Anda di halaman 1dari 19

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web

di Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Program Diploma Pelayaran


Universitas Hang Tuah Surabaya
Ekka Pujo Ariesanto Akhmad

Pengembangan Program Tutorial Untuk Pembelajaran Sistem Perawatan Permesinan


di Jurusan Teknika Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya
M. Taufik, Ekka Pujo Ariesanto Akhmad

Pentingnya Perawatan Alat Bongkar Muat Terhadap Proses Bongkar Muat


Pada Kapal General Cargo
Kuncowati

Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia


Benny Agus Setiono

Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya
Dyah Agustin Widhi Yanthi

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Dosen Universitas Kadiri


Kota Kediri Jawa Timur
Heylen Amildha Yanuarita
Susunan Dewan Redaksi
Pemimpin Umum
Pudji Santoso

Ketua Penyunting
Benny Agus Setiono

Wakil Ketua Penyunting


Ekka Pujo Ariesanto Akhmad

Anggota Penyunting
Ari Sriantini
Kuncowati
M. Taufik
Mudiyanto

Mitra Bebestari
Sugeng Priyanto (Distrik Navigasi)
Sofyan Poli (BJTI)
Monika Retno Gunarti (BP2IP)
Hardjono (TPS)

Kesekretariatan: Soendari, Didik Purwiyanto

Distribusi: I Made Dwinanto R., Makdin Sijabat

Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan diterbitkan sejak 1 September 2010 oleh Program
Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya. Jurnal Aplikasi Pelayaran dan
Kepelabuhanan diterbitkan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun pada bulan Maret dan bulan September.
Redaksi menerima artikel ilmiah asli dalam bidang ilmu pelayaran dan kepelabuhanan.

Alamat Redaksi:
Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah
Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabaya 60111
Telepon (031) 5964596 │Fax. (031) 5964596, (031) 5946261
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id
Daftar Isi
Halaman

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web


di Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Program Diploma Pelayaran
Universitas Hang Tuah Surabaya
Ekka Pujo Ariesanto Akhmad ................................................................................................................ 1 - 20

Pengembangan Program Tutorial Untuk Pembelajaran Sistem Perawatan Permesinan


di Jurusan Teknika Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya
M. Taufik, Ekka Pujo Ariesanto Akhmad ............................................................................................... 21 - 36

Pentingnya Perawatan Alat Bongkar Muat Terhadap Proses Bongkar Muat


Pada Kapal General Cargo
Kuncowati ................................................................................................................................................ 37 - 40

Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia


Benny Agus Setiono ............................................................................................................................... 41 - 46

Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya
Dyah Agustin Widhi Yanthi .................................................................................................................... 47 - 62

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Dosen Universitas Kadiri


Kota Kediri Jawa Timur
Heylen Amildha Yanuarita ...................................................................................................................... 63 - 72
Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya
(Influence Commitment to Occupational Health and Safety (K3) at PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Branch of Tanjung Perak Surabaya)

Dyah Agustin Widhi Yanthi

Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga,


Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah Surabaya

Abstrak: Melalui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan di PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya kejadian yang tidak diinginkan atau dapat menimbulkan kerugian
dapat dicegah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang
menyatakan kewajiban pengusaha melindungi tenaga kerja dari potensi bahaya yang dihadapi. Dalam
pelaksanaan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja itu sendiri juga mengacu pada Permenaker RI Nomor :
Per.05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 tentang Sistem Manajemen Keelamatan dan Kesehatan Kerja yang
menyatakan bahwa “Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan
atau mengandung potensi bahaya (Depnakertrans, 2011). Rumusan masalah, Apakah Komitmen Berpengaruh
Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Perak Surabaya? Hasil Penelitian, peranan komitmen perusahaan terhadap penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja. Perusahaan berkomitmen untuk menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman,
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta mencegah polusi lingkungan. Hal ini merupakan
tanggung jawab bersama antara perusahaan dan karyawan, dimana keberhasilan dari kebijakan ini
sepenuhnya terletak pada keterlibatan dari semua karyawan dengan cara menjalankan kebiasaan kerja yang
baik dalam bidang kualitas lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja, perlindungan K3 terhadap
karyawan dan operasional di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak Surabaya. Sesuai
dengan observasi langsung yang dilakukan peneliti, para karyawan dan operasional PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero) cabang Tanjung Perak Surabaya mendapatkan tunjangan kesehatan untuk karyawan dan
operasional. Untuk pekerja di lapangan diberikan safety shoes, life jacket, helmet, dll. Kesehatan dan
keselamatan kerja sangat diperhatikan oleh pihak PT. Pelindo salah satunya pemakaian tanda pengenal diri,
apabila terjadi insiden segera dikenali dan bisa ditindaklanjuti. Kegiatan K3 dan kegiatan dalam
pemeliharaan lingkungan hidup kerja yang berwawasan Eco port. Menurut observasi langsung ada banyak
kegiatan K3 di PT. Pelabuhan Indonesia III cabang Tanjung Perak Surabaya seperti pemasangan rambu-
rambu K3, inspeksi yang bertujuan sebagai controlling apakah sudah memenuhi standar lingkungan hidup
yang berwawasan lingkungan hidup (Eco port) atau tidak. Kegiatan ini adalah salah satu komitmen
perusahaan yang bertujuan untuk mengurangi dampak global warming dan pencemaran di area pelabuhan
dan PT. Pelindo itu sendiri. Peningkatan K3 yang sesuai dengan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dalam peraturan Menteri Tenaga kerja yang tertuang dalam PER 05/MEN/1996
mensyaratkan agar perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap pelaksanaan SMK3 dengan menetapkan
kebijakan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3). Upaya-upaya yang dilakukan
perusahaan dalam meningkatkan keselamatan kerja. Menurut hasil observasi langsung di lapangan upaya-
upaya yang dilakukan oleh perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabang Tanjung Perak
Surabaya adalah melakukan pemeriksaan gerbang area terbatas gate dedicated area salah satu pemeriksaan
yang dilakukan adalah kelengkapan pemakaian APD (alat pelindung diri). Menurut hasil pengamatan,
perusahaan sudah menyiapkan ID card berlangganan dan ID card tamu bagi pengunjung yang memasuki
dedicated area tersebut.
Kata Kunci: Komitmen, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Abstract: Through the implementation of occupational health and safety were conducted at PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Branch of Tanjung Perak Surabaya unwanted event or may cause harm can be
prevented. This is in accordance with Act No. 13 of 2003 on employment, which states the employer's
obligation to protect workers from potential hazards faced. In the implementation of the Occupational Safety
and Health System itself also refers to the Minister of Manpower Decree No. Per.05/MEN/1996 Article 3,
paragraph 1 and 2 of the Salvation Management System and Occupational Health which states that "Any
company that employs a workforce of 100 people or more and or hazardous condition (Depnakertrans,
2011). Problem formulation are Committed Against Influential Health and Safety (K3) at PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Branch of Tanjung Perak Surabaya? Research, role of the company's commitment to

