu menariknya keluar. Sebelum menggunakan forceps,
biasanya dokter akan mencoba cara lain demi keberhasilan persalinan, seperti memberikan
obat untuk merangsang kontraksi yang lebih kuat.
Ada beberapa kondisi yang membuat dokter memilih tindakan melahirkan dengan forceps.
Namun alat persalinan ini hanya boleh digunakan jika Anda mengalami kondisi:
 Anda memiliki masalah kesehatan seperti penyempitan katup aorta jantung yang
menyulitkan Anda untuk mengejan
 Kepala bayi berada diposisi yang salah, di sini alat bantu forceps mungkin diperlukan
untuk memutar kepala bayi agar berada di posisi normal
 Ada gangguan pada detak jantung bayi
 Anda telah mengejan dalam waktu yang lama namun persalinan tidak mengalami
kemajuan
 Leher rahim Anda telah melebar dan posisi bayi pun sudah berada di jalan kelahiran,
namun Anda tidak sanggup mendoraongnya keluar.

D. Pembahasan tentang Bidan praktik mandiri

 Standar peralatan praktik bidan di bidan praktik mandiri (BPM)


1. Peralatan dasar meliputi meja pemeriksaan,lampu sorot, tensimeter, termometer,
stetoskop,fetoskop dan metlin, timbangan dewasa dan timbangan bayi.
2. peralatan pemeriksaan panggul terdiri dari spekulum vagina, sarung tangan pemeriksa,
forceps/penjepit kasa/kapas.
3. partus set yang terdiri dari klem kelly atau 2 klem kocher,gunting tali pusat, benang tali
pusat/klem plastik/cincin karet, potongan karet infus,kateter nelaton, gunting episiotomi, alat
pemecah selaput ketuban atau klem ½ kocher, sarung tangan DTT / steril, kapas gulung basah
(menggunakan DTT), tabung suntik 2 ½ atau 3 cc dengan jarum steril (sekali pakai).
4. heaching set yang terdiri dari tabung suntik 10 ml dan jarum steril (sekali pakai), pinset,
pemegang jarum, jarum jahit tajam ukuran 9 dan 11, benang chromic sekali pakai ukuran 2.0
atau 3.0 , sarung tangan DTT atau steril.
5. peralatan asuhan BBL meliputi penghisap lendir de lee/ bola karet penghisap baru dan
bersih.
6. peralatan tindakan resusitasi BBL seperti ambubag neonatus.
7. peralatan emergensi dasar seperti standar infus, selang infus, tabung suntik, kanula IV, dan
sarung tangan panjang.
8. peralatan pencegahan infeksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan masa nifas sangatlah penting. Dimana masa nifas ini merupakan faktor
terbesar yang menyebabkan angka kematian ibu menjadi meningkat sebesar 57,93%.
Asuhan masa nifas di perlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis bagi
ibu maupun bayinya. Di perkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi
setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir  (neonatus), lahir melalui jalan
lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000 gram oleh karena itu kita
harus mengtahui instrumen dalam praktik kebidanan.

B. Saran
Dengan dibuatnnya makalah ini disarankan kepada mahasiswa khusunya kebidanan
untuk bisa menanmbah ilmu dari hasil pengumpulan materi yang sudah kami buat
dalam bentuk makalah. Dan disarankan akan akan bisa menjalankan praktek sesuai
ilmu teori lewat makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11647488/Instrumen_Dasar_dalam_Praktik_Kebidanan
http://shintabaweell.blogspot.com/2014/09/jenis-dan-fungsi-alat-untuk-pemeriksaan.html
https://www.sehatq.com/artikel/jenis-jenis-kb-pilih-yang-paling-tepat-untuk-anda
https://www.ayahbunda.co.id/kelahiran-gizi-kesehatan/alat-bantu-kelahiran-forceps-
https://www.scribd.com/document/401000157/Paket-Peralatan-Bidan-Praktek-Mandiri-
BPM

Anda mungkin juga menyukai