Kerangkaacuanhonor Stakehorderhaji
Kerangkaacuanhonor Stakehorderhaji
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Hji
b. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
c. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
d. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah
e. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
f. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
g. Instruksi Presiden No. 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional tahun 2010 (Evaluasi Unit Kerja PresidenPengendalian Pelaksanaan Pembangunan
h. Kepmenkes No. 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
i. Kepmenkes Nomor 375 tahun 2009 tentang RPJPK 2005-2025
j. Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.03.01/60/I/2010 tentang RENSTRA Kementerian
Kesehatan 2010-2014
k. Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2009
l. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Haji Indonesia
n. Permenkes Nomor: 25 tahun 2013 tentang Pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji
Indonesia
2. Gambaran Umum
Kondisi kesehatan jemaah haji asal Provinsi Sulawesi Selatan pada musim haji tahun
1435 H / 2014 M cukup banyak yang risiko tinggi antara lain Hipertensi : 37,53%,
Hipercolesterol : 21,32% , Diabet Melitus 15,35% dan cardiomegaly 11,17% serta Anemia
4,33% . Sedang risiko tinggi karena usia lanjut sebanyak 41,90%.
Dengan adanya Kebijakan Pemerintah Arab Saudi sejak tahun 2012 besar Kuota
Jemaah haji dikurangi 20% tiap- tiap negara dan antrian berangkat haji semakin panjang
kurang lebih di Sulawesi Selatan mendekati 17 tahun.
Dengan antrian masa tunggu panjang dan pengurangan kuota 20% sangat
berpengaruh terhadap terhadap kondisi kesehatan jemaah haji antara lain : usia lanjut
jemaah meningkat, kondisi kesehatan jemaah haji risiko tinggi semakin banyak, dan risiko
penyakit komplikasi juga bertambah setiap masim haji.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut adalah adanya
kebijakan pemeriksaan kesehatan lebih dini atau awal sehingga masalah kesehatan sejak
awal pula bisa diketahui pada saat persiapan sebelum keberangkatan.
Harapannya paling lambat 6 bulan sebelum masa operasional penyelenggaraan haji
sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, hal ini dimaksudkan agar mereka memiliki masalah
kesehatan perlu pemeriksaan lanjutan, perawatan dan pengobatan serta pemelihaarannya
kesehatan masih cukup waktu. Pada masa tunggu sebelum keberangkatan diharapkan para
jemaah haji dapat menyiapkan kesehatannya secara optimal sehingga calon jemaah haji
yang akan berangkat benar-benar dalam kondisi laik untuk mengikuti perjalanan haji.
Seiring dengan kondisi kesehatan jemaah haji tersebut dan sejalan dengan
kebijakan Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tentang hasil
pemeriksaan kesehatan jemaah haji agar dapat diketahui oleh Pusat Kesehatan Haji setelah
pemeriksaan kesehatan dan upaya mempersiapan penyelenggaraan kesehatan haji yang
selalu lebih baik maka hasil pemeriksaan kesehatan harus dilakukan entry melalui
SISKOHATKES maupun melalui elektronik Buku Kesehatan Jemaah Haji (e-BKJH).
Mengingat Sulawesi Selatan termasuk Provinsi penyangga kondisi kesehatan jemaah
haji, maka dalam menunjang kebutuhan tersebut diperlukan petugas SISKOHATKES
Kabupaten dan Kota serta Provinsi.
B. Tujuan
1. Tersedianya petugas SISKOHAT Kab/Kota dan Provinsi
2. Diketauinya kondisi kesehatan jemaah haji setelah pemeriksaan kesehatan didaerah
3. Terkoordinirnya pelaksanaan SISKOHATKES di Kab/Kota dan Puskesmas
C. Penerima Manfaat
Kegiatan entry data kesehatan jemaah haji bagi petugas SISKOHATKES Kab/Kota akan memberi-
kan manfaat bagi para jemaah haji dan penentu kebijakan di Pusat Kesehatan Haji.
Rekrutmen Petugas
1 46.000.000 x x x x x x
TKHI 2016