47
48 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

the implementation of occupational health and safety. The Company is committed to providing a workplace
health and safety, prevent accidents and occupational diseases and to prevent environmental pollution. This
is a shared responsibility between employers and employees, where the success of this policy rests on the
involvement of all employees in how to run a good work habits in the field of environmental quality, health
and safety. K3 protection for employees and operations in PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Branch of
Tanjung Perak Surabaya. In accordance with the direct observation by researchers. The employees and
operations of PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) branch of Tanjung Perak Surabaya get kesehatan untuk
employee and operational benefits. For a given field worker safety shoes, life jacket, helmet, etc. Health and
safety at work is considered by the PT. Pelindo one use of personal identification when the incident occurred
immediately recognizable and could be followed up. K3 and activities in the maintenance of sound working
environment Eco port. According to the direct observation there are plenty of activities K3 PT. Pelabuhan
Indonesia III branch Tanjung Perak Surabaya such installation of signs K3, inspections aimed as controlling
whether it meets the environmental standards of environmentally Eco port or not. This activity is one of the
commitments the company that aims to reduce the impact of global warming and pollution in area port and
PT. Pelindo itself. Increased K3 corresponding to SMK3 (Management System Occupational Health and
Safety). In the Ministry of Manpower regulation contained in PER-05/MEN/1996 requires that the company
demonstrates its commitment to the implementation of development policy SMK3 by establishing
management systems occupational health and safety (SMK3). The efforts by the company to improve safety.
According to the results of direct observation in the field the efforts undertaken by the company PT.
Pelabuhan Indonesia III (Persero) branch of Tanjung Perak Surabaya is check gates restricted area gate
dedicated area one of the tests carried out is a complete usage of PPE (personal protective equipment).
According to the observations of companies already set up ID card and ID card subscription guest/ for
visitors entering the dedicated area.
Keywords: Commitment, Occupational Health and Safety

Alamat korespondensi:
Dyah Agustin Widhi Yanthi, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150,
Surabaya. e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id

PENDAHULUAN kesehatan kerja. Kesehatan, keselamatan


Keselamatan dan kesehatan kerja dan keamanan kerja adalah upaya
(K3) merupakan hal yang tidak bisa perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu
terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dalam keadaan sehat dan selamat selama
dan sumber daya manusia. Keselamatan bekerja di tempat kerja.
dan kesehatan kerja tidak saja sangat Pada dasarnya tempat kerja
penting dalam meningkatkan jaminan memiliki potensi bahaya yang dapat
sosial dan kesejahteraan para pekerjanya, menyebabkan kecelakaan ataupun
akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan penyakit akibat kerja terhadap tenaga
kesehatan kerja berdampak positif atas kerja. Setiap pekerjaan selalu ada resiko
berkelanjutan produktifitas kerjanya. Oleh kegagalan (risk of failures) pada setiap
sebab itu isu kesehatan dan keselamatan aktifitas pekerjaan dan saat kecelakaan
kerja pada saat ini bukanlah sekedar kerja (work accident) terjadi, seberapapun
kewajiban yang harus diperhatikan oleh kecilnya, akan mengakibatkan efek
para pekerja akan tetapi juga harus kerugian (loss). Kecelakaan kerja tidak
dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. saja menimbulkan korban jiwa maupun
Keselamatan kerja dapat diartikan kerugian materi bagi pekerja dan
sebagai keadaan terhindar dari bahaya pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu
selama melakukan pekerjaan. Unsur-unsur proses produksi secara menyeluruh,
penunjang keselamatan dan kesehatan merusak lingkungan yang pada akhirnya
kerja adanya unsur-unsur keamanan dan akan berdampak pada masyarakat luas.
kesehatan kerja, kesadaran dalam menjaga Selain melayani pelayanan jasa
keamanan dan kesehatan kerja, teliti dalam kepada konsumen, manajemen PT.
bekerja, melaksanakan prosedur kerja Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
dengan memperhatikan keamanan dan Tanjung Perak Surabaya berusaha untuk
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 49

menggalakkan zero accident di lingkungan Terminal Nilam, Terminal Mirah, dan


kerja. Perlunya penerapan K3 menjadi Pelabuhan Kalimas. Kegiatan ini berupa
salah satu standar komitmen perusahaan pengetahuan awal yang diperuntukkan
untuk memperhatikan pekerja dan untuk para karyawan dan para pekerja
lingkungan di wilayah kerja dalam pelabuhan supaya sadar akan keselamatan
melakukan usahanya. Dengan demikian dan kesehatan kerja. Karyawan dan
pegawai bekerja dengan cara yang benar pekerja pelabuhan diberikan pengenalan
dan aman, sesuai sistem dan prosedur yang K3 berupa alat pelindung diri (APD), alat
telah diterapkan untuk mendapatkan mutu pemadam kebakaran, alarm, peralatan,
hasil yang direncanakan, serta dapat keadaan darurat jika terjadi kebakaran,
menjamin keselamatan dan kesehatan dan lainnya.
pekerja. PT. Pelabuhan Indonesia III
Melalui penerapan kesehatan dan (PERSERO) Cabang Tanjung Perak
keselamatan kerja yang dilaksanakan di Surabaya juga melakukan penerapan K3
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) berupa pemasangan bendera K3
Cabang Tanjung Perak Surabaya kejadian keberbagai terminal dan pelabuhan dan
yang tidak diinginkan atau dapat pemasangan rambu-rambu sesuai
menimbulkan kerugian dapat dicegah. Hal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
ini sesuai dengan Undang-Undang No. 13 (K3). Sesuai Pasal 86 UU No. 13 tahun
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang 2003, menyatakan bahwa setiap pekerja
menyatakan kewajiban pengusaha atau buruh mempunyai hak untuk
melindungi tenaga kerja dari potensi memperoleh perlindungan atas kesehatan
bahaya yang dihadapi. Dalam pelaksanaan dan keselamatan kerja, moral dan
Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja kesusilaan dan perlakuan yang sesuai
itu sendiri juga mengacu pada Permenaker dengan harkat dan martabat serta nilai-
RI Nomor : Per.05/MEN/1996 pasal 3 ayat nilai agama. PT. Pelabuahan Indonesia III
1 dan 2 tentang Sistem Manajemen (PERSERO) Cabang Tanjung Perak
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang Surabaya serius menata dan
menyatakan bahwa “Setiap perusahaan membersihkan lingkungan pelabuhan
yang mempekerjakan tenaga kerja tersebut hal ini mengacu kepada surat
sebanyak 100 orang atau lebih dan atau edaran General Manager Pelindo III
mengandung potensi bahaya Tanjung Perak Nomor : SE.
(Depnakertrans, 2011). 15/PM.02/TPR-2014 Tentang penerapan
Sehubungan dengan tingkat sistem manajemen K3 dan Keamanan di
kesehatan dan keselamatan kerja di PT. seluruh wilayah kerja PT. Pelabuhan
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Tanjung Perak Surabaya menerapkan Perak Surabaya.
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai Kejadian-kejadian/insiden yang
bentuk peranan komitmen perusahaan tidak diingikan mungkin saja bisa terjadi.
untuk menciptakan kondisi lingkungan Untuk itu maka diperlukan program
kerja yang aman bagi pekerja. Sebagai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
bentuk komitmen perusahaan berbagai guna meminimalkan akibat faktor dan
usaha dan upaya sudah dilakukan untuk potensi bahaya serta menciptakan suasana
menerapkan peranan perusahaan terhadap yang aman dan nyaman di lingkungan
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga memperlancar proses
kerja salah satunya adalah kunjungan atau pekerjaan jasa. Berdasarkan latar belakang
inpeksi (K3) ke berbagai Terminal dan di atas peneliti tertarik mengambil judul,
Pelabuhan antara lainnya adalah Terminal “Pengaruh Komitmen Terhadap Kesehatan
Jamrud Utara, Terminal Jamrud Selatan, dan Keselamatan Kerja (K3) di PT.
50 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang prosedur kerja. Setelah itu menganalisis
Tanjung Perak Surabaya”. pengaruh penggunaan APD, lingkungan
Berdasarkan latar belakang kerja, dan prosedur kerja terhadap cidera
masalah yang telah diuraikan, maka dengan analisis regresi. Selain itu, juga
rumusan masalah dalam penelitian ini dilakukan analisis faktor- faktor
adalah sebagai berikut. penyebab cidera dengan fishbone
Apakah Komitmen Berpengaruh diagram.
Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Penelitian yang berjudul
Kerja (K3) di PT. Pelabuhan Indonesia III “Evaluating a Safety & Health
(Persero) Cabang Tanjung Perak Management System”, Bruce K & Bruce
Surabaya? D (2006), merupakan penelitian yang
Penelitian Terdahulu bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari
Rijuna Dewi (2006) dalam implementasi Sistem Kesehatan dan
penelitiannya yang dilakukan di PT. Keselamatan Kerja. Dalam proses
Ecogreen Oleochemicals Medan Plant. evaluasi melalui 4 tahap yaitu Document
Penelitian ini menguji pengaruh Review, Interview, Facility Survey, dan
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Conclusion. Bruce K & Bruce D juga
kinerja karyawan. Hasil dari penelitian ini berpendapat untuk membuat suatu Sistem
adalah keselamatan dan kesehatan kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
berpengaruh positif dan signifikan sukses untuk diimplementasikan perlu
terhadap kinerja karyawan. adanya gap analysis yaitu berupa
Penelitian yang dilakukan oleh perbandingan proses yang diacu untuk
Wahyu Ratna Sulistyarini dengan judul pembuatan kebijakan dengan pendapat
Pengaruh Program Keselamatan dan dari pekerja yang menjalankan proses.
Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Pengertian Komitmen
Kerja Karyawan pada CV. Sahabat di Ketika perusahaan menawarkan
Klaten (2006). Kesimpulannya ada pekerjaan dan pelamar kerja menerima
pengaruh dari program keselamatan kerja tawaran tersebut, pelamar kerja tersebut
dankesehatan kerja terhadap produktifitas telah menjadi bagian dari perusahaan.
kerja karyawan. Dengan menjadi bagian dari perusahaan,
Penelitian yang dilakukan oleh karyawan dididik untuk berkomitmen
Zaenal Abidin, dkk. dengan judul pada tujuan perusahaan. Ada banyak
Hubungan Perilaku Keselamatan dan alasan mengapa sebuah organisasi harus
Kesehatan Kerja dengan Dosis Radiasi berusaha meningkatkan komitmen
pada Pekerja Reaktor, kesimpulannya organisasi para karyawannya. Sebagai
perilaku K3 pada pekerja reaktor Kartini contoh banyak penelitian menemukan
Yogyakarta berada pada kategori baik, bahwa semakin karyawan berkomitmen
semakin baik perilaku K3, semakin kepada perusahaan, karyawan tersebut
rendah dosis radiasi dan sebaliknya akan berusaha lebih baik dalam
semakin kurang baik perilaku K3, maka menyelesaikan tugas-tugasnya. Selain itu,
semakin tinggi dosis radiasinya. karyawan yang berkomitmen juga akan
Analisis yang berbeda dilakukan meningkatkan produktivitas para
oleh Mulyawati (2005). Penelitian karyawan karena karyawan merasa
tentang keselamatan dan kesehatan kerja menyatu dengan perusahaan dan bekerja
di PT Inka Madiun dilakukan dengan untuk mencapai tujuan perusahaan.
mengevaluasi program keselamatan dan Dengan adanya rasa menyatu dengan
kesehatan yang ada di perusahaan. perusahaan, karyawan tidak berpikir
Evaluasi program dilihat melalui untuk meninggalkan perusahaan sehingga
penggunaan APD, lingkungan kerja, dan dikatakan komitmen organisasi yang
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 51

