Details
Created on Sunday, 07 October 2012 11:04
Written by Bidang Pelmas
inShare 0Comments
Telah datang masa berhaji, sudah saatnyakah kita memenuhi rukun islam yang kelima?
Salah satu syarat bagi umat islam yang akan beribadah haji yaitu kesanggupan (istitho'ah). Untuk
mencapai kesempurnaan ibadah, selain ekonomi dan ilmu, diperlukan pula kesehatan yang baik,
termasuk kesehatan fisik dan jiwa.
Nah, bagaimana caranya agar calon jema'ah haji dapat menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatannya lebih awal dan berkesinambungan? Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui:
Kelembaban udara pada ketinggian 5000-8000 kaki saat penerbangan yang mencapai 40-50%
menyebabkan udara kering dan memudahkan penguapan dari keringat sehingga mempengaruhi
kebutuhan cairan tubuh, apalagi bila disertai jumlah urin yang banyak akibat udara dingin.
Dengan kondisi demikian, dikhawatirkan terjadi dehidrasi, khususnya pada calon jemaah haji
lansia. Gejala diantaranya otot pegal dan haus.
Tips: minum secukupnya, menghabiskan makanan yang dihidangkan oleh pramugari, memakai
krim kulit (misalnya: Vaseline) atau salep.
o Pembesaran prostat
Pada lansia yang menderita pembesaran kelenjar prostat akan mengalami hambatan pada saluran
urin sehingga tidak dapat berkemih.
Yaitu sel darah kekurangan zat merah darah (hemoglobin) yang berfungsi mengangkut oksigen.
Penderita anemia sebagian besar dari kalangan petani dan nelayan yang status gizinya kurang
baik.
Kelelahan disebabkan oleh pengaruh dari perjalanan dari kampung halaman menuju asrama haji
sampai dengan sepuluh jam penerbangan, ditambah getaran (vibrasi) serta bising yang
ditimbulkan oleh mesin jet pesawat terbang. Gejala kelelahan ini antara lain: pegal-pegal, gugup,
mudah tersinggung, sukar berpikir, sulit tidur, sakit kepala, nafsu makan menurun.
Tips: cukup tidur saat penerbangan, tidak makan makanan yang merangsang atau pedas.
o Pengembangan gas dalam saluran pencernaan
Bila gas cukup banyak jumlahnya, apalagi tidak mendapat jalan keluar (kentut), maka akan
menekan dinding lambung dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Tips: hindari minum yang mengandung gas, kacang-kacangan, ubi jalar, kubis, petai, bawang,
jengkol, dll.
o Waspadai ancaman Deep Vein Thrombosis (DVT)dan emboli (sindrom kelas ekonomi)
Yaitu pembekuan darah vena yang terjadi akibat posisi duduk yang terlalu lama dengan gejala
nyeri/bengkak di daerah betis, bahkan bisa sampai sesak napas.
Tips: disarankan saat penerbangan untuk menggerak-gerakkan jari, kaki, dan tungkai secara
bergantian serta sesekali berdiri dan jalan-jalan bila memungkinkan.
o Jet lag
Jet lag terjadi akibat tidak sinkronnya siklus malam dan siang di tempat yang baru. Gejalanya
kelelahan fisik dan mental, dehidrasi, gangguan pola tidur.
Tips: mengikuti program khusus diet jet lag dan istirahat, usahakan meminimalkan transit, tidur
lebih awal sebelum berangkat, begitu naik pesawat ubah waktu jam tangan sesuai dengan waktu
negara tujuan, perbanyak minum air putih dan sari buah, tidur selama perjalanan dilakukan waktu
di tempat tujuan menyatakan waktu malam, melakukan gerakan peregangan otot, hindari minum
kopi, dan setelah di tempat tujuan melakukan aktivitas seperti biasanya dilakukan di rumah
sesuai dengan waktu makan, tidur, dan sebagainya di tempat baru.
3. Masalah kesehatan yang muncul
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji, terdapat 10 jenis penyakit risiko tinggi
yang diderita para jemaah haji Indonesia, yaitu hipertensi, kencing manis, gangguan
metabolisme protein lemak, pembesaran jantung, kegemukan, tekanan darah rendah, asma,
penyempitan pembuluh darah jantung, dan kepikunan. Sisanya didapat saat berada di
pondokan di tanah suci. Untuk mengatasi hal, berikut tips-tips sehat yang penting
diperhatikan.
Makan makanan bergizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah, kurangi
makanan berlemak dan kolesterol
Minum air putih 8 gelas sehari
Jaga berat badan agar tetap ideal
Lakukan senam dan jalan kaki santai paling sedikit tiga kali seminggu selama
30 menit
Jaga kebersihan toilet/WC/jamban di pondokan/embarkasi
Tidak merokok
Siapkan obat bagi penderita jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi dan
asma./li>
Minum obat anti mabuk 2 jam sebelum naik pesawat jika perlu
o Tips cerdas menggunakan obat pengatur haid
Apa yang perlu dilakukan bila merencanakan mengatur haid? Periksakan diri ke dokter sesegera
mungkin, upayakan jangan kurang dari satu bulan sebelum tanggal keberangkatan. Dokter akan
melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi atau kondisi
lain yang dapat menimbulkan komplikasi bila diperlukan obat pengatur haid. Dokter dapat
merencanakan pemberian obat pengatur haid yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan. Obat-
obat yang mengandung hormon progesteron atau gabungan/kombinasi dari hormon estrogen dan
progesteron dapat digunakan untuk mengatur haid.