tinggi akan menurunkan keinginan untuk nilai organisasi (identification),


pindah para karyawan (Richard M. Steers keterlibatan secara psikologis
dan Lyman W. Porter, 1991:290). (psychological immerson), dan loyalitas
Ada dua pendekatan dalam (affection attachement). Komitmen
merumuskan definisi komitmen dalam merupakan sebuah sikap dan perilaku
berorganisasi. Yang pertama melibatkan yang saling mendorong (reinforce) antara
usaha untuk mengilustrasikan bahwa satu dengan yang lain. Karyawan yang
komitmen dapat muncul dalam berbagai komit terhadap organisasi akan
bentuk, maksudnya arti dari komitmen menunjukkan sikap dan perilaku yang
menjelaskan perbedaan hubungan antara positif terhadap lembaganya, karyawan
anggota organisasi dan entitas lainnya akan memiliki jiwa untuk tetap membela
(salah satunya organisasi itu sendiri). organisasinya, berusaha meningkatkan
Yang kedua melibatkan usaha untuk prestasi, dan memiliki keyakinan yang
memisahkan diantara berbagai entitas di pasti untuk membantu mewujudkan
mana individu berkembang menjadi tujuan organisasi. Komitmen karyawan
memiliki komitmen. Kedua pendekatan terhadap organisasinya adalah kesetiaan
ini tidak compatible namun dapat karyawan terhadap organisasinya,
menjelaskan definisi dari komitmen, disamping juga akan menumbuhkan
bagaimana proses perkembangannya dan loyalitas serta mendorong keterlibatan
bagaimana implikasinya terhadap diri karyawan dalam mengambil berbagai
individu dan organisasi. Sedangkan keputusan. Oleh karenanya komitmen
Michael Amstrong dalam bukunya akan menimbulkan rasa ikut memiliki
“managing people” menyatakan bahwa (sense of belonging) bagi karyawan
komitmen adalah kecintaan dan terhadap organisasi.
kesetiaan. Mowday, komitmen organisasi
Komitmen organisasi cenderung merupakan dimensi perilaku penting yang
didefinisikan sebagai suatu perpaduan dapat digunakan untuk menilai
antara sikap dan perilaku. Komitmen kecenderungan karyawan untuk bertahan
organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, sebagai anggota organisasi. Komitmen
rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi merupakan identifikasi dan
organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas keterlibatan seseorang yang relatif kuat
organisasi, dan rasa kesetiaan kepada terhadap organisasi. Komitmen
organisasi (Ferris dan Aranya, 1983). organisasional adalah keinginan anggota
Kalbers dan Fogarty (1995) organisasi untuk tetap mempertahankan
menggunakan dua pandangan tentang keanggotaannya dalam organisasi dan
komitmen organisasional yaitu, affective bersedia berusaha keras bagi pencapaian
dan continuence. Hasil penelitiannya tujuan organisasi.
mengungkapkan bahwa komitmen Steers dan Porter, suatu bentuk
organisasi affective berhubungan dengan komitmen yang muncul bukan hanya
satu pandangan profesionalisme yaitu bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga
pengabdian pada profesi, sedangkan melibatkan hubungan yang aktif dengan
komitmen organisasi continuance organisasi kerja yang memiliki tujuan
berhubungan secara positif dengan memberikan segala usaha demi
pengalaman dan secara negatif dengan keberhasilan organisasi yang
pandangan profesionalisme kewajiban bersangkutan.
sosial. Newstroom, komitmen organisasi
Buchanan dalam Vandenberg ditandai oleh tiga hal, yaitu : 1) Adanya
(1992) mendefinisikan komitmen adalah rasa percaya yang kuat dan penerimaan
sebagai penerimaan karyawan atas nilai- seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai
52 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

organisasi. 2) Adanya keinginan perlu dengan mengorbankan kepentingan


seseorang untuk melakukan usaha secara pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
sungguh-sungguh demi organisasi. 3) Jadi seseorang yang memiliki
Adanya hasrat yang kuat untuk komitmen tinggi akan memiliki
mempertahankan keanggotaan dalam identifikasi terhadap perusahaan, terlibat
suatu organisasi. sungguh-sungguh dalam pekerjaan dan
Meyer dan Allen (1991), ada loyalitas serta afeksi positif terhadap
merumuskan suatu definisi mengenai perusahaan. Selain itu tampil tingkah laku
komitmen dalam berorganisasi sebagai berusaha ke arah tujuan perusahaan dan
suatu konstruk psikologis yang keinginan untuk tetap bergabung dengan
merupakan karakteristik hubungan perusahaan dalam jangka waktu lama.
anggota organisasi dengan organisasinya Istilah komitmen berasal dari
dan memiliki implikasi terhadap bahasa asing commitment yang artinya
keputusan individu untuk melanjutkan perasaan terikat secara emosional dan
keanggotaannya dalam berorganisasi. intelektual terhadap serangkaian tindakan
Berdasarkan definisi tersebut anggota (Amerika Dictionary, 1998). Porter
yang memiliki komitmen terhadap (Mowday, dkk, 1982:27) mendefinisikan
organisasinya akan lebih dapat bertahan komitmen sebagai kekuatan yang bersifat
sebagai bagian dari organisasi relative dari individu dalam
dibandingkan anggota yang tidak mengidentifikasikan keterlibatan dirinya
memiliki komitmen terhadap organisasi. ke dalam suatu bagian. Hal ini dapat
Penelitian dari Baron dan ditandai dengan tiga hal, yaitu :
Greenberg (1990) menyatakan bahwa 1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan
komitmen memiliki arti penerimaan yang tujuan.
kuat individu terhadap tujuan dan nilai- 2. Kesiapan dan kesediaan untuk
nilai perusahaan, dimana individu akan berusaha dengan sungguh-sungguh.
berusaha dan berkarya serta memiliki 3. Keinginan untuk mempertahankan
hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di keanggotaan di dalam organisasi
perusahaan tersebut. (menjadi bagian dari organisasi)
Berdasarkan berbagai definisi Menurut Robbins (2006: 94)
mengenai komitmen terhadap organisasi, komitmen organisasi tergolong sebagai
maka dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan, yang artinya adalah
komitmen terhadap organisasi tingkat sejauh mana karyawan
merefleksikan tiga dimensi utama, yaitu mengkaitkan dirinya pada organisasi
komitmen dipandang merefleksikan tertentu dan saran-sarannya dan berharap
orientasi afektif terhadap organisasi, mempertahankan keanggotaannya dalam
pertimbangan kerugian, jika organisasi tersebut, sehingga dengan
meninggalkan organisasi, dan beban adanya keterlibatan kerja yang tinggi
moral untuk terus berada dalam berarti mengkaitkan diri pada pekerjaan
organisasi. Sebuah komitmen akan khusus seseorang, sedangkan komitmen
melahirkan dedikasi dan loyalitas pada organisasi yang tinggi berarti
terhadap perusahaan, dedikasi terhadap mengkaitkan diri pada organisasi yang
perusahaan itu sendiri adalah mempekerjakannya.
pengorbanan tenaga, pikiran, waktu, demi Jenis komitmen karyawan
keberhasilan suatu usaha atau tujuan Jenis komitmen menurut Allen
perusahaan. Sementara loyalitas itu dan Mayer (Dunham. 1994:370) terbagi
sendiri adalah memiliki makna kesediaan atas tiga komponen, yaitu :
seorang untuk melanggengkan 1. Komponen afektif berkaitan dengan
hubungannya dengan organisasi, kalau emosional, identifikasi, dan
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 53

keterlibatan pegawai di dalam suatu Kebijakan MK3L PT. Pelabuhan


organisasi. Pegawai dengan afektif Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
tinggi masih bergabung dengan Perak Surabaya. Kebijakan MK3L ini
organisasi karena keinginan untuk sesuai dengan visi dan misi perusahaan
tetap menjadi anggota organisasi. dan kebijakan sistem manajemen MK3L.
2. Komponen normatif merupakan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
perasaan pegawai tentang kewajiban Cabang Tanjung Perak Surabaya, yaitu
yang harus diberikan kepada “PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
organisasi. Komponen normatif Cabang Tanjung Perak Surabaya bertekad
berkembang sebagai hasil dari senantiasa mengutamakan peningkatan
pengalaman sosialisasi, tergantung kualitas pelayanan serta perlindungan
dari sejauh apa perasaan kewajiban terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
yang dimiliki pegawai. Komponen pelabuhan yang berwawasan lingkungan
normatif menimbulkan perasaan (Eco Port) serta berkomitmen menanti
kewajiban pada pegawai untuk peraturan perlindungan maupun
memberikan balasan atas apa yang persyaratan lingkungan lain yang terkait
pernah diterimanya dari organisasi. dengan aspek lingkungan melakukan
3. Komponen continuance berarti pencegahan terhadap pencemaran, serta
komponen yang berdasarkan persepsi melakukan peningkatan berkelanjutan
pegawai tentang kerugian yang akan Sistem Manajemen MK3L ( PT.
dihadapinya, jika meninggalkan Pelabuhan Indonesia III ( Persero ), 2014)
organisasi. Pegawai dengan dasar Permasalahan yang
organisasi tersebut disebabkan karena melatarbelakangi sehingga ditetapkannya
pegawai tersebut membutuhkan kebijakan K3 oleh perusahaan
organisasi. Pegawai yang memiliki (Disnakertrans, 2012) adalah
komitmen organisasi. a) Kebutuhan terhadap pentingnya K3
Komitmen ibarat energi yang bagi perusahaan belum menjadi
menggerakkan roda kebijakan K3 prioritas.
organisasi. Dalam peraturan Menteri b) Keterlibatan pimpinan perusahaan
Tenaga Kerja yang tertuang dalam terhadap K3 pada umumnya masih
PER.05/MEN/1996 mensyaratkan agar kurang.
manajemen menunjukkan komitmennya c) Penerapan K3 pada umumnya masih
terhadap pelaksanaan SMK3 dengan pada perusahaan-perusahaan yang
menetapkan kebijakan Sistem berpotensi bahaya tinggi seperti pada
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan sektor migas, petrokimia, pelabuhan
Kerja (SMK3). dan pada perusahaan asing.
Robbins dan Judge (2007) d) Keterbatasan pegawai pengawas
mendefinisikan komitmen sebagai suatu keselamatan dan kesehatan kerja di
keadaan dimana seorang individu Kabupaten/Kota baik secara kuantitas
memihak organisasi serta tujuan-tujuan maupun kualitas merupakan kendala
dan keinginannya untuk mempertahankan pengawasan yang dilakukan oleh
keangotaannya dalam organisasi. pemerintah.
Sedangkan Mathis dan Jackson dalam e) Penegakan hukum terhadap
Sopiah (2008) mendefinisikan komitmen pelanggaran norma/peraturan
organisasional sebagai derajat dimana perundangan di bidang
karyawan percaya dan mau menerima ketenagakerjaan masih belum
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap optimal. Kebijakan K3 merupakan
tinggal atau tidak akan meninggalkan perwujudan dari komitmen pucuk
organisasinya. pimpinan yang memuat visi dan
54 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

tujuan organisasi, komitmen dan keselamatan kerja, dan spesialis sumber


tekad untuk melaksanakan daya manusia.
keselamatan dan kesehatan kerja, Pengertian Kesehatan kerja
kerangka dan program kerja Kesehatan kerja merupakan suatu
(Soehatman Ramli, 2010 : 71). hal yang penting dan perlu diperhatikan
Pengertian Keselamatan kerja oleh perusahaan. Karena dengan adanya
Keselamatan kerja adalah program kesehatan kerja yang baik akan
keselamatan yang berkaitan dengan menguntungkan para karyawan secara
mesin pesawat alat kerja, bahan dan material, karena karyawan akan lebih
proses pengelolaannya, landasan tempat jarang absen dikarenakan sakit akibat
kerja dan lingkungannya serta cara-cara tertular teman sekerja atau luar teman
melakukan pekerjaan. Sasaran sekerja. Bekerja dengan lingkungan yang
keselamatan kerja adalah segala tempat lebih nyaman dan menyenangkan,
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di sehingga secara keseluruhan karyawan
permukaan air, maupun di udara. akan mampu bekerja lebih lama dan
Tempat-tempat kerja yang demikian itu meningkatkan produktivitas lebih baik
tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, lagi. Menurut Robert L. Mathis (2002),
seperti pertanian, industri, pertambangan, masalah kesehatan karyawan sangat
perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan beragam dan kadang tidak tampak.
lain-lain. Tujuan peraturan keselamatan Penyakit ini dapat berkisar mulai dari
kerja adalah penyakit ringan seperti flu hingga
a. Melindungi buruh dari resiko penyakit yang serius yang berkaitan
kecelakaan pada saat melakukan dengan pekerjaannya.
pekerjaan. Beberapa karyawan memiliki
b. Menjaga supaya orang-orang yang masalah kesehatan emosional, lainnya
berada di sekitar tempat kerja memiliki masalah obat-obatan dan
terjamin keselamatannya. minuman keras. Beberapa persoalan
c. Menjaga supaya sumber produksi kesehatan ini kronis, lainnya hanya
dipelihara dan digunakan secara aman sementara. Akan tetapi, semua penyakit
dan berdaya guna. tersebut dapat mempengaruhi operasi
perusahaan dan produktivitas individual
Komitmen dan tanggung jawab karyawan.
perusahaan Indikator Kesehatan Kerja
Inti manajemen keselamatan kerja Menurut Gary Dessler
adalah komitmen perusahaan dan usaha- (1997:346), indikator kesehatan kerja
usaha perlindungan tenaga kerja meliputi terdiri dari
beberapa aspek dan salah satunya yaitu 1. Keadaan dan Kondisi Karyawan,
perlindungan keselamatan, perlindungan keadaan dan kondisi karyawan adalah
tersebut bermaksud agar tenaga kerja keadaan yang dialami oleh karyawan
secara aman melakukan keselamatan pada saat bekerja yang mendukung
kerja yang komperhensif. Usaha ini aktivitas dalam bekerja.
sebaiknya dikoordinasikan dari tingkat 2. Lingkungan Kerja, lingkungan kerja
manajemen paling tinggi untuk adalah lingkungan yang lebih luas
melibatkan seluruh anggota perusahaan. dari tempat kerja yang mendukung
Begitu komitmen dibuat untuk adanya aktivitas karyawan dalam bekerja.
keselamatan kerja, usaha-usaha 3. Perlindungan Karyawan,
perencanaan harus dikoordinasikan perlindungan karyawan merupakan
dengan tugas-tugas yang diberikan oleh fasilitas yang diberikan untuk
para atasan, manajer, spesialis menunjang kesejahteraan karyawan.
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 55

Pengertian Keselamatan dan keutuhan dan kesempurnaan baik


Kesehatan Kerja (K3) jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada
Keselamatan berasal dari bahasa umumnya serta hasil budaya dan
Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya karyanya.
selalu dikaitkan dengan keadaan Dari segi keilmuan diartikan
terbebasnya seseorang dari peristiwa sebagai suatu pengetahuan dan
celaka (accident) atau nyaris celaka penerapannya dalam usaha mencegah
(near-miss). Jadi pada hakekatnya kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
keselamatan sebagai suatu pendekatan penyakit akibat kerja (Purnama, 2010).
keilmuan maupun sebagai suatu Keselamatan kerja adalah faktor yang
pendekatan praktis mempelajari faktor- sangat penting agar suatu proyek dapat
faktor yang dapat menyebabkan berjalan dengan lancar. Dengan situasi
terjadinya kecelakaan dan berupaya yang aman dan selamat, para pekerja
mengembangkan berbagai cara dan akan bekerja secara maksimal dan
pendekatan untuk memperkecil resiko semangat. Suma’mur (2001)
terjadinya kecelakaan (Syaaf, 2007). memperbaharui pengertian dari
Sedangkan pendapat Leon C. Meggison keselamatan kerja, yaitu rangkaian usaha
yang dikutip oleh Prabu Mangkunegara untuk menciptakan suasana kerja yang
(2000:161), bahwa istilah keselamatan aman dan tentram bagi para karyawan
mencakup kedua istilah yaitu resiko yang bekerja di perusahaan yang
keselamatan dan resiko kesehatan. Dalam bersangkutan. Pengertian di atas hampir
kepegawaian, kedua istilah tersebut sama dengan pengertian yang
dibedakan, yaitu Keselamatan kerja dikemukakan oleh Mangkunegara (2002),
menunjukkan kondisi yang aman atau bahwa secara umum keselamatan kerja
selamat dari penderitaan, kerusakan atau dapat dikatakan sebagai ilmu dan
kerugian di tempat kerja. penerapannya yang berkaitan dengan
Resiko keselamatan merupakan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
aspek-aspek dari lingkungan kerja yang proses pengolahannya, landasan tempat
dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan kerja dan lingkungan kerja serta cara
aliran listrik, terpotong, luka memar, melakukan pekerjaan guna menjamin
keseleo, patah tulang, kerugian alat keselamatan tenaga kerja dan aset
tubuh, penglihatan, dan pendengaran. perusahaan agar terhindar dari kecelakaan
Semua itu sering dihubungkan dengan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja
perlengkapan perusahaan atau lingkungan juga meliputi penyediaan Alat Pelindung
fisik dan mencakup tugas-tugas kerja Diri (APD), perawatan mesin dan
yang membutuhkan pemeliharaan dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
latihan. Dari definisi di atas dapat Adapun unsur-unsur penunjang
disimpulkan bahwa keselamatan adalah pelindung diri yang bersifat material
suatu usaha untuk mencegah terjadinya diantaranya sebagai berikut
kecelakaan sehingga manusia dapat 1. Rompi K3, rompi K3 adalah salah
merasakan kondisi yang aman atau satu dari sekian banyak peralatan
selamat dari penderitaan, kerusakan atau keselamatan yang lainya sebagai
kerugian terutama untuk para pekerja fungsi keselamatan dan keamanan
konstruksi. Agar kondisi ini tercapai di personal.
tempat kerja, maka diperlukan adanya 2. Pelindung telinga (Hearing safety),
keselamatan kerja. Keselamatan kerja pelindung telinga (Hearing safety)
secara filosofi diartikan sebagai suatu adalah alat untuk menyumbat telinga
pemikiran dan upaya untuk menjamin atau penutup telinga yang digunakan
56 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

atau dipakai dengan tujuan dunia ini. Keselamatan kerja sangat


melindungi, mengurangi paparan bergantung .pada jenis, bentuk, dan
kebisingan masuk ke dalam telinga. lingkungan dimana pekerjaan itu
3. Sepatu pelindung ( Shoes safety ), dilaksanakan.
sepatu pelindung ( shoes safety ) Unsur-unsur penunjang
adalah sepatu yang yang memiliki keselamatan kerja adalah sebagai berikut
pelindung baja pada bagian depan, a) Adanya unsur-unsur keamanan dan
untuk melindungi jari kaki dari benda kesehatan kerja.
berat yang jatuh di kaki. b) Adanya kesadaran dalam menjaga
4. Pelindung kepala (Helmet safety), keamanan dan kesehatan kerja.
pelindung kepala (helmet safety) c) Teliti dalam bekerja.
adalah alat keselamatan yang d) Melaksanakan prosedur kerja dengan
berfungsi untuk melindungi kepala memperhatikan keamanan dan
dari benturan dan benda jatuh yang kesehatan kerja.
mengenai kepala. Faktor keselamatan kerja menjadi
5. Kacamata pelindung ( Glasses penting karena sangat terkait dengan
safety), kacamata pelindung ( Glasses kinerja karyawan dan pada gilirannya
safety ) adalah suatu pelindung diri pada kinerja perusahaan. Semakin
yang digunakan saat bekerja yang tersedianya fasilitas keselamatan kerja
berfungsi untuk melindungi mata dari semakin sedikit kemungkinan terjadinya
serpihan debu dan kotoran yang dapat kecelakaan kerja seperti pernyataan
membahayakan mata. Jackson (1999) bahwa keselamatan
6. Wearpack, wearpack adalah satu adalah merujuk pada perlindungan
seragam khusus yang digunakan saat terhadap kesejahteraan fisik seseorang
bekerja di lapangan fungsinya untuk terhadap cedera yang terkait.
melindungi tubuh bagian badan, kaki, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan tangan dari kecelakaam kerja. (K3) tidak dapat dipisahkan dengan
7. Masker, masker adalah alat yang proses produksi baik jasa maupun
dipasang untuk menutupi mulut dan industri. Perkembangan pembangunan
hidung agar tidak menghirup debu setelah Indonesia merdeka menimbulkan
pada saat bekerja karena dapat konsekuensi meningkatkan intensitas
mengganggu sistem pernafasan yang kerja yang mengakibatkan pula
akan membahayakan kesehatan meningkatnya risiko kecelakaan di
pekerja. lingkungan kerja (Departemen
8. Sarung tangan, sarung tangan adalah Komunikasi dan Informatika Republik
alat yang digunakan untuk Indonesia, 2010). Berdasarkan data
melindungi permukaan tangan dari Jaminan Tenaga Sosial Tenaga Kerja
benda-benda tajam seperti kawat yang (Jamsostek), angka kecelakan kerja di
tajam, duri, dan alat-alat yang Indonesia yang tercatat pada tahun 2009
digunakan saat bekerja. mencapai 96.314 kasus, dengan kasus
Slamet (2012) juga paling banyak terjadi di dalam
mendefinisikan tentang keselamatan lokasi/lingkungan kerja. Tepatnya
kerja. Keselamatan kerja dapat diartikan sebanyak 65.568 kasus dari 96.314 kasus,
sebagai keadaan terhindar dari bahaya atau sebesar 68,07%
selama melakukan pekerjaan. Dengan (www.jamsostek.co.id).
kata lain keselamatan kerja merupakan Analisa kecelakaan
salah satu faktor yang harus dilakukan memperlihatkan bahwa setiap kecelakaan
selama bekerja, karena tidak yang ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab
menginginkan terjadinya kecelakaan di tersebut bersumber pada alat-alat
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 57

mekanik, lingkungan kerja, dan pada Adapun variabel bebas dalam


manusianya sendiri. Untuk mencegah penelitian yang diangkat untuk diteliti
kecelakaan, penyebab- penyebab ini adalah Komitmen Organisasi (X) yang
harus dihilangkan. Delapan puluh lima didefinisikan sebagai rasa
persen (85%) dari sebab- sebab identifikasi/kepercayaan terhadap nilai-
kecelakaan adalah faktor manusia. Maka nilai organisasi, keterlibatan/ketersediaan
dari itulah usaha-usaha keselamatan untuk berusaha sebaik mungkin demi
selain ditujukan kepada teknik mekanik, kepentingan organisasi dan
juga harus memperhatikan secara khusus loyalitas/keinginan untuk tetap menjadi
aspek manusiawi (Suma’mur, 1993:3). anggota organisasi yang dinyatakan oleh
Pengetahuan tentang K3 yang seorang karyawan terhadap
tinggi dan pengalaman kerja, bahaya- organisasinya. Dalam penelitian ini
bahaya kecelakaan mendapat perhatian indikatornya adalah
dari tenaga kerja yang bersangkutan. 1. Mengutamakan peningkatan kualitas
Pengenalan saja terhadap pekerjaan dan pelayanan.
bahaya-bahaya kecelakaannya jauh dari 2. Perlindungan terhadap kesehatan dan
cukup bagi keselamatan kerja. Oleh keselamatan kerja pada setiap
karena pengenalan bersifat pasif dan operasionalnya.
tidak bersatu dengan proses belajar dalam 3. Menaruh kepedulian terhadap
praktek. Maka dari itu, usaha-usaha lingkungan hidup melalui
keselamatan harus dimulai sejak tingkat pemeliharaan lingkungan kerja
latihan kepada tenaga kerja diberikan pelabuhan yang berwawasan
supaya pelaksanaan K3 benar-benar lingkungan (Eco Port).
diterapkan saat bekerja (Sugeng Budiono, 4. Berkomitmen menaati peraturan
2003 : 190). perundangan maupun persyaratan
Sejalan dengan itu, perkembangan lingkungan lain yang berkaitan
pembangunan yang dilaksanakan dengan aspek lingkungan, melalui
tersebut, maka disusunlah UU No.14 pencegahan terhadap pencemaran.
tahun 1969 tentang pokok-pokok Variabel terikat dalam penelitian
mengenai tenaga kerja yang selanjutnya yang diangkat untuk diteliti adalah
mengalami perubahan menjadi UU No.12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Y)
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang didefinisikan sebagai suatu program
(Departemen Komunikasi dan didasari pendekatan ilmiah dalam upaya
Informatika Republik Indonesia, 2010). mencegah atau memperkecil terjadinya
Disebutkan juga dalam UU No. 1 tahun bahaya (hazard) dan risiko (risk)
1970 tentang keselamatan dan terjadinya penyakit dan kecelakaan,
pencegahan kecelakaan dijelaskan bahwa maupun kerugian-kerugian lainya yang
perusahaan wajib melindungi mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan
keselamatan pekerja yaitu dengan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
memberi penjelasan kepada tenaga kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan
tentang kondisi dan bahaya tempat kerja, praktis dalam mengatasi potensi bahaya
alat pelindung diri yang diharuskan dan risiko kesehatan dan keselamatan
dalam tempat kerja, alat pelindung diri yang mungkin terjadi. Dalam penelitian
bagi tenaga kerja, serta cara dan perilaku ini indikatornya adalah
yang aman dalam melaksanakan Secara fisik, yaitu upaya-upaya yang
pekerjaan (Suma’mur, 1993 : 29). perlu dilakukan perusahaan untuk
METODE PENELITIAN meningkatkan keselamatan kerja adalah
Identifikasi Variabel dan Definisi Lingkungan sosial psikologi, yaitu
Operasional Variabel Penelitian jaminan kecelakaan kerja secara
58 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

psikologi dapat dilihat pada aturan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
organisasi sepanjang mengenai berbagai Tenggara Timur, serta memiliki 7 anak
jaminan organisasi atas pegawai atau perusahaan. PT Pelindo III (Persero) yang
pekerja. menjalankan bisnis inti sebagai penyedia
Lokasi dan Waktu Penelitian fasilitas jasa kepelabuhanan memiliki
Penelitian ini dilaksanakan di PT. peran kunci untuk menjamin
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang kelangsungan dan kelancaran angkutan
Tanjung Perak Surabaya, dan waktu yang laut. Dengan tersedianya prasarana
digunakan antara bulan April 2016 transportasi laut yang memadai, PT
sampai dengan Mei 2016. Pelindo III (Persero) mampu
Teknik Pengumpulan Data menggerakkan dan menggairahkan
1. Wawancara, wawancara atau kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.
interview adalah suatu cara Berdasarkan UU No. 17 Tahun
menghasilkan data dengan 2008 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
menanyakan langsung kepada Umum, PT Pelindo III (Persero)
informan atau pihak yang kompeten bertanggung jawab atas Keselamatan
dalam suatu permasalahan. Pelayaran, Penyelenggaraan Pelabuhan,
Wawancara dengan pihak manajemen Angkutan Perairan dan Lingkungan
PT. Pelindo III (Persero) untuk Maritim. Dengan demikian status Pelindo
mengetahui Pengaruh Komitmen bukan lagi sebagai “regulator” melainkan
Terhadap Kesehatan dan Keselamatan “operator” Pelabuhan, yang secara
Kerja (K3) di PT. Pelabuhan Indonesia otomatis mengubah bisnis Pelindo dari
III (Persero) Cabang Tanjung Perak Port Operator menjadi Terminal
Surabaya. Operator. Surat dari Kementerian
2. Kuisioner, penyebaran Perhubungan, Dirjen Perhubungan Laut
kuesioner/angket (jawaban tertulis yang diterbitkan bulan Februari 2011
dari informasi atas daftar kuesioner menjelaskan tentang penunjukan PT
dari peneliti) disebarkan kepada Pelindo III (Persero) sebagai Badan
responden yang telah dipilih sesuai Usaha Pelabuhan (BUP).
kriteria peneliti. Bidang Usaha
Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses Sesuai dengan Anggaran Dasar
penyederhaan data ke dalam bentuk yang Perseroan, bidang usaha PT Pelindo III
mudah dibaca dipahami dan (Persero) adalah menyediakan dan
diinterupsikan. Penelitian ini bersifat mengusahakan jasa kepelabuhanan untuk
deskriptif kualitatif yang menganalisa dan menunjang kelancaran angkutan laut
menggambarkan suatu keadaan di dalam rangka menunjang pelaksanaan
lapangan. Penggunaan analisa deskriptif pembangunan nasional, yang meliputi
kualitatif dimulai dari analisis berbagai pengusahaan:
data yang terhimpun dari suatu penelitian 1. Kolam-kolam pelabuhan dan perairan
di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) untuk lalu-lintas dan tempat
Cabang Tanjung Perak Surabaya. berlabuhnya kapal.
PEMBAHASAN 2. Jasa-jasa yang berhubungan dengan
pemanduan (pilotage) dan penundaan
PT Pelindo III (Persero) yang kapal.
berkantor pusat di Surabaya, mengelola 3. Dermaga dan fasilitas lain untuk
43 pelabuhan yang tersebar di 7 Propinsi bertambat, bongkar muat barang
yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, termasuk hewan dan fasilitas naik
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, turunnya penumpang.
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 59

4. Gudang-gudang dan tempat Perusahaan berkomitmen untuk


penimbunan barang-barang angkutan menyediakan tempat kerja yang sehat dan
bandar, alat bongkar muat, serta aman, mencegah kecelakaan dan penyakit
peralatan pelabuhan. akibat kerja serta mencegah polusi
5. Tanah untuk berbagai bangunan dan lingkungan. Hal ini merupakan tanggung
lapangan, industri dan gedung- jawab bersama antara perusahaan dan
gedung/bangunan yang berhubungan karyawan, dimana keberhasilan dari
dengan kepentingan kelancaran kebijakan ini sepenuhnya terletak pada
angkutan laut. keterlibatan dari semua karyawan dengan
6. Penyediaan listrik, bahan bakar cara menjalankan kebiasaan kerja yang
minyak, air bersih dan instalasi baik dalam bidang kualitas lingkungan,
limbah pembuangan. kesehatan, dan keselamatan kerja.
7. Jasa terminal, kegiatan konsolidasi Analisa perlindungan K3 terhadap
dan distribusi barang termasuk karyawan dan operasional di PT.
hewan. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
8. Pendidikan dan pelatihan yang Cabang Tanjung Perak Surabaya
berkaitan dengan kepelabuhan. Untuk pekerja di lapangan
9. Jasa pelayanan kesehatan. diberikan safety shoes, life jacket, helmet,
10. Jasa transportasi laut. dll. Kesehatan dan keselamatan kerja
11. Jasa persewaan fasilitas dan peralatan sangat diperhatikan oleh pihak PT.
di bidang pelabuhan. Pelindo salah satunya pemakaian tanda
12. Jasa perbaikan fasilitas dan peralatan pengenal diri apabila terjadi insiden
pelabuhan. segera dikenali dan bisa ditindaklanjuti.
13. Properti di daerah lingkungan Divisi masyarakat berperan aktif dalam
pelabuhan. pencegahan hal yang tidak diinginkan
14. Kawasan industri di daerah seperti kebakaran, gempa, dsb. Divisi
lingkungan pelabuhan. keselamatan dan kesehatan masyarakat
15. Kawasan wisata di daerah lingkungan yang mengatur awal hingga akhir
pelabuhan. jalannya proses evakuasi, apabila terjadi
16. Depo petikemas. korban dan menangani jalur-jalur K3
17. Jasa konsultan di bidang untuk keselamatan karyawannya.
kepelabuhan. Analisa kegiatan K3 dan kegiatan
18. Jasa komunikasi dan informasi di dalam pemeliharaan lingkungan hidup
bidang kepelabuhan. kerja yang berwawasan Eco port
19. Jasa konstruksi di bidang pelabuhan. Menurut observasi langsung ada
banyak kegiatan K3 di PT. Pelabuhan
Peranan komitmen perusahaan Indonesia III cabang Tanjung Perak
terhadap penerapan kesehatan dan Surabaya seperti pemasangan rambu-
keselamatan kerja rambu K3, inspeksi yang bertujuan
PT. Pelabuhan Indonesia III sebagai controlling apakah sudah
(Persero) Cabang Tanjung Perak memenuhi standar lingkungan hidup
Surabaya telah mengintegrasikan Sistem yang berwawasan lingkungan hidup Eco
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan port atau tidak. Kegiatan ini adalah salah
kerja (SMK3). Kebijakan K3 ini satu komitmen perusahaan yang
merupakan komitmen perusahaan yang bertujuan untuk mengurangi dampak
menyangkut masalah kualitas kesehatan global warming dan pencemaran di area
dan keselamatan kerja bagi karyawan pelabuhan dan PT. Pelindo itu sendiri.
maupun operasionalnya dalam Dalam usaha menciptakan lingkungan
menjalankan proses dan aktivitas bisnis. yang berwawasan lingkungan hidup Eco
60 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

port perusahaan menerapkan program 5R Melakukan pemeriksaan gerbang


(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) area terbatas gate dedicated area salah
yang diharapkan dapat menciptakan satu pemeriksaan yang dilakukan adalah
lingkungan kerja yang aman dan nyaman kelengkapan pemakaian APD (alat
sehingga dapat menciptakan efsiensi dan pelindung diri). Menurut hasil
produktifitas kerja. pengamatan perusahaan sudah
Program 5R ini dikembangkan menyiapkan ID card berlangganan dan
secara bertahap, dimulai pada tahun 1997 ID card tamu/bagi pengunjung yang
yaitu penerapan 5R di lingkungan kerja memasuki dedicated area tersebut.
perkantoran. Tahun 1998 penerapan 5R Untuk menjaga kestabilan dalam
di lingkungan kerja operasional bekerja perusahaan membuat kebijakan
pelabuhan, tahun 1999 penerapan 5R jam kerja yang memenuhi standar
pada alat bongkar muat, tahun 2000 kesehatan dan keselamatan kerja
penerapan 5R pada alat apung, tahun diantaranya adalah
2001 menerapkan 5R di kolam/perairan 1. Jam kerja bagi pegawai dikantor
pelabuhan dan sampai hingga tahun 2015 adalah pukul 08.00 – 17.00 setiap hari
PT. Pelindo terus berbenah dan Senin s/d Kamis dan pukul 08.00 –
memperbaiki kualitas. 16.00 WIB setiap hari Jumat dengan
Analisa peningkatan K3 yang sesuai istirahat satu jam pada pukul 12.00 –
dengan SMK3 (Sistem Manajemen 13.00 WIB.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 2. Sedangkan bagi pegawai operasional
Dalam peraturan Menteri Tenaga diberlakukan jam kerja menurut
Kerja yang tertuang dalam PER kebijaksanaan masing-masing kepada
05/MEN/1996 mensyaratkan agar bagian yang disesuaikan dengan
perusahaan menunjukkan komitmennya kebutuhan pekerjaan mereka, dengan
terhadap pelaksanaan SMK3 dengan standar 5 hari kerja dalam satu
menetapkan kebijakan sistem minggu dan 8 jam kerja dalam sehari.
manajemen kesehatan dan keselamatan Analisa upaya-upaya yang dilakukan
kerja (SMK3). perusahaan dalam peningkatkan
Berdasarkan dari hasil kesehatan kerja
wawancara terhadap karyawan Yudho, Pelabuhan Indonesia III (Persero)
PT. Pelindo divisi kesehatan dan cabang Tanjung Perak Surabaya
keselamatan masyarakat, kebijakan K3 diberikan kesejahteraan kesehatan sebaik-
mulai ditinjau kembali keberadaannya baiknya. Karena jumlah pegawai yang
oleh manajemen perusahaan PT. sangat besar, perusahaan menyediakan
Pelindo, contohnya dengan membuat rumah sakit pelabuhan yang dibuka
SOP (Standar Operasional Prosedur) selama 24 jam setiap harinya, dengan
instruksi kerja pada setiap level dilengkapi peralatan yang memadai
pekerjaan, efektifitas sistem manajemen termasuk dokter spesialis, apotek, serta 3
K3 sebagai sarana untuk pelaksanaan orang dokter perusahaan dan 2 orang
suatu kebijakan. PT. Pelindo paramedis yang bersertifikat pelatihan
berkomitmen meningkatkan performansi K3.
operasi secara efektif dan kontinyu PT. Pelabuhan Indonesia III
sesuai strategi dan tujuan perusahaan, (Persero) cabang Tanjung Perak Surabaya
UU dan peraturan pemerintah serta dalam peningkatan kesehatan kerja, yaitu
persyaratan lainnya yang mencakup K3. memberikan perawatan dan pengobatan
Analisa upaya-upaya yang dilakukan gratis di rumah sakit yang dituju
perusahaan dalam meningkatkan perusahaan, salah satu contoh rumah sakit
keselamatan kerja yang ditanggung oleh perusahaan untuk
Dyah Agustin W.Y.: Pengaruh Komitmen Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja … 61

para karyawan dan operasionalnya, Saran


contohnya rumah sakit PHC (Port Berdasarkan kesimpulan yang
Healthy Center) yang bertempat di jalan telah ditetapkan dapat diberikan beberapa
Prapat Kurung Selatan No. 1, Tanjung saran sebagai berikut.
Perak, Surabaya, Jawa Timur. a. Diharapkan pada perusahaan untuk
KESIMPULAN DAN SARAN lebih memberikan prioritas utama
Kesimpulan terhadap masalah K3.
Berdasarkan pembahasan dan b. Diharapkan pada perusahaan untuk
analisa mengenai peranan perusahaan meninjau peraturan dan prosedur K3,
terhadap Kesehatan dan Keselamatan sehingga lebih mudah dimengerti dan
Kerja di PT. Pelabuhan Indonesia III diterapkan oleh karyawan.
(Persero) cabang Tanjung Perak Surabaya c. Diharapkan pada karyawan untuk
dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai meningkatkan komunikasi sesama
berikut. karyawan dan dengan atasan.
a. Memperbarui bentuk komitmen d. Diharapkan pada perusahaan untuk
perusahaan terhadap peraturan meningkatkan keamanan lingkungan
perundang-undangan dengan kerja (alat pengaman, kebersihan, dan
mengupgrade data peraturan pencahayaan).
perundangan yang dikomunikasikan e. Diharapkan pada perusahaan untuk
langsung dengan Satuan melibatkan karyawan dalam
Pemeriksa/Pengawas Internal (SPI) perencanaan program K3.
serta kerja unit lain.
b. Memberlakukan ID card DAFTAR PUSTAKA
berlangganan dan ID card untuk Anies. (2005). Seri Kesehatan Umum:
visitor hal ini bertujuan untuk Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT
mencegah terjadi kecelakaan saat Elex Media Komputindo.
memasuki area terbatas dedicated Azwar, Saifuddin. (2013). Metode
area. Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
c. Memberikan jaminan kesehatan kerja Pelajar.
kepada karyawan PT. Pelindo, Majalah Dermaga Edisi 192. PT.
contohnya memberlakukan general PELINDO III. 2013. Safety and
chek up kepada pegawai PT. Pelindo Healty. Surabaya.
dan pembiayaan gratis bagi karyawan Manullang, Sendjun H. (2001). Pokok-
PT. Pelindo yang sedang sakit, para pokok Hukum Ketenagakerjaan di
karyawan diberikan kartu jaminan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
kesehatan dan buku medis untuk Prastowo, Andi. (2011). Metode
berobat ke rumah sakit. Penelitian Kualitatif: dalam
d. Selain jaminan kesehatan untuk para Perspektif Rancangan Penelitian.
karyawan dan operasional. PT. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Pelindo juga berupaya dalam Salim, Emil. (2002). Green Company:
pencegahan kecelakaan kerja salah Pedoman Pengelolaan Lingkungan,
satu kegiatan yang dilakukan unuk Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
mencegah terjadinya kecelakaan (LK3). Jakarta: PT Astra
kerja, yaitu Rencana Respon Gawat International, Tbk.
Darurat (Emergency Respon Plan). Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Emergency Planning ini berhubungan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
dengan pemberian pertolongan segera Bandung: Alfabeta.
pada individu dan lingkungan ketika Sukmadinata. (2006). Metode Penulisan
terjadi keadaan darurat. Karya Ilmiah Kualitatif: Penelitian
62 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 7, Nomor 1, September 2016

Deskriptif. Bandung: Remaja Rosda


Karya.
Suma’mur P.K. (2004). Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta: Penerbit PT Toko Gunung
Agung.
Suma’mur. (2001). Keselamatan Kerja
dan Pencegahan Kecelakaan.
Jakarta: PT Gunung Agung.
Suma’mur P.K. (1995). Hyperkes
Keselamatan Kerja dan Ergonomi.
Jakarta: Dharma Sakti Menara
Agung.

Anda mungkin juga menyukai